Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Arba`i Yusuf
"Esoteris adalah aspek metafisis atau dimensi internal suatu agama. Istilah esoterik ini digunakan untuk menandai pengalaman mistik seseorang yang bersifat personal dan sakral. Pengalaman mistik yang bersifat personal tersebut dalam khazanah Islam disebut tarekat (sufisme), yang dalam proses penyebaran islam di Jawa turut andil dalam pembentukan kepercayaan Islam Kejawen atau Kejawen saja. Dalam perkembangannya, Kejawen melahirkan karya-karya sastra berbau mistisisme, salah satunya Wirid Hidayat Jati. Fokus dari tulisan ini adalah menyajikan anasir-anasir esoterik pada karya sastra Jawa yang memiliki muatan yang mirip dengan Wirid Hidayat Jati, yaitu Serat Buddha Gotama (SBG) dan melihat titik temu esoterisnya dengan kepercayaan lain (Hindhu-Buddha). Teori yang digunakan adalah heuritik, hermeunitik, dan esoterisme Schoun. Pembahasan menggunakan studi pustaka dengan pendekatan objektif. Temuan yang dihasilkan adalah anasir-anasir esoterik dalam SBG yang dijabarkan ke dalam konsepsi tentang Tuhan; Manusia; Penghayatan Gaib dan Konstelasi Alam, serta titik temunya dengan kepercayaan Hindhu-Buddha. Temuan ini mengindikasikan usaha masyarakat Jawa untuk mencapai kesempurnaan dan titik temu agama dalam tataran dimensi esoteris.
Esoteric is a metaphysical aspect or internal dimension of a religion. This esoteric term is used to mark one's mystical experience as personal and sacred. The personal mystical experience in Islamic literature is called tarekat (sufism), which in the process of spreading Islam in Java contributed to the formation of the Islam Kejawen beliefs or Kejawen only. In its development, Kejawen uttered to literary works nuanced in mysticism, one of which was Wirid Hidayat Jati. The focus of this paper is to present esoteric elements in Javanese literary works that have a content similar to Wirid Hidayat Jati, namely Serat Buddha Gotama (SBG) and see the point of esoteric meeting with other beliefs (Hindhuism-Buddhism). The theories used were heuritic, hermeunitic, and Schoun’s esotericism. The discussion used literature study with an objective approach. The results found were esoteric factors in SBG which were explained into conceptions of God; Human; Mystical Experience and Constellation of Realms, as well as the meeting point with Hindhuism-Buddhism. These findings indicated the efforts of the Javanese people to achieve perfection and the meeting point of religion in the level of the esoteric dimension."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Arba`I Yusuf
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library