Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kanter, Donald L
San Francisco: Jossey-Bass Publishers, 1989
306.360 973 KAN c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cosmas Djemabut Blaang
"ABSTRAK
Kapitalisme dan permasalahan nilai-nilai etis di bidang kehidupan ekonomi, merupakan 2 (dua) hal yang saling berkaitan. Dan bila orang mendalami Kapitalisme sebagai suatu sistim ekonomi, maka orang tidak akan terlepas pula mencari tahu, apa latar belakang dari Kapitalisme itu. Paling kurang orang bertanya nilai-nilai mana yang melandasi Kapitalisme tersebut. Bila orang menoleh kepada sejarah perekonomian, rupa-rupanya Kapitalisme tersebut dilandasi oleh nilai-nilai yang terkandung dalam alam pemikiran Renaissance, Aufklaerung dan Liberalisme. Jika selanjutnya orang meneliti ini pemikiran Ranaissance, Aufklaerung dan Liberalisme tersebut, maka diketahui bahwa Renaissance menampilkan manusia sebagai titik sentral...

"
1984
S16007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qisthi Aditya Manshur
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Elias (2010). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi etis mahasiswa akuntansi berdasarkan gender, usia dan tingkat pendidikan, apakah cinta uang berhubungan signifikan dengan persepsi etis dalam akuntansi, dan apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara cinta uang mahasiswa akuntansi berdasarkan gender, usia dan tingkat pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode convenience sampling untuk pemilihan sampel. Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa akuntansi dari tingkat Sldan 52 di Wilayah Jabodetabek. Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 193 responden dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi etis mahasiswa akuntansi berdasarkan gender dan usia, terdapat perbedaan yang signifikan antara cinta uang mahasiswa akuntansi berdasarkan gender, tidak ada perbedaanyang signifikan antara persepsi etis dan cinta uang mahasiswa akuntansi b erdasarkan tingkat pendidikan.

ABSTRACT
This study is a replication of the research that has been conducted by Elias (2010). The aims of this study is to examine whether tbere are significant differences between the ethical perceptions of accounting students based on gender, age and educational level, whether the love of money is significantly related to ethical perception in accounting, and whether there are significant differences between the love of money accounting students based on gender, age and educational level. This study use convenience sampling method for sampling selection. This study used sample of accounting students from Sl and 52 level in Jabodetabek. The samples used as many as 193 respondents and the data obtained were analyzed using SPSS 16.0 analysis techniques. The results show that there are significant differences between the ethical perception of accounting students based on gender and age, there are significant differences between the love of money of accounting students based on gender, there are not significant differences between the ethical perception and the love of money of accounting Students based on educational level."
2013
S46466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nizam Jim Wiryawan
"Etika bisnis memainkan peranan penting dalam dasawarsa 1980-an, sehingga dasawarsa ini sering disebut sebagai era etika bisnis. Pasang naik etika bisnis di Amerika Serikait dimulai pada awal tahun 1960-an, ketika rakyat Amerika mulai menuntut adanya pertanggungjawaban moral dari penguasa selaku pelaku bisnis.
Dalam bab I, diuraikan mengenai etika secara umum, yaitu sebagai bagian ilmu filsafat yang menelaah masalah apa yang baik serta apa yang buruk, dalam hubungannya dengan tindakan, tingkah laku maupun penilaian manusia. Dasar kesadaran etis serta aliran-aliran besar dalam etika yaitu aliran utilitarisme dan deontologi, dibahas dalam bab ini. Inti dari kesadaran etis adalah kesadaran akan perbuatan yang mengandung nilai yang diterima oleh masyararakat secara obyektif sebagai standar ukuran moral.
Bab II, membahas tentang bisnis serta masalah-masalah etis pada tingkat makro. Dibahas di dalam bab ini mengenai prinsip-prinsip bisnis yang berkaitan dengan etika. Umpamanya prinsip pengejaran laba serta prinsip pengambilan keputusan. Usaha pengejaran laba serta pengambilan keputusan seringkali mengalami perbenturan dengan nilai-nilai etika. Nampak dalam uraian bab II ini, bagaimana bisnis mampu mengembangkan nilai-nilai yang mendekati standar etis, dan melaksanakan langkah-langkah penyesuaian diri sebagai tanggung jawab sosial terhadap masyarakatnya. Secara makro, maka bisnis berkewajiban untuk tidak membahayakan lingkungannya. Usaha-usaha bisnis dalam menunaikan tanggung jawab sosial hendaknya tidak ditujukan sebagai amal serta kemampuan kualitas manusia. Di dalam bab II dibahas mengenai bisnis berdimensi etis dalam praktek berbentuk Perusahaan Inti Rakyat (PIR), yaitu di bidang agroindustri jamur di Dieng, serta di bidang persusuan di kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Dari studi kasus kedua PIR, secara makro dibahas tentang masalah-masalah etis intern dan ekstern. Misalnya, bagaimana usaha pencapaian laba, masalah penyuapan, masalah persaingan, masalah dampak lingkungan serta penyuapan. Refleksi filsafat berbentuk pedoman etis memberikan kesimpulan bahwa adanya tindakan bisnis yang kurang bijaksana akan mencetuskan konflik social. Seorang pengusaha wajib mencari titik imbang antara hasrat mencari keuntungan di satu pihak dengan realitas social yang ia hadapi.
Dalam bab IV yang merupakan bab penutup akan diuraikan analisis etika bisnis seyogyanya dilakukan dengan kerangka dasar Pancasila, di mana setiap silanya bermakna untuk membentuk insan bisnis yang berdimensi religius dan etis. Etika bisnis Pancasila menolak keuntungan materi semata-mata tanpa memperdulikan segi-segi rohaniah, serta membuang jauh prinsip untung sendiri tanpa memperdulikan sesama manusia. Tingkah laku para pelaku bisnis tidak dapat dilepaskan dari lingkungan dasar Pancasila di mana mereka terintegrasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S16152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Atika
"ABSTRAK
Studi ini menguji pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi
pada 140 orang pegawai yang bekerja pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
bidang pengawasan di Indonesia, yaitu PT SUCOFINDO Pusat. Analisis dari metode
Structural Equation Modelling (SEM) menunjukkan bahwa hanya perilaku etis rekan
kerja dan kepuasan dengan pekerjaan menjadi prediktor yang signifikan terhadap
komitmen organisasi. Dimensi perilaku etis manajer yang berhasil dan aspek-aspek
kepuasan kerja lainnya (kepuasan dengan bayaran, rekan kerja dan pengawasan) tidak
menjadi kontributor yang signifikan terhadap komitmen organisasi. Studi ini
memberikan kesimpulan yang disertai dengan diskusi pada implikasi manajerial dan
arahan untuk penelitian selanjutnya.

ABSTRACT
This study examines the influence of the factors affecting organizational commitment
of 140 employees working at the State Owned Enterprises (SOE) monitoring field in
Indonesia, namely PT SUCOFINDO Pusat. Analysis of Structural Equation Modeling
(SEM) showed that only ethical behavior of coworkers and satisfaction with work
become a significant predictor to organizational commitment. The other dimensions
in this research model like ethical behavior of successful managers and facets of job
satisfaction (satisfaction with pay, co-workers and supervision) did not become a
significant contributor to organizational commitment. This study provides conclusion
which is followed by a discussion on the managerial implications and directions for
future research."
2016
S62781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inasya Nur Qamarani
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh politik etis dan feminisme Belanda terhadap Kartini, selaku seorang perempuan di negara koloni pada zaman kolonialisme Belanda. Pembahasan dalam tulisan ini mencakup relasi negara Belanda dan Hindia Belanda, aktor-aktor politik etis dan feminis, dan media-media Belanda yang mempengaruhi tumbuhnya kesadaran emansipasi Kartini. Untuk mempertajam pembahasan, penulis menggunakan teori feminisme pascakolonial dalam Hubungan Internasional, serta melakukan analisis mendalam pada surat-surat yang ditulis oleh Kartini kepada korespondensi surat-suratnya, hubungan Kartini dengan para pejabat kolonial, literatur Belanda, dan media Belanda pada 1899-1904 . Hasil analisis pada tulisan ini dapat membuktikan bahwa kebijakan politik etis dan feminisme Belanda telah mempengaruhi kesadaran emansipasi Kartini. Dalam pembahasan ini, dipergunakan kritik feminisme pascakolonial dan Hubungan Internasional guna menunjukkan adanya relasi kuasa Belanda kepada negara koloninya. Namun, dalam relasi kuasa kolonial itu ditemukan aktor-aktor penggerak politik etis dan feminis dari Negeri Belanda yang menularkan kesadaran emansipasi kepada Kartini di Hindia Belanda. Dalam penelitian penulis, ditemukan hal baru yang tidak dilihat oleh kritik feminisme pascakolonial dalam HI, bahwa meskipun dalam relasi kuasa kolonial, tetapi gagasan politik etis dan feminisme justru membuka kesadaran baru bagi Kartini mengenai emansipasi perempuan.

This thesis aims to analyze the influence of ethical politics and Dutch feminism on the Indonesian heroine; Kartini -as a woman in a colonial country during the Dutch colonial era. The discussion of this paper covers the relationship between the Netherlands and Dutch East Indies, Dutchfeminist actors, and the Dutch media that influenced the emergence of Kartini's ideas. To sharpen the discussion, the author uses postcolonial feminism in International Relations theory, and conducts an in-depth analysis of letters written by Kartini to her correspondence, her relationship with colonial officials, Dutch literature, and the Dutch media in 1899-1904 (i.e. feminist newspapers and magazines). The results of the analysis prove that ethical political policies and Dutch feminism certainly influenced Kartini's mindset and encouraged her to fight for the education of Javanese and Indonesian women up until now. In the discussion, the author uses postcolonial feminism in International Relations critics because there is obvious evidence that in Kartini’s case, there is also power relations between two state, which is the Netherland and Dutch East Indies as its colony. However, in the relations of colonial power between those two states, the authors also found that the actors who run ethical politics and Dutch feminist are the ones that influenced Kartini, and awaken her strugglein Dutch East Indies. Other than that, in discussing Kartini’s case, there is also prove that critics of post-colonial feminism in IR fails to see, that even though she is in colonial power relations, ethical political ideas and feminism actually open a new awareness for Kartini regarding Javanese women's emancipation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Munajah
"Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan etis dan iklim etis terhadap komitmen afektif pada lembaga x. dari hasil analisa pengaruh kepemimpinan etis terhadap komitmen afektif dengn total effect=0.8387, SE=0.0544, 95 CI 0.7307, 0.9468 dan dengan mediasi iklim etis adalah direct effect=0.6691, SE=0.0600. 95 CI 0.5499, 0.7883 sehingga indirect effect=0.1696, SE=0.0406, 95 CI 0.1031, 0.2626 . hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan etis dengan mediasi iklim etis memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen afektif. peneliti memutuskan untuk melakukan intervensi pada kepemimpinan etis melalui intervensi Human Resources Management dengan metode choaching dengan terlebih dahulu dilakukan pelatihan interpersonal skill dengan memasukkan materi budaya organisasi dan kode etik yang dipedomani, dan selanjutnya dilakukan coaching yang ditujukan kepada manajer di semua lini. intervensi ini di harapkan akan mampu meningkatkan persepsi kepemimpinen etis yang selanjutnya akan meningkatkan persepsi iklim etis di organisasi dan pada akhirnya di harapkan akan meningkatkan komitmen afektif karyawan di Lembaga Xkata kunci: kepemimpinan etis, iklim etis, komitmen afektif, human resources management dan coaching.

This study aims to determine the influence of ethical leadership and ethical climat on affective commitment. data were taken from employees in a governmental organization, and were analyzed using Haye 39 s PROCESS macro on SPSS ver. 21. Results showes that perceived ethical leadership positively influenced individual 39 s affective commitmen total effect 0.8387, SE 0.0544, 95 CI 0.7307.09468 . Results also showes that perceived ethical climat mediated the relationship between perceived ethical leadership and affaective commitment indirect effect 0.1696,SE 0.0406, 95 CI 0.1031, 0.2626. Theoritical and practical implication will be discussed"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T49032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Muhammad Rizki
"Di Indonesia, umat Islam melakukan perilaku konsumsi etis pada perusahaan Starbucks hingga mengalami penurunan penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran religiusitas umat Islam di Indonesia sebagai moderasi dalam hubungan empati dan konsumsi etis pada perusahaan Starbucks. Variabel empati diukur menggunakan dimensi empathic concern dari Interpersonal Reactivity Index, konsumsi etis menggunakan Ethically Minded Consumer Behavior dan Ethical Consumption Scale, dan religiusitas diukur menggunakan Religious Belief Scale. Desain penelitian ini kuantitatif non- eksperimental. Data diperoleh melalui google forms yang disebarkan secara daring. Jumlah partisipan sebanyak 260 umat Islam dengan kriteria berkewarganegaraan Indonesia, berusia 18 tahun ke atas, dan konsumen Starbucks yang pernah melakukan boikot pada perusahaan Starbucks. Hasil penelitian diolah menggunakan teknik analisis regresi moderasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara empati dan religiusitas dalam memprediksi konsumsi etis. Akan tetapi, terdapat interaksi pada conditional effects (-1SD, Mean, +SD) dengan effect = 0,161, p < 0.05. Interaksi kedua variabel tersebut dapat menjelaskan 16,1% dari total varians konsumsi etis. Hasil ini menjelaskan bahwa konsumsi etis pada perusahaan Starbucks, cenderung dilakukan umat Islam dengan religiusitas yang tinggi dan berempati terhadap warga Palestina.

In Indonesia, Muslims engage in ethical consumption practices towards Starbucks, resulting in a decline in sales. This study aims to examine the role of religiosity among Indonesian Muslims as a moderator in the relationship between empathy and ethical consumption towards Starbucks. Empathy is measured using the empathic concern dimension of the Interpersonal Reactivity Index, ethical consumption is measured using the Ethically Minded Consumer Behavior and Ethical Consumption Scale, and religiosity is measured using the Religious Belief Scale. Design of this study is quantitative non- experimental. Data were obtained through online Google Forms distribution. Participants consisted of 260 Muslims who are Indonesian, aged 18 years and above, and Starbucks consumers who have previously boycotted Starbucks. Data were analyzed using a moderation regression technique. The results of this study indicate that there is no interaction between empathy and religiosity in predicting ethical consumption. However, there is an interaction in the conditional effects (-1SD, Mean, +1SD) with an effect of 0.161, p < 0.05. This interaction between the two variables can explain 16.1% of the total variance in ethical consumption. These findings suggest that ethical consumption towards Starbucks is more likely to be carried out by Muslims with high religiosity and empathy towards Palestinians."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Nugraha
"Memutuskan hal-hal yang benar atau salah adalah langkah paling penting dalam menentukan apakah seseorang akan terlibat dan melakukan sesuatu yang etis atau tidak etis. Ketika membuat penilaian moral, orang sering menggunakan standar sosial untuk mengurangi ambiguitas yang mereka hadapi dalam satu situasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara konsensus sosial dan penilaian moral pada sampel karyawan di negara berkembang dan kolektif. Penelitian ini adalah penelitian cross-sectional dan menggunakan kuesioner yang berisi skenario dan instrumen konsensus sosial dan penilaian moral. Menggunakan survei online, ada 324 karyawan yang terlibat dalam penelitian ini, dan hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsensus sosial dan penilaian moral. Temuan ini menggambarkan bahwa ketika karyawan membuat keputusan etis, mereka juga mempertimbangkan perspektif sosial dalam situasi dilematis. Selain itu, perspektif sosial dalam budaya kolektivis lebih cenderung lebih kuat karena individu membuat penilaian berdasarkan kesejahteraan dan minat kelompok daripada individu itu sendiri.

Deciding what is right or wrong is the most important step in determining whether someone will be involved and do something ethical or unethical. When making moral judgments, people often use social standards to reduce the ambiguity they face in one situation. This study aims to investigate the relationship between social consensus and moral judgment on a sample of employees in developing and collective countries. This research is a cross-sectional study and uses a questionnaire containing scenarios and instruments of social consensus and moral judgment. Using an online survey, there were 324 employees involved in this study, and the results of the correlation analysis showed that there was a relationship between social consensus and moral judgment. These findings illustrate that when employees make ethical decisions, they also consider social perspectives in dilemmatic situations. In addition, social perspectives in collectivist cultures are more likely to be stronger because individuals make judgments based on the welfare and interests of the group than the individual itself."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Kristanto
"ABSTRAK
Novel Perempuan di Titik Nol yang ditulis oleh Nawal el-Sa'adawi merupakan sebuah novel yang menyuarakan dengan keras rasa perrh yang diderita oleh seorang perempuan Mesir bernama Firdaus. Novel ini sekaligus adalah refleksi dari kesengsaraan yang ditanggung oleh perempuan Timur Tengah yang hidup di bawah dominasi patriarki. Hal yang kontroversial dalam novel ini adalah peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seorang wanita terhadap laki-laki. Pendekatan etika yang mengikuti imperatif kategoris Immanuel Kant akan mengecam tindakan pembunuhan apapun motifnya. Tindakan pembunuhan yang dilakukan Firdaus bisa mengundang reaksi negatif, terutama bila kita mengetahui bahwa ia sama sekali tidak menyesali perbuatannya, tetapi bahkan merayakannya. Namun, tindakan menghakimi Firdaus karena pembunuhan yang ia lakukan tanpa mempertimbangkan struktur sosial dimana ia hidup yang sangat merendahkan perempuan dan tanpa melihat proses pengembangan hati nurani yang ia alami, merupakan suatu tindakan yang tidak tepat. Dengan menggunakan pendekatan etika yang memihak kepada kaum perempuan, makalah ini berusaha membuktikan bahwa pilihan-pilihan tindakan yang diambil oleh Firdaus sesungguhnya memiliki kebenaran-kebenaran etis dan bersifat rasional. Makalah ini ingin menyatakan bahwa keputusan menghukum mati Firdaus adalah sesuatu yang salah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>