Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firman Sumantri
Abstrak :
ABSTRAK
Tugas utama manajemen adalah meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Kesejahteraan pemegang saham akan meningkat hila nilai perusahaan mereka meningkat. Jika manajemen ingin dianggap berhasil dalam tugasnya maka mereka harus bekerja dengan efisien dan efektif untuk bisa meningkatkan nilai perusahaan.

Untuk mengetahui seberapa baik manajemen bekerja, diperlukan adanya suatu alat ukur yang objektif atas kinerja mereka. Dalam penelitian ini penulis memperkenalkan suatu alat ukur kinerja yang dianggap bisa mengukur dengan objektif dalam kondisi perekonomian yang normal. Alat ukur yang dimaksud adalah konsep Economic Value Added (EVA), yang memberikan kemudahan bagi pengukuran kinerja manajemen, dimana kinerja manajemen bisa dilihat dari seberapa besar nilai tambah yang telah diciptakan bagi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Secara sederhana EVA adalah laba operasi setelah pajak dikurangi dengan total biaya modal.

Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk menerapkan konsep EVA dalam mengukur kinerja manajemen PT. lndosat selama periode 1995-1999. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen PT. Indosat dianggap mempunyai kinerja yang baik pada tahun 1996, 1997, dan 1999, karena adanya nilai tambah yang diciptakan. Untuk tahun 1998, dimana manajemen tidak bisa menciptakan nilai tambah, penulis tidak berani untuk menyimpulkan bahwa kinerja mereka buruk karena pada saat itu kinerja mereka dipengaruhi oleh faktor eksternal dominan yang tidak bisa dikendalikan, yaitu tingginya total biaya modal akibat tingginya tingkat suku bunga domestik yang dipicu oleh krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan mencapai puncaknya pada tahun 1998.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Young, Lucie
San Francisco : Chronicle Books, 2003
738.092 YOU e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Shafira Rachmani
Abstrak :
Menjadi hal yang penting bagi suatu perusahaan dalam melakukan investasi sebagai bentuk dalam meningkatkan pertumbuhan dari perusahaan. Struktur modal dalam kegiatan ini dinilai sangat penting karena berkaitan dengan strategi perusahaan dalam membiayai kegiatan investasi mereka sehingga menunjukkan pertumbuhan pada kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap kinerja perusahaan transportasi, logistik dan pergudangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018 hingga 2022. Struktur modal sebagai variabel bebas diukur berdasarkan total debt to equity ratio (DER). Penggunaan economic value added (EVA) serta market value added (MVA) sebagai variabel terikat untuk menggambarkan kinerja perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel mengingat karakteristik data yang bersifat time series dan cross sectional yang dilakukan pada 21 perusahaan transportasi, logistik dan pergudangan di Indonesia. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa total debt to equity ratio berpengaruh negatif secara signifikan terhadap economic value added (EVA). Sedangkan total debt to equity ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap market value added (MVA). ......A company needs to invest as a form of increasing the growth of the company. The capital structure in this activity is considered very important because it relates to the company's strategy in financing their investment activities so that it shows growth in company performance. This study aims to determine the effect of capital structure on the performance of transportation, logistics, and warehousing companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2018 to 2022. Capital structure as an independent variable is measured based on the total debt to equity ratio (DER). The use of economic value added (EVA) and market value added (MVA) as the dependent variable to describe the firm performance. Method used in this study is panel data regression considering the characteristics of the data which are time series and cross sectional which were carried out in 21 transportation, logistics, and warehousing companies in Indonesia. The results found in this study indicate that the total debt to equity ratio affect negatively on Economic Value Added (EVA). Meanwhile, the total debt to equity ratio has no effect on Market Value Added (MVA).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jerry Quary Rachmad
Abstrak :
Karya Akhir ini meneliti mengenai kinerja perusahaan dalam industri ritel di Indonesia, dimana industri ritel telah berkembang dengan pesat, khususnya ritel moderen yang menjadi tempat bekerja terbesar kedua setelah pertanian di Indonesia. Penelitian ini menganalisis tiga perusahaan yang memiliki target pasar berbeda pada industri ritel departement store yang dievaluasi menggunakan metode DuPonL EVA. dan FCF, sehingga diharapkan memberi gambaran mengenai segmentasi pasar manakah yang memberikan keuntungan terbesar terhadap pelaku bisnis pada industri ritel di Indonesia. ......This thesis analysing firms in retail industry in Indonesia, which experiencing rapid growth, especially modem retail which become second largest working place after agriculture in Indonesia. This research analyze three companies on departement store retail which have different strategies on its target market using three financial evaluation’s method (DuPont, EVA, and FCF). This research will shows which market segmen provide higher profitability in Indonesia’s retail industry.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25756
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiah Puspitawati
Abstrak :
Terkait dengan kebijakan Single Presence Policy yang dituangkan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) no. 8/16/2006 tentang Kepemilikan Tunggal pada perbankan Nasional, tesis ini membahas mengenai keefektifan merjer yang dilakukan oleh Khazanah Nasional Berhad melalui CIMB Group Holdings Berhad yang memiliki saham mayoritas di PT. Bank Niaga Tbk. dan PT. Bank Lippo Tbk. menjadi PT. Bank CIMB Niaga Tbk. dari periode sebelum merjer (2006-2007), periode merjer (2008) dan periode setelah merjer (2009) melalui analisis rasio-rasio keuangan (horizontal dan vertical), tingkat kesehatan bank, metode EVA dan perhitungan sinergi yang dihasilkan. Tesis ini bermanfaat bagi investor sebagai pertimbangan pembuatan keputusan investasi, bagi perusahaan manfaat penelitian ini adalah memberikan kontribusi sebagai alat pengukuran kinerja perusahaan, dan untuk peneliti lain manfaat penelitian ini adalah bahan pertimbangan bagi untuk penelitian berikutnya. ......In relation with Single Presence Policy which stated in 'Peraturan Bank Indonesia' (PBI) no. 8/16/2006 about single ownership in banking industry, writer will analyze the effect of Merger of PT. Bank Niaga Tbk. and PT. Bank Lippo Tbk. to be PT. Bank CIMB Niaga Tbk. which majority owned by Khazanah Nasional Berhad (CIMB Group Holdings Berhad) in before merger period (2006-2007), merger period (2008) and after merger period (2009) with analysis of financial ratios (horizontal and vertical), banking health rate, EVA method and synergy calculation. This thesis is useful for investor as an investment decision making, for company as a measuring tool performance, for other researcher as a research material.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T30037
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harinurdi
Abstrak :
ABSTRAK
Pada kondisi ekonomi yang masih belum bisa melepaskan diri dari lilitan krisis moneter, para investor maupun para pengbjl keputusan dalam perusahaan memerlukan suatu metoda untuk melakukan penilaian kinerja perusahaan. Investor perlu melakukan penilaian untuk mengetahui nilai yang wajar dari suatu perusahaan. Penilaian Juga sangat penting dilakukan sebelum proses merjer dan akuisi dilakukan. Seperti kita ketahui hal- hal tersebut pasti akan terjadi dalam situasi krisis ekonomi.

Dalam Karya akhir ini menawarkan Metoda Penilaan Perusahaan yang praktis dan andal untuk melakukan penilalan perusahaan. Subjek studi kasus ini adalah PT. Aqua Golden Missisippi yang nierupakan pemimpin pasar dalam industri air minum dalaxn kemasan. Sebagai perbandingan penilaian juga akan dilakukan pada kompetitornya yaitu PT. Ades Alfindo.

Model penilaian yang dipilih adalah EVA model yang diusulkan oleh Stem Stewart, serta varian dan EVA yaitu EBO model. Kelebihan dari kedua model ini dibandingkan dengan metoda penilaian tradisional Discounted Cash Flow adalah hahwa penilaian dapat dilakukan pada periode tunggal: Dengan demikian kinerja perusahaan dapat diukur secara berkala Hal ini sangat membantu bagi rnanajemen perusahaan tersebut untuk menentukan tingkat kompensasi yang dibenikan kepada karyawannya.

Data utama yang digunakan adalah laporan keuangan dan perusahaan dari tahun 1996 hiugga tahun 1997. Selain itu juga digunakan data IHSG untuk periode yang sama. Data IHSG diperlukan untuk melakukan perbitungan Beta. Value of the Firm atau nilai dari perusahaan tidak hanya ditentukan dari nilai perusahaan pada saat ini, akan tetapi ditentukan juga dan prediksi kinerja perusahaan di masa mendatang.

Untuk melakukan forecasting kinerja perusahaan di masa mendatang, dalam karya akhir ini pertumbuhan pendapatan perusahaan merujuk pada perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional dan Bappenas. Proyeksi nilai cost of equity di peroleh dari nilai cost of equity perusahaan dari tahun 1997 hingga tahun 2000. Sedangkan proyeksi cost of debt dihitung dengan metoda Rating Estimator yang disarankan oleh Aswath Damodaran (1999).

Hasil Penelitian menunkukkan bahwa nilai perusahaan PT. Aqua Golden secara umum lebih besar dibandingkan PT. Ades Alfindo, Hal ini dilihat dad perhitungan EVA peniode tunggal maupun proyeksi nilai EVA pada masa mendatang.

2002
T2451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Putri Arini
Abstrak :
ABSTRAK
Setiap investor pasti ingin memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi dari investasi yang dilakukannya. Untuk itu mereka akan berhati-hati dalam memilih suatu keputusan mengenai dimana investasi akan ditempatkan. Semakin baik kinerja dari perusahaan maka diharapkan perusahaan tersebut akan lebih baik dalam usaha untuk meningkatkan kekayaan pemegang sahamnya. Tetapi bagaimana cara untuk mengukur kinerja suatu perusahaan kembali kepada investor masing-masing untuk memilih salah satu dari sekian banyak metode penilaian perusahaan. Dalam karya akhir ini, penilaian kinerja perusahaan dilakukan dengan menggunakan metode Price Earnings Ratio (PER), Economic Value Added (EVA), dan Market Value Added (MVA). Studi kasus untuk perhitungan ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Adapun jumlah perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEJ sebanyak tiga perusahaan yaitu PT. Infoasia Teknologi Global, Tbk, PT. Indosat, Tbk, dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Namun karena penelitian dilakukan untuk periode 1999-2004 sementara PT. Infoasia Teknologi Global, Tbk baru terdaftar di BEJ sejak 15 November 2001 maka penelitian hanya dilakukan pada dua perusahaan saja, yakni Telkom dan Indosat. Dari hasil perhitungan PER diperoleh bahwa untuk tahun 1999-2001, nilai PER Telkom berada di atas nilai PER Indosat. Sementara untuk tahun 2002 dan 2004, nilai PER Indosat berada di atas nilai PER Telkom, dan untuk tahun 2004 nilai PER Telkom kembali naik sedikit di atas nilai PER Indosat. Dari basil perhitungan EVA, maka secara umum kinerja Telkom terlihat lebih baik daripada Indosat. Hal ini bisa dilihat dari perhitungan EVA yang positif untuk tahun. 2000-2004 dan nilai EVA yang negatif hanya pada tahun 1999. Sementara EVA lndosat hanya bernilai positif pada 1999-2001, semen tara peri ode 2002-2004 nilai EVA-nya negatif. Dari hasil perhitungan MV A juga terlihat bahwa kinerja Telkom lebih baik dibandingkan Indosat dengan nilai MV A yang negatif hanya untuk tahun 2000 dan 2002 serta nilai MVA positif diperoleh untuk tahun 1999, 2001, 2003, dan 2004. Sedangkan MVA Indosat terns bernilai negatif untuk tahun 1999-2002. Nilai MVA Indosat baru berjumlah positif pada tahun 2003 dan 2004 setelah pihak manajemen Indosat memutuskan untuk melakukan stock-split menjadi lima lembar atas setiap lembar saham yang beredar. Dari metode-metode yang digunakan, metode PER mernpakan metode yang paling mudah untuk digunakan, akan tetapi penyebut yang digunakan yaitu laba per saham dianggap kurang reliable karena masih banyak dipengaruhi oleh distorsi akuntansi. Metode EVA dan MVA lebih bagus untuk digunakan dalam mengukur kinerja suatu pernsahaan karena bebas dari distorsi akuntansi dan memang fokus terhadap nilai tambah yang diciptakan untu menghasilkan kekayaan bagi pemegang saham. Akan tetapi perhitungannya tidak mudah, terntama untuk EVA yang memiliki beberapa langkah perhitungan. Terutama dalam menghitung biaya modal yang membutuhkan estimasi - estimasi yang bisa diandalkan. Selain itu hasil dari EVA dan MVA dalam satuan nilai mata uang sehingga sulit untuk dijadikan alat perbandingan kinerja secara langsung antar perusahaan yang berbeda size. Untuk itu dalam karya akhir ini nilai EVA dan MVA hasil perhitungan dibandingkan lagi dengan invested capital agar terlihat perbandingan yang lebih fair atas nilai tambah yang diciptakan masing-masing perusahaan atas total capital yang diinvestasikannya.
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindra Widyaswati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang kecenderungan akuisisi di industri media di Indonesia sepanjang tahun 2009-2013 yang berdampak pada risiko kebangkrutan dan kinerja perusahaan. Metode prediksi kebangkrutan yang digunakan adalah modifikasi dari Altman rsquo;s Z-Score, dan metode penilaian kinerja keuangan menggunakan Economic Value Added EVA . Hasil penelitian Altman rsquo;s Z-Score menunjukkan bahwa tiga dari empat perusahaan media yang melakukan akuisis tidak mengalami perubahan status risiko kebangkrutan pada periode pasca akuisisi, dan satu perusahaan mengalami perubahan status dari financial distress menjadi perusahaan sehat. Hasil penelitian EVA, dengan tingkat keyakinan 95 , menunjukkan tidak terdapat perbedaan EVA yang signifikan antara perusahaan media sebelum akusisi dan sesudah akuisis dan tidak terdapat perbedaan EVA antara perusahaan yang melakukan akusisi dan tidak melakukan akusisi.
ABSTRACT
This research discuss acquisition trend in the media industry in Indonesia during 2009 2013, which have an impat in bankruptcy risk and corporate financial performance. Bankruptcy prediction method used is a modification of Altman 39 s Z Score, and financial performance appraisal method using Economic Value Added EVA . The results of the Altman 39 s Z Score study shows that three of the four media companies who did acquisition does not change the status of the bankruptcy risk in the period after the acquisition, and one company experienced a change in status of financial distress into a healthy company. EVA research results, with a confidence level of 95 , showed no significant difference between EVA media company before the acquisition and post acquisition and there is no difference between the EVA for the company who did acquisition and ones who did not do acquisitions
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyidah Sarah Ghaida
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai analisis pengukuran kinerja keuangan pada PT Pelayaran Nasional Indonesia dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, menggunakan Economic Value Added Method. Penelitian ini dilakukan untuk menilai performa perusahaan sebelum dan setelah melaksanakan program pemerintah. Program pemerintah yang diberikan mencakup program Kapal Ternak, Kapal Perintis, dan Kapal Tol Laut. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan perusahaan mendapatkan nilai yang negatif dari tahun 2013. Namun nilai negatif tersebut semakin berkurang dari tahun ke tahun dan mengimplikasikan bahwa program yang dijalankan di tahun 2015, walaupun belum memberikan nilai tambah bagi perusahaan, mulai memberikan perbaikan performa.
The purpose of this research is to analyze financial performance of PT Pelayaran Nasional Indonesia within the period of 2013 to 2017 using Economic Value Added method. The analysis was conducted in order to know whether the performance of the company has been managed efficiently before and after the government program. Programs given by the government such as Cattle Ship, Pioneer Ship, and Tol Laut Ship. The result of this research indicates that the company has a negative value during the year of 2013. However, the negative value has decreased during the period of year and this implies that the government program that conducted in 2015 leads to performance improvement even they are not yet adding value to the company.Keywords EVA, Financial Performance, Pelni
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hersye Nurauliawati
Abstrak :
Selama ini pengukuran kinerja suatu perusahaan diukur berdasarkan rasio-rasio keuangan selama periode tertentu. Pengukuran dengan rasio keuangan sangat bergantung kepada metode akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan sehingga kinerja perusahaan terlihat meningkat walaupun keadaan sebenarnya menunjukkan sebaliknya. Dengan penerapan metode Economic Value Added (EVA) kinerja perusahaan yang sesungguhnya dapat terlihat. EVA mengukur kinerja perusahaan berdasarkan besar kecilnya nilai tambah yang diciptakan atas modal yang tersedia selama periode tertentu. Besar kecilnya nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dapat mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi kepada perusahaan tersebut.
All this time, performance measurement of a company is based on financial ratio within certain period. Measuring with financial ratio is heavily dependent on accounting methods put into practice when composing company?s financial report therefore company?s performance seems to increase although the real condition shows the opposite. By practicing Economic Value Added (EVA) methodology, the real company performance will be visible. EVA measures the company performance based on amount of added value created on top of available capital within certain period of time. The amount of added value gained by a company is effecting investor attraction to invest in that company.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28116
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>