Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Risda Diana Pratiwi
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26467
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Abdul Aziz
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk mengulas tata letak pada bangunan i-CELL dikaitkan dengan penumpukan yang terjadi dalam kegiatan evakuasi. Dalam rangka menciptakan objek bangunan yang nyaman dan aman, seorang perancang perlu mempertimbangkan kegiatan evakuasi dan pencarian jalan keluar. Studi ini terdiri dari ulasan literatur dan simulasi mengenai interaksi manusia dengan bangunan ketika dalam kondisi darurat. Metode yang digunakan dalam studi adalah simulasi menggunakan piranti lunak berbasis agent based simulation. Studi ini menyimpulkan bahwa tata letak sangat mempengaruhi terjadinya penumpukan, dan penumpukan tidak selalu akan memperlambat waktu kegiatan evakuasi.
......This study aims to review the layout of the i-CELL building associated with the congestion that occurs in evacuation activities. In order to create a comfortable and safe building object, a designer needs to consider evacuation activities and find a way out. This study consists of a literature review and simulation of human interaction with buildings during an emergency situation. The method used in this study is a simulation using agent-based simulation software. This study concludes that the layout greatly affects the occurrence of congestion, and the congestion at some area will not always slow down the time of evacuation activities.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Puspa Yunita
Abstrak :
Keterbatasan lahan kosong di DKI Jakarta mendorong pemerintah membangun Rumah Susun Sederhana (RUSUNA) bagi masyarakat berpenghasilan menengah bawah dan rendah. Beragamnya penghuni RUSUNA berpengaruh terhadap banyaknya kegiatan penghuni yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Penghuni lebih banyak menggunakan waktunya di RUSUNA untuk beristirahat atau tidur sehingga dapat mempengaruhi upaya penyelamatan penghuni. Koridor merupakan bagian RUSUNA yang pertama kali diakses penghuni, haruslah bebas hambatan dan didukung sistem proteksi untuk mengakomodasi penyelamatan penghuni saat terjadi kebakaran.
Dalam skripsi ini, mengambil studi kasus RUSUNA Bendungan Hilir 2 dan RUSUNA Berlian untuk melihat dan menganalisis serta mengevaluasi kefektifan koridor sebagai sarana jalan keluar atau sarana evakuasi. Kedua RUSUNA memiliki tipe koridor berbeda yaitu double loaded pada RUSUNA Bendungan Hilir 2 dan single loaded untuk RUSUNA Berlian. Penggunaan koridor oleh penghuni sebagai tempat berinteraksi sosial berpengaruh terhadap kefektifitasan koridor sebagai sarana jalan keluar yang diharuskan bebas hambatan. Sistem proteksi yang harusnya mendukung koridor sebagai sarana jalan keluar, tidak dapat mengakomodasi upaya penyelamatan penghuni saat terjadi kebakaran.
Di akhir penulisan, didapatkan koridor dan sistem proteksi kedua RUSUNA dapat dikatakan tidak efektif untuk digunakan sebagai sarana jalan keluar penghuni dalam melakukan evakuasi saat terjadi bahaya kebakaran. Walupun begitu, RUSUNA Berlian memiliki koridor dan sistem proteksi kebakaran yang lebih baik dan efektif dibandingkan RUSUNA Bendungan Hilir 2.
......The limitations of vacant land in Jakarta are prompting the government to build simple flats (RUSUNA) for the lower middle and low income society. The diversity of RUSUNA occupants affects their activities that could potentially cause a fire. Occupants use more of their time in RUSUNA to rest or sleep, this can affect the efforts to rescue them. Corridor is the first part of RUSUNA that will be accessed by occupants, it should be barrier-free and supported by protection systems to accommodate the occupants during a fire rescue.
In this thesis, taking case studies on RUSUNA Bendungan Hilir 2 and RUSUNA Berlian to view, analyze and evaluate the effectiveness of corridors as a evacuation facility or means of escape. Both RUSUNA have different types of double-loaded corridor on RUSUNA Bendungan Hilir 2 and single loaded on RUSUNA Berlian. The use of corridors by residents as a place of social interaction influence the effectiveness of corridors as a means of escape is required to be barrier-free. Protection system which should support the corridor as a means of escape cannot accommodate the rescue of occupants during a fire.
At the end of writing, found both corridor and RUSUNA protection system can be said to be ineffective as a means of escape to evacuate the occupants in the event of a fire hazard. Even though way, RUSUNA Berlian has more effective corridor and fire protection system than RUSUNA Bendungan Hilir 2.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1054
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library