Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Wulan Sagita
"Among the various types of non-tariff barriers to trade, standards and
technical regulations measure imposed by trading partners is one of
the determinants to Indonesia's export activities that often have been
neglected. Probiem in meeting the standards (the terms “standards”
and technical regulations” are used interchangeabiy throughout this
study) has always been on the top three of developed countries’
complaints to the agriculture-based imports from Indonesia. On the
other hand, stricter imposition of standards has now also being applied
by several importing countries, including the European Union (EU),
which have been the main importers of Indonesian agricultural
products.
This study covers Indonesia's export activities to four partner countries
in EU, on four selected agricultural commodity groups during the
periods of 1990-2005. Export activities were analyzed with a singie-
country Gravity Modei approach (Chevassus-Lozza, et ai., 2005) which
uses the constant elasticity of substitution (CES) utility function in
deriving an operationai gravity model. Standards are included as the
variabies of trade restrictiveness, parameterized by stocks of
standards developed both by the Indonesia as exporter, and EU
countries as importers. Estimation for the model was done through the
Seemingiy Unreiated Regression (SUR) for disaggregated pooied data.
The results of analysis shows that a single-country gravity model used
in this study is able to assess the impacts of standards measures on
Indonesias export activities in the selected commodity groups. An
increase of foreign specific standards imposition reduces Indonesias
exports by 0.07 per cent, thus, act as trade deterrence and lead to
competition disadvantage for Indonesia. On the other hand, an
increase of Nationai Standards of Indonesia imposition gives roie to
competitive advantage and increases Indonesias exports by 0.03 per
cent.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Dneuilly
"Perdagangan internasional, atau pertukaran barang dan jasa antarnegara, dipercaya dapat memberikan keuntungan bagi negara, termasuk negara berkembang. Oleh karenanya, tujuan dari studi ini adalah untuk meneliti perkembangan dan faktor-faktor yang menentukan bilateral ekspor dan impor Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang. Studi ini menggunakan kumpulan data tahun 2000-2016 yang mencakup 23 negara partner dagang Indonesia. Untuk meneliti faktor penentu tersebut, digunakan analisis panel data pada model gravitasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kurun waktu penelitian, ekspor Indonesia amat bergantung pada komoditas hasil bumi, sedangkan impornya terkonsentrasi pada barang industri. Selain itu, performa bilateral ekspor dan impor Indonesia ditentukan oleh ukuran perekonomian Indonesia, ukuran perekonomian negara partner dagang, jarak antara Indonesia dan negara partner dagangn, kualitas institusi negara partner dagang, dan keberadaan perjanjian perdagangan bebas di antara keduanya.
Berdasarkan hasil studi, Indonesia perlu memperkuat sektor manufakturnya untuk menghindari tekanan harga pada komoditas hasil bumi yang diekspornya, dan juga untuk mengurangi ketergantungan akan impor barang industri, terutama produk komponen. Selain itu, Indonesia dapat terlibat dalam perjanjian perdagangan karena ini dapat memengaruhi ekspor dan impornya secara positif. Akan tetapi, karena perjanjian perdagangan lebih berdampak di sisi impor, Indonesia harus meningkatkan daya saing, terutama pada sektor industri, sehingga perjanjian tersebut dapat lebih menguntungkan sebab dapat meningkatkan nilai ekspor dan pada akhirnya meningkatkan surplus perdagangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Arhansya
"Ekspor seringkali dinyatakan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi (engine of growth) berdasarkan diantaranya bahwa dengan mengekspor, perdagangan akan meluas, teknologi akan berkembang, dan Skala ekonomis tercapai sehingga produktivitas negara meningkat. Preposisi ini juga didukung adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat bagi negara-negara yang mengubah orientasi kebijakan perdagangannya dan substitusi impor menuju promosi ekspor. Studi empiris mengenai peranan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Selama ini, studi tersebut membentuk analisanya pada bentuk persamaan tunggal dengan mengabaikan adanya kemungkinan masalah simultanitas dalam model. Perbaikan terhadap masalah simultanitas ini kemudian dilakukan oleh model yang dibentuk Khan dan Sagib dengan cara memasukkan unsur permintaan dan penawaran ekspor. Model tersebut merupakan model dasar di skripsi ini dalam menganalisa ekspor, khususnya ekspor non-migas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menggunakan metode regresi 2SLS pada kurun waktu pengamatan 1983.I-1997.II. Dan hasil penelitian tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa ekspor non-migas secara signifikan berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hubungan ini diperkuat oleh hasil pengujian dengan Granger Causality Test yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekspor non-migas mengakibatkan pertumbuhan ekonomi. Studi ini juga menunjukkan bahwa kebijakan dalam harga dan nilai tukar untuk mendorong kinerja ekspor non-migas Indonesia harus diperhatikan karena korelasinya dengan penawaran ekspor non-migas tidak sesuai dengan ekspetasi awal. Sebagai kesimpulan akhir, demi mendukung ekspor non-migas, fokus pemerintah harus ditekankan kepada implementasi kebijakan yang telah ditetapkan dan berusaha untuk terus mempererat hubungan dengan negara mitra dagang Indonesia mengingat besarnya pengaruh luar negeri terhadap permintaan ekspor non-migas Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Novandra
"Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap perolehan Produk Domestik Bruto masih kecil, salah satu langkah untuk meningkatkan perolehan PDB dari sektor kehutanan adalah dengan meningkatkan ekspor madu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat keunggulan komparatif madu Indonesia dan mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap ekspor madu Indonesia ke negara importir utama (Singapura dan Malaysia). Metode yang digunakan adalah dengan menghitung indeks RCA dan menganalisis model ekspor dengan menggunakan Error Correction Model (ECM). Tingkat daya saing produk madu Indonesia menunjukan indeks RCA sebesar 0,4 yang berarti Indonesia kurang memiliki keunggulan komparatif. Dalam jangka panjang kenaikan GDP riil negara importir akan meningkatkan ekspor madu ke negara importir utama, kenaikan harga madu China akan menurunkan ekspor, depresiasi nilai tukar riil efektif China akan meningkatkan ekspor, kemudian setelah adanya kebijakan perdagangan bebas ASEAN (AFTA) ekspor madu lebih tinggi daripada sebelum diberlakukannya kebijakan tersebut. Sementara dalam jangka pendek hanya harga madu China dan nilai tukar riil efektif China yang mempengaruhi ekspor madu Indonesia.

The forest sector contribution to GDP in Indonesia is small and one of the policy to increase Indonesian GDP contribution is increase honey export. This study analysed the factor that affect the export demand of Indonesian's honey to the major importing country (Singapore and Malaysia) and analysed the level of comparative competitiveness index of Indonesian's honey. This study used base RCA and error correction model (ECM) methods. The result of this study showed that the RCA index of Indonesian's honey in 0.4. It showed that Indonesian's honey have less of the comparative competitiveness. In the long run, real GDP of importing country increased the export of honey, increasing price of China's honey reduced the export and depreciation of China's real efective exchange rate increased export. Furthermore ASEAN free trade area (AFTA) increased of for Indonesian's export demand. However in the short run, price of China's honey and China's real efective exchange rate affected Indonesia's honey export."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shakuntala Anjani Nindraswari
"Southeast Asia has benefited greatly from exports, which have become a vital engine of economic growth in both developed and developing countries. Significant reforms in infrastructure development and especially digital technology have greatly reduced transaction costs and enhanced economic efficiency, thereby boosting exports. However, ASEAN's adoption of basic digitization is still unevenly adopted, which also poses particular difficulties for MSMEs in underdeveloped nations hoping to grow internationally compared to the large enterprises. Therefore, understanding the interplay between technical measures and export outcomes in ASEAN is essential for fostering economic growth and enhancing global competitiveness. In ASEAN's dynamic economic landscape, this study examines how key technological metrics—like website ownership, foreign technology adoption, international certification, and R&D investment—impact firm performance in exports and innovation. These metrics are essential inputs that enhance firms' global competitiveness and adaptability to market demands. By analyzing these factors, the study sheds light on how technological advancements drive export success and innovation in the region. The analysis employs Ordinary Least Squares (OLS) and pooled OLS methods over the period from 2009 to 2023, integrating year and country to assess their distinct impacts on the export dynamics. The findings emphasize how technology is used differently in each of the ASEAN countries and how this usage affects business outcomes in different ways, highlighting the need for equitable digital frameworks and customized policy approaches for every country.

Asia Tenggara telah mendapatkan banyak manfaat dari ekspor, yang telah menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang penting baik di negara maju maupun negara berkembang. Reformasi yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur dan terutama teknologi digital telah sangat mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi ekonomi, sehingga meningkatkan ekspor. Namun, adopsi digitalisasi dasar di ASEAN masih belum merata, yang juga menimbulkan kesulitan khusus bagi UMKM di negara-negara terbelakang yang berharap untuk tumbuh secara internasional dibandingkan dengan perusahaan besar. Dalam lanskap ekonomi ASEAN yang dinamis, studi ini mengkaji bagaimana metrik teknologi utama—seperti kepemilikan situs web, adopsi teknologi asing, sertifikasi internasional, dan investasi penelitian dan pengembangan—berdampak pada kinerja perusahaan dalam ekspor dan inovasi. Metrik ini merupakan masukan penting yang meningkatkan daya saing global perusahaan dan kemampuan beradaptasi terhadap permintaan pasar. Analisis ini menggunakan metode Ordinary Least Squares (OLS) dan metode pooled OLS selama periode 2009 hingga 2023, dengan mengintegrasikan tahun dan negara untuk menilai dampaknya yang berbeda terhadap dinamika ekspor. Temuan ini menekankan bagaimana teknologi digunakan secara berbeda di setiap negara ASEAN dan bagaimana penggunaan ini memengaruhi hasil bisnis dengan cara yang berbeda, menyoroti perlunya kerangka kerja digital yang adil dan pendekatan kebijakan yang disesuaikan untuk setiap negara."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Dwi Putra
"Skripsi ini bertujuan untuk membahas dampak depresiasi terhadap investasi perusahaan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa peru sahaan dengan komposisi utang dalam mata uang asing yang lebih besar berinvestasi lebih sedikit ketika terjadi depresiasi. Depresiasi menimbulkan efek neraca yang memperburuk performa perusahaan. Penemuan lainnya adalah terdapat hubungan positif antara tingkat suku bunga domestik dengan tingkat investasi. Skripsi ini mengambil sampel enam puluh perusahaan berorientasi ekspor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode selama lima tahun dari 2004-2008 dengan metode penelitian berupa panel data.

The purpose of this researched is to investigate the role of currency depreciation to firm level investment. This reserch shows that firm with more dollar debt have less investment due to exchange rate depreciation. Accrodingly, exchange rate depreciation creates balance sheet effect that undermne firm performance. Another finding is that a positive relationship between domestic interest rate against investment level. This research uses sixty export-oriented companies listed in Indonesia Stock Exchange with at least five consecutive yaers during 2004-2008 as sample of study. This research uses panel data method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6574
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Aisyah
"Pengaruh nilai tukar terhadap pertumbuhan dan ekspor memiliki jawaban yang inkonklusif tergantung pada variabel-variabel yang digunakan untuk menjelaskannya dan negara yang dijadikan sampel. Untuk kasus Indonesia, volatilitas ekspor berpengaruh negatif pada pertumbuhan output. Ketidakmampuan meredam fluktuasi ekspor akan berdampak buruk pada pertumbuhan Indonesia. Dua faktor yang dapat mempengaruhi volatilitas ekspor ini adalah volatilitas nilai tukar riil dan sistem nilai tukar. Untuk mengurangi volatilitas ekspor, maka stabilitas nilai tukar riil dan sistem nilai tukar managed floating menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan di Indonesia.

The impact of real exchange rate to the exports volatility and growth are inconclusive discussion. It depends on variables using in their research and countries economies characteristic to be sample. For Indonesia exports volatility has negative impact to the output growth. A disability to minimize exports volatility aggravate for Indonesian growth. There are two determinants exports volatility are real exchange rate volatility and regime. Real exchange rate stability and managed floating needed as a one of solution to lessen exports volatility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6724
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Leonardo
"Penelitian ini mengkaji bagaimana bencana alam mempengaruhi ekspor APEC termasuk bagaimana kualitas kelembagaan (efektivitas pemerintah) berperan dalam kinerja ekspor setelah bencana alam melanda perekonomian APEC. Meskipun berbagai literatur telah mengidentifikasi isu-isu ini secara terpisah, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji isu-isu tersebut secara keseluruhan dengan mengeksplorasi hubungan antara ekspor, bencana alam dan kualitas kelembagaan. Analisis dalam tulisan ini didasarkan pada teori model gravitasi dengan menggunakan data ekspor, bencana alam dan indeks efektivitas pemerintah tahun 2003-2022. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa bencana alam mempunyai hubungan negatif dengan kinerja ekspor dari APEC, baik pada saat bencana alam terjadi maupun pada tahun berikutnya. Dengan memiliki indeks efektivitas pemerintah di atas rata-rata APEC telah secara positif menangkal dampak negatif yang disebabkan oleh bencana alam, terutama ketika bencana dahsyat menimpa perekonomian tersebut. Hasil dari penelitian ini sangat relevan bagi perekonomian APEC yang rentan terhadap bencana alam, namun mereka tetap memerlukan pertumbuhan ekonomi terutama dari ekspor.

This paper examines how natural disasters affect exports of APEC economies including how institutional quality (government effectiveness) plays a role on the export flows after natural disasters hit the economies. While various literatures have identified these issues separately, this research would like to fill this gap by exploring the linkages between exports, natural disasters and institutional quality. The analysis in this paper is based on the gravity model theory which used exports, natural disasters and the government effectiveness index data from 2003-2022. Overall, the results show that natural disasters have a negative association with the export flows from APEC both at the time when natural disasters hit and at the following year. Having the government effectiveness index is above the APEC’s average has positively counteracted the negative effect caused by natural disasters, particularly when the devastating catastrophe hits the economies. The findings in this paper are relevant for APEC economies that are prone to experience natural disasters, but they need economic growth particularly from exports."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fela Medisa
"Tesis ini membahas mengenai praktik Ekspor Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia dan membahas mengenai larangan Ekspor Crude Palm Oil (CPO) melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein, dan Used Cooking Oil yang kemudian ditinjau dari aturan WTO. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Adapun hasil penelitian mengemukakan bahwa pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein, dan Used Cooking Oil. Kegiatan dagang berupa pembatasan Ekspor tersebut diatur dalam perjanjian WTO, Article XI GATT 1994 membahas khusus tentang pembatasan kuantitatif dengan Pasal yang berjudul "General Elimination Of Quantitative Restrictions". Pembatasan ekspor kuantitatif yang diatur di dalam WTO merupakan suatu hal yang dilarang kecuali apabila tindakan tersebut diatur dalam Article XI:2 GATT. Penjelasan mengenai pasal-pasal pengecualian dapat diketahui melalui temuan Panel dalam historis penyelesaian sengketa WTO dan GATT. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 Tahun 2022 telah memenuhi unsur-unsur dalam Pasal pengecualian dalam GATT, tetapi peraturan tersebut tidak mengatur tentang pengawasan pelaksanaan sehingga walaupun dapat dinyatakan konsisten dengan perjanjian WTO, penerapan dari perjanjian tersebut rawan untuk mengakibatkan adanya pelanggaran yang berakibat adanya posibilitas inkonsistensi tindakan Indonesia dengan Perjanjian WTO yang dapat berujung kepada gugatan dari negara lain. Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan pemerintah akan lebih mempertimbangkan urusan campur tangan dalam pembuatan kebijakan ekspor di masa depan. Hal ini akan menjadi faktor utama dalam proses pengeluaran regulasi yang berpotensi mempengaruhi pasar, dan juga membutuhkan pembentukan lembaga khusus yang bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan.

This thesis discusses the practice of Exporting Crude Palm Oil (CPO) in Indonesia and discusses the prohibition on the Export of Crude Palm Oil (CPO) through Minister of Trade Regulation Number 22 of 2022 concerning Temporary Prohibition of Exports of Crude Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil, Refined , Bleached and Deodorized Palm Olein, and Used Cooking Oil which are then reviewed from WTO rules. The research method used in this research is normative juridical. The research results show that the Indonesian government issued Minister of Trade Regulation Number 22 of 2022 concerning Temporary Prohibition of Exports of Crude Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized Palm Olein, and Used Cooking Oil. Trade activities in the form of export arrests are regulated in the WTO agreement, Article XI GATT 1994 specifically discusses quantitative explanations with an article entitled "General Elimination of Quantitative Restrictions". Quantitative export restrictions regulated in the WTO are prohibited unless such actions are regulated in Article XI:2 GATT. Explanations regarding these articles can be found through the Panel's findings in the history of the WTO and GATT settlements. Regulation of the Minister of Trade Number 22 of 2022 has fulfilled the elements in the Articles referred to in the GATT, but this regulation does not regulate implementation supervision so that even though it can be declared consistent with the WTO agreement, the implementation of the agreement is prone to resulting in violations which result in the possibility of inconsistent actions. Indonesia with the WTO Agreement which could end in lawsuits from other countries. By conducting this research, it is hoped that the government will take more consideration into matters of intervention in policy making in the future. This will be a major factor in the production regulation process which has the potential to influence the market, and will also form the establishment of a special institution responsible for carrying out supervision."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Banda's nutmeg oil is one of the moluccas export commodities beside seeds and mace. Nutmeg oil is produced by steam distilation of the dried seeds that do not fulfill export quality..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>