Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ike Dwi Maharti
"Daging buah Avokad mengandung senyawa fenol (flavonoid, tannin), dan alkaloid yang secara teoritis dikatakan memiliki efek antibakteri.
Tujuan: Mengetahui efek antibakteri ekstrak daging buah Avokad terhadap Streptococcus mutans.
Metode: Ekstrak daging buah Avokad diekstraksi dengan metode infundasi, kemudian dibuat menjadi 4 konsentrasi yaitu 80%, 90%, 95%, dan 100%. Ekstrak tersebut lalu diujicobakan kepada Streptococcus mutans yang diisolasi dari saliva 20 mahasiswa FKG UI. Efek antibakteri diuji dengan menggunakan metode difusi dan pengenceran, yang ditujukan untuk menentukan diameter zona hambatan, kadar hambat minimum (KHM) dan kadar bunuh minimum (KBM).
Hasil: Nilai mean diameter zona hambatan yang dihasilkan ekstrak daging buah Avokad, yaitu: konsentrasi 80%: 1,368 mm; 90%: 1,391 mm; 95%: 1,171 mm; 100%: 1,800 mm. Ekstrak daging buah Avokad tidak memberikan nilai KHM dan KBM.
Kesimpulan: Pada penelitian ini, efek antibakteri ekstrak daging buah Avokad belum terbukti efektif terhadap Streptococcus mutans.
Saran: Dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek antibakteri ekstrak daging buah Avokad menggunakan metode ekstraksi berbeda.

Nowadays, traditional plants are becoming more often to be used as an
alternative choice for healing mouth diseases, including tootache. One of them is Persea americana, which is known as Avocado, that is used to heal tootache. Avocado fruit contains phenol, flavonoid, alkaloid, and tannin which are studied having an antibacterial effect.
Objective: To determine the antibacterial effect of Avocado fruit extract on Streptococcus mutans.
Method: The bacteria used in this experiment was identified from 20 dental students in University of Indonesia. The experiment used infundasion method to extract the fruit. The extract concentration tested were 80%, 90%, 95%, 100%. The test method of the antibacterial effect were diffusion and dillution method, which were used to determine the inhibition zone, minimum inhibition concentration (MIC) and minimum bactericidal oncentration (MBC).
Result: The inhibition zone of Avocado fruit extract were 80% concentration: 1,368 mm, 90%: 1,391 mm, 95%: 1,171 mm, 100%: 1,800 mm. Avocado fruit extract did not have MIC and MBC values.
Conclusion: On this research, Avocado fruit extract (infundasion method) had not been proven effective to give an antibacterial effect on Streptococcus mutans.
Suggestion: The next research will be about the antibacterial effect of Avocado fruit extract using a different extraction method.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Noerhandayani N.
"Ekstrak licorice dikenal sebagai bahan aktif pemutih kulit yang bekerja dengan menghambat enzim tirosinase daiam proses pembentukan melanin. Penelitlan in! bertujuan untuk mengetahui efektifitas kerja losio 2 (pemutih) yang mengandung ekstrak licorice 0.005 % dan TiCb 1 % dengan losio 1 (plasebo) yang mengandung TiOz 1 % terhadap penurunan indeks melanin, peningkatan kecerahan kulit dan peningkatan kandungan air kulit, dan juga untuk mengetahui respon pada penggunaannya pada sukarelawan usia 18-25. Metode yang digunakan adalah dengan mengadakan pengamatan dan perbandingan setiap 2 minggu terhadap indeks melanin, kecerahan kulit, kandungan air kulit, dan respon dari sukarelawan yang menggunakan losio 1 dan 2. Penelitian dilakukan selama 12 minggu dan 4 minggu pemantauan setelah tidak menggunakan losio. Sukarelawan yang digunakan adalah mahasiswa berusia 18-25 tahun. Pengamatan selama 12 minggu menunjukkan bahwa hasil optimal losio dalam menurunkan indeks melanin yaitu losio 1 pada minggu ke-10 dan losio 2 pada minggu ke-12; hasil optimal losio dalam meningkatkan kecerahan kulit pada losio 1 dan 2 adalah pada minggu ke-4; dan hasil optimal dalam meningkatkan kandungan air kulit optimal losio 1 dan 2 pada minggu ke-12. Hasil uji statistik dengan uji t menunjukkan bahwa tidak ada pert>edaan bermakna antara losio 1 dan 2 dalam ketiga efek tesebut. Hasil uji Kai Kuadrat menggunakan kuesioner didapatkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara losio 1 dan 2 terhadap respon sukarelawan.

Licx>rice extract is known as a whitening agent that inhibits Tyrosinase enzyme in melanin formation process. The aim of this research Is to determine the effiectiveness of lotion 2 (whitening) which consists licorice extract 0,005 % and TiOz 1 % with lotion 1 (placebo) which consists 1TO21 % by observing the decreasing of melanin index, increasing the skin lightness, and increasing the water concentration, and also to determine the respond of the volunteers' application. The method used was observation every two weeks included melanin index, skin lightness, skin water concentration, and respond of volunteers using lotion 1 and 2. The research had t>een done during 12 weeks of application and 4 weeks addition after stop using the tested lotion. The volunteers were the college student aged 18-25 years. A twelve weeks research showed that lotion 1 decreasing the melanin index optimally in week tenth and lotion '2 in week twelfth; lx>th lotion 1 and 2 increasing the skin lightness optimally in week fourth; and tx>th lotion 1 and 2 increasing the water (foncentration in week twelfth. The statistic t^t result using student t-test showed that there was no significant difference t)etw^n lotion 1 and 2 in those three effects. The sfotistic test result using chi square test showed that there was no significant difforence t)etween lotion 1 and 2 in volunteers' respond test by questioner given.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2004
S70488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitro Sunityoso
"Telah dilakukan penelitian laboratorium untuk melihat pengaruh pencekokan ekstrak daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) terhadap gejala klinik dan perubahan histologi organ hati dan ginjal mencit (Mus musculus L). Masing-masing kelompok mencit dicekoki pelet yang telah dicampur dengan ekstrak daun lamtoro pada dosis : 0 % (kontrol), 20 %, 40 % dan 60 % b/b setiap hari.
Pengamatan harian menunjukkan tidak ditemukan adanya gejala klinik pada semua mencit kontrol dan yang diberi perlakuan ekstrak daun lamtoro. Semua mencit mengalami kenaikan berat badan yang hampir sama selama masa percobaan.
Hasil uji ANAVA (a = 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pencekokan ekstrak daun lamtoro terhadap rata-rata diameter vena sentralis organ hati dan rata-rata kerusakan glomerulus organ ginjal antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dosis 20% dan 40%, akan tetapi ada perbedaan nyata antara kelompok kontrol dengan kelompok periakuan dosis 60%.
Pengamatan mikroskopik terhadap organ hati dan ginjal mencit dilakukan pada hari ke 36 setelah perlakuan. Pemberian ekstrak daun lamtoro dengan dosis 20 % pada mencit memperlihatkan gambaran histologi organ hati dan ginjal yang tidak berbeda dengan kontrol. Sedangkan pada dosis 40 % mulai tampak kerusakan ringan, dan dengan dosis 60 % kerusakan yang terjadi semakin meningkat yaitu pada organ hati kerusakan berupa perluasan vena sentralis dan vena porta, perlemakan, piknosis serta nekrosis. Kemudian berlanjut dengan peradangan di daerah vena porta. Sedangkan organ ginjal menampakkan kerusakan berupa penyusutan glomerulus dan pelebaran jarak antara kedua dinding kapsula Bowman. Kerusekan organ hati dan ginjal tampak jelas meningkat seiring dengan kenaikan dosis ekstrak daun lamtoro yang diberikan."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Oentoeng Soeradi
"ABSTRAK
Ledakan penduduk di dunia menunjukkan perlunya bahan-bahan kontrasepsi baru dan efektif, dengan efek samping yang minimum dan dapat memberikan proteksi yang efektif. Pada saat ini bahan kontrasepsi yang dianggap paling efektif dan luas penggunaannya adalah hormon steroid. Untuk mengantisipasi maksud tersebut di atas, maka beberapa usaha telah dilakukan oleh peneliti terdahulu untuk memperoleh bahan kontrasepsi pria khususnya, dari tanaman sebagai sumber yang potensial.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengevaluasi, apakah pemberian ekstrak buah paria dapat mereduksi atau menurunkan tingkat vertilitas mencit jantan strain AJ, sebagai satu model kontrasepsi pada pria.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dilakukan suatu penelitian sebagai berikut :
Tiga puluh ekor mencit dewasa, berat antara 18-20 g, dibagi secara acak menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor mencit. Empat mencit pertama dari tiap kelompok, masing-masing diberi ekstrak buah paria 800, 850, 900, dan 950 mg/kg berat badan secara oral. Sisanya 2 ekor mencit digunakan sebagai kontrol perlakuan yang diberi 1% larutan CMC (Corboxy methyl celullose).
Semua perlakuan diberikan tiap hari sebanyak 0,5 ml selama 40 hari atau satu siklus spermatogenesis. Setelah perlakuan 40 hari selesai, semua mencit jantan dikawinkan dengan mencit betina (1:1) selama 5 hari. Setelah itu, mencit jantan dipisahkan dan selanjutnya dimatikan, sedangkan yang betina dibiarkan hidup sampai melahirkan. Testes dan vas deferens diambil dari mencit jantan yang dimatikan tadi. Parameter yang dianalisis dalam penelitian ini adalah berat badan dan berat testes, kontrasi sperma (diambil dari vas deferens), viabilitas sperma, dan jumlah anak yang dilahirkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan dan berat testes tidak dipengaruhi oleh ekstrak buah paria. Tetapi, analisis varians memperlihatkan bahwa terjadi suatu penurunan konsentrasi sperma yang cukup bermakna pada dosis ekstrak 850, 900, 950 mg/kg bb, sedangkan pada dosis 800 mg/kg bb tidak dipengaruhi. Suatu hasil yang penting dalam penelitian ini ialah suatu reduksi jumlah anak yang terjadi pada kelompok perlakuan, di mana 2 dari 5 ulangan mencit betina atau 40% terjadi pada dosis 800, 850, dan 900 mg/kg bb tidak hamil; sedangkan pada 950 mg/kg bb, 3 dari 5 ulangan mencit betina atau 60% tidak mengalami kehamilan. Diduga bahwa penurunan jumlah kelahiran erat kaitannya dengan penurunan konsentrasi sperma atau penurunan kapasitas/kemampuan sperma didalam epididimis.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, diperlukan penelitian lebih lanjut, untuk memperoleh dosis ekstrak buah paria yang lebih efektif, yang dapat menghilangkan kapasitas sperma epididimis, sehingga kemampuan fertilisasi pun hilang. Jika dosis efektif ekstrak buah aaria telah menjadi kenyataan, maka diharapkan tidak terjadi kelahiran baru.

ABSTRACT
Effects Of Momordica Charantia L. Fruit Extract On Tile Fertility Of Adult Male Mice: A Model Of Contraceptive In Man The world population explosion has pointed out the need for new and effective contraceptive agents, having a minimum of side effects and giving a maximum protective effect. To date, the most effective and widely used contraceptives have been steroids; but these are not without side effects. Efforts have already been done by previous investigators to find potential value of plants as sources of male contraceptive agents.
The aim of this research is to evaluate whether treatment with M.charantia L. fruit extract can reduce significantly the fertility of adult male mice as a model of contraceptive in man.
To achieve this goal, a research has been carried out as follows. Thirty adult male mice (AJ strain), 18-20 g body weight were divided randomly into 5 groups of 6 mice each. The first 4 mice of each group were treated respectively with 800 mg, 850 mg, 900 mg, and 950 mg/kg body weight/day/mouse orally of paria fruit extract. The remaining 2 mice served as treated control fed with 1% CMC (carboxy methyl cellulose) and untreated control, respectively.
The treatment was given every day to 0,5 ml for 40 days or one cycle of spermatogenesis. After 40 days of treatment, all male mice were mated to adult fertile female mice (1:1) for 5 days. Afterward the male mice were separated and sacrificed, while all female mice were kept until giving birth. Testes and vas deferens were taken from sacrificed male mice. The analyzed parameters in this study were the body and testicle weight, sperm density (taken from vas deferens), sperm viability, and the number of offspring.
The results presented show that no significant effect of paria fruit extract on body weight and testicle weight. However, analysis of variance showed a significant decrease in the sperm density at 850, 900, and 950 mg/kg bb, while at 800 mg/kg bb the sperm density was not affected by the paria extract. The important finding in the present work is a reduction of offspring belonging to treated groups, in which two of five female mice or 40% at dose levels of 800, 350, 900 mg/kg/ day respectively, were failed to become pregnant, while at 950 mg/kg/ day of paria extract three of five female mice or 60% were found with-out offspring. The reduction in litter size is probably associated with a decrease in the number of sperm density or sperm capacity in the epididymis.
These results indicate that the mechanism of action of the paria fruit extract might be via a direct effect at epididymal/vas deferens sites by acting as spermatoxic agent on mature sperm. Based on the pre-sent results, further studies are needed to find more effective dose of paria fruit extract which can omit sperm capasity (acting at the post-testicular level) and its respons in non-human primates."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ratna Sari Handayani
"Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) telah dimanfaatkan sebagai obat
secara tradisional untuk berbagai penyakit, salah satunya adalah sebagai
antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kemampuan ekstrak
etanol kulit buah manggis (EEKBM) 50% dengan konsentrasi 0,195%, menahan
stres oksidatif pada sel darah merah domba (SDMD) yang diberi tBHP secara in
vitro. Percobaan dilakukan dalam 4 kelompok, (I) kontrol, (II) SDMD + EEKBM,
(III) SDMD + t-BHP, (IV) SDMD + EEKBM + t-BHP. Efek perlindungan kulit
buah manggis ditetapkan dengan mengukur parameter aktifitas enzim-enzim
antioksidan superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase (GPx) dan
katalase. Hasil penelitian menunjukkan pemberian EEKBM mampu menahan
stress oksidatif pada SDMD yang diberi tBHP. Hal ini ditunjukkan dengan
penurunan aktivitas SOD, GPx dan katalase pada pemberian EEKBM . Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa EEKBM dapat melindungi SDMD dari stres
oksidatif yang disebabkan oleh pemberian t-BHP.

Pericarp of mangosteen (Garcinia mangostana L.) has been used traditionally as
medicine for various diseases. This study aimed to examined the effect of 50%
ethanol extract of mangosteen (EEMP) concentration of 0,195 % to prevent the
red blood cells of sheep (RBCS) from oxidative stress that induced by t-BHP in
vitro. The groups were (I) control, (II) RBCS + EEMP, (III) RBCS + EEMP + t-
BHP and (IV) RBCS + EEMP + t-BHP. The result showed that activities of
superoxide dismutase (SOD), Gluthation peroxidase (GPx) and catalase were
decreasing, so we concluded that EEMP had antioxidant capacity to protect
RBCS oxidative stress induced by t-BHP.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T36060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfitri
"Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Telah diketahui bahwa pemakaian ganja dapat mempengaruhi sistem reproduksi pria dan wanita. Pada pria terutama terjadi penurunan sekresi LH, FSH dan testosteron melalui poros hipotalamus-hipofisis-testis, reduksi ukuran testis, dan regresi sel Leydig. Hal ini diduga dapat menekan proses spermatogenesis pada mencit. Tetapi belum diketahui apakah pemberian ekstrak daun ganja dapat menekan proses spermatogenesis pada mencit.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh ekstrak daun ganja secara kuantitatif terhadap sel-sel spermatogonik dan jumlah anak yang dihasilkan dari perkawinannya dengan mencit betina. Ekstrak daun ganja dibuat secara maserasi dalam petrolium eter (titik didih 40-60°C), kemudian disaring dengan kertas saring dan diuapkan dengan rotary vacuum evaporator, selanjutnya dikeringkan dalam desikator. Pemberian ekstrak dilakukan secara oral selama 40 hari dengan dosis 12,5 mg/kg bb, 25 mg/kg bb, 50 mg/kg bb, 100 mg/kg bb, dan 200 mg/kg bb. Masing-masing dosis dilarutkan dalam 0,3 mL CMC 1%, yang diberikan satu kali sehari, setiap hari selama 40 hari. Setelah perlakuan selesai, dilakukan pengambilan data parameter spermatogenesis antara lain jumlah sel spermatogonia A, sel spermatosit primer preleptoten, jumlah sel spermatosit primer pakhiten, jumlah sel spermatid, konsentrasi sel spermatozoa vas deferens, dan jumlah anak yang dihasilkan dari perkawinannya dengan mencit betina normal.
Hasil dan Kesimpulan: Ekstrak daun ganja pada semua dosis kelompok perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap jumlah sel spermatogonia A, jumlah sel spermatosit primer preleptoten, dan jumlah anak yang dilahirkannya dibandingkan dengan kelompok control. Sedangkan dosis ekstrak daun ganja mulai 100 sampai 200 mg/kg bb berpengaruh bermakna terhadap jumlah sel spermatid dan jumlah sel spermatozoa vas deferens dibandingkan dengan kontrol. Sementara dosis 200 mg/kg bb berpengaruh bermakna terhadap jumlah sel spermatosit primer pakhiten."
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Chryseabacterium indolognes ID6004 has ability to produce protease.Its growth and activiyi of proteolytic enzyme are influenced by carbon source (sugar) and notrogen source (Yeats extract0 which presumably to be repressor
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Betawati Prihantini
"Penelitian untuk mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi Medium Ekstrak Tauge (MET) terhadap kerapatan sel mikroalga marga Scenedesmus Meyen selama 10 hari pengamatan telah dilakukan. Penelitian bersifat eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap terdiri atas 8 perlakuan, yaitu MET 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, akuabides, dan Medium Basal Bold (MBB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi MET mempengaruhi kerapatan sel Scenedesmus. Rerata kerapatan sel tertinggi (3.981.071 sel/mL) pada saat peak terjadi dalam media perlakuan MET 4% pada pengamatan hari ke-7. Rerata kerapatan sel terendah (87.096 sel/mL) pada saat peak terjadi dalam media perlakuan akuabides pada pengamatan hari ke-3. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan adanya perbedaan rerata kerapatan sel Scenedesmus (sel/ml) (p>0,05) antarmedia perlakuan. Hasil uji perbandingan berganda menunjukkan rerata kerapatan sel Scenedesmus berbeda sangat nyata (p>0,05) antara media perlakuan akuabides dengan MET 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, dan MBB.

The effect of Tauge Extract Medium (TEM) concentration to the growth of Subang isolated Scenedesmus. Research on the effect of several concentration of Tauge Extract Medium (TEM) to Scenedesmus Meyen cell densities was conducted. The research was an experimental study with complete random design with 8 treatments, i.e. 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6% TEM, aqua bides, and Bold Basal Medium (BBM). The results showed that TEM concentration effected cell densities of Scenedesmus. At peak condition, the highest cell density (3.981.071 sel/mL) was occurred in 4% at the day of seven, and the lowest cell density (87.096 sel/mL) in aqua bides at the day of three. Kruskal-Wallis test showed that there were differences between the mean of cell densities on all treatment media. Multiple comparison test showed that mean of cell numbers of Scenedesmus differed among treatments (p value􀀾0,05) between aqua bides with 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, and BBM."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Previous studies had shown that pasak bumi(PB) root chloroform extract given to laboratory animal would cause aphrodisiac effect and increase the testosterone hormone,FSH and LH whic mechanism of action was assumed to be by central simulation....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemberian kombinasi ekstrak phaseolus vulgaris dosis 1500 mg dan akar bose dosis 50 mg menghasilkan penurunan kadar glukosa posprandial yang tidak bermakna jika dibandingkan pemberian 50 mg akarbose saja."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>