Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
One species of the red algae (Rhodophyceae) resulted from carrageenan is Eucgeuma cottonii. This algae is cultured intensively in Madura island espicially in district of Sumenep in village of Pekandangan - Buto. Production of E. cottonii in Sumenep - Madura rised over the last years but extraction of carrageenan has not been performed extensively. Unfortunately, it has been exported to abroad in dried from used as raw materials either food or non food industry. The objective of this research is to stydy the influence of extraction method of carrageenan on its quality. The best carrageenan quality was resulted by the modification of extraction metod by using cold alkali treatment so this method can be considered as alternative methods. The carrageenan quality that serulted from this methods is one the standard suggested by food and agriculture Organization,
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Murtiningsih
Abstrak :
Tulisan ini berangkai dari permasalahan nasional yang menyangkut nasib petani. Masalah yang selalu muncul terutama pada musim tanam yaitu kesulitan memperoleh pupuk, kalaupun ada harganya melebihi harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan pemerintah. Terganggunya pengadaan pupuk ke petani dikhawatirkan akan mengganggu ketahanan pangan. Oleh karena itu penulis ingin menganalisis peranan industri pupuk urea dalam pembentukan output, nilai tambah bruto, permintaan antara dan permintaan akhir. Menganalisis angka multiplier, koefisien dan kepekaan penyebaran. Melihat dampak yang terjadi dengan adanya kebijakan penutupan industri pupuk urea serta kebijakan larangan ekspor. Model yang digunakan model input output dengan memanfaatkan tabel Input Output Nasional Tabun 2000 yang disusun BPS klasifikasi 66x66 sektor. Pada sektor 39 disagregasi menjadi sektor pupuk urea, pupuk lain dan pestisida. Hasil penelitian menunjukkan dari struktur permintaan, industri pupuk urea banyak digunakan sebagai input antara dan sebanyak 95.17 persen digunakan oleh sektor pertanian. Sedang dari permintaan akhimya terlihat industri pupuk urea lebih berorientasi untuk ekspor. Dalam proses produksinya industri pupuk urea ketergantungan akan import kecil. Kebutuhan input terbesar dipenuhi sektor penambangan minyak, gas dan panas bumi sebanyak 91.88 persen. Industri pupuk urea menyumbang nilai tambah bruto sebesar 0.228 persen. Dan keberadaan industri pupuk urea banyak dinikmati oleh pemilik modal. Industri pupuk urea mampu menyerap tenaga kerja sebesar 15608 orang atau 0.0167 persen dari total kebutuhan tenaga kerja. Industri pupuk urea mampu menarik pertumbuhan output sektor hula dan mendorong sektor hilirnya, serta mampu meningkatkan output sektor lain, meningkatkan pendapatan masyarakat serta menyerap tenaga kerja. Simulasi kebijakan penutupan industri pupuk urea berdampak menurunkan derajat kepekaan sektor pertanian dan menurunkan daya penyebaran sektor penambangan minyak, gas dan panas bumi. Selain itu juga berdampak pada penurunan output, income serta employment multiplier sektor pertanian dan agroindustri. Total penurunan output perekonomian 0.3582 persen, penurunan nilai tambah 0.3739 persen dan penyerapan tenaga kerja 0.032 persen. Sektor yang paling besar mengalami penurunan sektor penambangan minyak, gas dan panas bumi. Simulasi kebijakan larangan ekspor pupuk urea menurunkan output perekonomian 0:1001 persen, penurunan nilai tambah 0.1042 persen serta penyerapan tenaga kerja 0.0089 persen. Melihat peranan industri pupuk urea yang cukup besar, maka pengembangan industri pupuk urea menjadi prioritas. Urtuk keperluan tersebut pemerintah harus segera turun tangan untuk menata kembali kebijakan yang ada demi kelangsungan industri pupuk urea.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20426
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R Maulana Nuradhi Wicaksana
Abstrak :
Industri pengolahan hasil perikanan merupakan industri yang sangat potensial dan strategis untuk terus dikembangkan. Sektor ini sangat didukung dengan ketersediaan sumber daya alam perikanan, sumber daya manusia di bidang perikanan serta peluang pasar domestik dan internasional yang sangat besar. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji peranan industri pengolahan hasil perikanan dalam perekonomian Indonesia pada pembentukan output, nilai tambah (NTB), pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja serta keterkaitannya dengan sektor-sektor lain dalam perekonomian Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis input-output dengan melakukan disagregasi dan agregasi secara khusus di sektor industri pengolahan hasil perikanan pada Tabel input-output Indonesia tahun 2010. Dilakukan 3 (tiga) simulasi berdasarkan asumsi hipotetik untuk melihat dampak terhadap perekonomian, yaitu: (1) peningkatan investasi; (2) larangan ekspor dan (3) industri berhenti beroperasi seluruhnya (kehilangan sektor) dengan metode ekstraksi. Hasil penelitian menunjukkan, struktur permintaan pada sektor ini didominasi oleh struktur prmintaan akhir (52,32%), artinya sektor ini relatif lebih merupakan produk akhir. Permintaan akhir sektor ini lebih berorientasi pada konsumsi domestik daripada ekspor. Dalam proses produksinya, sektor ini memiliki ketergantungan impor yang kecil. Peranan sektor ini terhadap kontribusi pembentukan struktur perekonomian Indonesia relatif kecil. Sektor ini bukan merupakan sektor kunci, namun sangat potensial untuk dikembangkan menjadi sektor kunci di masa depan. Hasil analisis dampak simulasi peningkatan investasi terhadap perekonomian meningkatkan output (0,66%); NTB (0,38%); pendapatan (0,007%) dan tenaga kerja (0,03%). Dampak simulasi larangan ekspor terhadap perekonomian menurunkan output (0,26%); NTB (0,15%); pendapatan (0,15%) dan tenaga kerja (0,001%). Sedangkan dampak simulasi kehilangan sektor dengan metode ektraksi berdampak pada penurunan nilai keterkaitan ke belakang total dan nilai keterkaitan ke depan total, angka pengganda dan kontribusi ekonomi di seluruh sektor lainnya. Dampak terbesar dari simulasi terjadi pada sektor perikanan tangkap dan budidaya.
Fish processing industry is one of the most strategic and potential industry to be developed, since it is heavily backed up by an abundance of both fisheries and human resources, as well as huge demands in both domestic and international markets. This research is aimed at analyzing the role of fish processing industry towards the Indonesian economy in the formation of output, value added (VA), income, labour absorption and its linkages with the other sectors within the Indonesian Economy, using the Input-Output (I-O) Analysis. The analysis has been conducted using the 2010 I-O Table of Indonesia, which had previously been customized to meet the analysis requirement through both a disaggregation as well as an aggregation process. The 3 (three) simulations, conducted based on hypothetical assumptions, are: (1) an increasing investment value; (2) the banning of fisheries exports; and (3) a complete industrial shutdown of the fish processing industry. The results of the analysis show that the demand structure of fish processing industry product is dominated by final demand (52,32%), which indicates that the products are mainly final products. Further analysis also shows that fish processing sectors are mostly domestic oriented, have low dependency on imports, and have a relatively small contributions towards the Indonesian economic structure. Although not a key sectors, but still they are potential to be developed into key sectors in the future. The Investment simulation shows that a moderate (80%) increase in investment may cause a small (0,66%) growth in the total national output produced; a small (0,38%) growth in the Total National VA formation; a very small (0,007%) growth in income; and a very small (0,03%) growth in labor usage. The total export banning for all fish processing product simulation shows that it may contribute to a small decrease (0,26%) in total national output; a small decrease (0,15%) decrease in total national VA formation; a small decrease (0,15%) in national income; and a very small (0,001%) decrease in national labor. As for the industrial shutdown simulation, the result show that it may cause decreases in both forward and backward linkages, multipliers and economic contribution of all other sectors, especially the aquaculture and capture fisheries sectors which receive the hardest impact of all other sectors.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Islamudin Ahmad
Abstrak :
ABSTRAK
Secara empriris herba suruhan Peperomia pellucida [L] Kunth berkhasiat untuk mengeobati berbagai macam penyakit seperti sakit perut, asam urat, diabetes, dan hipertensi. Disertasi ini bertujuan untuk membahas tentang senyawa aktif penghambat angiotensin converting enzyme ACE dari tumbuhan ini sebagai antihipertensi yang dimulai dari tahap ekstraksi, penapisan, isolasi dan pemurnian senyawa. Adapun tahap-tahap penelitian yang dilakukan meliputi: 1 tahap ekstraksi yaitu optimasi metode ionic liquid microwave-assisted extraction ILMAE dibandingkan dengan metode maserasi menggunakan Response Surface Methodology RSM dengan Box-Behnken Design. Analisis ekstrak yaitu metabolite profiling menggunakan ultra-high performane liquid chromatography-tandem mass Spectrometry, profil kromatografi lapis tipis KLT menggunakan metode densitometri, dan analisis permukaan sel residu setelah ekstraksi menggunakan Scanning Electron Microscopy SEM . 2 tahap penapisan yaitu dereplikasi, fraksinasi, dan uji aktivitas penghambat ACE pada ekstrak dan fraksi secara in vitro, serta prediksi aktivitas dari kandungan senyawa yang telah diketahui secara in silico menggunakan makromolekul ACE 1UZF . 3 tahap isolasi dan pemurnian senyawa yaitu isolasi senyawa secara kromatografi dan identifikasi struktur secara spektroskopi menggunakan instrument UV-Vis, IR, MS, dan NMR, uji aktivitas sebagai penghambat ACE menggunakan KIT ACEi dan ELISA Reader. Pada penelitian ini, hasil penelitian diperoleh berdasarkan beberapa tahap. Untuk tahap ekstraksi diperoleh metode ekstraksi yang optimal dengan menggunakan pelarut ionic liquid ILs yaitu 1-butil-3-metilimidazolium tetrafloroborat [bmim]BF4 menggunakan metode ILMAE pada kondisi optimum dengan parameter antara lain waktu ekstraksi selama 18,6 menit, kekuatan mikrowave sebesar 26,47 Watt, rasio cair/padat sebanyak 10,72 mL/g, dan konsentrasi IL sebesar 0,79 mol/Lyang diperoleh dari persamaan Y = 30,250 ndash; 1,356X1 2,655X2 2,252X3 ndash; 0,565X4 0,990 X1X3 ndash; 8,172 X1X4 ndash; 3,439 X3X4 ndash; 4,178 X12 -3,210 X32 ndash; 6,786 X42 ndash; 7,290 X12X3 5,575 X1X32 ndash; 4,843 X32X4 R2 = 0,82519 terhadap kadar polifenol total. Profil KLT, metabolite profiling, dan analisis SEM menunjukkan perbedaan pengaruh metode ekstraksi terhadap hasil proses ekstraksi yang diperoleh. Untuk tahapan penapisan diperoleh hasil dereplikasi dari metode optimum sebesar 31,17 g GAE/g sampel dan diperoleh total ekstrak sebanyak 0,69 gram/30 gram sampel. Sedangkan fraksinasi diperoleh sebanyak 9 fraksi yaitu FHE1, FHE2, FHE3, FHE4, FE5, FEM6, FEM7, FEM8, dan FEM9 dengan tingkat kepolaran dan aktivitas yang berbeda-beda. Uji aktivitas penghambat ACE secara in vitro diperoleh persen penghambatan pada ekstrak ILMAE adalah 79,35 , FHE1 adalah 31,96 , FHE2 sebesar 35,87 , dan FEM7 sebesar 30,44 , sedangkan fraksi lainnya kurang/tidak aktif. Sementara itu, uji in silico molecular docking study dilakukan pada senyawa-senyawa polifenol yang telah berhasil diisolasi sebelumnya untuk memprediksi potensi aktivitas dari senyawa tersebut. Hasil docking senyawa native ligand yaitu kaptorpil diperoleh nilai RSMD sebesar nilai 0,96 < 2, yang berarti hasil docking dinyatakan valid dengan nilai ??G adalah -6,36 dan cluster sebesar 92 dengan total 100 kali running dan dari 10 senyawa hanya satu senyawa yang tidak berpotensi aktif. Untuk tahapan isolasi dan pemurnian diperoleh dua senyawa aktif yaitu pellucidin A atau 7,7 rsquo;-bis 2/2 rsquo;,4/4 rsquo;,5/5 rsquo;-trimetoksifenil siklobutana dan 2,3,5-trimetoksi-1- 9- 11,12,14-trimetoksifenil siklo-butil benzena yang memiliki aktivitas penghambat ACE berturut-turut dengan IC50 sebesar 72 M dan 11 M.
ABSTRACT
Empirically, Suruhan Peperomia pellucida L Kunth herb is used as herbal medicine to treat some disease such as abdomal pain, hyperuricemia, diabeted mellitus, and hypertension. The dissertation aims to discuss the active compound of angiotensin-converting enzyme ACE inhibitors from Suruhan herb Peperomia pellucida [L] Kunth as antihypertension, starting from the extraction, screening, and isolation and purification of the active compounds. The stages were performed in this study include 1 optimization of ionic liquid microwave-assisted extraction ILMAE method using Response Surface Methodology with Box-Behnken Design compared with maceration method, the extracted analysis was metabolite profiling using ultra-high performance liquid chromatography-tandem mass spectrometry, thin layer chromatography TLC profile using densitometry method, and cell surface analysis of matrix residual after extraction by scanning electron microscopy SEM ; 2 Screening stages: dereplication and fractionation process, in vitro ACE inhibitory activity assay on extracts and fraction, and activity prediction of the known compounds using in silico molecular docking about overview of action mechanisms using ACE macromolecules PDB ID = 1UZF ; 3 Isolation and purification of the active compound: isolation and purification of compounds using chromatographic methods and structural identification using spectroscopic instruments including UV-Vis, IR, MS, and NMR, in vitro activity assay as an ACE inhibitors using ACEi KIT. In the present study, the results were obtained according to each stage. For extraction stages were obtained using 1-butyl-3-methylimidazolium tetrafluoroborate [bmim]BF4 based on the optimum condition of the ILMAE method include extraction time of 18.6 minutes, microwave power of 26.47 Watt, the liquid-solid ratio of 10.72 mL/g, and 0.79 mol/L. the equation formula was obtained to predict the yield of total polyphenolic content, as follow Y = 30.250 ndash; 1.356X1 2.655X2 2.252X3 ndash; 0.565X4 0.990 X1X3 ndash; 8.172 X1X4 ndash; 3.439 X3X4 ndash; 4.178 X12 -3.210 X32 ndash; 6.786 X42 ndash; 7.290 X12X3 5.575 X1X32 ndash; 4.843 X32X4 R2 = 0.82519 . Based on TLC profile, metabolite profiling, and SEM analysis demonstrated differences in the effect of extraction methods on the results of the obtained extraction process. For screening stages were achieved the dereplication result of the excellent condition of the ILMAE method of 31.17 g GAE/g sample and was obtained the total extract of 0.69 grams/30 grams of sample. While fractionation process was obtained nine fractions i.e., FHE1, FHE2, FHE3, FHE4, FE5, FEM6, FEM7, FEM8, and FEM9 with different levels of polarity and activity. In vitro ACE inhibitory activity assay has obtained a percentage of inhibition activity on ILMAE extract of 79.35 , fraction includes FHE1 of 31.86 , FHE2 of 35.87 , FEM7 of 30.44 , while the other fraction was less/inactive. Meanwhile, in silico molecular docking study was carried out on the previously isolated polyphenols compound to predict the action potential of the compound. The docking result of native ligand captopril was obtained RSMD value of 0.96
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
D2466
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library