Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Caesarianti
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang gambaran peran relawan dalam pemberian pendidikan keterampilan di Panti Asuhan Rumah Piatu Muslimin dan faktor-faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi perannya tersebut, yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Relawan merupakan salah satu sumber daya yang memiliki peranan penting dalam berjalannya sebuah organisasi, termasuk organisasi pelayanan berbasis agama atau FBO. Penerima manfaat dari FBO yang menjadi objek penelitian ini adalah anak yang berasal dari keluarga kurang mampu atau mengalami disfungsi keluarga, dan salah satu bentuk pelayanan sosial yang diberikan dalam upaya memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan sosial anak tersebut adalah melalui pemberian pendidikan keterampilan. Dalam lembaga non-profit yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, relawan menjadi salah satu sumber daya yang dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuan dan menjalankan pelayanan sosial tersebut. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2022 hingga Agustus 2022 dengan menggunakan metode wawancara mendalam pada 9 informan, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan keterampilan yang diberikan kepada anak asuh terdiri dari tiga jenis keterampilan, yaitu menari, menyanyi, dan memasak. Adapun peran relawan dalam pemberian pendidikan keterampilan tersebut diantaranya adalah sebagai pelatih dan pendamping untuk setiap jenis keterampilan secara reguler, serta terlibat untuk membantu terlaksananya acara keterampilan non-reguler. Peran relawan dalam membantu terlaksananya acara keterampilan non-reguler dapat terlihat dalam setiap tahapan, yaitu mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, hingga tahap evaluasi. Adapun faktor pendukung bagi relawan dalam menjalankan peran tersebut diantaranya adalah fasilitas penunjang yang memadai, adanya insentif berupa biaya transportasi, rasa kekeluargaan, komunikasi yang berjalan baik, dan kepercayaan lembaga. Namun ditemukan pula beberapa faktor penghambat yang menjadi tantangan bagi relawan, yaitu kesibukan lain yang dimiliki relawan, durasi waktu yang terbatas, kurangnya motivasi anak asuh untuk mengikuti pendidikan keterampilan, dan rasa bosan anak asuh terhadap rutinitas yang ada. Jadi, dari penelitian ini diketahui bahwa relawan memiliki berbagai peran dalam proses pemberian pendidikan keterampilan bagi para penerima manfaat, sekaligus membantu lembaga dalam mencapai tujuan pelayanan. Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, berupa pengayaan mata kuliah Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan. ......This study discusses the role of volunteers in providing skills education at the Orphanage of the Muslim Orphanage and the supporting and inhibiting factors that influence this role, which is discussed in the Social Welfare Science discipline. Volunteers are a resource that has an essential role in running an organization, including faith-based organizations or FBOs. The beneficiaries of FBO who are the object of this research are children from underprivileged families or who experience family dysfunction. One form of social service provided to fulfill and improve the social welfare of these children is through the provision of skills education. In non-profit organizations working in the humanitarian field, volunteers are one of the resources that can help organizations achieve their goals and carry out these social services. The research was conducted using a qualitative approach with a descriptive type. Data were collected from June 2022 to August 2022 using the in-depth interview method with nine informants, who were selected using a purposive sampling technique. The results showed that the skills education given to foster children consisted of three skills: dancing, singing, and cooking. The role of volunteers in providing skills education includes being regular trainers and assistants for each type of skill, as well as helping carry out non-regular skills events. Volunteers’ role in helping implement non-regular skills events can be seen in every stage, starting from the planning stage, the implementation stage, to the evaluation stage. The supporting factors for volunteers in carrying out this role include adequate supporting facilities, incentives for transportation costs, a sense of kinship, good communication, and institutional trust. However, several inhibiting factors became a challenge for volunteers, namely other activities that volunteers had, limited time duration, lack of motivation for foster children to take part in skills education, and foster children's boredom with the existing routine. So, from this research, it is known that volunteers have various roles in providing skills education to beneficiaries, as well as assisting institutions in achieving service goals. The results of this research are expected to contribute to the Social Welfare Science Program in the form of enrichment in the Management of Human Service Organizations course.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifiah Nurul Fadillah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimensi employer branding yang terdapat di Dompet Dhuafa dan juga untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi alasan karyawan bertahan dan keluar dari Dompet Dhuafa sebagai salah satu organisasi yang menerapkan Faith Based Organization (FBO). Penelitian ini menggunakan penggabungan dua desain penelitian yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif dimana pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan eksploratif dengan menggunakan metode kualitatif pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dimensi employer branding yang dikembangkan Berthon et al., (2005) dan (Alniacik & Alniacik, 2012) untuk organisasi profit tidak seluruhnya dapat diaplikasikan untuk Faith Based Organization (FBO) seperti Dompet Dhuafa. Hal tersebut dikarenakan strategi Human Resources yang dimiliki Dompet Dhuafa bukan untuk employee retention tetapi untuk mendapatkan karyawan muda yang inovatif dan kreatif sesuai dengan nilai yang dimiliki Dompet Dhuafa. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara mendalam ditemukan juga dimensi baru yang penting pada Faith Based Organization (FBO) seperti Dompet Dhuafa yaitu dimensi nilai agama (spiritual value).
The purpose of this research are to know the employer Branding dimensions in Dompet Dhuafa and the factors that can be the reason for the employer to ?stay? or ?leave? from Dompet Dhuafa as one of the Faith-Based Organization (FBO). This research uses two research design: descriptive research with quantitative method which using the data that collected by spreading the questiner and explorative research with qualitative method which using the data that obtain by in-depth interview. The results of this research indicate that the dimensions of employer branding developed by Berthon et al., (2005) and (Alniacik & Alniacik, 2012) for profit organizations are not entirely applicable to Faith Based Organization (FBO) such as the Dompet Dhuafa. There are because the Human Resources strategy in Dompet Dhuafa not for employee retention but to get young employees are innovative and creative that is related with Dompet Dhuafa?s values. Furthermore, based on the results of in-depth interviews also found an important new dimension in Faith Based Organization (FBO) such as the Dompet Dhuafa is spiritual value.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Jamalulail
Abstrak :
Tesis ini dilatarbelakangi adanya upaya pengembangan potensi dan kapabilitas santri dan masyarakat secara kolaborasi oleh Pesantren Al Baghdadi, sejak awal berdiri tahun 2012 hingga saat ini Pesantren Al Baghdadi tetap konsisten dalam hal pengembangan potensi dan kapabilitas. Adanya pengembangan potensi dan kapabilitas secara kolaborasi tersebut membuktikan bahwa Pesantren yang termasuk ke dalam Faith Based Organization tidak hanya piawai dalam hal urusan ajar-mengajar Agama akan tetapi juga mampu menciptakan sumberdaya manusia yang unggul dalam memanfaatkan potensi yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengembangan potensi dan kapabilitas santri yang berkolaborasi dengan komunitas lokal, tahap pemberdayaan oleh pesantren al baghdadi dalam meningkatkan potensi dan kapabilitas komunitas lokal, serta kemanfaatan dari kolaborasi pengembangan potensi dan kapabilitas santri dan komunitas lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif dan waktu penelitian selama empat bulan terhitung sejak bulan Januari hingga April. Wawancara dilakukan kepada lima belas orang informan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi berupa foto saat di lokasi penelitian. Pemilihan informan dilakukan berdasarkan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pesantren Al Baghdadi dalam mengembangkan potensi dan kapabilitas santri dan komunitas lokal dengan mendayagunakan berbagai elemen dan potensi di pesantren dan lingkungannya, yaitu Pertama, secara internal, Pesantren Al Baghdadi melakukan pengembangan sumber daya santri baik dari segi keterampilan (kewirausahaan dan finansial) dan  keilmuan (Spiritual).  Kedua, Pesantren Al Baghdadi  melakukan  tahap-tahap yang bersifat konstruktif dan persuasif dalam setiap tahap pengembangan masyarakat. Di mana setiap tahapan yang dilakukan Pesantren Al Baghdadi bersifat kontinuitas. Ketiga,  berupaya untuk menekankan kemanfaatan kegiatan pesantren yang dapat meningkatkan keterampilan dan keilmuan sehingga masyarakat dapat berwirausaha dan terampil secara finansial, serta  mumpuni secara  spiritual. Adapun rekomendasi mengait penelitian ini yaitu Penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan potensi dan kapabilitas santri yang berkolaborasi dengan komunitas lokal berbasis Pesantren sebagai Faith Based Organization (FBO) dapat lebih menghadirkan kebaruan-kebaruan dalam penelitiannya, agar ilmu kesejahteraan sosial mengenai pemberdayaan masyarakat berbasis Pesantren dapat terus berkembang. ......The thesis discussed santri and society’s potential development and capability based on collaboration in Al-Baghdadi Islamic boarding school, from 2012 until now. Al Baghdadi Islamic boarding school as Faith-Based Organization (FBO) is still consistent in developing the potency and capability of the santri. The materials in Al Baghdadi Islamic boarding school are not only about religion but also creating human resources who are excellent and creative in utilizing their potency. This research describes santri’s potential and capability in collaborating with local community. The approach of the research was the qualitative approach. The type of the research was the descriptive one. The data collection was undertaken in four months: i.e from January to April 2022. There were 15 informants has been interviewed. Informants has been selected purposively The result shows that Al Baghdadi Islamic boarding school develops and the community potency and capability. Firstly, Al-Baghdadi Islamic boarding school has been upgrading santri as human resources not only spiritual aspect, but also creative aspects (entrepreneur and financial). Secondly, Al Baghdadi Islamic boarding school undertook persuasive and constructive approaches in every human development. The society has been developed not only in entrepreneurship and financial skills, but also their spiritual aspect. Recommendations about this research is can present more novelties in their research, so that social welfare science regarding Islamic boarding school-based community empowerment can continue to develop.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaid Abdurrahman Fuady
Abstrak :
Organisasi berbasis keyakinan, atau faith based organisation (FBO) merupakan organisasi yang menjadikan agama sebagai dasar dalam kegiatan berorganisasi dan sudah lazim berdiri dan ada di negara manapun. Di Indonesia, salah satu organisasi berbasis keyakinan di Indonesia yang memiliki payung hukum adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Depok yang kegiatan utamanya adalah menghimpun harta zakat dan mendistribusikannya. Dalam menjalankan fungsinya, BAZNAS Kota Depok melakukan sejumlah strategi komunikasi. Makalah ini mendeskripsikan upaya-upaya BAZNAS Kota Depok dalam mengoptimalisasi penghimpunan dana zakat dalam prinsip-prinsip strategi pemasaran sosial sesuai bauran pemasaran dari Kotler terutama dari aspek integrasi website dan media sosial yang dimiliki. Dengan sejumlah studi literatur yang dilakukan dari website BAZNAS Kota Depok dan di media sosial yang dimiliki, ditemukan bahwa strategi yang paling utama dilakukan BAZNAS Kota Depok adalah strategi produk (Product) yaitu menjual core produk yaitu membayar zakat untuk menunaikan kewajiban sebagai muslim dan strategi harga (Price) yaitu non-monetary benefit yang mengutamakan keuntungan membayar zakat untuk membersihkan hartanya sebagai umat muslim. Adapun dalam strategi promosi (promotion) melalui integrasi pesan website dan media sosial belum cukup terintegrasi, baik dalam hal konten maupun periode penayangan pesan. Belum cukup terintegrasi, yaitu belum terpadu saling menguatkan konten yang sama dan searah kemutahiran (update)nya maupun materi pesan yang terkandung. Belum ada benang merah kesinambungan pesan antara konten website dengan media sosial. ......Faith-based organization (FBO) is an organization that makes religion the basis for organizational activities and is commonly established and exists in any country. In Indonesia, one of the faith based organizations in Indonesia that has a legal standing is the Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Depok whose main activity is collecting zakat assets and distributing them. In carrying out its functions, BAZNAS Kota Depok carries out a number of communication strategies. This paper describes the efforts of BAZNAS Kota Depok in optimizing the collection of zakat funds in the principles of social marketing strategies according to Kotlers marketing mix, especially the website and social media integration aspect of it. With a number of literature studies carried out from the BAZNAS Kota Depoks website and social media, it was found that the most important strategy carried out by BAZNAS is product strategy that is selling core products, namely paying zakat to fulfill obligations as Muslims and the price strategy of non-monetary benefits which prioritize the benefits of paying zakat to cleanse their wealth as Muslims. As for the promotion strategy through the integration of website and social media messages has not been sufficiently integrated, both in terms of content and message delivery period. It is not yet integrated enough, that is, it is not yet integrated with each other to strengthen the content and in the direction of the continuity of updates and the message that is contained within. Also, there was no red thread on the continuity of the message between website and social media content.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library