Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Osiana Karita Putri
"Perkembangan objek wisata dapat didefinisikan sebagai perubahan jumlah objek wisata dalam jangka waktu tertentu. Perkembangan objek wisata dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor fisik, aksesibilitas dan pengelola objek wisata.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan objek wisata dan faktor-faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan perkembangan objek wisata. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, plotting objek wisata, dan dokumentasi. Objek wisata yang dimaksud dalam penelitian ini adalah objek wisata yang telah terdaftar di Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Pacitan. Lingkup penelitian ini yaitu objek wisata yang dibuka dari tahun 1823 sampai dengan tahun 2017.
Hasil penelitian menunjukkan perkembangan objek wisata tertinggi terjadi pada periode I 1823-1995 dan periode IV 2013-2017, sedangkan berdasarkan uji statistik menunjukkan hubungan yang signifikan antara perkembangan objek wisata dan faktor fisik bentuk medan, aksesibilitas jarak dari pusat kota dan ketersediaan jaringan jalan menuju objek wisata dan pengelola objek wisata.

The development of tourism objects can be defined as the change of number of tourism objects within certain time. The development of tourism object can be influenced by several factors such as physical factor, accesibillity and tourism object organizer.
The purpose of this study is analyzing the development of tourism objects and the factors that have significant relation with development of tourism objects. The data are collected by observation, interview, plotting, and documentation. The population are tourism object that registered by the department of tourism, youth, and sport of Pacitan Regency. The scope are tourism objects which opened from 1823 until 2017.
The result shows the highest development of tourism objects occurred in the period 1823 1995 and period 2013 2017, while based on statistic shows significant relation between tourism objects development and physical factor terrain, accessibility distance from city center and the availability of road network toward tourism obects, and tourism object organizer.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrian Satria Perdana
"Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aksesibilitas memperoleh pendidikan bagi anak-anak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS 2014 dengan unit analisis anak berusia 7-18 tahun, jumlah responden sebanyak 372.142 anak. Penelitian ini menggunakan metode regresi logit dengan
software pengolah data STATA 13. Setelah dilakukan olah data dengan menggunakan software STATA 13 dari 372.142 anak diperoleh Prob>chi2 =0.0000, artinya bahwa model yang diujikan dalam penelitian ini signifikan dengan nilai correctly classified sebesar 89,93
persen. Dengan demikian, model ini mampu memprediksi aksesibilitas anak memperoleh pendidikan serta variabel terikatnya dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel bebasnya sebesar 89,93 persen. Dapat disimpulkan bahwa anak perempuan yang bertempat tinggal
di perkotaan, latar belakang pendidikan Ibu yang semakin tinggi, jarak ke sekolah yang dekat, orang tua yang menikah di usia produktif, semakin besarnya pendapatan per kapita rumah tangga, dan semakin sedikitnya jumlah anggota rumah tangga merupakan faktor faktor
yang berpengaruh terhadap aksesibilitas memperoleh pendidikan bagi anak-anak di Indonesia."
Depok: Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas, 2015
370 JPK 21:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Doloksaribu, Parulian
"Dalam pelaksanaan suatu proyek konstuksi agar dapat mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan, diperlukan adanya ketersediaan faktor aksesibilitas yang baik dan memadai. Ada beberapa faktor aksesibilitas yang dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek, dan menimbulkan dampak negatif terhadap kinerja, waktu dan biaya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengindentifikasi peringkat faktor aksesibilitas, yang mempengaruhi pelaksanaan proyek dan mengetahui berapa besar dampak negatif yang ditimbulkan terhadap kinerja, waktu dan biaya. Metode penelitian yang digunakan, antara lain pengumpulan data melalui kuesioner, terutama responden yang bekerja di perusahaan kontraktor yang terlibat di dalam pekerjaan awal mempersiapkan lahan dan pekerjaan fasilitas camp pada proyek LNG Tangguh, sebagai fokus penelitian atau pernah mengerjakan proyek konstruksi di daerah terpencil. Hal ini dilakukan untuk mengindentifikasi peringkat faktor aksesibilitas yang mempengaruhi pelaksanaan proyek, kemudian di lakukan analisa dengan pendekatan model Analytical Hierarchy Process (AHP), untuk mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan terhadap kinerja, waktu dan biaya, berdasarkan penilain kepentingan perbandingan berpasangan oleh responden. Dari hasil analisa dengan pendekatan model Analytical Hierarchy Process (AHP), diperoleh peringkat pengaruh terhadap pelaksanaan proyek, yaitu letak lokasi, kondisi kontrak, faktor alam, metode pelaksanaan proyek dan keselamatan kerja. Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan faktor aksesibilitas paling besar adalah terhadap waktu dengan nilai bobot 51,3 %, kemudian biaya dengan nilai bobot 48,7 %.

In the implementation of a construction project in order to reach targets in compliance with the planning, requiring availability of good and adequate accessibility factors. There are some accessibility factors which may effect a project implementation, and result in negative impacts toward performance, schedule, and costs. Therefore, it requires researches to identify ranking of accessibility factors, having effect on a project implementation and knowing how much the negative impacts occurred toward performance, schedule, and costs. Research methodology used, among them data collection through questionnaires, particularly on respondents working at contractor companies involving in preparation work in clearing land and camp facility works at LNG Tangguh project, as the focus of research or they have ever worked on a construction projects at remote areas. This is conducted to identify ranking of accessibility factors effecting the project implementation, after that to conduct an analysis by approach of Analytical Hierarchy Process (AHP) model, in order to know the negative impacts which may occur toward the performance, schedule, and costs, based on assessment of pairwise comparison interest by respondents. From the results of analysis with approach of Analytical Hierarchy Process (AHP) model, obtained the ranking of effect toward the project implementation, namely, site location, contract condition, natural factors, project implementation method and work safety. Whereas the negative impact caused by accessibility factors mostly toward schedule with weight value 51,3%, followed by costs with weight value 48,7%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titian Fitriana Prasasti
"Pandemi Covid-19 telah memaksa Indonesia menggeser pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring. Dalam pelaksanaannya ditemui berbagai macam hambatan dari faktor sosial, faktor aksesibilitas, dan faktor kapabilitas guru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran persepsi ketiga faktor tersebut oleh peserta didik SMA/SMK dan guru SMA/SMK pada pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Partisipan penelitian ini terdiri dari 121 peserta didik SMA/SMK dan 99 guru SMA/SMK yang berdomisili di Jabodetabek dan luar Jabodetabek. Penelitian ini dilakukan dengan metode komparatif menggunakan alat ukur faktor penghambat untuk mengukur persepsi ketiga faktor tersebut. Hasil penelitian menunjukan peserta didik SMA/SMK dan guru SMA/SMK memiliki persepsi yang sama terkait faktor sosial, faktor kapabilitas pengajar dan faktor aksesibilitas. Namun, jika dilihat per item terdapat perbedaan persepsi yang signifikan pada salah satu item dari faktor sosial. Kemudian jika dilihat dari domisilinya, terdapat perbedaan yang sigfikan pada persepsi faktor aksesibilitas antara guru yang berdomisili di Jabodetabek dan di luar Jabodetabek begitu juga dengan peserta didik yang berdomisili di jabodetabek dan di luar Jabodetabek.

The Covid-19 pandemic has forced Indonesia to shift face-to-face learning to online learning. In its implementation, various obstacles were encountered, from social factors, accessibility factors, and teacher capability factors. This study was conducted to describe the perception of these three factors by High School and Vocational High School Teacher and Student towards online learning during the Covid-19 pandemic. The participants of this study consisted of 121 students and 99 teachers domiciled in Greater Jakarta and outside Greater Jakarta. This research was conducted using a comparative method using an faktor penghambat measuring instrument to measure the perception of these three factors. The results showed that High School and Vocational High School students and teachers had the same perception regarding social factors, teacher capability factors and accessibility factors. However, when viewed per item, there is a significant difference in perception on one item of social factors. Then when viewed from the domicile, there is a significant difference in the perception of the accessibility factor between teachers who live in Greater Jakarta and outside Greater Jakarta as well as students who live in Greater Jakarta and outside Greater Jakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library