Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Gerak mobilitas penduduk dari suatu daerah ke daerah lain timbul akibat adanya perbedaan antar dua atau lebih propinsi yang terjadi secara alami maupun karena aktivitas manusia seperti lingkungan alam, sosial, kemajuan ekonomi, tingkat kesejahteraan, keamanan dan sebagainya. Sejak masa Kemerdekaan hingga tahun 2005, DKI Jakarta merupakan merupakan daerah penerima migran masuk terbesar di Indonesia. Daya tarik DKI Jakarta sebagai tujuan migrasi tidak terlepas dari faktor sosial ekonomi Berkaitan dengan hal tersebut, maka permasalahan yang dikemukakan adalah kecenderungan migrasi masuk ke Provinsi DKI Jakarta dilihat dari faktor pendorong daerah asal. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dengan membuat peta tiap variabel kemudian mengkorelasi informasi pada peta arus migrasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa presentase individu cenderung tinggi menuju Provinsi DKI Jakarta terlihat pada daerah asal yang memiliki memiliki jarak yang semakin dekat, kepadatan penduduk tinggi, kepadatan penduduk petani tinggi, kesempatan kerja rendah, tingkat pengangguran rendah, tingkat industrialisasi rendah dan PDRB Per Kapita rendah. Selain itu juga memperlihatkan lebih tingginya penduduk perempuan yang melakukan migrasi. Kata Kunci : migrasi, jarak, faktor pendorong. Ix+66 halaman;3 gambar;6 grafik;8 peta;13 tabel;11 lampiran Bibliografi :29 ( 1981-2006)
Universitas Indonesia, 2007
S34026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Usmita
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan guna mengetahui peluang dan hambatan penerapan disengagement sebagai strategi penanggulangan terorisme di Indonesia. Pendekatan ini merupakan jawaban atas kebuntuan pendekatan deradikalisasi dalam menghadapi anggota kelompok teroris Islam berbasis ideologi agama. Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif ini diharapkan dapat memberikan informasi yang mendalam tentang peluang dan hambatan penerapan disengagement di Indonesia. Pada penelitian ini diperoleh sebagian besar narasumber berpendapat bahwa strategi disengagement dapat diterapkan dalam upaya penanggulangan terorisme di Indonesia. Peluang penerapan disengagement lebih dimungkinkan karena mayoritas ummat muslim di Indonesia merupakan kalangan moderat, adanya ikatan kekeluargaan yang kuat, adanya kemungkinan perbedaan pendapat di kalangan kelompok teroris di Indonesia, dan pendekatan humanis yang dilakukan Polri dapat menjadi pintu keberhasilan strategi ini. Walaupun terdapat kendala, namun kendala tersebut dapat diatasi bila ada itikad baik dari seluruh elemen masyarakat dan menjadikan terorisme sebagai musuh bersama.
This Purpose of the research is to understand opportunity and barriers of implementation of disengagement as a strategy of counter terrorism in Indonesia. In lower level than deradicalization, this approach is answer to the deadlock of deradicalization approach. The research approach use a qualitative study with depth interview in the primary data collection opinion same interviewer about opportunities and barriers of implementation of disengagement in Indonesia. This research found most interviewer argued that disengagement strategy can be applied to counter terrorism in Indonesia. The opportunities is possible because the majority of Muslim community in Indonesia is among the moderates, the existence of strong family ties, the possibility of disagreements among terrorist groups in Indonesia, and humanis approach of Indonesian Police can be the right way to successful this strategy. Some problem found in this research, but basicly are not an obstacle for the successful of this strategy if we has unity of effort and make terrorism as a common enemy.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31325
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S8488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyaningsih Bungin Sura`
Abstrak :

Indonesia merupakan salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Setiap tahun produksi minyak kelapa sawit Indonesia terus meningkat dan menjadi salah satu komoditas andalan untuk ekspor. Namun, industri ini menghadapi tekanan khususnya dari masalah lingkungan dan sosial karena peningkatan produksi akan berjalan beriringan dengan peningkatan produksi limbah. Ekonomi sirkular menawarkan solusi potensial untuk masalah ini, karena mempromosikan penggunaan sumber daya yang efisien dan pengurangan limbah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat penerapan ekonomi sirkular pada industri kelapa sawit di Indonesia. Penelitian ini mengkaji faktor pendorong dan faktor penghambat dengan menggunakan metode CVI dan modified kappa dengan mewawancarai beberapa ahli. Dari  32 faktor pendorong dan 38 faktor penghambat ditanyakan kepada para ahli dan hasilnya menunjukkan bahwa 27 faktor pendorong dan 3 faktor penghambat dinyatakan valid. Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor pendorong yang paling relevan adalah pengurangan biaya, regulasi dan kebijakan pemerintah, serta tekanan sosial. Faktor penghambat yang relevan yang teridentifikasi adalah kurangnya pemahaman tentang ekonomi sirkular, kurangnya manfaat ekonomi, dan kendala keuangan. Selain itu, penelitian ini juga melakukan pembobotan terhadap faktor pendorong dan penghambat, dimana kehadiran industri pengelola limbah dan peningkatan isu ekonomi sirkular di masyarakat merupakan bobot tertinggi pada faktor pendorong dan kurangnya keuntungan ekonomi merupakan bobot tertinggi faktor penghambat. Hasil penelitian ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk berhasil menerapkan ekonomi sirkular di industri kelapa sawit di Indonesia.  ......The palm oil industry in Indonesia is one of the largest producers of palm oil in the world, and is an important contributor to the Indonesian economy. However, the industry is facing increasing pressure from environmental and social concerns, such as deforestation, land degradation, and human rights violations. A circular economy offers a potential solution to these issues, as it promotes the efficient use of resources and the reduction of waste. Therefore, this research was conducted to identify the drivers and barriers to the implementation of a circular economy in the palm oil industry in Indonesia. This paper examines the drivers and barriers using CVI and modified kappa method by interviewing a few experts. To achieve this, 32 drivers and 38 barriers were asked to the experts and the results showed that 27 drivers and 3 barriers were valid. The results of the study showed that the most important drivers were the reduction of costs, regulations and government policies, and social pressure. The most important barrier identified was the lack of understanding of the circular economy, lack of economic benefits, and financial constraints. In addition, this study also weighted the drivers and barriers where the presence of the waste management industry and the increase in circular economy issues in society were the highest weighted on the driving factors and the lack of economic benefits was the highest weighted inhibiting factor. The results of this study provide valuable insights into the factors that need to be addressed to successfully implement a circular economy in the palm oil industry in Indonesia. The findings of this study can be used to inform policymakers and stakeholders of the key drivers and barriers that need to be addressed in order to successfully implement a circular economy in Indonesia’s palm oil industry.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Rio Christiawan
Abstrak :
Lahan adalah sumber daya yang sangat penting dan utama pada sektor pertanian bagi petani dan bagi pembangunan pertanian. Kecamatan Jatisari berstatus sebagai kawasan pertanian tanaman pangan menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karawang Tahun 2011-2031. Tingginya pertumbuhan penduduk membuat kebutuhan akan lahan permukiman semakin tinggi ditambah terdapat jalur arteri yang melintasi wilayah Kecamatan Jatisari yang menyebabkan semakin tinggi potensi perubahan penggunaan dan/atau tutupan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan sawah pada tahun 1999, 2011, dan 2023 serta memprediksi perubahan tutupan lahan sawah pada tahun 2031 yang kemudian akan dianalisis dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karawang yang berakhir pada tahun 2031 dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Wilayah Kecamatan Jatisari. Model spasial dihasilkan dengan metode Celullar Automata-Markov Chain yang dibangun berdasarkan perubahan tutupan lahan tahun 1999, 2011, dan 2023 serta faktor pendorong (driving factors) berupa jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari permukiman, jarak dari POI (Point of Interest). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara spasial terjadi perubahan tutupan lahan pertanian sawah yang sebagian besar menjadi tutupan lahan permukiman dan terjadi di bagian tengah yang disebabkan oleh adanya jalan arteri, jalan kolektor, maupun jalan lokal. Hasil  prediksi tutupan lahan  pertanian sawah tahun 2031 juga menunjukkan bahwa tutupan lahan sawah mengalami perubahan yang sebagian besar menjadi tutupan lahan permukiman dan terdapat di bagian tengah wilayah Kecamatan Jatisari dimana permukiman berkembang oleh karena jalan arteri, jalan kolektor, maupun jalan lokal. Peta RTRW memiliki tutupan lahan permukiman yang lebih luas dibanding peta prediksi tutupan lahan tahun 2031. Luasan LP2B lebih kecil dibanding lahan sawah keseluruhan ada peta prediksi tutupan lahan tahun 2031. Secara keseluruhan, peta prediksi tutupan lahan sawah pada tahun 2031 dapat menjadi saran bagi Pemerintah Kabupaten Karawang dimana lahan sawah yang ada dan lahan sawah berkelanjutan harus tetap dipertahankan. ......Land is a very important and main resource in the agricultural sector for farmers and for agricultural development. Jatisari Sub-district has the status of a food crop agricultural area according to the Karawang Regency Spatial Plan (RTRW) 2011-2031. The high population growth makes the need for residential land higher plus there is an arterial route that crosses the Jatisari District area which causes a higher potential for changes in land use and/or cover. This research aims to analyze the changes of paddy field land cover in 1999, 2011, and 2023 and predict the changes of paddy field land cover in 2031 which will then be analyzed with the Karawang Regency Spatial Plan which ends in 2031 and the Sustainable Food Agricultural Land of Jatisari District. The spatial model was generated using the Celullar Automata-Markov Chain method which was built based on land cover changes in 1999, 2011, and 2023 and driving factors such as distance from roads, distance from rivers, distance from settlements, distance from POI (Point of Interest). The results showed that spatially there was a change in the land cover of paddy fields, most of which became residential land cover and occurred in the central part caused by the presence of arterial roads, collector roads, and local roads. The results of the prediction of rice field agricultural land cover in 2031 also show that rice field land cover has changed mostly to residential land cover and is found in the central part of the Jatisari Sub-district area where settlements are developing due to arterial roads, collector roads, and local roads. The RTRW map has a wider settlement land cover than the 2031 land cover prediction map. The LP2B area is smaller than the total paddy fields in the 2031 land cover prediction map. Overall, the prediction map of paddy field land use in 2031 can be a suggestion for the Karawang Regency Government where existing paddy fields and sustainable paddy fields must be maintained.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Sanshary
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Farhan Al Ghifary
Abstrak :
Industri pertambangan batubara merupakan salah satu sumber energi utama di banyak negara termasuk di Indonesia. Namun, industri ini juga menghadapi tantangan dalam hal dampak lingkungan, termasuk emisi gas rumah kaca, dan polusi udara. Untuk menghadapi tantangan tersebut, para pelaku industri tambang batubara beserta pemerintah Indonesia perlu menerapkan konsep ekonomi sirkular demi mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu ditentukan faktor pendorong dan penghambat utama yang dapat diimplementasikan pada industri pertambangan batubara. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan faktor pendorong dan penghambat implementasi ekonomi sirkular pada industri pertambangan batubara di Indonesia. Pada tahap awal, penelitian ini meninjau beberapa faktor pendorong dan penghambat yang ada untuk dijadikan daftar dari faktor pendorong dan penghambat awal. Kemudian daftar dari faktor pendorong dan penghambat tersebut dinilai dan divalidasi oleh lima ahli. Penelitian ini menggunakan metode Content Validity Index (CVI) untuk memvalidasi faktor pendorong dan penghambat dan metode DANP untuk menganalisis hubungan dan prioritas faktor pendorong dan penghambat. Dimensi yang paling penting  dari faktor pendorong dan faktor penghambat adalah dimensi financial dan faktor yang paling penting adalah adanya kerja sama industri untuk faktor pendorong dan penerapan teknologi yang rumit untuk faktor penghambat. Hasil penelitian ini dapat digunakan lebih lanjut oleh industri pertambangan batubara untuk menjawab tantangan tersebut. ......The coal mining industry is one of the main sources of energy in many countries, including Indonesia. However, this industry also faces challenges in terms of environmental impacts, including greenhouse gas emissions and air pollution. To address these challenges, coal mining industry players and the Indonesian government need to implement the concept of circular economy to reduce the environmental impact produced. Therefore, it is necessary to determine the main driving factors and barriers that can be implemented in the coal mining industry. This research aims to develop driving factors and barriers for the implementation of circular economy in the coal mining industry in Indonesia. In the initial stage, this research reviews several existing driving factors and barriers to create a list of initial driving factors and barriers. Then, the list of driving factors and barriers is evaluated and validated by five experts. This study uses the Content Validity Index (CVI) method to validate the driving factors and barriers and the Decision-Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) based Analytic Network Process (ANP)/DANP method to analyze the relationships and priorities of the driving factors and barriers. The most important dimension of the driving factors and barriers is the financial dimension, and the most important factor is industry collaboration for the driving factors and the implementation of complex technology for the barriers. The results of this study can be further utilized by the coal mining industry to address these challenges.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Febrian
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang proses berbagi pengetahuan di World Wildlife Found For Nature Indonesia (WWF Indonesia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses berbagi pengetahuan, faktor pendorong dan hambatan yang memengaruhi proses berbagi pengetahuan di WWF Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa proses berbagi pengetahuan di WWF Indonesia dibagi menjadi tiga yaitu, proses identifikasi, proses penilaian ketersediaan pengetahuan dan pembuatan program berbagi pengetahuan. Program berbagi pengetahuan di WWF Indonesia antara lain sharing session, workshop, dan community of practice. Selain itu dijumpai faktor faktor pendukung berbagi pengetahuan berupa struktur organisasi dan hubungan yang baik antara manajemen atas dengan anggota lain. Adapun hambatan yang ditemukan berupa kurangnya motivasi untuk berbagi, kurangnya monitoring dari manajemen atas dan tidak memadainya jaringan internet yang ada.
This research discusses the process of knowledge sharing at World Wildlife Fund for Nature Indonesia (WWF Indonesia). The purposes of this research were to describe the processes, driving factors, and barriers that influence the knowledge sharing in WWF Indonesia. This research was a qualitative study with a case study as method. The results of this study indicate that the process of knowledge sharing in WWF Indonesia is divided into three processes; the first process is identification, the second process is the assessment of the availability of knowledge, and the last process is the creation of knowledge sharing programs. The knowledge sharing programs at WWF Indonesia include sharing sessions, workshops, and Community of Practices. In addition, there are also supporting factors for knowledge sharing in the form of organizational structure and good relations between top management and other members. The obstacles found were lack of motivation to share, lack of managements monitoring, and inadequate internet networks.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Sari Putri Rahayu
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai penerapan sistem informasi manajemen pada institusi pendidikan (University Management Information System/UMIS) dengan pendekatan optimalisasi faktor-faktor pendorong, yaitu Dukungan Manajemen, Misi dan Strategi Proyek, Perencanaan dan Penjadwalan, Teknologi Operasional yang Mencukupi, Personel, Kemampuan, dan Keahlian yang Mencukupi, Sistem Kontrol yang Kuat, Monitoring, dan Feedback, Penerimaan User, Manajemen Krisis, Komunikasi Proyek yang Kuat, Motivasi, Budaya Organisasi dan Iklim Kerja. Penelitian ini dilakukan dengan studi kasus dengan penyertaan beberapa referensi yang relevan mengenai faktor-faktor penerapan sistem informasi di perguruan tinggi. Hasil penelitian menyarankan agar faktor-faktor pendukung harus ditingkatkan; sosialisasi harus ditingkatkan agar fase adaptasi sistem dapat segera berubah menjadi implementasi penuh; sistem informasi harus senatiasa digunakan, disempurnakan, dan diperbaiki kelemahan dari segi sistem dan kontens. ...... This thesis discusses about the implementation of management information system at the education institution (University Management Information System) with following supporting factors optimization: Management Support, Project Mission and Strategy, Planning and Scheduling, Sufficient Operational Technology, Personnel, Sufficient Capability and Expertise, Strong Control System, Monitoring, and Feedback, User Acceptance, Crisis Management, Strong Project Communication, Motivations, Organization Culture and Work Climate. This research is conducted with a case study by including somerelevant references about information system implementation factor in higher education institutions. The result of this research suggests that supporting factors should be improved; socialization should be expanded so that system adaptation phase can soon be transformed into full implementation; the information system should always be utilized, enhanced, and its weakness must be repaired in terms of system and content.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Tsabita Oviningtyas
Abstrak :
Industri manufaktur beton saat ini menerapkan praktik-praktik yang tidak berkelanjutan. Dengan demikian, untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), konsep beton berkelanjutan lahir untuk mengatasi masalah keberlanjutan yang muncul dari praktik industri manufaktur beton saat ini. Analisis terhadap hambatan, faktor pendorong, dan rekomendasi manufaktur beton berkelanjutan di Indonesia menjadi penting untuk menciptakan mekanisme dan strategi yang tepat untuk mendorong perubahan besar dari praktik berbahaya saat ini. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner responden kepada para pemangku kepentingan di industri manufaktur beton untuk mendapatkan perspektif dari mereka. Disimpulkan bahwa faktor pemerintah menjadi penghambat terbesar dalam implementasi manufaktur beton berkelanjutan, sedangkan faktor lingkungan menjadi faktor pendorong terbesar dalam implementasi tersebut. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa langkah yang paling direkomendasikan untuk diambil dalam menangani faktor tersebut adalah agar pemerintah membuat kode dan standar yang dapat mengakomodasi beton berkelanjutan di Indonesia. ......The current concrete manufacturing industry implements practices that are unsustainable. Thus, in support to sustainable development goals (SDGs), the concept of sustainable concrete is born to tackle the sustainability problems that arise from the current concrete manufacturing industry practices. An analysis towards the barriers, driving factors, and recommendations of sustainable concrete manufacturing in Indonesia becomes important to create appropriate mechanisms and strategies to encourage a major shift from the current harmful practices. this research is done by distributing respondent’s questionnaire to stakeholders in the concrete manufacturing industry to gain perspectives from them. It is concluded that governmental factors act as the biggest barrier in the implementation of sustainable concrete manufacturing, while environmental factors act as the biggest driving factor in such implementations. It is also found in this research that it is recommended to the most recommended step to be taken in handling said factor is for the government to create codes and standards that could accommodate sustainable concrete in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>