Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arwan Syarief
"Penyelenggaraan program Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri 5 dan SMA Negeri 3 Bandung sudah berjalan dalam waktu 4 tahun. Setelah 4 tahun berjalan implementasi kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional pada kedua sekolah tersebut, perlu dilakukan analisis atau evaluasi untuk mengetahui keberhasilan program tersebut.
Analisis penelitian ini berdasarkan teori yang disampaikan oleh George C. Edward III (1980). Menurut George C. Edward III ada empat faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan publik yaitu, faktor komunikasi, faktor sumberdaya,faktor sikap/disposisi dan faktor struktur birokrasi.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, studi eksplorasi terhadap kepustakaan yang relevan. Hasil penelitian ini di SMP Negeri 5 Bandung menunjukkan bahwa, faktor komunikasi masih mengalami hambatan atau kendala di dalam implementasi kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional, terkait masih belum samanya persepsi antara Kepala SMP Negeri 5 Bandung dengan Wakil Kepala SMP Negeri 3 Bandung. Faktor lain yang menjadi hambatan atau kendala adalah faktor sarana dan prasarana terutama, terkait pemenuhan ruang kelas belum seluruhnya berbasis TIK/ICT.
Hasil Penelitian di SMA Negeri 3 Bandung, menunjukkan bahwa, faktor SDM terutama Guru masih menjadi kendala atau hambatan, terutama Guru-guru yang sudah berusia 40 tahun keatasmasih belum maksimal dalam memberikan materi dalam bahasa Inggris. Faktor lainnya adalah faktor saran dan prasarana terkait pemenuhan lahan tanah sebagai pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional.

Factors that influence the implementation of international school policy in SMP Negeri 5 Bandung and SMA Negeri 3 Implementation of international school program at Junior High School 5 and SMA Negeri 3 Bandung has been running in 4 years. After 4 years of running international school policy implementation at both schools, the need to do analysis or evaluation to determine the success of the program. The analysis of this study is based on the theory presented by the George C. Edward III (1980). According to George C. Edward III, there are four factors that influence the successful implementation of public policy, namely, communication factors, resource factors, factor the attitude / disposition and bureaucratic structure factor.
This study uses a quantitative approach, in which the framework of theoretical concepts to the development of strategies to be assessed and analyzed through exploratory study of the relevant literature.
The results of this study in SMP Negeri 5 Bandung indicates that, the communication factor is still experiencing delays or obstacles in the implementation of international school policy, is still associated with him in perception between the Head of Junior High School 5 deals with the Deputy Head of SMP Negeri 3 Bandung. Another factor is a barrier or obstacle is a factor, especially infrastructure, related to the fulfillment of the classrooms have not been entirely based ICT / ICT. Outcomes Research in SMA Negeri 3 Bandung, showed that, human factors, especially Guru is still an obstacle or hindrance, especially teachers who are aged 40 years and over still have not been up to provide material in English. Another factor is the factor of suggestions and related infrastructure land as the fulfillment of international school development."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30430
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Hannani Adina Putri
"Pada pasien dengan penyakit jantung terutama pada pasien pasca Intervensi Koroner Perkutan (IKP) penting dilakukan perawatan lanjutan yaitu rehabilitasi jantung. Data menunjukkan bahwa jumlah partisipasi pada rehabilitasi jantung menurun, terutama pada fase II. Padahal banyak manfaat yang didapatkan dari mengikuti rehabilitasi jantung salah satunya adalah mengurangi tingkat mortalitas dan meningkatkan kesehatan jantung. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi rehabilitasi jantung fase II pada pasien pasca Intervensi Koroner Perkutan (IKP). Desain penelitian menggunakan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 responden yang telah melakukan IKP dan sudah mengikuti rehabilitasi jantung Fase I. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi rehabilitasi jantung fase II dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, riwayat merokok, efikasi diri, dan dukungan keluarga dengan efikasi diri menjadi faktor dominan. Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan pengkajian keperawatan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap rehabilitasi jantung fase II dan melakukan edukasi serta memberi pilihan untuk melakukan rehabilitasi jantung di rumah.

Cardiac Rehabilitation was important for patient with cardiac disease especially patient post Percutaneous Coronary Intervention. Data shows that participation of cardiac rehabilitation in Phase II was decreasing, whereas a lot of benefit from cardiac rehabilitation, including decrease mortality rate and increase the cardiac health. Aim of this study was to identify factors that Affecting Participation of Cardiac Rehabilitation phase II at Patient Post Percutaneous Coronary Intervention. The research configuration utilized a cross sectional review. The example in this study added up to 84 individuals who had percutaneous coronary intervention and already participate in cardiac rehabilitation phase I. Result shows that participation of cardiac rehabilitation phase II was affected by age, education level, smoking history, self efficacy and family support. The dominant factor was self efficacy. This research recommend to do nursing assesment to know the factors that affecting participation of cardiac rehabilitation phase II and made health education for patient and give them choises to do cardiac rehabilitation at home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helen Yuliantri
"Postur tubuh saat bekerja yang sering kali terjadi yaitu berdiri dan  duduk dalam waktu yang lama, jongkok, membungkuk memutarkan badan saat mengangkat barang, posisi menjangkau serta beban yang berat bisa menyebabkan keluhan LBP. Akibat dari masalah ini bisa mengganggu aktivitas saat bekerja sehingga berpengaruh pada kualitas pelayanan serta kinerja para pekerja tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi risiko terjadinya LBP pada pekerja di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dan metode survey analitik dengan desain cross sectional pada 265 pekerja yang bekerja di rumah sakit. Alat ukur yang digunakan dengan data demografi sebagai faktor yang mempengaruhi serta kuesioner KEELE Start Back Screening Tool merupakan kuesioner yang digunakan untuk mengelompokkan risiko LBP berdasarkan fungsi, psikososial, dan faktor kormobid dan kuesioner BPFS (Back Pain Functional Scale) yaitu alat ukur untuk mengevaluasi kemampuan fungsional responden dengan keluhan nyeri punggung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis kelamin, jabatan, kebisingan, posisi tubuh saat duduk, posisi tubuh berdiri, posisi tubuh mendorong barang, posisi tubuh di depan computer dan kebiasaan merokok terdapat hubungan yang signifikan dengan risiko terjadinya LBP pada pekerja (value < 0,05).

Body postures when working that often occur, namely standing and sitting for long periods of time, squatting, bending over, twisting the body when lifting objects, reaching positions and heavy loads can cause LBP complaints. The consequences of this problem can disrupt work activities, thereby affecting the quality of service and the performance of these workers. This study aims to analyze the factors that influence the risk of LBP in hospital workers. This research uses quantitative and analytical survey methods with a cross sectional design on 265 workers who work in hospitals. The measuring tool used is demographic data as an influencing factor as well as the KEELE Start Back Screening Tool questionnaire which is a questionnaire used to group the risk of LBP based on function, psychosocial and comorbid factors and the BPFS (Back Pain Functional Scale) questionnaire which is a measuring tool to evaluate functional ability. respondents with complaints of back pain. The results of this study show that gender, position, noise, body position when sitting, standing body position, body position pushing objects, body position in front of the computer and smoking habits have a significant relationship with the risk of LBP in workers (value < 0, 05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Restu Latifah Hanum
"ABSTRAK
Isu putus cinta merupakan isu yang dekat dengan tahapan perkembangan
dewasa muda, yang di dalamnya terdapat isu mengenai intimacy. Intimacy merupakan
isu utama pada usia dewasa muda, yaitu saat seseorang membuat sebuah komitmen
dengan orang lain. Berkaitan hal tersebut, putus cinta merupakan stresor yang
umumnya teijadi pada mahasiswa. Putus cinta lebih banyak dikaitkan dengan efek
negatif, salah satunya dengan grief. Grief adalah respon emosional terhadap
kehilangan yang dialami oleh seseorang.
Grief akibat putus cinta dapat mengganggu fungsi seseorang dalam kehidupan
sehari-hari, seperti kurang konsentrasi dalam belajar maupun penurunan kineija,
kehilangan nafsu makan, marah, benci, kesepian, serta depresi. Oleh sebab itu,
diperlukan sebuah kajian dari sisi psikologis mengenai penghayatan seseorang wanita
dewasa muda terhadap peristiwa putus cinta.
Dari penelitian yang menggunakan metode kualitatif ini, peneliti menemukan
bahwa partisipan tidak melaluinya fase grief secara linier, melainkan dapat kembali
pada fase pertama sebelum bila terjadi hal-hal yang berkaitan dengan mantan pacar.
Peneliti juga menemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi grief seseorang
adalah signifikasi hubungan, situasi yang mendukung putusnya hubungan, serta
makna kehilangan. Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemulihan
adalah dukungan dari teman, pekeijaan, dan kegiatan di dunia maya."
2010
T37956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husnun Nisa Ratna Ningrum
"Pendahuluan: Timoma merupakan tumor mediastinum dengan kelompok lesi neoplastik yang heterogen sehingga penatalaksanaan dan prognosisnya berbedabeda. Penelitian ini ingin melihat angka tahan hidup timoma dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kohort retrospektif terhadap timoma di RSUP Persahabatan antara Januari 1997 sampai Desember 2012. Data diambil dari rekam medis. Analisis kesintasan menggunakan Kaplan- Meier sedangkan perbandingan survival menggunakan uji Log-Rank dan analisis multivariat dengan analis Regresi Cox.
Hasil penelitian: Sebanyak 43 subjek penelitian dianalisis dan didapatkan 1-year survival rate sebesar 72,1%, 3-year survival rate 58,1% dan overall survival rate 55,8%. Histopatologi timoma menurut pembagian WHO masing-masing mempunyai 5-year survival rate sebesar 73,7% pada tipe A, 55,6% pada tipe AB, 100% pada tipe B1, 25% pada tipe B2 sedangkan tipe C semuanya meninggal pada bulan ke-23. Dengan uji perbandingan Log-Rank didapatkan perbedaan bermakna secara statistik antara tipe A-B2 (p 0,009), tipe A-C (p 0,001), tipe ABC (p 0,032) dan tipe B1-C (p 0,018). Stage timoma menurut pembagian Masaoka masing-masing mempunyai 5-year survival rate sebesar 100% pada stage I, 90% pada stage II,57,1% pada stage III, 26,7% pada stage IV A dan 20% pada stage IV B. Didapatkan perbedaan bermakna antara stage I-IV A (p 0,012), I-IV B (p 0,007), II-IV A (p 0,002) dan II-IV B (p 0,002). Tindakan pembedahan extended thymo thymectomy (ETT) mempunyai 5-year survival rate sebesar 83,3%, debulking sebesar 27,3% dan tanpa pembedahan sebesar 42,9%. Didapatkan perbedaan bermakna antara ETT-debulkling (p 0,001) dan antara ETT-tidak dibedah (p 0,01). Tidak terdapat perbedaan angka tahan hidup timoma yang bermakna berdasarkan umur, jenis kelamin maupun ada tidaknya miastenia gravis. Analisis multivariat memperlihatkan faktor yang paling berpengaruh terhadap angka tahan hidup timoma adalah stage menurut Masaoka.
Kesimpulan: Jenis histopatologi menurut WHO, stage menurut Masaoka dan tindakan pembedahan merupakan faktor yang mempengaruhi angka tahan hidup timoma. Faktor yang paling berpengaruh adalah stage menurut Masaoka.

Introduction: Thymoma is a mediastinal tumor with a heterogeneous group of neoplastic lesions, in such that it applied varies management and prognosis. This study wanted to see thymoma survival rate and the factors that influence it.
Methods: This study used a retrospective cohort method to thymoma at Persahabatan Hospital between January 1997 and December 2012. Data retrieved from medical records. Survival analysis using the Kaplan-Meier while survival comparisons using the Log-Rank test and multivariate analysis using the Cox Regression analysis.
Results: A total of 43 subjects were analyzed and found 1-year survival rate of 72.1%, 3-year survival rate of 58.1% and overall survival rate of 55.8%. Histopathology division of thymoma according to the WHO each have 5-year survival rate of 73.7% in type A, 55.6% in type AB, 100 % in type B1, 25% in type B2 while type C all died in month-23. Using the Log-Rank test comparisons found statistically significant differences between type A-B2 (p 0.009), type A-C (p 0.001), type AB-C (p 0.032) and type B1-C (p 0.018). Thymoma stage division according to Masaoka each has a 5-year survival rate of 100 % in stage I, 90% in stage II, 57.1% in stage III, 26.7% in stage IV A and 20% in stage IV B. Obtained significant differences between stage I - IV A (p 0.012), the I - IV B (p 0.007), IIIV A (p 0.002) and II-IV B (p 0.002). Surgery extended thymo thymectomy (ETT) has a 5-year survival rate of 83.3%, 27.3% and debulking without surgery by 42.9%. Obtained significant differences between the ETT-debulkling (p 0.001) and between ETT-no surgery (p 0.01). There was no significant difference in survival rate of thymoma based on age, gender and the presence of myasthenia gravis. Multivariate analysis showed that the most influential factors on the survival rate thymoma are stage divisions according to Masaoka.
Conclusions: Histopathological type according to the WHO, stage divisions according to Masaoka and surgery are affecting factors of thymoma survival rate. The most dominant factor is the stage divisions according to Masaoka.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edian Fitriana
"Covid-19 merupakan penyakit virus corona baru 2019 (Covid-19) dengan penularan yang sangat kuat dan tingkat infeksinya cepat. Banyak keluhan yang dirasakan oleh pasien covid-19 bahkan setelah pulih pun masih ada keluhan yang menetap. Hal tersebut dapat menurunkan kualitas hidup. Kualitas hidup dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien pasca covid-19 derajat sedang-berat dengan komorbid. Desain penelitian menggunakan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 130 orang yang telah pulih enam bulan dari covid-19 dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien pasca covid-19 derajat sedang-berat dengan komorbid di RSUD Provinsi NTB dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, gejala sisa fatigue, gejala sisa dyspnea, gejala sisa kecemasan, jenis komorbid, status fungsional dan dukungan keluarga dengan usia sebagai faktor dominan. Penelitian ini merekomendasikan untuk melakukan skrining pada tahap pengkajian keperawatan terhadap faktor-faktor prediktor kualitas hidup sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pada pasien yang memiliki faktor resiko tinggi.
Kata kunci:
Kualitas hidup,pasca covid-19 derajat sedang-berat,faktor-faktor yang mempengaruhi
Covid-19 is new corona virus disease 2019 (Covid-19) with extremely impressive transmission and fast contamination rates. A large number of the complaints felt by Covid-19 patients, even even after recovering, there are as yet persevering grievances. This can decrease the quality of life. Quality of life can be affected by different elements including physical, mental, social and natural variables. The purpose of this study was to determine the factors that affect the quality of life of patients with moderate-to-severe post-covid-19 with comorbidities. The research configuration utilized a cross sectional review. The example in this study added up to 130 individuals who had recuperated a half year from Coronavirus with an examining strategy utilizing the continuous testing technique. The outcomes showed that the personal satisfaction of post moderate to severe Covid-19 with comorbidities at the NTB Provincial Hospital was affected by age, gender, fatigue sequelae, dyspnea sequelae, anxiety sequelae, comorbid types, functional status and family support. This study recommends screening at the nursing assessment stage for predictor factors of quality of life so that it is expected to improve quality of life in patients who have high risk factors.
Keyword :
Quality of life, post moderate to severe covid-19, factors influence
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi R, Maria Magdalena
"ABSTRAK
Respon dan koping ibu bersalin yang mengalami persalinan lama pada setiap individu
adalah berbeda. Tujuan mengembangkan kerangka konsep respon dan koping ibu
bersalin yang mengalami persalinan lama, penelitian kualitatif, pendekatan grounded
theory. Sembilan partisipan didapatkan dengan cara theoritical sampling. Hasil
penelitian menunjukkan respon psikologis : syok, panik, cemas, tenang, yakin bisa
melahirkan normal. Respon fisiologis : tanda-tanda vital tidak stabil, kelelahan,
gangguan pola tidur, nyeri persalinan. Melakukan koping adaptif dan koping
maladaptif. Faktor yang mempengaruhi : persepsi tentang persalinan lama dan
dukungan sosial. Fungsi perawat maternitas meningkatkan keselamatan, kesehatan,
kesejahteraan fisik dan psikososial ibu, sehingga persalinan lancar, ibu dan bayi
selamat.

ABSTRACT
Respon and coping mechanism of prolong labour is different in each individual. The aim of the research is to develope conceptual framework about respon and coping of prolong labour, research qualitative, using methodology grounded theory. Nine participant were selected by theoretical sampling. The result of this study
psychological respon is shock, panic, ansietas, calm and peace of sure can normally. Physiological respon is unstable vital sign, fatigue sleep pattern trouble and pain. Mechanism of coping adaptive, maladaptive. Factors influencing is perception and social support. Function nurse of maternity improve safety, health, prosperity of and physical of psikososial mother, so birthing succes, safe baby and mother."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Lathifah
"Tesis ini membahas tentang Implementasi KTSP di SMA N di Kabupaten Brebes, bertujuan untuk membahas permasalahan Implementasi KTSP di SMA Negeri yang ada di Kabupaten Brebes dan Apakah faktor ? faktor yang berhubungan dengan Implementasi dapat mendukung atau menghambat pelaksanaan KTSP.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Positivisme, mengingat tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengungkap proses yang terkait dengan manusia dan fisik, memahami fenomena yang ada di organisasi yang dijadikan sasaran penelitian, yakni masih belum optimalnya penerapan kebijakan tentang KTSP di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan wawancara mendalam, diharapkanakan ditemukan penjelasan dan fakta dari obyek atau subyek yang akan diteliti.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada 4 faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMA Neteri yang ada di Kabupaten Brebes yaitu :(1) Faktor komunikasi tidak berjalan secara efektif dan intensif, mulai dari sosialisasi tahap awal hingga supervisi dan monitoring. (2) Faktor sumberdaya manusia belum sepenuhnya optimal untuk mendukung pelaksanaan KTSP di sekolah. (3) Faktor isi kebijakan KTSP,dalam beberapa aspek dokumen KTSP di sekolah masih perlu dikembangkan dan diperbaiki, sehingga pada akhirnya bisa sesuai dengan ketentuan. (4) Lingkungan Kebijakan seperti guru, siswa, komite sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten dan Dewan endidikan Kabupaten, dijumpai kurangnya keterlibatan dan dukungan konkret terhadap pelaksanaan kebijakan kurikulum/KTSP di sekolah.

This thesis discusses about the implementation of education unit level curriculum of state senior high school in Brebes Regency is aimed to answer the research question: How is the implementation of Education Unit Level Curriculum of state senior high school and are the factors that is related to the implementation will support or disturb it.
The research used positivism approach, since the main purpose of this research is to unfold the process that is related to the human being and materials, to understand the phenomena in the organization as a subject research, is still not optimal yet of implementation of this curriculum in senior high school. The method is used in the research is qualitative with detailed interview in order to find the explanation and the fact of the object and subject will be researched.
The result of the research shows that there are 4 factors which have significant effect toward this, they are: (1) communication factors which does not run effectively nor intensively since socialization up to monitoring and evaluation stage; (2) manpower factor, it does not fully support the implementation of school based curriculum in school; (3) the content of the school based policy factor, in some parts of the school based curriculum document, they need to be completed; (4) stakeholder factor namely: teachers, students, school cometee, Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, they have less in supporting the implementation of educational unit level curriculum in school.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29525
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Grevillea
"Latar Belakang: Perkembangan anak adalah aspek yang sangat penting di awal kehidupan anak. Ada banyak faktor yang berperan dalam menentukan perkembangan anak, Saat ini, begitu banyak pusat pelayanan dan pendidikan dini untuk anak di Indonesia. Pusat-pusat tersebut mempunya ikatan erat dengan status perkembangan anak. Namun, jumlah riset yang membahas hubungan antara perkembangan anak dengan pelayanan dan pendidikan anak usia dini masih minim.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Sampel penelitian berasal dari anak-anak di tempat penitipan anak dan kelompok bermain Taman Pengembangan Anak (TPA) Makara yang sudah menjalani uji Denver Developmental Screening Test II (DDST-II). Orangtua subyek dan staf TPA Makara dilibatkan untuk menjawab kuesioner. Data sekunder yang dikumpulkan dari hasil DDST II dan data primer kuesioner dianalisis menggunakan SPSS versi 20 dengan metode Chi Square.
Hasil: Tidak ada perbedaan signifikan antara perkembangan anak di tempat penitipan anak dan kelompok bermain TPA Makara (p = 0.232). Karakteristik subyek, orangtua subyek, fasilitas, dan aktivitas anak di rumah, tempat penitipan anak, serta kelompok bermain tidak menunjukkan hubungan yang signifikan pula dengan perkembangan anak (p > 0.05).
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang bermakna dan signifikan pada perkembangan anak di tempat penitipan anak dan kelompok bermain TPA Makara. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi perkembangan anak tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap perkembangan anak di tempat penitipan anak dan kelompok bermain TPA Makara.

Background: Child development is a very important aspect in early childhood life. There are many factors that play a role in determining child developmental status. Currently, there are many early childhood care and education centres in Indonesia. Those centres are really related with child development status. However, the number of research regarding the relation between child development with early childhood care and education centre in Indonesia is still lacking.
Methods: This research used cross sectional study. The sample was from the children of daycare and playgroup Taman Pengembangan Anak (TPA) Makara who have done Denver Developmental Screening Test II (DDST-II). The subjects’ parents and the TPA Makara staff were also involved to answer the questionnaire given. Secondary data from the result of DDST-II and the primary data from the questionnaires were analyzed using SPSS version 20 with Chi-Square method.
Result: There was no significance difference between child development in daycare and playgroup TPA Makara (p = 0.232). The characteristics of the subjects, subjects’ parents, facilities, and activities for children at home, daycare, and playgroup did not show significant association too with the child developmental status (p > 0.05).
Conclusion: There was no significant differences of the child development in daycare and child development in playgroup TPA Makara. The suspected influencing factors did not show significant association with child development in daycare and playgroup TPA Makara.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariani Pujilestari
"Penerapan Aplikasi Naskah Dinas Elektronik merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menerapkan e-Government. Namun pada pelaksanaan dalam memberikan pelayanan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terdapat beberapa permasalahan, diantaranya yaitu ketidaksesuaian dengan SOP yang tertera pada Pergub No. 92 Tahun 2019, yaitu diantaranya surat yang masuk kepada Gubernur dan Wakil Gubernur tidak seluruhnya terdisposisi, berikutnya, kecepatan tanggapan surat juga masih belum sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik pada pelayanan terhadap Gubernur dan Wakil gubernur dan masyarakat di Biro Kepala Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta, serta menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi penerapan Aplikasi Naskah Dinas Elektronik pada Biro Kepala Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta.Dengan menggunakan pendekatan postpositivisme, Teori Implementasi Kebijakan (Brinkerhoff dan Crosby) dan Teori FaktorFaktor yang Mempengaruhi E-Government (Al Shehri dan Drew), dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini yaitu Aplikasi Naskah Dinas Elektronik masih belum optimal diimplementasikan dalam pelayanan kepada Kepala Daerah, karena masih kurang optimalnya peran dari operator dan sekretaris yang disebabkan kurangnya pelatihan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi belum optimal yang berimplikasi pada lambatnya proses pendisposisian surat.

The implementation of the Aplikasi Naskah Dinas Elektronik is one of the DKI Jakarta Provincial Government’s efforts in implementing e-Government. However, in the implementation of providing services to the Governor and Deputy Governor there are several problems, including incompatibility with the SOPs listed in the Governor's Regulation No. 92 of 2019, including the incoming letters to the Governor and the Vice Governor were not entirely disposed, furthermore, the speed of response to letters was still not appropriate. This study aims to analyze the implementation of the Electronic Service Manuscript Application in services to the Governor and Deputy governor and the public at the Regional Head Bureau of the DKI Jakarta Regional Secretariat, as well as analyze the factors that influence the application of the Electronic Service Manuscript Application at the DKI Jakarta Regional Secretariat Head Bureau. By using a postpositivism approach, Policy Implementation Theory (Brinkerhoff and Crosby) and Theory of Factors Influencing E-Government (Al Shehri and Drew), with data collection techniques in the form of interviews and literature study. The results of this study are that the Electronic Service Manuscript Application is still not optimally implemented in services to Regional Heads, because the roles of operators and secretaries are still less than optimal due to lack of training, monitoring and evaluation are not optimal, which has implications for the slow process of distributing letters."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>