Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ardianto Rodin
Abstrak :
Dual diagnosis yaitu kondisi individu dengan gangguan penyalahgunaan NAPZA bersamaan dengan gangguan jiwa. Ketahanan keluarga mengacu pada adaptasi dan daya tahan keluarga. Keluarga merawat individu dual diagnosis mengalami stress dan beban pada awal psikosis sehingga berdampak terhadap fungsi keluarga. Tujuan penelitian mendapatkan gambaran ketahanan keluarga mendampingi individu dual diagnosis penyalahgunaan NAPZA dan Gangguan jiwa. Metode penelitian : Deskriptif kualitatif , Pengambilan sampel : Convinience Sampling , tempat penelitian BNN Makassar, Wisma Ataraxis Bandar Lampung, dan Puskesmas Dongi, Kab. Sidrap. Hasil Penelitian : Teridentifikasi 5 tema : 1) Ketahanan keluarga dalam merespon secara emosional dan perilaku selama menemani individu dual diagnosis 2). Koping keluarga dalam merawat individu dual diagnosis 3) Dukungan sosial dalam penyembuhan Individu dual diagnosis 4) Ketahanan keluarga selama berkomunikasi dengan klien dual diagnosis 5) Harapan agar individu dual diagnosis dapat menjalani hidup yang lebih baik ......Dual diagnosis is a condition in individuals with Drug Abuse along with mental disorders. Patients with this dual diagnosis can experience mental disorders first and then abuse drugs with the intention of treating their mental disorders. In Indonesia, the number of deaths due to drug abuse in 2017 was 18,000. The number of drug users reaches 3.8 million to 4.1 million. The rate of drug use and mental disorders reaches 25 percent of all users. The purpose of this study was to obtain a description of the resilience of families accompanying individuals with dual diagnosis of Amphetamine Type Stimultants (ATS) drug abuse and mental disorders. The research method used in this research is descriptive qualitative, sampling technique: Convinience Sampling, research place at BNN Baddoka Makassar, Wisma Ataraxis bandar Lampung, Puskesmas Dongi, Kab. Sidrap. Results: Based on the results of the thematic analysis, 5 themes were identified: 1) Emotional responses and family behaviors that have endurance while accompanying individuals with dual diagnosis 2). Family coping that has resistance in accompanying dual diagnosis individuals 3) Emotional and social support for individual dual diagnosis 4) Resilient communication while caring for clients with dual diagnosis 5) Hope that dual diagnosis individuals can live a better life
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniar Rachmayanti
Abstrak :
Keberhasilan kualitas layanan pada anggota kelompok UPPKS, tentunya tidak terlepas dari upaya layanan jasa yang diberikan oleh pemerintah melalui BKKBN dan fasilitas jasa yang menyertai pelayanan tersebut. Penelitian ini digunakan untuk melihat bagaimana kualitas layanan jasa BPMPKB DKI Jakarta khususnya di Jakarta Timur dilihat dari sisi para anggota kelompok UPPKS sebagai pelanggan dengan menggunakan atribut-atribut yang melekat pada lima dimensi kualitas layanan jasa, antara lain berwujud (tangible), keandalan (reliability), kesigapan (responsiveness), kepastian (assurance), dan keempatian (emphaty). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepentingan dan kinerja program pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompok UPPKS dalam mendukung ketahanan keluarga. Penelitian menggunakan metode kuantitatif evaluatif. Hasil penelitiannya adalah bahwa para anggota Kelompok UPPKS masih mempersepsikan layanan jasa yang diberikan BPMPKB DKI Jakarta cukup baik dan belum memuaskan karena masih adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, dimana harapan para anggota kelompok UPPKS lebih tinggi dari kenyataan yang diterimanya. Skor gap per dimensi : berwujud (tangible) -0.69, keandalan (reliability) -0,81, kesigapan (responsiveness) -0.72, kepastian (assurance) -0.44, dan keempatian (emphaty) -0.61. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan bagi BKKBN khususnya BPMPKB DKI Jakarta dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi pembangunan keluarga di masa yang akan datang. ...... The success of service quality to members of the group UPPKS, of course, is inseparable from the efforts of services provided by the government through the BKKBN and also the service facilities that accompany it. This research is used to see how the service quality of BPMPKB DKI Jakarta, especially in East Jakarta from the group members UPPKS as a customer by using the attributes attached to the five dimensions of service quality, among other : tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The purpose of this study is to know importance and performance levels analysis program of economic empowerment families through UPPKS group in support of family resilience. The research uses descriptive quantitative method of analysis. The results of the study is that the members of UPPKS still perceive the services quality given by BPMPKB DKI Jakarta is good enough and has not been satisfactory because of the persistence of the gap between expectations and reality, in which members UPPKS expectations higher than reality. The gap score per dimension : tangible -0.69, reliability -0,81, responsiveness -0.72, assurance -0.44, and emphaty -0.61. Results of this study are expected to be used as one input for BKKBN, especially BPMPKB DKI Jakarta in efforts to improve the service quality for family development in the future.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayatullah
Abstrak :
Kehadiran anak berkebutuhan khusus di tengah-tengah keluarga, telah membawa dampak kepada perubahan sikap, karakter, dan kondisi didalam keluarga. Ada keluarga yang dapat menerima karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, ada juga keluarga yang belum bisa menerima kehadiran mereka di tengah-tengah keluarga. Penelitian kualitatif ini mencoba untuk mengetahui bagaimana suatu keluarga dapat menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus didalam keluarga, dan membangun ketahanan keluarga. Melalui observasi dan wawancara mendalam kepada informan kunci dan informan pendukung, diketahui bahwa keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, dukungan ketahanan keluarga penting sebagai modal dasar anak memasuki interaksi sosial yang lebih majemuk dan dinamika yang lebih komplek dengan tingkat tantangan dan hambatan yang lebih luas. Peran orang tua terhadap anak baik di rumah, di masyarakat maupun di lingkungan sekolah dalam memotivasi, membimbing dan menguatkan mental dan emosional menjadi suatu hal yang mutlak dilakukan demi meraih masa depan yang lebih baik. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa kebersamaan/kebersatuan keluarga (suami, istri, dan anak) diperlukan dalam menghadapi permasalahan dan mencari penanggulangannya. Ketahanan keluarga yang ada pada keluarga-keluarga anak berkebutuhan khusus tersebut memang masing-masing memiliki tingkatan kemantapan yang berbeda. Semakin besarnya keluarga menjalankan fungsi, peran dan tugasnya dalam mendukung, memenuhi kebutuhan dasar anaknya (pendidikan inklusif), maka pencapaian keberhasilan akan mudah di raih. Selain itu peranan lingkungan sosial masyarakat dan lingkungan sekolah ternyata memberikan dukungan yang positif terhadap keragaman dan saling menghargai perbedaan. ...... The presence of children with special needs in the midst of the family, has an impact to change the attitude, character, and conditions within the family, there are families who can receive the gift given by God Almighty, there are also families who can not accept their presence in the middle family. Qualitative research is trying to determine how a family can accept the presence of children with special needs in the family, and build family resilience. Through observation and in-depth interviews with key informants and informant support, it is known that families who have children with special needs, build family resilience is the main factor to be prepared in the face of growth and development, social interaction, and to participate in inclusive education. Before, during follow and so on in the learning process, the support of family support is important as the capital of a child enters the social interaction that is more diverse and more complex dynamics at the level of the challenges and barriers to broader. Role of parents of children both at home, in the community and in the school environment to motivate, guide and strengthen the mental and emotional be an absolute thing done to achieve a better future. Conclusions from the study showed that togetherness / oneness family (husband, wife, and children) is required in dealing with problems and seek to overcome. Resilience families that exist in families of children with special needs are indeed each have different levels of stability. The growing family functioning, role and duties in favor, meet their basic needs (IE), the achievement of success will be easily in reach. Besides the role of the social environment and school environment turns giving positive support to diversity and mutual respect for differences.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Karyanto
Abstrak :
Penelitian ini memfokuskan pada dampak kebijakan konversi minyak tanah ke LPG terhadap ketahanan keluarga masyarakat sebagai sasaran kebijakan di Kota Administrasi Jakarta Timur. Kebijakan tersebut telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 tentang penyediaan, pendidtribusian, dan penetapan harga Liquefied Pctrolium Gas tabung 3 kg. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan komparatif. Operasional penelitian menggunakan survey melalui angket dan diperdalam dengan wawancara serta studi kepustakaan. Angket diberikan kepada masyarakat sebagai sampel penelitian yang berjumlah 191 keluarga sebagai sasaran kebijakan. Masyarakat dipilih secara cluster sampling dengan menetapkan 7 kecamatan dari 10 kecamatan serta dengan memperhatikan karakteristik masyarakat yang terdiri atas jenis kelamin, pendidikan, pendapatan dan jenis pekerjaan di Jakarta Timur. Adapun analisis data korelasi dilakukan dengan Korelasi Product Moment dan Kendall Tau, serta analisis perbandingan dengan Uji Paired Sample T Test. Dari analisis dapat disimpulkan bahwa : 1) Pelaksanaan konversi minyak tanah ke LPG dapat berjalan dengan skor 76 % dari skor yang diharapkan; 2) Ketahanan keluarga pada pemakaian minyak tanah (sebelum dilaksanakan konversi) memiliki skor 61 % dari skor yang diharapkan; 3) Ketahanan keluarga pada pemakaian LPG (setelah konversi dilaksanakan) mencapai skor 67 % dari skor yang diharapkan; 4) Perbandingan ketahanan keluarga pemakaian minyak tanah dan LPG secara nyata berbeda, yang berarti bahwa pemakaian LPG secara umum berdampak positif terhadap ketahanan keluarga dibandingkan dengan pemakaian minyak tanah. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pelaksanaan kebijakan konversi minyak tanah ke LPG belum sepenuhnya terlaksana sesuai tujuan, khususnya pada kebijakan pembagian paket perlengkapan LPG, yakni sebagian masyarakat yang membutuhkan belum mendapatkan paket pembagian, sementara im beberapa masyarakat yang kurang membutuhkan mendapatkan pembagian. Dalam hal pemakaian LPG meskipun secara keseluruhan pemakaian LPG lebih menjamin untuk peningkatan ketahanan keluarga, namun aspek keamanan pemakaian LPG masih menjadikan kendala dibandingkan dengan pemakaian minyak tanah. Oleh karena itu dibutuhkan langkah-langkah untuk memperbaiki pelaksanaan kebijakan dan umtuk memperoleh tujuan kebijakan yang lebih optimal. ......This research focussed at policy impact of kerosene conversion to LPG to resilience of public family as policy target in Kota Administrasi Jakarta Timur. The policy has been specified by govemment through Peraturan Presiden Nomor 104 The year 2007 about supply, distribution, and pricing Liquefied Pctroiium Gas tube 3 kg. This research is including quantitative research with comparative and descriptive design. Research operational applies survey through enquette and deepened with interview and bibliogaphy study. Enquette given to public as research sample which amounts to 191 families as policy target. Public is selected in cluster wmpling by specifying 7 District out of 10 Districts and by paying attention to public characteristic consisted of gender, education, earnings and work type in Jakarta Timur. As for correlation data analysis is done with Korelasi Kendall Tau and Product Moment and comparative analysis with Uji Paired Sample Test. From inferential analysis that : 1) Execution of kerosene conversion to LPG can run with score 76 % lifom score expected; 2) Resilience of family at kerosene usage ( before executed [by] conversion) has score 61 % fiom score expected; 3) Resilience of family at usage LPG ( after conversion is executed) reaehs score 67 % from score expected; 4) Resilience comparison of usage family of kerosene and LPG manifestly difers in, is meaning that usage of LPG in general aH`ects positive of resilience bound of family compared to kerosene usage. Things required to is paid attention is that execution of policy of kerosene conversion to LPG has not fully is executed according to purpose, especially at policy division of supply package LPG, namely some of requiring publics has not got division package, meanwhile some publics that is unsatisfying requirw gets division. In the case of umge of LPG though as a whole usage of LPG is more guarantyingly for improvement of resilience of family, but usage security and safety aspect of LPG still making constraint compmed to kerosene usage. Therefore is required stages;steps to improve;repair execution of policy and obtain purpose of policy which more optimal.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34001
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadetha Ezra Reynara
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi kohesivitas keluarga terhadap resiliensi keluarga pada keluarga dengan lansia selama pandemi Covid-19. Sebanyak 123 orang berpartisipasi dalam penelitian ini. Alat ukur Walsh Family Resilience Scale (WFRQ) digunakan untuk mengukur resiliensi keluarga, sementara alat ukur Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale IV (FACES IV) digunakan untuk mengukur kohesivitas keluarga. Dari hasil analisis regresi linear sederhana, didapatkan hasil R2=0,65, p<0,01, yang artinya sebanyak 65% variasi skor resiliensi keluarga dapat dijelaskan oleh variasi skor kohesivitas keluarga. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa kohesivitas keluarga memiliki peran yang penting dalam proses terbentuknya resiliensi keluarga. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat menjadi landasan bagi para pengembang intervensi keluarga untuk lebih memperhatikan faktor kohesivitas antaranggota keluarga dalam meningkatkan resiliensi keluarga tersebut. ......This study aims to see the contribution of family cohesion to family resilience with elderly during the Covid-19 pandemic. 123 people participated in this study. Walsh Family Resilience Scale (WFRQ) was used to measure family resilience, while Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale IV (FACES IV) was used to measure family cohesion. According to simple linear regression analysis, the results obtained R2=0,65, p <0.01, means that 65% of the variation in family resilience scores can be explained by variations in family cohesion. Thus, this study shows that family cohesion has an important role in the process of forming family resilience. Therefore, the results of this study can be basis for family interventions developer to pay more attention to the cohesion factor among family members in increasing the resilience of the family.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Lena
Abstrak :
Salah satu cara untuk mengembangkan sumber daya manusia adalah melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan upaya sistematis untuk pembebasan yang permanen dan bermacam-macam keterbelengguan (terbelengguan oleh kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, kesengsaraan, dan lain-lain). Sumber daya manusia yang dihasilkan oleh suatu lembaga pendidikan sangat dipengaruhi oleh sumber daya pendidikan (instrumental input) yang terdiri atas kurikulum, guru, admisistrasi, laboratorium, perpustakaan dan saranalpras.arana, dan masukan lingkungan (inveromental input) seperti potensi alam yang ada. Kita ketahui bahwa 213 wilayah Indonesia adalah laut. Dengan kekayaan sumber daya laut yang beraneka ragam dan melimpah memungkinkan Negara kita menjadi Negara yang makmur, bila laut ini dikelola oleh sumber daya manusia yang berkuatitas. Potensi kelautan dan perkanan yang ada di Negara kita dapat dikembangkan melalui jalur pendidikan, dengan didirikannya SMK Perikanan dan Kelautan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia kelautan dan perikanan yang diharapkan mampu bersaing di pasar global pada level menengah. Pembangunan SMK Kelautan dan Perikanan ini sebagai salah satu upaya meningkatkan kemampuan masyarakat di bidang pengelolaan sumber daya kelautan dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang dapat menjadi tumpuan bagi ketahanan pribadi/keluarga khususnya ketahanan keluarga di bidang ekonomi. Mengacu pada kenyataan diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan SMK Kelautan dan Perikanan dalam meningkatkan Sumber daya manusia dalam kaitannya dengan ketahanan keluarga. (studi kasus SMKN 36 Jakarta) Untuk memperoleh informasi tentang peranan SMK Kelautan dan Perikanan dalam meningkatkan sumber daya manusia bidang kelautan, dilakukan penelitian dengan metode analisis deskriptif analitik kualitatif terhadap tamatan SMKN 36 Jakarta yang bekerja di bidang kelautan dan perikanan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa lulusan SMK Kelautan dan Perikanan Studi kasus SMKN 36 Jakarta) dapat diterima dengan mudah dan mampu bekerja dibidang tersebut, karena hasil dari instrumental input dan inviromental input yang mendukung. Kualitas lulusan yang cukup baik sangat mempengaruhi keberadaan mereka pada saat mereka bekerja. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan yang pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan pribadi/keluarga para lulusannya yang pada akhirnya dapat menuju ke ketahanan wilayah dan ketahanan nasional.
One of many ways to develop human resources is through education. Education is a systematic way to permanently release human from barriers such as poverty, stupidity, misery and many others. Human resources created by an educational institution is affected by educational resources called instrumental input which consists of curriculum, teacher, administration, laboratory, library and facility/infrastructure and environmental input such as the existing natural resources. We are already known that 2/3 (two third) of Indonesian region is covered by waters. With our richness in various and abundant marine resources, it makes the country possible to become a prosperous country, if only it is managed by qualified human resources. The marine and fishery potential in our country may be developed through educational effort, by the establishment of SMK Perikanan dan Kelautan (Marine and Fishery Vocational School) that this kind of school is expected to be able to compete in global market in medium level. The establishment of this Marine and Fishery Vocational School is one of the efforts to improve people's ability in marine resources management with an expectation to improve people's welfare, that can be a corner stone for private/family resilience particularly family's defense in economy field. Referring to the above fact, this research has a purpose to know the role of Marine and Fishery Vocational School in improving the human resources in relation with family resilience, a case study of SMKN 36 Jakarta. In order to get information on the school's role in improving the human resources in marine field, a research with analysis of analytical descriptive qualitative method was performed to the graduates of SMKN 36 Jakarta who are working in marine and fishery industry. From the research, it is known that the graduates of Marine and Fishery Vocational School, a case study of SMKN 36 Jakarta, are easily recruited and able to work in the industry since as viewed from instrumental input and environmental input it s supporting. The quality of graduates that is considered good affect their existence in the field when they work. This may improve their welfare and eventually will enhance the graduate's private/family resilience and then moving toward the regional and national resilience.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Nugroho
Abstrak :
Siswa SMU yang bergabung dengan geng dan klub motor Bandung telah melakukan berbagai macam aktivitas yang meresahkan diantaranya tawuran, penjambretan, penganiayaan hingga memperkosa. Menurut Koeswara (1998), perilaku agresif dipengaruhi oleh model-model agresif dimana didalamnya terdapat pengaruh tayangan yang berisi adegan kekerasan di televisi, bioskop dan sarana lainnya. Selain itu perilaku agresif juga tidak lepas dari peran keluarga terutama kedua orang tua didalam mendidik anak-anaknya. Hasil penelitian menunjukkan, ada implikasi antara tayangan kekerasan di media televisi dan kurang perhatian orang tua terhadap perilaku agresif siswa SMU di Kota Bandung. Ketahanan keluarga belum berfungsi karena perilaku agresif siswa SMU di kota Bandung masih terjadi.
High school students who join gangs and motorcycle clubs in Bandung has done a variety of activities such disturbing brawl, mugging, assault to rape. According Koeswara (1998 ), aggressive behavior is influenced by the aggressive models impressions which there are influences which contains scenes of violence on television, movies and other means. In addition, aggressive behavior can not be separated from the role of the family, especially the parents in educating their children. The results showed, there are implications between violence on television and less attention to the aggressive behavior of parents of high school students in the city of Bandung. Family resilience is not functioning due to the aggressive behavior of high school students in the city is still going on.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Setio Pamuji
Abstrak :
[ABSTRAK
Kondisi human security bagi perempuan dan anak, maupun ketahanan keluarga rentan tidak terpenuhi dalam perkawinan siri. Penelitian kualitatif ini mencoba untuk mengetahui bagaimana persepsi dan bagaimana bentuk perlindungan yang diberikan negara dalam mengatasi dampak yang timbul dari perkawinan siri. Melalui wawancara mendalam yang dilakukan dengan institusi negara di bidang kependudukan, perkawinan, perlindungan perempuan dan anak, diketahui bahwa negara melarang perkawinan siri karena tidak memiliki kekuatan hukum yang membuat negara sulit untuk dapat melakukan perlindungan. Isbat nikah menjadi solusi untuk memperoleh status perkawinan yang sah, sehingga perempuan dan anak dapat memperoleh haknya sebagai anggota keluarga, sebagai warga negara, mencapai kondisi human security, dan ketahanan keluarga.
ABSTRACT
Human security for women and children, also family resilience are vulnerable not fulfilled in siri marriage. This qualitative research is trying to determine how perceptions and how a form of protection given by the state in overcoming the effects of siri marriage. Through in-depth interviews were conducted with state institutions in the field of demography, marriages, protection of women and children, it is known that the state prohibits siri marriage because it has no legal power that makes it difficult for state to be able to do the protection. Isbat nikah could to be the solution to obtain a legal marriage status, so that women and children can obtain their rights as family members, as citizens, achieving human security conditions, and achiecing the family resilience., Human security for women and children, also family resilience are vulnerable not fulfilled in siri marriage. This qualitative research is trying to determine how perceptions and how a form of protection given by the state in overcoming the effects of siri marriage. Through in-depth interviews were conducted with state institutions in the field of demography, marriages, protection of women and children, it is known that the state prohibits siri marriage because it has no legal power that makes it difficult for state to be able to do the protection. Isbat nikah could to be the solution to obtain a legal marriage status, so that women and children can obtain their rights as family members, as citizens, achieving human security conditions, and achiecing the family resilience.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Nur Azizah
Abstrak :
Masalah sehari-hari, seperti konflik dengan pasangan dan keluarga besar, stress pengasuhan, desakan kebutuhan ekonomi dan mahalnya akses pendidikan dan kesehatan, merupakan masalah yang pasti dialami oleh semua keluarga. Masalah-masalah tersebut dapat menjadi masalah yang serius jika keluarga tidak mampu mengelolanya dengan baik. Masalah-masalah tersebut jika tidak terkelola dengan baik dapat memperlemah fungsi keluarga dan mengakibatkan keluarga mengalami dampak buruk, seperti perceraian dan atau memburuknya kesehatan fisik dan mental anggota keluarga. Di sisi lain, masalah dapat menjadi titik balik yang positif bagi keluarga untuk menjadi resilien jika keluarga mampu mengakses dan mengelola faktor protektif yang dimilikinya. Selanjutnya, penelitian ini hendak menguji faktor protektif yang diduga mampu membuat keluarga menjadi resilien. Secara ringkas, penelitian ini menguji peran mediasi efikasi diri dalam menghadapi masalah hidup dalam hubungan dukungan sosial pasangan dan resiliensi keluarga. Sampel penelitian ini adalah 86 suami dan 219 isteri, sehingga total keseluruhan partisipan adalah 305 partisipan. Sampel diperoleh dengan menyebar pamflet dan kuesioner dalam media sosial berupa whatsapp, facebook, instagram dan twitter dengan meminta bantuan influencer. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Walsh Family Questionnaire untuk mengukur tingkat resiliensi keluarga, Perceived Social Support from Family untuk mengukur tingkat dukungan sosial pasangan, dan General Self Efficacy Scale untuk mengukur tingkat efikasi diri dalam menghadapi masalah hidup. Data dianalisis menggunakan analisis mediasi program PROCESS dari Hayes melalui SPSS 22. Hasilnya, peran mediasi efikasi diri dalam menghadapi masalah hidup tidak terkofirmasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial pasangan dapat berkontribusi langsung dalam meningkatkan resiliensi keluarga tanpa melalui variabel mediasi (p<0.05; r2=0.57). Efikasi diri turut berkontribusi terhadap pembentukan resiliensi keluarga secara langsung (p<0.05; r2=0.28), namun efeknya tidak lebih besar dari kontribusi dukungan sosial pasangan dalam membentuk resiliensi keluarga ......Everyday problems, such as conflicts with spouses and extended families, stress of parenting, pressing economic needs and expensive access to education and health, are problems that must be experienced by all families. These problems can become serious problems if the family is not able to manage them properly. These problems if not managed properly can weaken family functions and cause the family to experience adverse effects, such as divorce and or worsening physical and mental health of family members. On the other hand, problems can be a positive turning point for families to become resilient if the family is able to access and manage the protective factors they have. Furthermore, this study aims to examine protective factors that are thought to be able to make families resilient. In summary, this study examines the mediating role of self-efficacy in dealing with life problems in the social support relationship between couples and family resilience. The sample of this study was 86 husbands and 219 wives, so that the total number of participants was 305 participants. Samples were obtained by distributing pamphlets and questionnaires on social media in the form of WhatsApp, Facebook, Instagram and Twitter by asking influencers for help. Measuring instruments used in this study were the Walsh Family Questionnaire to measure the level of family resilience, Perceived Social Support from Family to measure the level of social support for couples, and the General Self Efficacy Scale to measure the level of self-efficacy in dealing with life problems. Data were analyzed using the PROCESS program mediation analysis from Hayes through SPSS 22. As a result, the mediating role of self-efficacy in dealing with life problems was not confirmed in this study. The results showed that social support from partners can directly contribute to increasing family resilience without mediating variables (p <0.05; r2 = 0.57). Self-efficacy directly contributed to the formation of family resilience (p <0.05; r2 = 0.28), but the effect was not greater than the contribution of social support for couples in shaping family resilience.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Cahya Rahmadiyah
Abstrak :
Stunting dipengaruhi oleh faktor keluarga dan rumah tangga, yang akan mempengaruhi kemampuan keluarga dalam melakukan pemenuhan gizi balita, yang tentunya tidak lepas dari peran keluarga. Keluarga berperan sebagai penyedia sumber daya baik fisik maupun psikis yang dapat mencegah timbulnya masalah kesehatan, sehingga keluarga memiliki peran yang signifikan dalam pencegahan stunting. Ketahanan keluarga dimediasi oleh fungsi keluarga. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggali ketahanan keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi anak stunting. Studi ini melibatkan wawancara mendalam dengan 23 keluarga anak stunting usia 24–59 bulan. Melalui analisis isi, kami mengidentifikasi 3 tema: 1) ketahanan keluarga termasuk keyakinan keluarga bahwa penyebab stunting adalah karena faktor keturunan dan 2) stunting dapat “disembuhkan”, dan 3) kurangnya komunikasi dalam keluarga tentang stunting pada anak . Penelitian selanjutnya sebaiknya membahas model intervensi untuk meningkatkan resiliensi dan mencegah stunting pada anak di bawah usia lima tahun. ......Stunting is influenced by family and household factors, that will affect the ability of families to practice fulfilling toddler nutrition, which certainly cannot be separated from the role of the family. Family has a role as a provider of both physical and psychological resources that can prevent the health problems, so that the family has a significant role in preventing stunting. Family resilience is mediated by family functioning. A qualitative descriptive study aimed to explore family resilience in fulfilling the nutritional needs of stunted children. This study involved in-depth interviews with 23 families of stunted children aged 24–59 months. Through content analysis, we identified 3 themes: 1) the family resilience including the family belief in the causes of stunting are due to heredity and 2) stunting can be “cured”, and 3) lack of communication within the family about the child's stunting. Future studies should discuss intervention models to increase resilience and prevent stunting in children under five years of age.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>