Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Novy Helena Catharina
"Kepala keluarga bertanggungjawab secara ekonomi memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarga yang meliputi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Seorang kepala keluarga yang mengalami gangguan jiwa selepas dari pemasungan perlu menyesuaikan diri terhadap fungsi sosial yang meliputi kemampuan untuk bekerja dan terlibat dalam hubungan sosial. Tujuan penelitian adalah ini untuk mendeskripsikan pengalaman kepala keluarga paska pasung dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Pendekatan fenomenologi diterapkan untuk mengekplorasi pengalaman kepala keluarga. Sejumlah enam orang berpartisipasi dalam penelitian ini yang dipilih melalui metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kemudian dianalisis dengan metode Colaizzi. Tiga tema dihasilkan dalam penelitian ini yaitu harga diri rendah sebagai respons perubahan peran paska pasung, penurunan kapasitas diri sebagai hambatan pemenuhan kebutuhan finansial keluarga, dan pemanfaatan dukungan sosial dan spiritual dalam pengembalian kepercayaan diri. Pasung berdampak pada penurunan kemampuan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) menjalankan peran sebagai kepala keluarga. Pemulihan kepercayaan diri dan peningkatan kualitas hidup ODGJ pasca pasung sebagai kepala keluarga dapat diperoleh dengan adanya penciptaan lapangan kerja serta dukungan dan penerimaan ODGJ di masyarakat.
The breadwinner of the family economically responsible for meeting the needs of all family members, including clothing, food, and housing needs. A breadwinner of the family with mental illness after pasung needs to adjust to social functions including the ability to work and be involved in social relations. Pasung is physical restraint and confinement by families of people with mental illness in the community. The study aimed to describe the experience of the breadwinner of family post-pasung to supply the economic needs of the family. This qualitative descriptive phenomenological study applied a purposive sampling in selecting the participants. Data were obtained through an in-depth interview with six participants. The data analyzed by Colaizzi’s method. The findings revealed that three themes, namely low self-esteem as a response to changes in the role after pasung, reduction of self-capacity as an obstacle the meeting family's financial needs, and utilization of social and spiritual support in returning confidence. Pasung has an impact on the decline of people with mental illness' ability to carry out the role of the breadwinner of the family. Restoring self-confidence and improving the quality of life for the breadwinner with mental illness after pasung can be obtained from creating employment opportunities, support, and accepting the people with mental illness in the community."
Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
610 JKI 22:2 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Kellyana Irawati
"Sikap negatif dan penolakan keluarga terhadap anggota keluarga dengan gangguan jiwa meningkatkan kejadian kekambuhan pada pasien gangguan jiwa. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi suportif terhadap sikap dan penolakan keluarga dengan anggota keluarga gangguan jiwa skizofrenia. Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment pre post with control group dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 keluarga yang mendapat terapi suportif dan 45 keluarga yang tidak mendapat terapi suportif. Penelitian menggunakan instrument family attitude scale dan acceptance and rejection scale. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelomppok yang mendapat terapi suportif terdapat perubahan bermakna pada sikap negatif dan penolakan setelah diberikan terapi kelompok suportif (p-value<α=0,05). Pada kelompok yang mendapat terapi suportif sikap negatif dan penolakan menurun lebih besar secara bermakna dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapat terapi suportif (p-value<α=0,05). Saran dari penelitian ini adalah mengaplikasikan terapi kelompok suportif diranah komunitas dan keluarga.
Family negative attitudes and family rejection against family members with mental illness increased the incidence of recurrence in patients with mental disorder. The study aimed to determine the effect of supportive therapy on family attitudes and family rejection of family members with mental disorder schizophrenia. This study used a pre-post design quasi experiment with control group with sampling using cluster sampling The numbers of sample in this study were 51 family with mental illness family member for the intervention group and 45 family with mental illness family member to the control group. This research used the instrument family attitude scale and family rejection scale. The result of this study showed that the group who received supportive therapy has significantly changes in the negative attitude and family rejection after supportive group therapy (p-value <α=0,05). The group who received supportive therapy had a greater significantly decreased of a family attitude and family rejection compared with those who were not received supportive therapy (p-value <α= 0.05). The suggestion of this research is to apply supportive group therapy and family communities."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42805
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library