Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sepreka Mirly
Abstrak :
Latar belakang: Indonesia merupakan negara maritim yang berhubungan erat dengan industri pengiriman dan kekayaan laut yang berdampak pada sosio-ekonomik negara. Kesehatan pelaut berperan penting dalam mempertahankan manajemen ini dan perlu mendapat perhatian khusus. Pelaut memiliki risiko mengalami MAFLD, kelelahan saat bertugas, atau kombinasi keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara MAFLD dengan kelelahan kerja pada Pelaut tugboat.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan data sekunder hasil MCU karyawan Perusahaan X. MAFLD didefinisikan sebagai fatty liver berdasarkan hasil USG ditambah dengan adanya obesitas atau overweight. Kelelahan diukur menggunakan kuesioner SOFI yang telah divalidasi dalam bahasa Indonesia. Hubungan antara MAFLD dengan kelelahan dianalisis menggunakan uji regresi logistik untuk mendapatkan nilai signifikansi (P), odds ratio (OR) dan interval kepercayaan (IK) 95%.

Hasil: Prevalensi pekerja yang mengalami kelelahan sedang sebanyak 64 orang (23,5%). Kelelahan kerja secara statistik berhubungan signifikan dengan MAFLD (aOR 5,05; IK 95% 2,65-9,60; p <0,001) dan kurangnya aktivitas fisik/olahraga (aOR 2,79; IK 95% 1,17-6,68; p 0,021).

Kesimpulan: Hampir seperempat dari total jumlah pelaut tugboat mengalami kekelahan sedang saat bekerja. Kelelahan tersebut berhubungan signifikan dengan MAFLD dan kurangnya aktivitas fisik/olahraga ......Background: Indonesia is a maritime nation closely associated with shipping industry and oceanic wealth that impacts the country's socio-economic status. The health of sailors plays a crucial role in maintaining this management and requires specific attention. Sailors are at risk of experiencing MAFLD, on-duty fatigue, or a combination of both. This research aims to investigate the relationship between MAFLD and work-related fatigue among tugboat sailors.

Methods: This study used a cross-sectional method with secondary data from the Medical Check-Up (MCU) results of Company X's employees. MAFLD was defined as fatty liver based on ultrasound results combined with the presence of obesity or overweight. Fatigue was measured using the validated SOFI questionnaire in the Indonesian language. The association between MAFLD and fatigue was analyzed using logistic regression to obtain significance values (P), odds ratios (OR), and a 95% confidence interval (CI).

Results: The prevalence of workers experiencing moderate fatigue was 64 individuals (23.5%). Statistically, work-related fatigue was significantly associated with MAFLD (aOR 5.05; 95% CI 2.65-9.60; p <0.001) and insufficient physical activity/exercise (aOR 2.79; 95% CI 1.17-6.68; p 0.021).

Conclusion: Nearly a quarter of the total number of tugboat sailors experience moderate fatigue while working. This fatigue is significantly associated with MAFLD and insufficient physical activity/exercise.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The pratical class of motorcycle engine course which was held in the engineering faculty workshop of Padang state university was conducted in a aquat position. ....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadanus Gholib
Abstrak :
Anchor Pin merupakan salah satu komponen dari sistim pengereman tipe drum brake yang umumnya dipakai pada sepeda motor. Berdasarkan data dari klaim konsumen, cukup sering terjadi kasus yaitu patahnya di Pin Anchor tersebut pada tipe tertentu dari salah satu brand sepeda motor yang beredar dipasaran. Maka dari itu diperlukan suatu analisa kegagalan (failure analysis) terhadap komponen tersebut guna mengetahui akar penyebab kegagalannya. Salah satu langkah dalam analisa kegagalan tersebut adalah melakukan stress analysis khususnya di daerah patahan Pin Anchor untuk mengevaluasi stress service dan fatigue-life komponen tersebut. Metoda analisa yang dipakai adalah secara eksperimen dan simulasi dengan menggunakan FEM, Pada analisa tegangan secara eksperimen dilakukan pengukuran regangan (strain) dengan menggunakan strain gages khususnya pada daerah kritis dengan kondisi pembebanan mirip dengan beban saat pemakaian sepeda motor yang sebenarnya. Strain yang didapat pada eksperimen dijadikan masukan sebagai beban/load pada proses simulasi tegangan dengan maksud untuk mengetahui distribusi tegangan secara menyeluruh pada pin anchor. Sebagai kalibrasi, maka stress yang didapat dari hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan stress hasil simulasi. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa nilai stress yang didapat dari hasil pengukuran dan simulasi software menunjukkan bahwa nilai stress yang bekerja (working stress) sekitar 30% dari nilai stress maksimum yang diijinkan (strength) dan itu berarti masih sangat aman. Dari fatique-life diagram Sodeberg yang dibuat menunjukan bahwa titik kritis tersebut juga masih pada daerah aman, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa akar penyebab patahnya Pin Anchor bukan dikarenakan oleh working stress yang berlebihan. ......Anchor Pin is the one of component of drum brake type braking system that almost use in motorcycle. Base on market claim data from the customers, there is several case of broken Anchor Pin on ones of type motorcycle brand. So, failure analysis is needed to the component to knows root cause of the failure. One of step to analizing the failure is stress analysis, especially on the broken area of Anchor Pin to evaluating stress service and fatigue-life of the component. The analysis methode that used are experimentally and simulation with FEM. Experimentally, strain measurement using strain gages in critical area with actual load condition is applied. Strain result from the experiment to be load on simulation methode to knows stess flow on Anchor Pin. As a callibration, the stress result from stress measurement is compared with stress result from simulation. The conclusion is, the stress from measurement and simulation both same, the working stress only 30% from maximum stress that allowed, it means that Anchor Pin is safe. From Soderberg fatigue-life diagram shows that critical point are also safe, so the conclusion that the failure of Anchor Pin is not caused by over working stress.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Gamayana Trimawang Aji
Abstrak :
ABSTRAK
Praktik spesialis keperawatan medikal bedah peminatan sistem perkemihan bertujuan untuk melakukan analisis praktik residen dengan pendekatan teori kenyamanan Kolcaba. Peran residen sebagai pemberi asuhan keperawatan yang diterapkan pada 30 pasien gangguan sistem perkemihan dengan satu kasus kelolaan utama yaitu pasien dengan Benigna Prostat Hiperplasia. Peran residen sebagai peneliti dalam melakukan penerapan tindakan keperawatan berbasis pada pembuktian ilmiah yaitu intervensi six minute walking. Dalam rangka menjalankan peran sebagai inovator, residen melakukan kegiatan inovasi sosialisasi perawat konselor ginjal. Hasil praktik residensi ini adalah teori kenyamanan Kolcaba mampu dijadikan sebagai teori sebagai salah satu pendekatan asuhan keperawatan yang dapat diterapkan di area urologi.ABSTRACT Medical nursing specialist medical specialist in urinary surgery aims to conduct a resident practice analysis with the Kolcaba comfort theory approach. The role of the resident as a nursing care applicant was applied to 30 urinary system disorders patients with one major underlying case of patients with Benigna Prostate Hyperplasia. The role of resident as a researcher in doing the application of nursing action based on scientific proof that is six minute walking intervention. In order to carry out the role of innovator, the resident undertook the innovation activities of the nursing counselor 39 s nurse socialization. The result of this residency practice is Kolcaba comfort theory can be used as a theory as one approach of nursing care that can be applied in urology area.
Depot: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Dwi Cahyono
Abstrak :
Fatigue merupakan gejala paling sering dikeluhkan pasien kanker payudara. Relaksasi Benson merupakan relaksasi yang mempengaruhi mental dan status emosional. Kombinasi antara relaksasi benson dengan teknologi informasi merupakan inovasi dalam mengatasi fatigue. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh teknik relaksasi Benson berbasis aplikasi smartphone terhadap fatigue pasien kanker payudara. Desain penelitian menggunakan quasi-experiment dengan pretest-posttest with control group design. Teknik purposive sampling digunakan untuk mendapatkan 56 pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Instrumen yang digunakan ialah Brief fatigue inventory. Pemberian relaksasi Benson dengan menggunakan aplikasi smartphone pada kelompok intervensi, sedangkan kelompok kontrol menggunakan booklet. Relaksasi Benson dilakukan 2 kali sehari dengan durasi 15 menit selama 7 hari. Peneliti melakukan follow up dan pengukuran post-test hari ke-7. Analisis statistik menggunakan Paired t test dan Independent t test. Pada kedua kelompok menunjukkan penurunan fatigue yang signifikan (p<0,05) setelah diberikan relaksasi benson selama 7 hari. Terdapat perbedaan penurunan fatigue secara signifikan pada kelompok intervensi (10.23) dibandingkan dengan kelompok kontrol (5.34) setelah diberikan intervensi (p 0.016). Aplikasi smartphone dapat meningkatkan kualitas relaksasi benson yang dilakukan dan secara signifikan menurunkan fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan penggunaan aplikasi smartphone yang lebih lama. ......Fatigue is the most common symptom of all breast cancer patients. Benson relaxation influence the mental and emotional status. The combination of Benson relaxation techniques with the use of information technology is alternative in overcoming fatigue. This study aims to analyze the effect Benson relaxation application on reducing fatigue in breast cancer patients. Method: The research design used a quasi-experiment with pretest posttest control group design. Purposive sampling was used to obtain as many as 56 breast cancer patients undergoing chemotherapy. The instrument used was the Brief fatigue inventory. The provision of Benson relaxation using smartphone application to intervention group, while in the control group it was done using a booklet. Benson relaxation is done 2 times a day with a duration of 15 minutes for 7 days. Researchers performed follow-up and post-test measurements on day 7. Statistical analysis used paired T test and Independent t test. Results: Both the intervention group and the control group showed a significant reduction in fatigue after being given Benson relaxation for 7 days (p <0.05). There was a significant difference in decreasing fatigue in the intervention group (10.23) compared to the control group (5.34) after being given the intervention for 7 days (p = 0.016). Conclusion: The use of smartphone application can improve the quality of performed Benson relaxation and can significantly reduce fatigue in breast cancer patients undergoing chemotherapy. In future studies, it is hoped that a larger number of samples will be carried out and a longer time to use smartphone application.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irawan Danismaya
Abstrak :
Kelelahan atau fatique adalah keluhan subyektif yang lazim dialami penderita kanker yang semakin bertambah kualitas kelelahannya ketika menjalani program kemoterapi. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh teknik relaksasi Yoga terhadap tingkat fatique pada penderita kanker pasca kemoterapi di RS Hasan Sadikin Bandung. Perubahan tingkat fatique pada kelompok intervensi yang telah melakukan teknik relaksasi Yoga dibandingkan dengan perubahan dalam kelompok kontrol. Responden 40 orang ditetapkan dengan simple random sampling yang dibagi menjadi 20 orang kelompok intervensi dan 20 orang kelompok kontrol, yang terbagi secara random permuted blocks. Tingkat fatique adalah keluhan subyektif penderita kanker setelah menjalani kemoterapi yang meliputi 4 dimensi kuantitatif Fatique dari Skala Piper yaitu severity, afektif, sensory dan kognitif yang diukur setiap hari sampai hari ke-5 sesudah melakukan teknik relaksasi Yoga. Nilai mean tingkat fatique pada kelompok intervensi menunjukan selisih skala terbesar pada hari ke-5 yaitu 2.73409. Hal yang sama juga terjadi pada kelompok kontrol yaitu di hari ke-5 sebesar 0.75682. Penurunan skala tingkat fatique terjadi setiap hari pada kedua kelompok, tapi pengaruh latihan relaksasi Yoga menunjukan perbedaan diantara kedua kelompok dengan nilai p 0.001 di hari ke-3, serta nilai p 0.000 di hari ke-4 dan ke-5 dalam 95 % tingkat kepercayaan. Teknik relaksasi Yoga disimpulkan mempunyai pengaruh untuk mengurangi keluhan fatique penderita kanker pasca kemoterapi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sehingga teknik tersebut hendaknya dijadikan protap baku dalam pelayanan keperawatan di ruangan kemoterapi. Karena banyaknya faktor yang diketahui berkontribusi terhadap kualitas fatique maka penelitian lanjutan direkomendasikan agar dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih banyak dengan metodologi penelitian yang lebih beragam.
Fatigue is subjective experience of cancer patient and the frequency of fatigue increases over the course of chemotherapy. Patient with fatigue usually avoid to have physical and social activity caused by lack of mood and energy. The feeling of fatigue should be eliminated or reduced by giving adequat nursing intervention and will increase the quality of life among the cancer patient. The objective of the study was to examine the effect of relaxation Yoga to fatigue level in cancer patient post chemotherapy at RS Hasan Sadikin Bandung. The changes of fatigue level in the group intervention will be compare to the control group after Yoga relaxation. 40 respondents with with simple random sampling random permuted blocks was apllied in the study and divide to 20 person as intervention group and 20 person as control group. Level fatigue in this study was subjective experience of cancer patient over the course of chemotherapy included 4 quantitative dimension of fatigue : severity, afective, sensory and cognitive and meassure it every day to fifth day after Yoga relaxation. The result shows different scale in the group intervention and the biggest different occur in fifth day 2.73409. control group in the fifth day 0.75682. Level fatigue reduces every day in the both group. But effect of yoga relaxation shows different among treatment group and control group with p 0.001 in the third day treatment, and p 0.000 in fourth day and fifth day with CI 95%. Conclusion : yoga relaxation has effect to reduce fatigue level in cancer patient post chemotherapy at RS Hasan sadikin Bandung. Therefore this technique should be standart protocol in the nursing care of chemotreapy ward. Recommendation for the next study is to involve of great participant and using multiple methodology of reseach.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Sari
Abstrak :
Pekerja informal merupakan salah satu pekerja yang berisiko mengalami masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang paling sering dirasakan adalah kelelahan. Karya Ilmiah Akhir Spesialis ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan di keluarga pekerja maupun pada kelompok pekerja dengan Intervensi yang diberikan adalah senam peregangan dan relaksasi otot progresif. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 10 keluarga pekerja dan 30 orang pekerja. Hasil dari intervensi didapatkan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan keluarga maupun pekerja tentang kelelahan pada pekerja, penurunan angka kelelahan, penurunan keluhan yang berhubungan dengan kelelahan, dan peningkatan tingkat kemandirian keluarga. ......Informal workers are among the workers at risk of health problems. The most common health problem is fatigue. This research aims to find out the description of the implementation of nursing care in the family of workers and workers group with intervention given is the stretching and progressive muscle relaxation. The number of respondents in this study were 10 families of workers and 30 workers. The results of the interventions resulted in increased knowledge, attitudes and skills of families and workers about worker fatigue, decreased fatigue score, decreased complaints related to fatigue, and increased family self reliance.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library