Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Arsy Fajar Permana
Abstrak :
Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan studi kelayakan bisnis yang dilakukan PT ABC sebagai perusahaan rintisan properti untuk menilai apakah proyek baru Rent-to-Own (RTO) yang sedang direncanakan layak dijalankan atau tidak. Pelaksanaan magang di PT ABC berlangsung selama empat bulan dari bulan Agustus 2021 sampai dengan Desember 2021. Untuk mengevaluasi kesesuaian proses studi kelayakan bisnis yang dilakukan PT ABC dengan teori yang ada, penulis menggunakan pendekatan Feasibility Assessment Framework (FAF) dan berbagai teori pendukung lainnya berdasarkan literatur strategi manajemen, pemasaran, manajemen keuangan, tata kelola perusahaan dan manajemen risiko. Hasil evaluasi yang dilakukan penulis menunjukan bahwa sebagian besar proses studi kelayakan bisnis yang dilakukan PT ABC telah sesuai dengan teori yang digunakan, baik dari segi tahapan maupun proses analisis dari setiap atribut kerangka analisis studi kelayakan bisnis yang digunakan. PT ABC telah melakukan studi kelayakan bisnis dengan menganalisis faktor internal, eksternal, dan risiko bisnis yang dapat menentukan kelayakan dari proyek RTO. Selain itu, PT ABC juga telah menyusun semua hasil analisis tersebut ke dalam satu laporan yang telah disusun secara sistematis. Sehingga, berdasarkan proses studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan, PT ABC sepakat untuk menyetujui pengembangan proyek RTO. Namun demikian, penulis masih menemukan beberapa ketidaksesuaian yang dilakukan PT ABC selama melakukan studi kelayakan bisnis dengan teori yang digunakan. Oleh karena itu, penulis mengusulkan tiga rekomendasi untuk PT ABC yaitu melakukan studi kelayakan bisnis berdasarkan teori yang lebih relevan, mendorong penggunaan data primer ketika melakukan analisis, dan menambah area analisis seperti teknis dan sosial untuk menguji kelayakan proyek RTO. ......This internship report aims to evaluate the implementation of a business feasibility study conducted by PT ABC as a property startup company to assess whether the new Rent-to-Own (RTO) project that is being planned is feasible or not. The internship at PT ABC lasts for four months from August 2021 to December 2021. To evaluate the compatibility of the business feasibility study process conducted by PT ABC with existing theories, the author uses the Feasibility Assessment Framework (FAF) approach and various other supporting theories based on the literature on strategy management, marketing, financial management, corporate governance and risk management. The results of the evaluation conducted by the author show that most of the business feasibility study processes carried out by PT ABC are in line with the theory used, both in terms of stages and process analysis of each attribute of the business feasibility study analysis framework used. PT ABC has conducted a business feasibility study by analyzing internal, external, and business risk factors that can determine the feasibility of the RTO project. In addition, PT ABC has also compiled all the results of the analysis into a report that has been compiled systematically. Thus, based on the business feasibility study process that has been carried out, PT ABC agreed to approve the development of the RTO project. However, the author still finds some discrepancies made by PT ABC during a business feasibility study process with the theory used. Therefore, the author proposes three recommendations for PT ABC, namely conducting a business feasibility study based on more relevant theories, encouraging the use of primary data when conducting analysis, and adding analysis areas such as technical and social factors to test the feasibility of the RTO project.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Astra Hakim Oktorian
Abstrak :
Perubahan iklim sebagai masalah serius membuat pemerintah menargetkan untuk menambah energi baru dan terbarukan dalam bauran energi nasional dengan membangun lebih banyak pembangkit listrik ber-tenaga energi baru dan terbarukan. Tenaga air di Indonesia memiliki potensi terbesar kedua di Indonesia hanya dibawah energi surya namun pemanfaatannya masih sangat rendah. Adanya Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Hydro (PLTMH) menjadi solusi untuk lebih banyak memanfaatkan potensi tenaga air dan menjadi investasi yang menarik karena biaya dan dampak pada lingkungan yang rendah, serta desain yang fleksibel dapat mengikuti arus alami sungai. Namun, tarif beli yang relatif rendah dan faktor-faktor ketidakpastian yang dapat terjadi beresiko dalam kelayakan proyek. Studi kelayakan menggunakan model finansial yang biasanya tidak mempertimbangkan faktor-faktor ini mungkin menunjukan hasil indicator kelayakan yang baik walaupun resiko ini dapat membuktikan sebaliknya. Studi ini bertujuan untuk menganalisa kelayakan investasi PLTMH menggunakan metode Value at Risk dengan simulasi Monte Carlo. Faktor ketidakpastian yang teridentifikasi disimulasikan dan diajukan dengan tiga alternatif skema pembiayaan dengan perbedaan pada rasio utang terhadap ekuitas dan jangka waktu pinjaman. Hasilnya menunjukkan adanya efek dari menggunakan skema pembiayaan yang berbeda terhadap Value at Risk dari indikator kelayakan. Skema dengan rasio utang terhadap ekuitas 80% dan jangka waktu pinjaman 16 tahun menghasilkan indikator kelayakan yang paling tahan terhadap faktor-faktor ketidakpastian, sedangkan skema dengan rasio utang terhadap ekuitas 90% dengan 20% peminjaman ekuitas dan 17 tahun jangka waktu peminjaman menjadi paling terpengaruh dari faktor ketidakpastian, dibuktikan dengan empat dari tujuh indikator kelayakan beresiko skema ini tidak dapat memenuhi parameter kelayakan investasi. Adapun faktor ketidakpastian yang paling berpengaruh terhadap semua indikator kelayakan dalam semua skema pembiayaan adalah Debit Air (Q) yang dibuktikan dengan koefisien korelasi ranking Spearman yang paling tinggi pada faktor tersebut. ......The serious issue of climate change has led to government making targets on increasing new and renewable energy in the national energy mix by developing more new and renewable energy power plants. Hydropower as the second highest potential renewable energy source in Indonesia just below solar are still very underutilized. The emergence of Mini-Hydropower Plants (MHPs) as a solution to utilize more hydropower potential has become an attractive investment since it has low cost and environmental impacts and a significantly flexible design that could follow the natural flow of a river. However, relatively low tariffs and uncertainty factors that may occur risks the feasibility of the projects. Financial model feasibility assessments that usually does not account these factors may show attractive feasibility indicator results when the underlying risks could prove it otherwise. This study aims to analyze the investment feasibility of a Mini-Hydropower Plant using the Value at Risk approach through Monte Carlo simulation. The identified uncertainty factors are simulated and presented through three financing scheme alternatives with differences of debt-to-equity ratio and loan tenor period. The results showing that there is an effect of using different financing schemes to the feasibility indicators Value at Risk. The scheme with an 80% debt-to-equity ratio and 16 years loan tenor period financing scheme proven to be the scheme least vulnerable to the uncertainty factors, while a 90% debt-to-equity ratio with 20% equity loan and 17 years loan tenor period are most vulnerable, proven by the Value at Risk for four feasibility indicators out of seven are not feasible according to the parameters. While the uncertainty factor that has the most significant impact to all the feasibility indicators on all financing scheme alternatives is the Water Discharge (Q) which are proven from the highest Spearman rank correlation coefficient the factor has.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library