Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Nadia Maulida
"Character merchandising is the exploitations of fictional characters which aims to attract people who have the affinity with such fictional character in buying merchandises or goods sold in the market. Fictional characters which are being exploited are protected by copyright law. Character merchandising involves the adaptations and reproductions of copyrighted works which are the economic rights of the creator or copyright holder as stipulated under the copyright law. Therefore, lawful character merchandising activities shall be based on the permission of the creator or copyright holder of such fictional character. In order to get the economic rights served, fictional character creators or copyright holders shall achieve economic benefit in the form of royalty fee paid by the authorized party who uses its fictional characters.
Penggunaan karakter untuk barang dagangan adalah eksploitasi karakter fiksi yang bertujuan untuk menarik pembeli yang menyukai karakter fiksi tersebut, untuk membeli barang dagangan yang dijual di pasaran. Karakter fiksi yang dieksploitasi tersebut dilindungi oleh undang-undang hak cipta. Penggunaan karakter untuk barang dagangan melibatkan proses adaptasi dan reproduksi karya cipta yang merupakan hak ekonomi pencipta atau pemegang hak cipta sebagaimana diatur dalam undang-undang hak cipta. Oleh karena itu, untuk menggunakan karakter fiksi secara sah menurut hukum, haruslah didasarkan pada izin dari pencipta atau pemegang hak cipta karakter fiksi tersebut. Pencipta karakter fiksi atau pemegang hak cipta memperoleh keuntungan ekonomi berupa royalti yang dibayarkan oleh pihak yang diberikan izin untuk menggunakan karakter fiksi."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S69107
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Shapira Dewi
"
ABSTRAKJurnal ini membahas analisis penggunaan tokoh fiktif dalam puisi Negorie Suni karya Im-Hwa. Bentuk puisi beraliran sosialisme ini adalah danpyeonsosasi yang mempunyai ciri khas yaitu menggunakan kemunculan tokoh sebagai pembangun cerita puisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain analisis deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan penyair memunculkan tokoh fiktif di dalam puisi. Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa penggunaan tokoh fiktif di dalam puisi ini agar masyarakat lebih mudah percaya bahwa ada yang memperjuangkan nasib mereka sehingga dapat tumbuh harapan. Selain itu, sebagai bentuk ajakan dan harapan Im-Hwa terhadap kaum buruh untuk bangkit melawan kesenjangan sosial dalam penjajahan Jepang di Korea.
ABSTRACTThis journal discusses the analysis of the use of fictional figures in Negorie Suni poem by Im Hwa. This form of socialism s poetry is a synthesis and in which there is a characteristic use of the appearance of a character as a builder of poetry. This research uses qualitative approach with descriptive analyisis design. The purpose of this study is to find out the reason the poet uses a fictional character that appears in poetry. Based on the analysis, it shows that with the usage of influential figures in this poem so that people more easily believe that there is a someone who struggled for their life so that it can grow hope. In addition, Im Hwa wants to invite Korean people to fight for the rights of the workers and against social inequalities under the Japanese colonizations. Keywords danpyeonsosasi, fictional characters, Im Hwa, socialism, the workers."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library