Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Vincentia Irmayanti Meliono
Jakarta: Yayasan Kota Kita, 2009
121 IRM f
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Polanyi, Michael
Jakarta : Gramedia , 1996
001 POL s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Minang Warman K.
"Skripsi ini membahas mengenai pemikiran Richard Rorty yang berkaitan atas penolakannya terhadap epistemologi moderen. Penolakan ini yang berujung pada pengorientasian filsafat kepada konsensus demokrasi. Hasil dari skrpisi ini menemukan bahwa pandangan satu paradigma objektifikasi ilmu pengetahuan dapat menciptakan paradigma yang absolut dan fondasional yang tidak menghargai kemajemukan di tataran sosial. Dengan upaya menciptakan penghargaan terhadap pluralitas kebenaran, diupayakan suatu semangat solidaritas yang dipengaruhi faktor kontingensi.
The Focus of this study is about Richard Rorty?s thought his rejection on modern epistemology. The rejection that shifted philosophy orientation on democracy consensus. The result of this study found that scientific objectification paradigm could be created absolute and foundational paradigm that ignore social pluralism. For the sake of plurality, solidarity must be regarded considered by contingency factor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S16053
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Isni Hari Pudjarama
"Penulisan ini terutama mengkaji paradigma Kuhn sehubungan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Pendapat Kuhn itu mengimplikasikan bahwa ilmu tidak berkembang secara kumulatif evolusioner, melainkan revolusioner. Metode pembahasan menggunakan studi kepustakaan. Buku buku yang dipakai adalah buku-buku bacaan primer teks-teks filsafat dan buku-buku bacaan sekunder yang bersangkutan dengan tema skripsi. Menurut Kuhn konsep paradigma dan revolusi ilmiah memberikan semangat yang sangat berarti di dalam perkembangan dunia keilmuan umumnya dan filsafat khususnya. Dan untuk mencapai suatu paradigma, ilmuwan harus dapat meyakinkan bahwa teorinya dapat diterima yang tentu saja harus lebih baik daripada saingannya. Bagi Kuhn sifat ini disebut revolusi ilmiah. Setelah paradigma yang lama direvolusi, bukan berarti teori ilmiah berhenti pada paradigma yang baru itu, sebab teori ilmiah selalu terbuka untuk direvolusi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S16051
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library