Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"MASA DEPAN manusia dengan kehadiran kecerdasan buatan telah menimbulkan banyak pertanyaan kritis di bidang filsafat pendidikan pada abad ke-21 ini. “Mesin mungkin memiliki pengetahuan—meski tanpa keyakinan—dan mungkin juga dapat mewujudkan sejumlah nilai—meski dalam pengertian pragmatis dan fungsional. Namun, bagaimanapun, mesin tak akan pernah punya harapan sebab harapan adalah tentang sesuatu yang tidak ada—lebih tepatnya: belum ada,” demikian kata penulis. Lantas bagaimana kita melihat hubungan antara manusia dan mesin di bidang pendidikan? Paradigma perguruan tinggi macam apa yang perlu kita miliki? Lebih jauh lagi, bagaimana kita menyikapi isu-isu multikulturalisme dan etika? Mendidik Manusia bersama Mesin—yang diangkat dari pidato Pengukuhan Guru Besar Filsafat Pendidikan serta opini penulis di media massa—coba menjawab semua pertanyaan tersebut. Tersaji dalam lima tema, yakni filsafat, pendidikan, kehidupan, isu-isu kecerdasan buatan, dan paradigma perguruan tinggi di Indonesia, buku ini kiranya dapat menjadi rujukan awal pemikiran reflektif masa depan manusia vis a vis kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan."

"Beginning by defining key terms such as ‘self-transformation’, Kwak sketches the contemporary debates between Jürgen Habermas and Charles Taylor on the status of religious language in the public domain, and its relationship to secular language. This allows her to contextualize her book’s central questions: how can philosophical practice reduce the experiential rift between knowledge and wisdom? How can the essay form be developed so that it facilitates, as praxis, pedagogical self-transformation? Kwak develops her answers by working through ideas of George Lukács and Stanley Cavell, of Hans Blumenberg and Søren Kierkegaard. Kwak’s work provides templates for new forms of educational writing, new approaches to teaching educators, and new ways of writing methodology for educational researchers. "

"This book takes a contemporary and philosophical view of the notion of gratitude and goes beyond its conceptualisation simply from a religious or positive psychology framework. Exploring real situations with teachers, school leaders, students, parents, academics and pre-service teachers. This book examines many of the complexities encountered when gratitude is applied in a variety of secular educational environments."