Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rutherford, Brian A.
New Delhi: Sage Publications India Pvt Ltd, 2000
657.3 RUT i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prabowo Satrio Hutomo
Abstrak :
Tujuan dari laporan ini adalah untuk memaparkan kegiatan selama melakukan kegiatan magang pada PT.YYY. Penulis berusaha membandingkan pekerjaan yang selama ini dilakukan pada PT.YYY dengan standar akuntansi yang berlaku. Tujuan dari analisis ini adalah membantu PT.YYY untuk membuat laporan keuangan yang lebih komprehensif, dapat dipertanggungjawabkan, dan sesuai dengan peraturan atau standar yang berlaku. Pada praktiknya, PT.YYY dalam pelaporan laporan keuangannya tidak sepenuhnya mengikuti apa yang sudah diatur oleh standar akuntansi keuangan. Seperti pada contohnya masih menggunakan cash basis yang seharusnya accrual basis, dan juga penempatan akun yang belum sesuai dengan standar pelaporan laporan keuangan yang sudah ditetapkan, sehingga membuat para pengguna laporan keuangan tersebut kehilangan beberapa informasi terkait kondisi keuangan perusahaan. ......The purpose of this report is to describe the activities during the internship at PT.YYY. The author compare the work that has done at PT.YYY with applicable accounting standards. The puprose of this analysis to help PT.YYY to make its financial statements more comprehensive, accountable, and in accordance with applicable regulations or standards. PT.YYY in the process of reporting their financial report, they do not fully follow what has been stipulated by financial accounting standards. Such as they are still using cash basis method instead of accrial basis method, and the placement of the account on their financial report not yet following the applicable regulations standard, which results in users losing some information regarding the financial condition of the company
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanendra Rizki Martifauzi
Abstrak :
Perusahaan seperti Vollenweider Chocolate yang memiliki kompetitor seperti Lindt dan Toblerone harus bisa mengembangkan bisnisnya agar bisa terus bersaing. Dalam tugas ini, saya akan mendiskusikan cara yang bisa di lakukan oleh Vollenweider Chocolate agar bisa bersaing dengan cara meng-ekspansikan brand-nya ke negara-negara lain selain negara asal yaitu Swiss dan aspek apa yang bisa dijadikan keuntungan dalam bersaing dengan kompetitor.
Company such as Vollenweider Chocolate who has competitor such Lindt and Toblerone has to be able to increase its business to be able to compete. In this report, I will discuss how and what Vollerweider Chocolate need to do in order to compete and expand their business and brand to another country other than their home base country and other aspect of its business that can be utilized as advantages in competing with its competitor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldi Yusuf
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kerincian informasi akuntansi, prosedur pemeriksaan, dan efisiensi pemeriksaan atas SPT wajib pajak yang melampirkan laporan keuangan yang diaudit dengan SPT wajib pajak yang tidak melampirkan laporan keuangan yang diaudit pada Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Karawang. Populasi penelitian meliputi seluruh staf pemeriksa pajak Karikpa Karawang. Pada saat ini jumlah staf pemeriksa pajak pada Karikpa Karawang berjumlah 41 orang. Kepada mereka diharapkan dapat menjawab atau mengisi Daftar Pertanyaan yang diberikan. Daftar pertanyaan dirancang sedemikian rupa, meliputi 3 variabel utama, yaitu kerincian informasi akuntansi, prosedur pemeriksaan, dan efisiensi pemeriksaan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui seluruh informasi akuntansi yang digunakan untuk mengambarkan variabel kerincian informasi akuntansi antara SPT wajib pajak yang melampirkan dan yang tidak melampirkan laporan keuangan yang diaudit membuktikan hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian yang menyatakan "terdapat perbedaan antara SPT wajib pajak yang melampirkan laporan keuangan yang diaudit dengan wajib pajak yang -tidak melampirkan laporan keuangan yang diaudit" dapat diterima pada tingkat signifikansi 95 persen. Analisis prosedur pemeriksaan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil pengujian; 3 dari indikator prosedur pemeriksaan menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara SPT wajib pajak yang melampirkan laporan keuangan yang diaudit dengan SPT wajib pajak yang tidak melampirkan laporan keuangan yang diaudit, yaitu prosedur trasir, pemeriksaan fisik, dan inspeksi. Sedangkan 5 indikator prosedur pemeriksaan lainnya yaitu evaluasi, analisis, keterkaitan, konfirmasi, dan rekonsiliasi & equalisasi, menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara SPT wajib pajak yang melampirkan laporan keuangan yang diaudit dengan SPT wajib pajak yang tidak melampirkan laporan keuangan yang diaudit. Perbedaan pengaruh SPT wajib pajak yang melampirkan laporan keuangan yang diaudit dengan SPT wajib pajak yang tidak melampirkan laporan keuangan yang diaudit terhadap prosedur pemeriksaan adalah bervariasi. Antara SPT wajib pajak yang melampirkan dengan yang tidak melampirkan laporan keuangan yang diaudit berpengaruh terhadap prosedur pemeriksaan trasir, pemeriksaan fisik, dan inspeksi. Tetapi tidak berpengaruh terhadap prosedur pemeriksaan analisis, evaluasi, keterkaitan, konfirmasi, dan rekonsiliasi & equalisasi. Seluruh indikator efisiensi yang digunakan untuk menilai tingkat efisiensi pemeriksaan atas SPT wajib pajak yang melampirkan dan yang tidak melampirkan laporan keuangan yang diaudit membuktikan hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian yang menyatakan "terdapat perbedaan antara SPT wajib pajak yang melampirkan laporan keuangan yang diaudit dengan wajib pajak yang tidak melampirkan laporan keuangan yang diaudit dapat diterima pada tingkat signifikansi 95 persen. Penelitian ini dilakukan pada Karikpa Karawang dengan jumlah sampel yang sangat kecil yaitu 30 orang responder. Oleh sebab itu, dibutuhkan penelitian ulang dengan sampel yang lebih besar untuk menguji konsistensi hasil penelitian ini untuk mengungkapkan kebutuhan laporan keuangan yang diaudit dalam membantu tugas staf pemeriksa atau fiskus secara keseluruhan menentapkan besarnya pajak terutang.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryata Giripati
Abstrak :
Industri rokok di Indonesia merupakan salah satu industri yang terus berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan membaiknya daya beli masyarakat. PT. HM Sampoerna (PT HMSP), sebagai salah satu produsen rokok kretek di Indonesia, sangat mengerti akan hal ini sehingga secara serius menggarap potensial pasar ini baik melalui modemisasi fasilitas yang ada maupun dengan pengembangan brand image dari produkĀ­ produknya. Tidak hanya itu saja, PT. HMSP juga mulai memperdalam bisnisnya dengan masuk ke dunia ritel melalui jaringan minimart Alfamart. Usaha PT. HMSP ini memberikan hasil yang positif yang ditandai dengan meningkatnya harga saham PT. HMSP ini dari waktu ke waktu Sejak dilakukannya stock split pada September 2001, harga saham PT. HMSP terus mengalami peningkatan. Dari harga awal sebesar Rp. 3.300,- pada akhir September 2001, harga saham PT. HMSP sudah berada pada kisaran Rp. 4.475,- pada akhir Desember 2003, atau naik scbesar 35,6%. Hal inilah yang menyebabkan saham PT. HMSP merupakan salah satu saham unggulan di pasar bursa. Untuk melihat sejauh mana harga saham ini dapat terus bergerak naik atau bahkan turun, maka diperlukan penelitian yang mendalam mengenai penilaian (valuation) nilai intrinsik saham melalui faktor-faktor fundamental pemsahaan. Oleh karena itu, dalam karya tulis ini, penulis menggunakan fundamental analysis di samping juga melakukan analisis keuangan perusahaan untuk memberikan dukungan dalam asumsi-asumsi yang digunakan dalam menghitung nilai intrinsik saham PT. HMSP. Dari sekian banyak metode yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian (valuation) harga saham, penulis memilih metode Free Cash Flow Equity (FCFE) dan Abnormal Earnings untuk melakukan penilaian harga saham PT. I-WSP. Pemilihan metode ini lebih didasarkan pada karakteristik keuangan perusahaan (dalam hal ini karakteristik keuangan PT. HMSP), di mana pada dasarnya, masing-masing metode penilaian akan bekerja baik untuk tipe/karakteristik keuangan tertentu. Beberapa hal yang mendasari pemilihan metode di atas adalah karena cashflow (arus kas) perusahaan yang selalu positif sehingga dapat diestimasi, serta growth dari leverage perusahaan yang relatif stabil dari waktu ke waktu. Dari hasil penelitian, didapat bahwa secara umum, kinerja keuangan PT. HMS menunjukkan hasil yang memuaskan bila dibandingkan dengan para kompetitor yang ada di dalam industri rokok kretek nasional dalam bebarapa tahun terakhir. Dari basil penilaian harga saham pun didapat hasil, baik dengan menggunakan metode FCFE maupun Abnormal Earnings, bahwa saham PT. HMSP berada pada posisi undervalued atau lebih rendah dari ni1ai intrinsiknya. Hal ini menunjukkan bahwa saham PT. HMSP masih mempunyai peluang untuk terus meningkat di masa yang akan datang. Dengan menggunakan metode FCFE, didapat nilai intrinsik saham Pl. HMSP sebesar Rp 6.474,- atau terdapat perbedaan sebesar Rp. 1.999,- dari harga saham tersebut di BEJ pada saat penutupan (30 Desember 2003) yang sebesar Rp. 4.475,-. Di lain pihak, dengan menggunakan metode Abnormal Earnings, didapat nilai intrinsik saham PT. HMSP sebesar Rp. 4.763,- atau hanya lebih besar Rp. 288,- dari harga saham tersebut di BEJ pada sa:tt penutupan. Dalam hal ini, berdasarkan analisa yang telah dilakukan, penulis melihat bahwa harga saham PT. HMSP tidak saja dapat menembus ke level Rp. 4.763,- melainkan dapat menembus hingga ke level Rp. 6.474,-. Oleh karena itu, bagi para investor, penuhs menyarankan untuk mengambil posisi buy (beli) terhadap saham PT. HM Sampoema saat ini mengingat prospeknya yang besar untuk meningkat di masa yang akan datang.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Zulkasi
Abstrak :
Perancangan Sistem Informasi Berbasis Internet untuk Laporan Fisik dan Keuangan dilatar belakangi oleh kondisi wilayah timur Indonesia yang secara geografis sulit dijangkau, padahal wilayah itu juga terdapat proyek proyek-pengembangan pedesaan yang harus pantau dari pusat. Kondisi diatas menimbulkan permasalahan dalam hal pelaporan proyek yang masih manual sehingga sering timbul distorsi dalam pengiriman data yang berakibat ketidak akuratan pelaporan proyek. Oleh karena itu perlu dibangun suatu sistem informasi untuk mengatasi masalah tersebut. Sistem informasi yang dikembangkan ini terdiri dari pengembangan perangkat lunak, perangkat keras, perangkat data dan perangkat otak (SDM) yang merupakan komponen dari sistern informasi, selain itu juga dibuat rencana untuk implementasi sistem dan perawatan sistem. Kerangka-Kerangka teori yang digunakan dalam perancangan un adalah prespektif mengenai informasi itu sendiri bagaimana informasi digunakan untuk mengurangi ketidak pastian, konsep mengenai jaringan komputer, Internet dan fasilitas-fasilitasnya, Konsep Dynamic Web yang memungkinkan basis data terpusat melalui Internet, Definisi dan klasifikasi sistem informasi, strata SIM berdasarkan kegiatan manajemen, System Development Life cycle Software Quality Assurance serta Kelembagaan di Departemen Pemukiman dan Pengembangan Wilayah. Metodologi yang digunakan untuk perancangan ini ialah System Development Lifecycle yang menerangkan tahapan dari pengembangan sistem, identifikasi dari kegiatan sistem informasi dalam konteks model sistem informasi, Identifikasi data yang diperlukan, Identifikasi komponen sistem informasi, rancangan global solusi permasalaban dan rencana implementasi dari sistem yang sudah dikembangkan. Perancangan sistem mengikuti alur dari system developmen lifecycle suatu investigasi sistem yang sudah ada, analisa sistem dan perancangan sistem yang terdiri dan perancangan perangkat keras, perangkat lunak, perangkat data dan perangkat otak. Rencana implementasi dan sistem yang sudah dikembangkan adalah dengan menggunakan metode pilot project danpararel, berarti akan ditunjuk satu daerah untuk mengimplementasikan sistem yang baru dan saat sistem yang baru berjalan sistem yang lama juga ikut berjalan sampai akhirnya diambil alih oleh sistem yang baru. Rencana perawatan sistem direncanakan secara menyeluruh pada seluruh komponen sistem informasi yaitu perangkat lunak, keras, data dan otak. Kesimpulan dari perancangan ini ialah sistem yang dirancang secara sistimatis dan menyeluruh dengan memperhatikan komponen-komponen sistem informasi diharapkan dapat menjawab permasalahan yang timbul dari pemakaian sistem manual dan kemungkinan pengembangan lebih lanjut tetap terbuka. Saran dari perancangan ini ialah Teknologi internet dapat digunakan sebagai pilihan untuk pengembangan sistem informasi yang lain, oleh karena itu pengetahuan mengenai teknologi internet perlu disosialisasikan terutama pada para perancang proyek, disamping itu dukungan dari pihak manajemen puncak juga sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan suatu sistem informasi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T10541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaifuddin Zuhri
Abstrak :
Rumah Sakit Tugu ibu merupakan rumah sakit swasta milik Yayasan (YASPEN), dalam menjalankan rumah sakit ini dibutuhkan pendapatan dari hasil kegiatan untuk membiayai kegiatan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui tren utilisasi dan tren keuangan Rumah Sakit Tugu ibu sehingga didapatkan proyeksi utilisasi dan keuangannya, mengunakan rise operasi, penelitian ini melakukan analisis utilisasi, analisis neraca, analisis laba/rugi dan analisis proyeksi, dengan data tahun 1999 sampai dengan tahun 2003, diperbandingkan dengan nilai rata - rata, kapasitas, nilai konstan serta tahun ke tahun. Hasil penelitian menunjukan aktiva lancar berfluktuasi antara 28,4 % sampai 44,8 % dengan hutang lancar juga berfluktuasi antara 14 % sampai 19,6 % serta modal yang terus meningkat dari 30 % sampai 61,7 %. Unit produksi farmasi memberikan kontribusi terbesar pendapatan rumah sakit sebesar 39 %. utilisasi pelayanan medis menurun di tahun 2002 dan 2003 dan meningkat di tahun 2000 dan 2001, utilisasi penunjang medis menurun di tahun 2002 dan 2003, kecuali unit radiologi tetap meningkat. Pendapatan rumah sakit terus meningkat dengan 3 kali kenaikan tarif serta biaya yang terus meningkat dan bila dibandingkan dengan nilai konstan/riil, masih lebih tinggi yaitu sekitar 2 - 15 %. Surplus yang didapatkan secara nominal tetap meningkat, namun dibandingkan nilai riil, pada tahun 2001 dan tahun 2003 dibawah nilai riil, dapat dikatakan tahun tersebut asetnya menurun sedangkan tahun 2000 dan tahun 2002 didapatkan surplus baik secara nominal maupun nilai riilnya. Rasio keuangan digambarkan dengan rasio likuiditas berfluktuasi antara 2,19 pada tahun 1999 dan 1,16 ditahun 2003, tahun 1999 - 2002 dalam kondisi likuiditas baik, sedangkan tahun 2003 kurang baik likuiditasnya. Rasio hutang membaik dari 70 % ditahun 1999 menurun sampai 15 % ditahun 2003. Rasio aktivitas dari tahun ke tahun meningkat dari 2,56 menjadi 4,02 dan rasio profitabilitas berfluktuasi dari 3 % di tahun 1999 menjadi 8 % di tahun 2000 dan menurun menjadi 1 % di tahun 2003. Dari hasil simulasi didapatkan pendapatan riil minimal rumah sakit adalah sebesar Rp 17.122.538.652, dengan nilai inflasi rata - rata 8 %. Proyeksi utilisasi meningkat kecuali unit rawat jalan, kamar bersalin dan kamar operasi dan proyeksi keuangan rumah sakit meningkat, agar tetap bertahan dan berkembang dibutuhkan rencana bisnis, survey pelanggan, meningkatkan mutu pelayanan agar utilisasi meningkat dan melakukan analisis biaya dan analisis unit cost agar keuangan lebih efektif dan efisien. Daftar bacaan : 43 (1979 - 2004)
The Trend Financial Report Analysis of Tugu Ibu Hospital Based on the Trend of Utilization Years 1999 - 2003Tugu Ibu is a private hospital belongs to the YASPEN foundation. In running the hospital revenue is needed the income that comes from the business activity to finance the hospital operation. The aim of this research to know utilization and financial of Tugu Ibu Hospital trends using operational research so it was got the utilization, trial balance, income statement and projection analysis, with 1999 to 2003 data, that compare than the average point, capacity, constant point from year to the following year continuously. The result of this research shows current asset is fluctuation between 28,4 % and 44,8 % with debt assets fluctuation too between 14 % to 19,6 % and the capital assets that increase continuously from 30 % into 61,7 %. The pharmacy production unit give the biggest income to the hospital contribution around 39 % utilization medical services decreased in the year of 2002 and 2003 and increase in the year of 2000 and 2001, utilization medical co services decreased in the year of 2002 and 2003 3xcept the radiology unit, that keeps increasing. The income of the hospital increases 3 times of the increases tariff and cost keep on growing up and if it is compared than the constant value, it is still higher namely around 2 - 15 %. Surplus that got in nominal value keeps increasing but if it is compared than the real value in the year of 2001 and 2003 underneath the real value. So it is said that the assets in those years decreased in reality while in year of 2000 and 2002, got nominal surplus as well as its real value. The financial ratio is described by liquidity ratio with the fluctuation of 2,19 in 1999 and 1,16 in 2003 but in year of 1999 into 2002 in good liquidity conditions while in the year of the 2003 in worse liquidity condition. The debt ratio is better from 70 % in the year of 1999 and decreased until 15 % in the year of the 2003. The ratio activity from year to year increased from 2,56 to 4,02 and the ratio of the profitability with the fluctuation of 3 % in the year of 1999 and 8 % in the year of 2000 and decreased into l % in the year of the 2003. From the simulation result shows real minimal income of the hospital around Rp 17.122.538.652. with inflation average rate around 8 %. The utilization projection increased except the ambulatory unit, fetus room and surgical room units and the financial projection of the hospital increased in order it keep standing and developing that needed by business plan, customer survey and increased the services of the quality in order the utilization increased and does the cost analysis and the analysis of unit cost in order the finance is more effective as well as efficient finance. Bibliography, 43 (1979 - 2004)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lufti Julian
1998
T3315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gostav Adam
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pelaksanaan prosedur penilaian sistem pengendalian intern dalam pelaksanaan review terhadap peningkatan kualitas Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan cara wawancara dan data sekunder yang diperoleh dengan cara mencari teori-teori, peraturan-peraturan, atau data-data olahan lain yang terkait dengan topik penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan prosedur penilaian sistem pengendalian intern pada saat pelaksanaan review akan meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara.
The research aims to analyze the impact of internal control assessment implementation in review against improvement of treasurer 39 s annual financial report quality. The research use qualitative approach. Data used are primary data obtained through interviews and secondary data obtained by seeking theories, regulations, or other processed data related to the research topic. Result of the research indicate that the implementation of internal control assessment in review can improve the quality of Treasurer 39 s Annual Financial Report.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reindel Zulfikar Ngabito
Abstrak :
Krisis moneter yang melanda Indonesia telah berubah menjadi krisis ekonomi yang menyebabkan banyaknya perusahaan yang gulung tikar dan tingkat pengangguran yang semakin besar. Krisis moneter ini terjadi, meskipun fundamental ekonomi Indonesia di masa lalu dipandang cukup kuat dan disanjung-sanjung oleh Bank Dunia. Dengan melihat adanya indikasi penurunan pendapatan perusahan BUMN mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai kemungkinan sualu perusahaan dikatakan layak usaha dengan menggunakan model Altman Z-Score. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah meningkatnya kemungkinan suatuperusahaan BUMN dikatakan layak usaha dapat diprediksi dengan Altman Z-Score. Dari 158 BUMN di Indonesia diambil 12 (duabelas) perusahaan BUMN yang terdiri dari 6 (enam) BUMN memiliki kriteria equity negatif dan mengalami penurunan pendapatan atau merugi dan 6 (enam) BUMN lain dengan kriteria equity positif dan mengalami penurunan pendapatan. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif, sehingga untuk mencapai basil penelitian perlu dilakukan analisis laporan keuangan dari obyek penelitian, Analisis laporan keuangan dilakukan dengan memanfaatkan model Altman Z-Score. Setelah melakukan perhitungan Z-Score, tahap berikutnya adalah meneari nilai Z proporsi untuk Z layak usaha dan Z bangkrut. Dari hasil analisis dengan menggunakan model Altman, dapat diketahui bahwa Z-Score untuk PT. A, PT. B, PT. C. PT. D. PT. E. PT. F dan PT. G pada tahun 2004 menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berada dalam kondisi tidak layak usaha atau bangkrut.Dari hasil analisis dengan menggunakan model Altman diperoleh bahwa untuk PT. H dan PT. I pada tahun 2004, Z-Score yang diperoleh menunjukan bahwa perusahaan berada dalam kondisi ambang. Dari hasil analisis dengan menggunakan model Altman diperoleh bahwa untuk PT. J, PT. K dan PT. L pada tahun 2004, Z-Score yang diperoleh menunjukan bahwa perusahaanperusahaan tersebut berada dalam kondisi Layak Usaha. Dari 12 (duabelas) BUMN yang menjadi obyek dalam penelitian ini. diketahui yang sering menjadi inasalah adalah X2 (terdapat 9 BUMN) dan X3 (terdapat 7 BUMN) yang merupakan casio rentabilitas/profitabilitas dengan nilai yang terlalu rendah bahkan negatif. Dengan menggunakan persamaan model Altman Z-Score diketahui beberapa BUMN berada dalam kriteria bangkrut. tetapi perusahaan-perusahaan BUMN tersebut masih terns menjalankan kegiatannva. Hal ini dapat dipahami karena dengan berbagai pertimbangan pihak pemerintah masih mengalokasikan dana untuk kelangsungan kegiatan usaha perusahaan-perusahaan tersebut.
Monetary crisis that happened in Indonesia brought many changed to our economy. Crisis causing many company became bangkrupted and a higher level of unemployment. It is happened, although our fundamental of economy in the past said to be strong and adored by the world bank. In spite of this there is some structurally weakness such as a stiff domestic trade regulation, monopoly of import that caused economy activity inefficiency and uncompetitive. This is happened in a flash and of course it had influenced much on private companies and the state owned enterprises (SOE). As we know that the SCE's is much more being a ridiculate company rather than flatered. Because of this long crisis the SOE's company should be brave to face the changed. Because of the SOE's indication of revenue decreased, giving the writer an idea to do a research about Implementation of Altman Z-score model to the SOE company in Indonesia. Moreover, writer doing an analysis to the result of this model and giving some recomendation to the manajer about what is going on in the company. It is true that the Altman Z-Score model can predict the bangkcrupty of the SOE's company. From 158 SOE's company, the writer select 12 (twelve) SOE's and the criteria will be 6 (six) companies that has a negative equity and has a revenue decreased problem. The other 6 (six) SOE's are companies that had a positive equity and a revenued decrease problem. This research is plan to be a quantitative research, so the analysis of the companies financial report are being done. From the Altman Z-Score model, it is find out that Z-Score for the company A, 13, C, D, E. F and G in the 2004 is in a bangkrupt condition. For company H and I the Z-Score result was in grey area. And for company 1, K and L the Z-Score result was in proper condition. From the analysis, the writer find also that X2 (9 SOE's) and X3 (7 SOE's) or the profitability ratio was score below and even negative. For the SCE's in Indonesia, although the resut was bangkrupt but those SOE's still running. It can be understand because with many kind of reason the government still alocate some extra money for those companies.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T 17454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>