Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Uluq Silfia
"Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan bulan Mei 2016 terhadap ikan tenggiri yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumberdaya ikan tenggiri pada kondisi MSY, MEY dan OAE dan mengevaluasi tingkat pemanfaatannya. Parameter ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga ikan dan biaya meliputi biaya bahan bakar, bahan pengawet (es dan garam) oli, dan pangan. Alat tangkap yang digunakan adalah jaring insang hanyut dan pancing. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dan data bioekonomi diolah menggunakan perangkat lunak microsoft excel 2013 dan Maple 18. Data tersebut meliputi jumlah trip kapal, jumlah produksi alat tangkap, nilai produksi alat tangkap dan jumlah logistik kapal. Biological overfishing dan economic overfishing diduga telah terjadi dalam pemanfaatan ikan tenggiri tersebut. Persentase rata-rata tingkat pemanfaatan sebesar 67,74 % dengan upaya penangkapan sebesar 150,28%.

This study was conducted in November 2015 until May 2016 to the mackerel landed in Sungailiat Fishing Port. This study aims to analyze resources of mackerel on condition MSY, MEY and OAE and evaluate the level of utilization. Economic parameters in this study were the price of fish and the cost includes the cost of fuel, preservatives (ice and salt) and food. Fishing gear used are drift gill nets and hand line. The sampling method is purposive sampling and the bioeconomy data was processed using software microsoft excel 2013 and Maple 18. The data includes the number of boat trips, the production of fishing gear, the production value and the number of logistics. Biological overfishing and economic overfishing alleged has occurred in the utilization of the mackerel fish. The average percentage utilization 67.74% and 150.28% of fishing effort."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Wibowo
"Salah satu sumberdaya perikanan di Wilayah Pengelolaan Perikanan WPP 573 Samudera Hindia Selatan Jawa adalah ikan cakalang. Ikan tersebut merupakan ikan pelagis yang termasuk dalam ikan ekonomis penting. Pada tahun 2008 ndash;2016, hasil tangkapan ikan cakalang yang tertangkap di WPP 573 dan didaratkan pada PPN Palabuhanratu menunjukkan telah terjadi penurunan yang diduga mengalami eksploitasi berlebihan sehingga memengaruhi ketersediaan stok sumberdaya ikan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek ndash;aspek biologi, ekologi, dan perikanan serta menganalisis selektivitas penggunaan alat penangkap ikan cakalang. Metode yang digunakan yaitu melalui pengambilan sampel secara acak ikan cakalang yang tertangkap dengan pancing tonda dan rawai tuna serta wawancara kepada nelayan.
Musim penangkapan ikan cakalang yang paling produktif, yaitu pada musim timur, ketika terjadi upwelling yaitu pada bulan Juni - Oktober di WPP 573. Secara umum ikan cakalang yang tertangkap telah melakukan pemijahan atau reproduksi, yaitu pada TKG III sebesar 44 dengan panjang cagak 41 ndash;45 cm. Nilai potensi lestari maksimum MSY dengan pancing tonda sebesar 230.813,9 kg/tahun dengan upaya penangkapan optimum fopt sebesar 228 trip dan CPUEopt sebesar 1.013,55 kg/trip serta tingkat pemanfaatan sebesar 91,69 . Pancing tonda masih dapat dikategorikan layak ramah lingkungan untuk penangkapan ikan cakalang dengan ukuran mata pancing nomor 6 panjang 5,2 cm dan lebar 2,2 cm .
......One of fishery resources in Fishery Management Area 573 Indian Ocean, South of Java is skipjack tuna. The fish is a pelagic fish and economically importance. The catches showed decreasing tendency during period 2008 ndash 2016. This implied that there were overexploitation on skipjack tuna fishing, especially the ones that used the troll line fishing, so as affect the availability of fish resources. This study was conducted to know the selectivity fishing gear of skipjack tuna in June ndash August 2016. Some aspects of biology, ecology, fishery of skipjack tuna were analyzed.
The results showed that the fishing season of skipjack tuna occurred in Southeast monsoon, especially during upwelling time in June - October at Indian Ocean, South of Java Island. In general, skipjack tuna were caught in mature condition at 41 ndash 45 cm FL, it means that the fishes were already spawning before caught. The MSY of skipjack tuna found was about 230,813.9 kg year with CPUE optimum 1,013.55 kg trip, effort optimum were 228 trips and the utilization rate was about 91.69. It is suggested that troll line fishery for skipjack tuna still have a good opportunity environmentally friendly to be developed with hook size number 6 length 5,2 cm and width 2,2 cm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Pandapotan
"Ikan tongkol adalah jenis ikan beruaya jauh dan merupakan komoditas penting di Indonesia dan dunia. Berdasarkan data tahun 2007 s/d 2016, produksi ikan tongkol di PPN Pekalongan berfluktuasi dengan tren menurun. Hal ini menunjukkan sumberdaya ikan tongkol di Laut Jawa telah mengalami penangkapan berlebihan secara biologi.
Penelitian ini bertujuan menganalisis aspek biologi dan ekonomi pemanfaatan ikan tongkol di Laut Jawa yang meliputi tangkapan per upaya penangkapan Catch Per Unit Effort/CPUE, produksi maksimum lestari Maximum Sustainable Yield/MSY, produksi maksimum ekonomi Maximum Economic Yield/MEY, dan produksi keseimbangan akses terbuka Open Access Equilibrium/OAE.
Berdasarkan pengolahan dan analisis data, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Produksi aktual adalah 2.867.53 ton/tahun dengan upaya 2.072,89 trip/tahun. Produksi optimal secara biologi pada MSY adalah 3.218,44 ton/tahun dengan upaya 2.537,10 trip/tahun. Oleh karena itu usaha penangkapan ikan tongkol di Laut Jawa belum mengalami penangkapan berlebihan secara biologi,
2. Usaha penangkapan ikan tongkol dengan kapal purse seine dan mini purse seine telah mengalami penangkapan ikan berlebihan secara ekonomi.
3. Produksi optimal secara ekonomi pada MEY dengan kapal mini purse seine adalah 1.814,01 ton/tahun pada upaya 861,13 trip/tahun. Produksi optimal secara ekonomi pada MEY dengan kapal gillnet adalah 3.182,34 ton/tahun pada upaya 2.268,39 trip/tahun.
4. Produksi optimal pada OAE dengan kapal mini purse seine adalah 2.886,46 ton/tahun pada upaya 1.722,27 trip/tahun. Produksi optimal pada OAE dengan kapal gillnet adalah 1.219,08 ton/tahun pada upaya 4.536,78 trip/tahun.
5. Produksi/upaya aktual kapal purse seine dan mini purse seine tidak dapat ditingkatkan ke MSY, karena akan mengalami total kerugian yang lebih besar.
Produksi/upaya aktual kapal mini purse seine harus dikurangi ke MEY agar dapat memperoleh total keuntungan yang optimal. Produksi/upaya penangkapan ikan tongkol dengan kapal gillnet masih dapat ditingkatkan ke MSY untuk meningkatkan keuntungan dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya ikan tongkol di Laut Jawa atau ditingkatkan ke MEY untuk memperoleh keuntungan yang optimal.

Mackerel tuna is higly migratory species and important comodities in Indonesia and the world. Based on data 2007 to 2016, production of Mackerel tuna were fluctuated with the decreasing trend. It is shown that utilization of Mackerel tuna resources in Java Sea have been overfished biologically and economically.
The objective of this research is to analyze biological and economical aspect of Mackerel tuna utilization in Java Sea that covering catch per unit effort CPUE , Maximum Sustainable Yield MSY, Maximum Economic Yield MEY, and Open Access Equilibrium OAE.
Based on data processing and analyzing, it get some conclusions as follow:
1. Actual production is 2.867.53 ton year with fishing effort 2.072,89 trip year. Optimum production biologically on MSY is 3.218,44 ton year with fishing effort 2.537,10 trip year. Therefore Mackerel tuna fishing business in Java Sea have not been overfished biologically.
2. Mackerel tuna fishing business in Java Sea with purse seine vessel and mini purse seine vessel have been overfished economically.
3. Optimum production economically on MEY with mini purse seine vessel is 1.814,01 ton year with fishing effort 861,13 trip year. Optimum production economically on MEY with gillnet vessel is 3.182,34 ton year with fishing effort 2.268,39 trip year.
4. Optimum production on OAE with mini purse seine vessel is 2.886,46 ton year with fishing effort 1.722,27 trip year. Optimum production on OAE with gillnet vessel is 1.219,08 ton year with fishing effort 4.536,78 trip year.
5. Actual production effort of gillnet vessel and mini purse seine vessel can not be increased to MSY, because should get a bigger total loss.
Production fishing effort of mini purse seine vessel should be decreased to MEY so it get optimum total profit. Production fishing effort of Mackerel tuna fishing in Java Sea with gillnet vessel can be increased to MSY for increasing profit with keeping sustainable of Mackerel tuna resources in Java Sea or to MEY for optimum total profit.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Iklina
"Pelabuhan Perikanan Muara Angke merupakan salah satu aset vital dalam menunjang usaha industrialisasi perikanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi kota DKI Jakarta. Peningkatan aktivitas yang berlangsung pada kawasan PP Muara Angke mengakibatkan kinerja pelabuhan menjadi tidak optimal dan kondisi saat ini yang tidak sesuai dengan rencana detail tata ruang dapat mempengaruhi rencana pengembangan kawasan di masa mendatang.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja PP Muara Angke saat ini dan keterkaitan pelabuhan terhadap hinterland dan foreland, merumuskan strategi pengembangan, dan pengukuran kinerja bagi masing-masing rumusan strategi tersebut.

Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode penelitian survei, dengan teknik analisis statistik deskriptif dengan data yang diperoleh dari hasil kuesioner kepada 70 responden, wawancara, dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Analisis situasi lingkungan dilakukan untuk mengidentifikasi faktor eksternal dan internal, melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats), yaitu dengan analisis PESTEL (Political, Economic, Sociocultural, Technological, Ecological, dan Legal), keterkaitan pelabuhan dengan foreland dan hinterland, penilaian kinerja dengan Balanced Scorecard, dan tingkat pemanfaatan fasilitas. Dari hasil analisis matriks TOWS didapatkan rumusan strategi yang diantaranya adalah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemanfaatan aset, sinkronisasi antara rencana tata ruang daratan dan tata ruang pesisir, menciptakan pengaturan zonasi yang mendukung tata niaga perikanan, dan pembenahan kawasan kumuh. Rumusan strategi tersebut diterjemahkan ke dalam ukuran kinerja Balanced Scorecard sebagai alat untuk mengukur pencapaian strategi.

Kesimpulannya adalah dengan mengimplementasikan rumusan strategi dan ukuran kinerjanya diharapkan memberikan manfaat sosial dan ekonomi dan juga meningkatkan kinerja dan pengelolaan kawasan Pelabuhan Perikanan Muara Angke demi  mewujudkan pelayanan publik terbaik.

......The fishing port of Muara Angke is a vital asset in supporting fishery industrialization and economic growth in DKI Jakarta. Increased activity in the Muara Angke fishing port causes its performance being not optimal, and also current conditions that are not in accordance with the spatial plan will affect the port area development plan in the future.

Therefore, this study aims to assess the performance of Muara Angke fishing port and the linkages between the hinterland and foreland, formulates development strategy and determines the performance measures.

This quantitative research uses survey method with descriptive statistical analysis technique with data based on questionnaires to 70 respondents, interviews, and observations. Environmental situation analysis was conducted to identify external and internal factors, through SWOT analysis with PESTEL analysis (Political, Economic, Sociocultural, Technological, Ecological and Legal), and foreland-hinterland linkages, performance assessment with the Balanced Scorecard, and the rate of utilization of the facilities. By TOWS Matrix, the strategies have been formulated such as cooperating with private sectors, synchronizing between mainland and coastal spatial plan, creating a zone arrangement to support marketing of fishery, and making improvement for slum areas. All of the strategies are translated into Balanced Scorecard performance measures as tools to assess strategy achievement.

In conclusion, the implementation of strategies and performance measures are expected to provide social and economic benefits and also improve the performance and management of Muara Angke fishing port to provide the best public services."

Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aziz Rizal Sutisna
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peningkatan aktifitas operasional, ekonomi dan sosial masyarakat dalam menggunakan jasa pelabuhan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi berpotensi menurunkan kualitas lingkungan di pelabuhan akibat adanya timbulan sampah. Tujuan utama penelitian ini membangun kerangka quasi strategi pengembangan pelabuhan perikanan ramah lingkungan untuk memberikan konsep, saran dan pemikiran terkait pengembangan pelabuhan perikanan ramah lingkungan melalui pengelolaan sampah di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu. Metode yang digunakan adalah metode campuran (mixed method) kualitatif didukung kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah pengelolaan sampah dengan konsep berbasis kemitraan untuk saling memberikan keuntungan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa regulasi dan kemitraan pengelolaan sampah merupakan quasi strategi pengembangan pelabuhan perikanan ramah lingkungan.
......This research is motivated by the increasing operational, economic, and social activities of the community in using port services to meet economic needs, which has the potential to degrade the environmental quality at the port due to waste generation. The main objective of this research is to construct a quasi-strategic framework for the development of an environmentally friendly fisheries port to provide concepts, recommendations, and thoughts related to the development of an environmentally friendly fisheries port through waste management at the Karangantu National Fishing Port. The method used is a mixed-method, with qualitative supported by quantitative approaches. The results of this research emphasize waste management with a partnership-based concept to mutually benefit each party. The conclusion drawn from this research is that waste management regulations and partnerships constitute quasi-strategic development for an environmentally friendly fisheries port."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Puspowinahyu
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pengaturan dan praktik port state measures dalam menanggulangi Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUU Fishing). Penelitian ini berbentuk yuridis-normatif dengan desain deskriptif, dengan tujuan memberikan pemahaman mengenai ketentuan port state measures dan penerapannya terhadap Negera-Negara Pihak dari FAO Port State Measures Agreement 2009 yaitu Australia, Selandia Baru, St. Kitts and Nevis, Uni Eropa, dan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi ketentuan port state measures di negara-negara tersebut berbeda-beda. Namun dapat digarisbawahi bahwa port state measures mempunyai kelebihan tersendiri yang pada akhirnya ketentuan ini akan lebih efektif dalam menanggulangi IUU Fishing. Penelitian menyarankan pentingnya kodifikasi atas peraturan mengenai port state measures yang bertujuan langsung untuk menanggulangi IUU Fishing khususnya di Indonesia.

ABSTRAK
This study focuses on international law regime and state practices on port state measures in mitigating illegal, unreported and unregulated fishing (IUU Fishing). This normative juridical and descriptive research is addressed to give an understanding on port state measures and its implementation towards State Parties of FAO Port State Measures Agreement 2009, spesifically Australia, New Zealand, St. Kitts and Nevis, European Union, and Indonesia. This study shows that the implementation on port state measures from those countries are vary. However, port state measures has its own advantages that ultimately this provision will be more effective in mitigating IUU Fishing. The researcher suggests the importance of putting regulations into codification that focusing on port state measures in mitigating IUU Fishing especially in Indonesia.
"
2016
S65042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuni
"Penelitian dilakukan pada bulan Mei s.d. Juli 2014, di PPN Karangantu Serang, Banten. Rastrelliger brachysoma (ikan kembung) merupakan ikan dengan nilai ekonomis penting dan disukai masyarakat. Peningkatan kebutuhan konsumsi ikan kembung mendorong peningkatkan upaya penangkapan, untuk memperoleh hasil tangkapan yang lebih besar. Ekploitasi sumber daya ikan kembung harus disertai dengan upaya pengelolaan untuk menjaga kelangsungan hidup sumber daya ikan kembung agar tetap lestari. Untuk melakukan pengelolaan diperlukan data dan informasi aspek perikanan dan aspek biologi.
Tujuan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi beberapa aspek perikanan dan aspek biologi ikan kembung. Ikan sampel dikumpulkan dengan metode sampling sederhana. Sampel diambil secara acak dari hasil tangkapan jaring rampus yang beroperasi harian.
Hasil penelitian menunjukkan sebaran frekuensi panjang 14-18,5 cm dengan modus 16 cm, pola pertumbuhan bersifat allometrik negatif, nilai Lc 16,24 cm, nilai Lm ikan jantan 16,3 cm dan ikan betina 16 cm, nisbah kelamin seimbang dengan perbandingan jantan dan betina 1:1,24, fekunditas 64.830-128.520 butir, sebaran diameter telur 0,23-0,7 μm, pola pemijahan partial spawner. Ikan kembung adalah pemakan plankton , memakan phytoplankton dan zooplankton.
......
The research was conducted in May to July 20014 in Karangantu Fishing Port. Rastrelliger brachysoma (short bodied mackerel) is an economically important fish and appreciated by the public. Due to Increasing consumption of short bodied mackerel, it encourages increasing fishing effort to obtain larger catches. Exploitation of short bodied mackerel resources must be accompanied by resources management to maintain the viability of fish resources for their sustainability. To manage resources, it needs data and information about fisheries aspects and biological aspects.
The purpose of this research is to obtain data and information of several fisheries and biological aspects of short bodied mackerel. Fish samples were collected with simple sampling method. Samples were taken randomly from the rampus nets (one day fishing operation).
The results showed that the length frequencies distribution were 14-18,5 cm with the modus 16 cm, the short bodied mackerel growth was allometric negative, the length at first capture was 16,24 cm, the length at first maturity for male 16,3 cm and female 16 cm. Sex ratios in equilibrium between male and female was 1 : 1,24, fecundity was 64.830-128.520 eggs with egg diameter ranged from 0,23-0,7 μm, where spawning pattern was partial spawned. Short bodied mackerel are plankton feeder, feeding both phytoplankton and zooplankton."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2014
T42901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Winanda Miriyanti
"ABSTRAK
Ikan merupakan bahan pangan yang cepat mengalami pembusukan (perishable food) sehingga perlu penanganan yang baik dari penanganan di atas kapal, distribusi, pengumpul, pemasaran sampai dengan pengolahan untuk mengetahui kaitan konsumsi ikan dengan kesehatan masyarakat. Spesies ini adalah salah satu tangkapan dominan yang di daratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu dan mengevaluasi kesesuaian penanganan ikan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) terhadap persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Metode diperoleh dari penilaian mutu organoleptik selama proses pembongkaran. Analisa organoleptik dilakukan dengan metode sesuai dengan SNI 2346
: 2011, penentuan kesesuaian standar menggunakan gap analisis sedangkan perumusan strategi menggunakan Analisa SWOT. Kesenjangan dinilai dengan membandingkan proses aktual dengan peraturan pemerintah (KEPMEN KP No.52A/KEPMENKP/2013). Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai organoleptik adalah 7 dengan batasan nilai 7,32 ≤ µ ≤ 8,1. Terdapat kesenjangan sebesar 1,79 dengan tingkat kesesuaian sebesar 64,30 %. Diperoleh enam strategi pemenuhan persyaratan dengan tujuan utama
yaitu ikan bermutu baik. Adapun langkah jangka pendek yang harus dilakukan untuk pencapaian strategi antara lain melakukan pembersihan lingkungan TPI higenis beserta perlengkapan & peralatan pendukungnya, menambah poster peringatan di area Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan tentang pentingnya penanganan ikan yang baik, serta sosialisasi & pendampingan penggunaan teknologi informasi yang baru pada proses pelayanan perijinan.

ABSTRACT
As a perishable food, fishes required a proper handling from onboarding, unloading, marketing and processing. This handling closely related to the effect of fish product consumption to public health. This species is one of the dominant catch that landed at the Pekalongan Archipelagic Fishing Port (AFP). This research aims to evaluate Longtail tuna handling to ensure the standard of quality insurance and safety of fisheries product. Data was collected by organoleptic assessment of fish quality during unloading process. Organoleptic analysis was carried out using a method in accordance with SNI 2346 : 2011, determining the suitability of the standard using gap analysis while the formulation of strategies using SWOT analysis. The gap will assess by comparing the actual process and the goverment regulation (KEPMEN KP No. 52A/ KEPMENKP/2013). The result showed that the quality of longtail tuna landed in Pekalongan AFP was quite acceptable by 7 with range 7,32 ≤ µ ≤ 8,1 and total average 7,85. The suitability with the handling standard was poor by 64,30% with the gap at 1,79. There are six strategies to ensure the standard of quality and safety insurance system standards fisheries product with the main goal of good quality fish. The short-term step that must be taken to achieve the standard fulfillment strategy is to clean the hygienic fishing port environment along with its supporting equipment, adding warning posters in the Pekalongan AFP area about the importance of good fish handling, as well as socialization & mentoring for the use of new information technology in each process of licensing services."
2018
T51921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudartono
"Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Karangsong adalah penyumbang produksi ikan tenggiri (Scomberomorus commerson, Lacepede 1800) terbesar di Kabupaten Indramayu tahun 2013 sebesar 21,02%. Puncak produksi ikan tenggiri tertinggi pada bulan Mei (Musim Peralihan I). Ikan tenggiri dari laut Jawa (perairan Indramayu dan sekitarnya) yang didaratkan sebesar 5-10% merupakan ikan khas dan primadona hasil tangkapan nelayan Kabupaten Indramayu, ukuran panjang cagak ikan tenggiri yang tertangkap didominasi ikan belum matang gonad.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi serta menganalisis aspek perikanan dan aspek biologi ikan tenggiri yang didaratkan di PPI Karangsong meliputi daerah penangkapan, komposisi hasil tangkapan, dan produksi. Sedangkan aspek biologi meliputi sebaran frekuensi panjang, hubungan panjang-bobot, perbandingan jenis kelamin, ukuran pertama kali tertangkap, ukuran pertama kali matang gonad, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, jumlah telur, diameter telur, makanan, dan faktor kondisi.
Metode pengambilan sampel secara acak dari hasil tangkapan jaring millenium dan jaring rampus di perairan Indramayu dan sekitarnya yang didaratkan di PPI Karangsong. Sebaran frekuensi panjang ikan tenggiri diperoleh dengan mengelompokan ukuran panjang ikan dengan interval kelas 3 cm, hasil tangkapan jaring millenium 34-105 cm didominasi 58-69 cm yaitu ikan tenggiri belum matang gonad 63% dan ikan matang gonad 37%, hasil tangkapan jaring rampus 28-99 cm didominasi 64-69 cm yaitu ikan tenggiri belum matang gonad 73% dan ikan matang gonad 27%. Ukuran pertama kali tertangkap (Lc) dengan jaring millenium sebesar 63,80 cm, dengan jaring rampus sebesar 58,60 cm. Ukuran pertama kali matang gonad ikan betina panjang FL sebesar 74,83 cm. Nisbah kelamin rata-rata ikan jantan dan betina adalah 1,3:1,0.
Hasil uji-t terhadap hubungan panjang-bobot secara keseluruhan diperoleh sifat pertumbuhan ikan tenggiri di perairan Indramayu dan sekitarnya adalah alometrik negatif. Jumlah telur berkisar 41.300-246.526 butir pada panjang 60-68 cm, diameter telur berkisar antara 0,44-0,85 mm. Pola pemijahan ikan tenggiri secara bertahap (partial spawning).

Karangsong Fishing Port is a fish landing base that contribute the biggest of mackerel production (Scomberomorus commerson, Lacepede 1800) in Indramayu in 2013, which is around 21.02%. The highest peak of mackerel production is on May (First in between season). 5-10% of mackerel from the Indramayu and its surrounding waters (Coastal of Java) is typical and excellent fish caught by fishermen in Indramayu district. The length size of mackerels are dominated by immature gonad fish.
The objective study is to obtain data and information regarding with fisheries and biological aspects of mackerel that were landed in Karangsong Fishing Port. The fishing ports include fishing areas, cathing composition and production. The biological aspects are about length frequency distribution, lengthweight relationship, sex ratio, size of the fish on first captured, size of the first ripe gonads, gonad maturity level, gonad maturation index, fecundity egg, egg diameter, foods, and condition factors.
Sampling method was done randomly in this study on two fishing gears (nets millennium and nets rampus) in Indramayu and surrounding waters for mackerels which are landed in Karangsong Fishing Port. Length frequency distribution was obtained by classifying mackerels fish length at intervals of 3 cm class. The result of mackerels catch using millennium nets at size of 34-105 cm, dominated by size 58-69 cm which were immature mackerels 63% and 37% of mature fish. Mackerel that were caught by rampus nets at size 28-99 cm, were dominated by 64-69 cm, which were immature mackerel fish 73% and 27% of mature fish. Mackerels size (Lc) that are first caught by millennium nets was 63.80 cm, and by rampus nets was 58.60 cm. The size of the first mature female fish gonads was in lenght FL 74.83 cm. Average sex ratio of males and females was 1.3:1.
T-test results of the length-weight relationship showed that mackerels growth characteristics in Indramayu and surrounding waters were negatively allometric. Fecundity of mackerel were ranged 41.300-246.526 egg at 60-68 cm length, diameter ranged from 0.44 to 0.85 mm. Spawning pattern of mackerel was egg partial spawner.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43393
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library