Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Syadif Ammar Taufik
"Penelitian ini bertujuan menganalisa dampak market power dan regulasi perbankan terhadap pengambilan resiko pada 705 bank di 14 negara Asia-Pasifik dari tahun 2012-2018. Demikian terdapat tiga faktor yaitu main effect market power terhadap pengambilan risiko, main effect regulasi perbankan terhadap pengambilan risiko, serta dampak interaction effect antara market power dan regulasi perbankan terhadap pengambilan risiko. Terdapat delapan jenis pengambilan risiko yang dijadikan variabel dependen. Penelitian ini menggunakan regresi panel dengan model fixed-effects. Penelitian ini menemukan tiga hasil yang penting. Pertama, market power mempunyai dampak meningkatkan pengambilan risiko secara keseluruhan (default risk-taking), namun mengurangi pengambilan risiko portofolio. Hasil ini mendukung teori bahwa adanya dampak negatif dari market power terhadap modal bank. Kedua, penelitian ini menemukan bahwa regulasi kekuatan pengawasan, keketatan permodalan, dan larangan aktivitas memiliki dampak meningkatkan pengambilan risiko. Namun, regulasi lainnya memiliki dampak yang berbeda-beda tergantung tipe pengambilan risiko yang digunakan. Penemuan terakhir adalah adanya dampak mitigasi dari regulasi terhadap pengambilan risiko dengan adanya kenaikan market power pada bank. Selebihnya, terdapat perbedaan dalam penemuan pada negara berpendapatan menengah dan tinggi. Secara kesulurhan, penelitian ini mendukung teori competition-stability pada literatur market power dan private-interest pada literatur regulasi perbankan. Lebih lanjut, penemuan juga mendukung teori market-stealing dan dampak positif regulasi kekuatan pengawas pada pasar perbankan dimana ada tingkat market power yang tinggi.
This research aims to analyze the impact of market power and banking regulation towards bank risk-taking in 705 banks within 14 Asia-Pacific countries from 2012-2018. In particular it has tests three factors; the main effect of market power towards risk-taking, the main effect of banking regulation towards risk-taking, and the interaction effect between bank market power and banking regulation towards risk-taking. There are eight risk-taking measures (dependent variables) tested in this study. Utilizing a fixed-effects panel regression, there are several main findings of the study. Firstly, it finds that market power has a increasing impact on overall (default) risk-taking, but decreases portfolio risk-taking, and provides evidence for the negative impact of market power on capital. Secondly, it finds that official supervisory power, capital stringency, and activity restrictions regulations tends to also have an increasing effect on risk-taking. However, other regulation tends to have a more varied result depending on the different risk-taking measures. Lastly, while official supervisory power and capital stringency regulation increases overall risk-taking for all banks, this effect is mitigated for higher-market power banks. Furthermore, these results are seen to have differing effects based on the level of income of the countries within the sample. Overall, this research supports the competition-stability view of market power and private-interest view of regulation in banking literature. Furthermore, it provides support for the market-stealing effect for capital regulation and the beneficial impact of official supervisory power in high-market power environments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Silalahi, Gopas Teofilus
"Penelitian ini berfokus pada hubungan antara platform Peer-to-Peer (P2P) lending yang diukur berdasarkan nilai pinjaman outstanding dengan jumlah kredit yang disalurkan oleh bank umum kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di 33 provinsi di Indonesia selama periode Januari 2020 hingga Desember 2024. Penelitian ini menggunakan berbagai dataset dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Model yang digunakan adalah Fixed Effect dengan prosedur hierarchical regression yang secara kumulatif mengontrol pengaruh nilai outstanding pinjaman dari P2P lending terhadap kredit UMKM, termasuk faktor-faktor yang dipengaruhi oleh perbankan, proksi faktor makroekonomi, faktor sosial-demografis, serta kejutan waktu ekonomi sehingga memastikan estimasi yang robust.
Hasil regresi menunjukkan bahwa dalam seluruh spesifikasi model, terdapat korelasi positif dan signifikan antara jumlah kredit yang disalurkan oleh bank umum kepada UMKM dengan nilai outstanding dari pinjaman P2P lending. Dengan demikian, kedua mekanisme pembiayaan tersebut memiliki hubungan yang complementary dalam skema financing UMKM, di mana peningkatan P2P lending terjadi seiring dengan meningkatnya kredit UMKM dan sebaliknya. Hasil ini mendukung temuan sebelumnya yang menunjukkan bahwa pengguna P2P lending terbantu dalam memperoleh kredit dari bank konvensional, kemungkinan karena rekam jejak mereka dalam pinjaman sebelumnya berkontribusi terhadap persetujuan kredit—sebuah bentuk reputation signaling, di antara alasan lainnya.
This research focuses on the association of Peer-to-Peer (P2P) lending platforms measured by their outstanding value of loans with the amount of credit distributed by commercial banks to Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) across 33 provinces in Indonesia from January 2020 to December 2024 using various datasets from Indonesia’s Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan) and Statistics Indonesia (Badan Pusat Statistik). This research uses a Fixed Effect model with a hierarchical regression procedure that cumulatively controls the effect of the outstanding value of loans from P2P lending to MSME credit that includes banking-influenced factors, macroeconomic-proxy factors, socio-demographic factors, and economic time shocks to ensure robust estimations. The regression results show that across all model specifications, the amount of credit distributed by commercial banks to MSMEs and the outstanding value of loans from P2P lending show a significant, positive correlation. Therefore both financing mechanisms have a complementary relationship in the grand scheme of MSME financing, where the rate of P2P lending increases as MSME credit increases and vice versa. This result supports previous findings where P2P lending users are helped with obtaining credit from traditional banks, possibly as their track records help in their loan approval– a type of reputation signaling, among other reasons. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library