Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cokorda Prapti Mahandari
"ABSTRAK
Fenomena flame lift-up adalah peristiwa melompatnya nyala api dari ujung burner ke suatu benda penghalang atau ring pada penelitian ini sehingga pangkal nyala berada pada benda penghalang. Faktor penyebab timbulnya fenomena, kestabilan nyala dan panjang nyala flame lift-up pada pembakaran premixed gas propana telah diteliti secara eksperimental dan teoritis meliputi kajian matematis dan simulasi dengan perangkat lunak CFD dan reaksi kinetik. Fenomena flame lift-up timbul karena meningkatnya laju kehilangan kalor dari nyala pada daerah dekat burner sehingga terjadi local extinction antara ujung burner dan ring. Meningkatnya laju kehilangan kalor akan meningkatkan kecepatan nyala pada batas mampu nyala. Kecepatan nyala pada batas mampu nyala besarnya sama dengan kecepatan nyala laminer pada ring yakni berkisar antara 0,38 - 0,43 m/s sehingga pangkal nyala berpindah ke ring. Melompatnya nyala dari ujung burner terjadi pada Bilangan Karlovitz sekitar 2,5 dan besarnya sudut ujung luminous sekitar 80. Daerah kestabilan nyala setelah lift-up sangat dipengaruhi oleh laju kehilangan kalor. Laju kehilangan kalor dari nyala yang rendah menaikkan daerah kestabilan nyala dan panjang nyala serta temperatur maksimum nyala. Hal ini terbukti pada penggunaan material ring dari keramik. Penggunaan ring keramik terbukti meningkatkan daerah stabilitas nyala sampai 25%. Demikian pula panjang nyala api lift-up dan temperatur maksimum nyala menjadi lebih tinggi pada penggunaan ring keramik jika dibandingkan dengan penggunaan ring stainless steel.

ABSTRACT
Flame lift-up phenomenon is the occurrence of flame that jumps from tip burner to a bluff body or a ring in this experiment where the flame attached. The main factor for flame lift-up phenomenon, stability and flame length have been studied experimentally and theoretically incorporating mathematical analysis and CFD and kinetic reaction simulation on propane premixed combustion. Flame lift-up phenomenon was due to flame heat loss near the tip burner that promote local extinction and the equilibrium of laminar burning velocity and flammability limit burning velocity that moved to the ring. Flammability limit burning velocity on the ring was in the range of 0.38 ? 0.43 m/s. Flame would jump to ring on the Karlovitz number of about 2.5 and the cone angle of about 80. Flame lift-up stability area governed by heat loss of the flame cum material ring. Smaller heat loss increased flame lift-up stability area, flame length and maximum flame temperature as on ceramic ring. Ceramic ring increased the flame lift-up stability area almost 25%. Using ceramic ring, flame length and maximum flame temperature were also higher comparing to stainless steel ring."
Depok: 2010
D912
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Buditama Nugraha Mirza
"Eksperimen flame lift-up dilakukan pada Bunsen burner berdiameter 15 mm dengan bluff body berbentuk rod dari tembaga. Diameter rod yang dipakai dalam eksperimen adalah 4, 6, dan 8 mm. Posisi rod ke burner divariasikan dalam tiga posisi, 20, 25, dan 30 mm. Bahan bakar yang digunakan adalah gas LPG dengan komposisi massa propana 53 % dan butana 47%. Eksperimen ini dilakukan pada lima variasi flowrate fuel dengan range 0.0036 – 0.0085 l/s. Pengambilan data dilakukan dengan merekam fenomena dalam ruangan gelap menggunakan kamera SLR Canon EOS 60DA dengan spesifikasi video 50 fps dan kualitas gambar 1280 x 720 pixel. Parameter yang diukur adalah stabilitas api, kecepatan lompat api (flame speed), dan tinggi nyala api yang paling terang (luminous flame height).
Hasil Eksperimen menunjukkan bahwa luasan kurva kestabilan lift-up pada Fuidge diagram sedikit menurun dengan bertambahnya ukuran diameter rod. Nilai kecepatan lompat api bertambah seiring dengan kenaikan flowrate fuel, dengan rod 8 mm mengalami pertambahan kecepatan yang paling drastis. Kecepatan yang paling tinggi pada eksperimen berada dalam kisaran 1.2 m/s. Nyala Api yang paling tinggi terdapat pada rod 4 mm di semua kondisi dan semakin menurun dengan bertambahnya ukuran diameter rod. Nyala api yang paling tinggi dalam eksperimen adalah 29.61 mm.

Flame lift-up experiment performed on a Bunsen burner with a diameter of 15 mm rod-shaped bluff body of copper. Diameter rod used in the experiments were 4, 6, and 8 mm. Burner rod position to be varied in three positions, 20, 25, and 30 mm. The fuel used is LPG gas with mass composition of 53% propane and 47% butane. The experiment performed on five variations of the fuel flowrate range 0.0036 - 0.0085 l/s. Data were collected by recording the phenomenon in a dark room using a Canon EOS 60DA SLR camera with 50 fps video specification and picture quality of 1280 x 720 pixels. Parameters measured were flame stability, flame speed, and luminous flame height.
Experimental results show that the area of lift-up stability curve on the Fuidge diagram slightly decreased with increasing rod diameter size. Flame speed increases with rising fuel flowrate, with 8 mm rod experiencing the most drastic increase in the rate. The highest speed in the experiment are in the range of 1.2 m / s. Flames are the highest in the rod 4 mm in all conditions and it’s decreases with increasing rod diameter size. The most high flame in the experiment is 29.61 mm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library