Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Yaser M.
"Indonesia merupakan salah satu negara eksportir Crude Palm Oil (CPO) di dunia dan dalam beberapa tahun terakhir volume ekspor CPO Indonesia mengalami peningkatan. Dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah Indonesia nomor 80 tahun 2018 yang mewajibkan penggunaan angkutan laut nasional untuk kegiatan ekspor CPO membantu meningkatkan produktifitas industri pelayaran nasional melalui pengadaan armada kapal dan juga akan mengubah model bisnis yang tadinya menggunakan incoterm Free On Board (FOB) menjadi Cost, Insurance and Freight (CIF), dimana model bisnis CIF akan lebih menguntungkan pihak Indonesia sebagai pihak eksportir. Untuk mendukung kebijakan tersebut dibutuhkan armada kapal yang memadai. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui kebutuhan perencanaan armada kapal untuk memenuhi kebutuhan ekspor CPO Indonesia rute Dumai-Rotterdam dalam hal jumlah kapal, kapasitas kapal dan kecepatan kapal. Dengan menggunakan metode optimasi linear programming dimana meminimalkan total biaya operasional dan perhitungan menggunakan persamaan yang ada sehingga didapatkan nilai yang optimal. Hasil pada penelitian ini didapatkan rencana armada kapal yang dibutuhkan yaitu jumlah kapal baru sebanyak 4 sampai 6 kapal pada tahun 2019 sampai 2033 dengan kapasitas 20000 DWT dan kecepatan 14,9 knot. Apabila menyewa kapal dibutuhkan yaitu jumlah kapal baru sebanyak 4 sampai 6 kapal pada tahun 2019 sampai 2033 dengan kapasitas 20000 DWT dan kecepatan 11.9 knot. Dilanjutkan dengan initial design dimana berfungsi sebagai acuan estimasi biaya apabila ingin melakukan pengadaan kapal baru.

Indonesia is one of the world's major exporters of Crude Palm Oil (CPO) and in recent years the volume of Indonesia's CPO exports has increased. With the issuance of Indonesian government policy number 80 of 2018 which requires the use of national sea transportation for CPO export activities helps increase the productivity of the national shipping industry through the procurement of a fleet of ships and will also change the business model that used the Free On Board (FOB) to Cost, Insurance and Freight (CIF), where the CIF business model will be more profitable for Indonesia as an exporter. To support this policy an adequate fleet of ships is needed. This study aims to determine the needs of the fleet planning to meet the needs of Indonesia's CPO export Dumai-Rotterdam route in terms of number of ships, ship capacity and speed of the ship. By using linear programming optimization method which minimizes total operational costs and calculations using existing equations so that the optimal value is obtained. The results of this study found that the fleet plan required is the number of new ships of 4 to 6 ships in 2019 to 2033 with a capacity of 20000 DWT and a speed of 14.9 knots. If renting a vessel is needed, namely the number of new vessels of 4 to 6 ships in 2019 to 2033 with a capacity of 20000 DWT and a speed of 11.9 knots. Followed by the initial design which serves as a reference for estimating costs if you want to procure new ships.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Syahputra Derajat
"Indonesia merupakan negara yang memiliki komoditas Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia dan merupakan penyumbang terbesar dalam kegiatan ekspor CPO dunia. Ekspor CPO Indonesia diantaranya mencakup yaitu benua Afrika, Australia, Amerika, dan Eropa dengan pangsa utama di benua Asia. Namun ketersedian kapal chemical tanker berbendera Indonesia yang tepat untuk mengangkut CPO hanya tersedia 22 unit atau 4% dari total kapal tanker yang dimiliki oleh perusahaan pelayaran nasional, maka dari itu baik untuk pengangkutan maupun pengiriman CPO dilakukan oleh masing-masing importir dengan menggunakan kapal yang dikelola dan dikuasai oleh perusahaan pelayaran asing. Dengan adanya Regulasi Menteri Perdagangan Nomor 80 Tahun 2018, maka perusahaan pelayaran nasional harus dapat memenuhi akan kebutuhan kapal ekspor CPO Indonesia, dimana akan mengubah model bisnis yang tadinya menggunakan incoterm Free On Board (FOB) menjadi Cost, Insurance and Freight (CIF), dimana model bisnis CIF akan lebih menguntungkan pihak Indonesia sebagai pihak eksportir. Untuk memenuhi kebijakan tersebut, maka penlitian ini memiliki tujuan untuk menghasilkan perencanaan armada dalam hal memenuhi kebutuhan ekspor CPO Indonesia pada beberapa rute utama baik dalam hal spesifikasi( kapasitas dan kecepatan) dan jumlah armada kapal yang optimal dan effisien. Dengan menggunakan metode optimasi program linier, maka didapatkan hasil unit shipping cost perhitungan menggunakan persamaan yang ada sehingga didapatkan nilai yang optimal. Dengan menggunakan metode optimasi linear programming, maka dengan persamaan yang ada akan meminimalkan total unit shipping cost dan didapatkan perencanaan armada ekpor CPO Indonesia dengan nilai yang optimal.

Indonesia is a country that has the largest Crude Palm Oil (CPO) commodity in the world and the largest contributor the world CPO export activities. Indonesia's CPO exports include the continents of Africa, Australia, America, and Europe with the main share in the Asian continent. The availability of appropriate Indonesian-flagged chemical tankers to transport CPO is only available 22 units or 4% of the total tankers owned by national shipping companies, therefore the transportation and delivery of CPO are carried out by using ships that are managed and controlled by foreign shipping companies.With the issuance of Indonesian government policy number 80 of 2018, national shipping companies must be able to serve the needs of Indonesian CPO export vessels, which will change the business model that previously used the incoterm Free On Board (FOB) to Cost, Insurance and Freight (CIF), where CIF's business model will be beneficial for Indonesia as an exporter. To comply this policy, this research aims to produce fleet planning to meet Indonesia's CPO export needs on several main routes in terms of optimal specifications (capacity and speed) and number of fleets. By using the linear program optimization method, the results of unit shipping cost calculations using the existing equations are obtained so that the optimal value is obtained. By using the linear programming optimization method, the existing equation will minimize the total unit shipping cost and obtain an optimal value for Indonesian CPO export fleet planning."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adha Mahmeru Bala Putra
"This study discusses the strategies to deal with fleet planning issuesat Garuda Indonesia, the legacy air carrier of Indonesia. This is conducted to choose the right aircraft to replace the old plane and to decide the suitable ownership type, whether it is the capital lease (purchase) or operating lease. It only focuses on China and Saudi Arabia routes, the largest share for the long-haul route for Garuda Indonesia. Moreover, it will use forecasted demand of passengers on those routes in 2019-2028 period. This study uses two forecasting models for this purpose. First is a regression model with the population in each country as the independent variable, and second is the Winters model that is suitable for data with trend and seasonality characteristics, such as airline passengers. The performances of both methods are analysed using forecast errors, which are mean squared error (MSE), mean absolute deviation (MAD), mean absolute percentage error (MAPE) and Tracking Signal. Furthermore, for choosing the right aircraft and the right type of ownership, this study uses Integer programming method.The results show that Winters model is more suitable for China route, while the regression model is more suitable for Saudi Arabia route. Both results imply that Garuda Indonesia should anticipate the growth of passengers by increasing the capacity and balancing it with the financial condition. At the end of this study, it can be concluded that investing in the operating lease is more dominant than investing to purchase new aircrafts.  

Studi ini membahas strategi untuk menangani masalah perencanaan armada di Garuda Indonesia, yang merupakan maskapai penerbangan utama Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk memilih pesawat yang tepat untuk menggantikan pesawat lama dan memilih jenis kepemilikannya, apakah dengan pembelian atau sewa operasi, yang disesuaikan dengan perkiraan permintaan penumpang pada Garuda Indonesia pada rute China dan Arab Saudi, yang mana merupakan bagian terbesar untuk rute jarak jauh untuk Garuda Indonesia, pada periode 2019-2028. Penelitian ini menggunakan dua model peramalan. Pertama adalah model regresi dengan populasi di masing-masing negara sebagai variabel independen, dan kedua adalah model Winter yang cocok untuk data dengan tren dan karakteristik musiman, seperti penumpang pesawat. Kinerja kedua metode dianalisis menggunakan kesalahan perkiraan, yaitu mean squared error(MSE), mean absolute deviation(MAD), mean absolute percentage error(MAPE) dan Tracking Signal. Selanjutnya, untuk memilih pesawat yang tepat dan jenis kepemilikan yang tepat, penelitian ini menggunakan metode pemrograman Integer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Winter lebih cocok untuk rute Cina, sedangkan model regresi lebih cocok untuk rute Arab Saudi dan kedua hasil menyiratkan bahwa Garuda Indonesia harus mengantisipasi pertumbuhan penumpang dengan meningkatkan kapasitas dan diimbaingi dengan kondisi keuangan. Pada akhir penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa berinvestasi dalam sewa operasi lebih dominan daripada berinvestasi untuk membeli pesawat baru.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library