Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melani Hardjosudiro
"ABSTRAK
Kemunculan -e di belakang sebuah adjektiva sering mengakibatkan terjadinya perubahan fonetis pada adjektiva tersebut. Dalam penelitian ini penulis membatasi diri pada -e yang muncul pada adjektiva dalam suatu frase nominal berstruktur [det + A + N]. Ini bearti bahwa keberadaan determinator dan nomina merupakan syarat mutlak bagi struktur semacam ini. DEngan demikian penulis tidak akan membahas mengenai -e pada struktur de beste'yang paling baik', het goede'yang baik', agar membahasan ini dapat mengungkapkan faktor-faktor, baik gramatikal mupun semantis, yang mempengaruhi kemunculan -e. Kedua, agar didapat suatu gambaran tentang keterterimaan kemunculan -e di belakang sebuah adjektiva bahasa Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S15894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badegheis, Mubarak Said
"Urutan kata pada umumnya ikut menentukan makna gramatikal suatu bahasa. Bahasa Rusia yang mempunyai kekayaan dalam sistem fleksi, mempunyai kekayaan pula dalam sistem pembentukan varian-varian urutan kata, dimana masing-masing varian tersebut dapat menghasilkan makna yang berbeda. Jadi dari suatu kalimat yang sama dalam bahasa Rusia, bermacam-macam makna dan fungsi ekspresif yang berbeda dapat terjadi, yaitu melalui perubahan atau pemindahan susunan kata-kata dalam kalimat, yang kesemuanya tergantung dari tujuan komunikasi yang ingin disampaikan oleh pembicara atau penulis. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa urutan kata dalam bahasa Rusia mempunyai sifat yang dinamis.
Fungsi utama urutan kata dalam Bahasa Rusia adalah komunikatif. Dalam urutan kata tercermin apa yang dinamakan anggota aktual kalimat. Anggota aktual kalimat membedakan antara informasi awal dan informasi utama. Informasi awal dalam kalimat yang berisi pokok pembicaraan, yaitu tentang apa yang diberitakan dikamakan Tema, sedangkan bagian kalimat yang menerangkan tentang apa yang dikatakan atau dilakukan oleh Tema dinamakan Rema. Pembagian dari suatu kalimat ke dalam Tema dan Rema dinamakan Perspektif kalimat Fungsional. Perspektif kalimat Fungsional pada dasarnya menyatakan bahwa ujaran itu berstruktur dua lapis, lapis pertama ialah pola gramatikal yang terjadi dari subyek dan predikat, lapis yang kedua ialah struktur pembawa informasi yang tenjadi dari Tema atau Rema. Dengan dua cara ini bahasa Rusia mampu menyatakan fungsi-fungsinya.
Skripsi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai tujuan komunikasi yang ingin disampaikan oleh pembicara berdasarkan varian-varian urutan kata yang terdapat dalam kalimat tunggal bahasa Rusia, dimana dalam pembahasannya beranjak melalui pendekatan perspktif kalimat fungsional."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S15052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shierly Halim
"Sekitar 50% pekerja mengalami nyeri punggung bawah sederhana per tahun. Sikap tubuh janggal saat bekerja dengan beban angkat yang melebihi beban yang dianjurkan oleh NIOSH merupakan faktor risiko potensial terjadinya cidera pada punggung bawah. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk menentukan prevalensi nyeri punggung bawah sederhana dan faktor yang berpengaruh pada pekerja angkat angkut.
Metode : Penelitian menggunakan desain potong lintang dengan seluruh total populasi. Pengumpulan data dilakukan di PT A (Jakarta Timur) pada bulan Januari dan Februari 2009. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis, dan pengamatan sikap tubuh saat bekerja. Variabel yang diteliti adalah karakteristik pekerja, faktor agen, lingkungan kerja dan komponen lifting index.
Hasil : Dari 128 responden didapatkan 90 responden (70.3%) mengalami nyeri punggung bawah. Faktor sikap tubuh fleksi lebih dari 45°(odds ratio(0R) sesuaian'-=29.l8), composite IWng index lebih dari 3.0 (OR sesuaian =26.02) memiliki hubungan bermalma dengan nyexi punggung bawah sederhana. Faktor komponen lifting index yang bermakna terhadap nyeri punggung bawah sederhana adalah vertikal multyvlier < 0.89 (OR sesuaian=38.60), falctor asirnetri multqnlfer <2 0.90 (OR sesuaian= 24.6l) dan horisontal multiplier < 0.63 (OR sesuaian =8.23).
Kesimpulan dan saran : Faktor risiko yang paling dominan terhadap tirnbujnya nyeri punggung bawah sederhana pada pekerja angkat anglcut adalah sudut fleksi lebih dari 45°. Faktor komponen I$ing index yang paling dominan adalah vertikal muitiplier < 0.89. Perlu dilakukan pelatihau pada pekerja mengenai cara angkat angkut yang ergonomi dan pengaturan kembali mengenai ketinggian asal benda.

Background : Around 50% labors have simple low back pain per year. The awkward position during lifting with over limit has been suggested by NIOSH, could be a potential risk of back injury. This study aims to identity prevalence of simple low back pain (LBP) and affected factors of manual handling labors.
Methods : The study conducted cross sectional design with total population. Data collected between January and February 2009 at company A (East Jakarta). The data was gathered by interview, physical examination, neurological examination and working posture analysis. The variable studied were host factors, agent factors, environment and component of lifting index.
Results : Out of 128 respondents, 90 respondents (70.3%) suffered simple LBP. The angle flexion factor greater than 45° (adjusted Odds ratio (OR) =29.l8), composite lifting index NIOSH more than 3.0 (adjusted OR =26.02) had a significant relation with simple LBP. The Components of lifting index that had a significant association with simple low back pain were vertical multiplier < 0.89 (adjusted OR =38.60), asymmetry multiplier < 0.90 (adjusted OR = 24.6l) and horizontal multiplier < 0.63 (adjusted OR =8.23), have significant relation with simple LBP.
Conclusion and Suggestion : The predominant factor causing simple LBP was angle flexion greater than 45°. The predominant component lifting index causing simple LBP was vertical multiplier <1 0.89. It is important to concern training ergonomic manual handling and need to set reposition vertical origin of the object.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32907
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elfira Awalia Rahmawati
"BBLR merupakan kasus terbesar yang membutuhkan perawatan intensif. Prosedur menyakitkan sering dilakukan selama bayi dirawat adalah pengambilan darah. Penelitian bertujuan menganalisis perbedaan efektivitas dua metode pembedongan terhadap respon nyeri BBLR. Desain penelitian randomized control trial dengan paralel design pada 42 BBLR. Intervensi yang dilakukan adalah dua cara pembedongan saat bayi dilakukan pengambilan darah vena. Rerata skor nyeri kelompok pembedongan posisi fleksi ekstremitas lebih rendah dibandingkan pembedongan tradisional mumi, walaupun tidak ada perbedaan signifikan skor nyeri pada kedua kelompok intervensi yaitu saat penusukan p=0,529, menit 2 p=0, 162, menit 4 p=0,342, menit 6 p=0,721, menit 8 p=0,778. Usia gestasi berkorelasi dengan skor nyeri p=0,023. Metode pembedongan posisi fleksi ekstremitas dan tradisional mumi merupakan intervensi yang dapat digunakan untuk meminimalkan nyeri pada bayi saat pengambilan darah vena.

Low birth weight LBW infants is the biggest cases requiring intensive care. Painful procedures are often performed during hospitalization. The study aims to analyze differences in the effectiveness of two methods of baby swaddle to the pain score of LBW infant. The study design was randomized control trial with parallel design involving 42 LBW infant devided into two groups. Two ways of swaddling were applied during the baby on going veins blood collection. The mean pain score for swaddle groups in flexed extremity lower than mummies traditional swaddling during venous blood collection procedures however there was no significant difference in pain scores in the intervention groups when pricking p 0.529, min 2 p 0.162, min 4 p 0.342, min 6 p 0.721, min 8 p 0.778. Gestational age correlated with pain scores. Swaddling method of extremity flexion and mummy traditional is an intervention that can be used to minimize pain in babies as venous blood draw.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47200
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatang Sutisna
"Gangguan pada sistem muskuloskeletal dapat berdampak pada sistem tubuh lainnya, namun penanganan yang tepat dapat mengurangi komplikasi yang mungkin terjadi. Dalam praktik klinik residensi, perawat spesialis memainkan peran sebagai pendidik, inovator, peneliti, serta pemberi asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan ini dapat diterapkan melalui pendekatan teori Adaptasi Roy yang menekankan aspek biologis, psikologis, dan sosial, berdasarkan input stimulus dan mekanisme koping sebagai respons internal yang berfungsi sebagai efektor sistem. Pendekatan ini digunakan dalam penanganan kasus dan 30 pasien yang dikelola selama praktik klinik. Implementasi keperawatan pada pasien dengan gangguan ekstremitas bawah, seperti pada kasus Total Knee Arthroplasty (TKA), melibatkan tindakan untuk mengurangi perdarahan dan meningkatkan status fungsional pasien, dengan posisi fleksi 30 derajat selama 24 jam pasca tindakan sebagai salah satu penerapan Evidence-Based Nursing (EBN) yang diterapkan hasilnya pada pasien oleh penulis. Peran sebagai edukator diwujudkan melalui proyek inovasi yang dilakukan oleh penulis untuk mencegah komplikasi cedera pada pasien Spinal Cord Injury (SCI) dengan gerakan mencegah cedera pada tulang belakang atau Gema-SCI dalam bentuk media cetak.

Disorders of the musculoskeletal system can affect other body systems, but proper treatment can reduce complications that may occur. In residency clinical practice, specialist nurses play a role as educators, innovators, researchers, and providers of nursing care. This nursing care can be applied through the Roy Adaptation theory approach which emphasizes biological, psychological, and social aspects, based on stimulus input and coping mechanisms as internal responses that function as system effectors. This approach is used in handling cases and 30 patients managed during clinical practice. Nursing implementation in patients with lower extremity disorders, such as in the case of Total Knee Arthroplasty (TKA), involves actions to reduce bleeding and improve the patient's functional status, with a 30-degree flexion position for 24 hours post-action as one of the applications of Evidence-Based Nursing (EBN) applied to the patient by the author. The role as an educator is realized through an innovation project carried out by the author to prevent complications of injury in Spinal Cord Injury (SCI) patients with the movement to prevent injury to the spine or Gema-SCI in the form of printed media."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library