Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Otniel Cornelius
"Beton memiliki banyak sekali alternatif yang belum kian dijelajahi dalam menentukan komposisi terbaik dalam pembuatannya. Inovasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu membuat beton ringan dengan menggunakan agregat polipropilena. Uji rancang campur yang dipakai untuk membuat beton ringan yaitu dengan rasio semen:pasir:agregat:air sebesar 1 : 2 : 1,8 : 0,9. Untuk jenis tulangan yang dipakai terdapat 4 tipe yaitu A (beton polos), B (beton dengan tulangan tarik), C ( beton dengan tulangan tarik dan sengkang U), dan D (beton dengan tulangan tarik dan tekan juga sengkang penuh). Pengujian yang dilakukan yaitu uji kuat lentur geser dengan metode tiga titik (three-point loading). Dalam total, benda uji yang dibuat pada penelitian ini adalah 4 balok dan 3 silinder untuk beton normal dan ringan. Didapat berat isi beton ringan sebesar 1657,01 kg/m3. Hasil kuat tekan destruktif dan non destruktif pada silinder berturut-turut sebesar 17,97 MPa dan 18,17 MPa pada beton ringan. Kuat tekan aktual menggunakan UPV pada balok beton normal dan ringan sebesar 25,88 MPa dan 19,48 MPa. Terlihat bahwa hasil kuat tekan beton ringan polipropilena sudah memenuhi syarat kuat struktural. Momen nominal pada blok tegangan tiap balok ringan jauh melebihi balok normal. Tegangan maksimum yang dihasilkan oleh beton polos ringan melebihi beton polos normal sehingga memiliki regangan ultimit yang jauh lebih besar pula. Secara garis besar, kinerja struktural yang dihasilkan oleh beton ringan lebih tinggi dibanding beton normal dalam hal kekakuan, kurvatur, maupun hubungan tegangan-regangannya.
Concrete has many alternatives that have not been explored in determining the best composition in its manufacture. The innovation used in this research is making lightweight concrete using polypropylene aggregate. The mix design used to make lightweight concrete, namely the ratio of cement:sand:aggregate:water of 1:2:1,8:0,9. For the types of reinforcement used there are 4 types, namely A (plain concrete), B (concrete with tensile reinforcement), C (concrete with tensile reinforcement and U stirrups), and D (concrete with tensile and compressive reinforcement as well as full stirrups). The test carried out is the shear flexural strength test with the three-points loading method. There are 3 cylinders and 4 blocks for either lightweight or normal concrete. Average unit weight of the lightweight concrete itself is 1657,01 kg/m3. The destructive and non-destructive compressive strength results of lightweight concrete cylinder respectively are 17,97 MPa and 18,17 MPa. The actual compressive strength of the normal and lightweight concrete block respectively are 25,88 MPa and 19,48 MPa. It is shown that lightweight conrete surpass the structural concrete standard in terms of compressive strength. Every lightweight concrete has a better nominal moment than its normal concrete counterparts. The tensile yielding stress of the lightweight concrete is also better than the normal concrete ones. In general, lightweight concrete shows better results in structural performaces compared to normal concrete in terms of stiffness, curvature, or the stress-strain relationship."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Randi Putra
"Bukanlah mustahil untuk kita dapat daur ulang kembali sampah cangkang kerang sebagai bahan pengganti semen sehingga memiliki nilai ekonomis. Dalam penelitian ini digunakan cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa). Dari segi material, sebagai eksoskeleton dari kerang, bagian cangkang memiliki kandungan kalsium oksida yang tinggi. Kalsium merupakan bahan yang dapat meningkatkan proses hardening saat semen berhidrasi dengan air. Kalsium oksida juga merupakan bahan baku pembuat semen sehingga dengan terdapatnya kandungan kalsium oksida dalam cangkang kerang darah menjadikan material ini dapat digunakan sebagai bahan pengganti semen dalam campuran beton. Penelitian ini mengamati karakteristik lentur dan karakteristik geser dari beton. Sampel dibuat dengan penggantian serbuk cangkang kerang sebanyak 0%, 5%, 10%, dan 15% dari berat semen PCC. Dari variasi tersebut dapat kita lihat pengaruh pemakaian Serbuk Cangkang Kerang Darah terhadap nilai kuat lentur dan geser dari beton beserta pola keretakan yang terjadi terhadap kondisi lentur murni dan geser . Dari hasil pengujian ditemukan semakin besarnya kadar percampuran serbuk cangkang kerang darah dengan semen PCC terjadi penurunan kuat lentur dan kuat geser beton.
Its not impossible for us to recycle waste of body shell as material replacement of cement so that it has economic value. This research used blood cockle's body shell (Anadara Granosa). In terms of material, as exosceleton from the shell, the body shell have high calcium oxide. Calcium is a substance that can improve hardening process of cement with water. Calcium oxide is also the raw material of cement, so calcium oxide in the body shell of blood cockle can be used as a replacement for cement in the concrete mix. This study observed the flexural and shear characteristics of concrete. Sample made with the replacement blood cockle body shell's powder as much as 0%, 5%, 10%, and 15% of the weight of the Portland composite cement. From the variations we can see the influence of cement replacement with the shear and flexural strength of concrete and cracks happens to pure flexural and shear condition. From the results test we found each increase the amount of replacement will decrease the flexural and shear strength of concrete."
2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library