Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Pusat Riset Teknologi Kelautan, 2002
660.284 292 PED
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Ruhyat
Abstrak :
Thesis ini diberi judul 'Rancang Bangun Incinerator Fluidized Bed Untuk Sampah Organik' dimana pada analisa ini, Penulis melakukan ekperimentasi dengan merancang sekaligus membuat alat rancangan yang akan dijadikan sebagai suatu solusi alternatif dalam pengembangan teknologi pembakaran sampah organik modern yang merupakan penjajakan awal pembuatan prototype incinerator skala laboratorium. Fluidisasi merupakan suatu kondisi yang terjadi pada partikel solid, dalam hal ini adalah pasir, ditransformasikan ke dalam kondisi seperti fluida. Yakni ketika udara masuk vertikal melalui bed dan partikel pasir berada di atas bed, preasure drop pada bed terus meningkat seiring dengan laju aliran massa sampai mencapai berat bed pada level yang sama dengan pressure drop bed. Dan jika udara di suplai sampai terbentuk aksi bubbling pada partikel serta kecepatan lateral dengan tingkat keseragaman temperature udara yang melalui bed. Kondisi fluidisasi terjadi ketika partikel di atas bed mulai terangkat dari bed, terlihat interstitial diantara partikel serta partikel tersebut akan terapung - apung di dalam tungku seperti fluida. Pengamatan hasil eksperimen dari pengujian yang dilakukan pada alat hasil rancangan ini adalah : ( i ) Kecepatan fluidisasi dicapai pada kecepatan 23,927 m/s. ( ii ) Kecepatan bubbling pada kecepatan 19,939 m/s. ......The title of the thesis is 'the construction of incinerator fluidized bed for organic waste'. In analyzing phase, the author conducted an experiment by designing and creating a designing tool which is going to be utilized as an alternative solution in the development of organic waste burning as the modern technology. The technology is a preliminary trial for the incinerator prototype design in laboratory scale. Fluidization is a condition happening to a solid particle, in this matter is sand. It will be transformed to a condition as fluid. The condition is when the air vertically infiltrates through the bed and the sand is on the bed. It will cause the pressure drop on the bed increases along with the mass flow until the weight of the bed reaches the same level as the pressure drop bed. As if the air supplied until it creates the bubbling action on the particle, and the lateral velocity with the similarity air temperature which flows through the bed. The fluidization happens when the particles on the bed starting to lifted from the bed. It is shown interstitially, the particle amidst will float inside the bed such as fluid. The results of the experiment conducted for the tool of the designing are: (i) fluidization velocity reaches to 23,927 m/s (ii) bubbling velocity in the speed 19,939 m/s.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T24765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oksa Angger Dumas
Abstrak :
Apabila kita melihat kondisi lingkungan kampus Universitas Indonesia Depok, sampah daun merupakan suatu hal mudah ditemui karena kondisi lingkungan kampus memiliki banyak sekali pepohonan. Untuk memanfaatkan potensi biomassa yang sangat besar tersebut maka dilakukan penelitian untuk menemukan teknologi yang tepat untuk digunakan di lingkungan kampus UI. Fluidized Bed Combustion (FBC) merupakan salah satu teknologi pembakaran yang sangat tepat untuk digunakan di lingkungan kampus UI karena memanfaatkan prinsip fluidisasi dan turbulensi benda padat. Saat proses pembakaran, dengan adanya fenomena fluidisasi ini akan meningkatkan kemampuan perpindahan panas dan massa yang cukup signifikan. Dengan begitu proses pembakaran pun akan menjadi lebih baik. Teknologi ini pun telah bertahun-tahun dikembangkan oleh Universitas Indonesia. dimana pengembangan terus dilakukan tiap tahunnya dengan tujuan untuk meningkatkan performa dari FBC UI. Sehingga, nantinya FBC UI ini dapat dipergunakan dengan lebih baik selain sebagai sarana penelitian. Beberapa tahun terakhir, terdeteksi adanya performa kerja sistem yang masih kurang baik yaitu tidak meratanya fenomena fluidisasi yang mana fenomena tersebut merupakan hal yang sangat krusial dalam kinerja FBC itu sendiri. Fluidisasi merupakan metoda pengontakan butiran-butiran padat berupa pasir dengan fluida gas yang menyebabkan pergolakan pada pasir sampai pasir seakan memiliki sifat-sifat seperti fluida. Banyak faktor yang memengaruhi fenomena fluidisasi, antara lain diameter partikel atau pasir, densitas partikel, porositas hamparan, serta distibutor. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Agra dan Sabrizal pada Tugas Akhirnya mereka membuat pemodelan distributor untuk meningkatkan kemampuan fluidisasi FBC UI. Pada penelitian ini, akan dibahas mengenai perbandingan kinerja dasar distributor modifikasi yang diproduksi mengikuti pemodelan distributor yang diciptakan oleh Agra dan Sabrizal dengan distributor yang terdahulu.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Sarwanto Moersidik
Abstrak :
Reaktor Fluidisasi Tiga Fasa merupakan suatu unit pengolahan limbah dengan prinsip kontak tiga fasa, yaitu fasa gas,fasa cair, dan media padat dalam waktu bersamaan. Penelitian ini memiliki ruang lingkup kajian yaitu mempelajari proses nitrifikasi yang terjadi pada reaktor fluidisasi tiga fasa untuk pengolahan secara biologis air buangan pabrik tahu dengan batasan operasional berupa operasional debit aliran dan debit udara, serta mengetahui pengaruh kandungan nitrogen terhadap efisiensi penyisihan COD. Reaktor yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan reaktor dalam skala laboratorium Reaktor ini terbuat dari bahan plexiglass, terdiri dari silinder berdiameter 12 cm dengan tinggi 140 cm dihubungkan dengan kerucut imhoff setinggi 50 cm, sehingga tinggi total 190 cm. Media padat yang dipergunakan berupa busa plastik pencuci berwarna hijau (polypropylene) berbentuk kubus dengan ukuran 1 x 1 x 1 cm3. Volume media padat yang digunakan 7,5 % volume air reaktor, porositas media 95 %. Limbah yang dipergunakan adalah limbah yang dihasilkan dari pabrik tahu di Desa Kukusan, Kecamatan Beji Depok. Limbah tahu ini memiliki karakteristik beban sekitar 8000 mg/l COD. Untuk memenuhi persyaratan range pengolahan yaitu sekitar 1000 mg/l COD dan jumlah maksimum air baku (540 l/hari) maka air buangan tersebut diencerkan mencapai 10 kali. Variabel dalam penelitian ini adalah beban organik yang bervariasi antara 609 - 1261 mg/I COD. Sedangkan beban hidrolik dibuat sekitar 20 - 50 m3/m2/hari, dengan variasi debit air 0,225; 0,280; 0,375 l/menit, variasi debit udara 4;5;6 l/menit, dan variasi ketinggian kolom. Parameter-parameter yang diamati adalah COD, BOD, pH, DO, Temperatur, NH4,NO3,NO2, dan penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok. Pelaksanaan penelitian berlangsung sejak awal September 1994 hingga awat Desember 1994. Dari hasil penelitian didapatkan efisiensi penurunan nilai COD sekitar 70%, dengan kecenderungan menurun pada pembebanan yang semakin besar. Efisiensi nitrifikasi sekitar 70%, dan didapatkan hubungan yang erat antara penyisihan COD dengan penyisihan amonium. Proses nitrifikasi pada reaktor dapal dilihat dari menurunnya kandungan ammonium bersamaan dengan meningkatnya kandungan nitrit dan nitrate pada efluen reaktor. Temperatur selama penelitian beriangsung pada 30 - 32 oC, sedangkan pH diusahakan antara 7- 8.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Anggreini Putri
Abstrak :
Eceng gondok merupakan gulma perairan dengan pertumbuhan sangat cepat. Berbagai usaha pemanfaatan eceng gondok saat ini belum mampu mengimbangi pertumbuhannya. Eceng gondok mempunyai kandungan serat yang tinggi (mencapai 20% berat) sehingga sangat berpotensi menjadi bahan baku pembuatan komposit dan industri tekstil. Kualitas serat eceng gondok sangat dipengaruhi oleh kadar air di dalamnya. Jika ingin dimanfaatkan sebagai bahan baku komposit dan tekstil, kadar air serat eceng gondok harus di bawah 10%, sedangkan pada keadaan awal kadar airnya dapat mencapai lebih dari 90%. Untuk itu, dibutuhkan pretreatment awal berupa proses pengeringan eceng gondok. Proses pengeringan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode Mixed Adsorption Drying merupakan salah satu inovasi metode yang dapat menggantikan proses pengeringan konvensional. Metode fluidisasi sudah umum digunakan untuk digunakan untuk pengeringan produk pertanian dan farmasi, dapat ditingkatkan kemampuannya jika digabungkan dengan adsorpsi. Pada proses pengeringan dengan sistem fluidisasi-adsorpsi akan terjadi penguapan air dari eceng gondok oleh udara pengering dan di saat yang sama adsorbent akan menjerap uap air di udara ini sehingga kelembaban udara dapat dijaga rendah. Variabel yang diubah dalam penelitian ini berupa suhu dan jumlah adsorben. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa semakin tinggi suhu dan jumlah adsorben, maka laju pengeringan juga akan semakin cepat. Suhu optimum dalam penelitian ini adalah 60 ℃ dan rasio eceng gondok: fly ash optimum adalah 50:50. Selain itu, dari dua variabel optimum tersebut didapatkan difusivitas efektif sebesar 6,64E-7.
Water hyacinth is an aquatic weed which is growth very fast. Various utilization of water hyacinth is not currently able to compensate the growth. Water hyacinth has a high fiber content (up to 20% by weight) so it has the potential to become raw material for making composites and textile industries. The quality of water hyacinth fiber is strongly influenced by the water content in it. As aquatic plant, water hyacinth has high initial moisture content, more than 90%. Drying process is used to reduce high moisture content of water hyacinth and can be used as composite and textile industry raw material, that is below 10%. Drying by Mixed Adsorption Drying method is one of the innovative methods that can replace conventional drying process. Fluidization method is commonly used for used for drying agricultural products and pharmaceuticals, can be enhanced when combined with adsorption. The independent variable in this study are temperature and the amount of adsorbent. The result showed that if the temperature and the amount of adsorbent is higher, the drying rate will also fast. The optimum temperature in this study wis 60 ℃ and the optimum ratio of water hyacinth and fly ash is 50:50. In addition, two variables optimum effective diffusivity obtained by 6,64E-7.
2016
S62046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrik
Abstrak :
Carbon Nanotube (CNT) merupakan material multifungsi yang akan dibutuhkan dalam jumlah besar di masa depan. Terdapat metode yang sangat menjanjikan untuk memproduksi CNT dalam jumlah besar yaitu dengan Chemical Vapor Deposition (CVD) dalam reaktor unggun terfluidisasi. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan untuk dapat menghasilkan model reaktor unggun terfluidsasi sehingga dapat dikembangkan menjadi reaktor skala pabrik yang mampu memproduksi CNT dalam skala besar secara efisien. Persamaan peristiwa perpindahan untuk fenomena fisik yang berlangsung dalam reaktor akan dikombinasikan dengan persamaan kinetika reaksi dengan menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) dalam COMSOL Multiphysics sehingga dihasilkan sebuah model reaktor. Selanjutnya model akan disimulasikan dengan variasi parameter proses. Hasil simulasi menunjukkan bahwa profil konsentrasi metana dipengaruhi oleh suhu dinding reaktor, rasio umpan, laju alir gas, tekanan umpan, dan ukuran katalis. Konversi metana dan yield karbon meningkat seiring dengan peningkatan suhu dinding reaktor, kandungan hidrogen dalam umpan, dan kecepatan fluida di dalam reaktor. Sedangkan konversi metana menurun seiring meningkatnya tekanan umpan dan ukuran katalis. Konversi metana pada model reaktor unggun terfluidisasi yang disimulasikan adalah sebesar 77% dengan Yield CNT yang dihasilkan sebesar 0.66 gCNT/gCat dalam waktu reaksi selama 5 jam. ......Carbon Nanotube (CNT) is well known material having an unique properties and will become future materials. Promising way to synthesize a large scale of CNT is through the Chemical Vapor Deposition in fluidized bed reactor. Focus of this research is to get fluidized bed reactor model which representate the condition and performance in the real reactor. Method of this research is develop model of mathematic equation based on mass, momentum, and energy balance. COMSOL Multiphysics is used to develop the model and for running simulation for several process parameter such as temperature, pressure, etc. The simulation results show that the methane concentration profile is influenced by the temperature of the walls of the reactor, the feed ratio, gas flow rate, feed presure, and radius of catalyst particles. Conversion of methane and carbon yield increases with increasing temperature of the reactor wall, the addition hydrogen in reactant and the velocity of the fluid in the reactor. Conversion of methane decreases with increasing of feed pressure and radius of catalyst particles. In this model, conversion of methane was about 77% and Yield of CNT was about 0.66 gCNT/gCat for 5 hours of reaction.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Wahyu Purwanto
Abstrak :
ABSTRAK
Fluidisasi fasa jamak adalah suatu sistim yang terdiri dari fasa gas, cair dari padat dimana padatan dalam keadaan tidak stasioner. Aplikasi fenomena fluidisasi fasa jamak adalah untuk alat persukar massa dan reaktor yang dapat ditemui dalam proses kimia dan petrokimia. Salah satu faktor penentu keberhasilan operasi adalah karakteristik hidrodinamik kolom tersebut. Untuk itu diadakan suatu penelitian mengenai studi hidrodinamik kolom fluidisasi fasa jamak.

Sebelum memulai penelitian, peralatan tersebut harus dibuat oleh penulis terlebih dahulu, kemudian dilakukan serangkaian percobaan pendahuluan. Hasil dari percobaan pendahuluan menyimpulkan bahwa alat tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian studi hidrodinamik.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel-variabel percobaan, seperti : kecepatan, gas, kecepatan, cairan, diameter partikel dan tinggi, mempengaruhi karakteristik hidrodinamik kolom fluidisasi fasa jamak, yang dinyatakan oleh parameter penurunan tekanan, kecepatan minimum fluidisasi tiap fasa. Pengaruh kecepatan cairan dan diameter partikel lebih dominan dibanding kecepatan gas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dalam studi ini pengaruh diameter partikel dan pengaruh kekuatan kohesi antar partikel karena pembentukan “liquid bridge” pada kecepatan fluidisasi minimum dalam suatu fluidized bed telah diamati. Juga diamati dengan video pengaruh kekuatan kohesi antar-partikel pada kondisi fluidisasi pada “bed”. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa diameter yang lebih besar dapat memberikan kecepatan fluidisasi minimum yang lebih tinggi. Gaya kohesi antar partikel menjadi lebih kuat, sehingga memberikan kecepatan fluidisasi minimum yang lebih tinggi, yang kemudian menurunkan kualitas fluidisasi pada “bed”. Hasil investigasi ini menjelaskan bahwa mekanisme fouling dan slagging yang terjadi dalam boiler batubara.
JITE 1:11 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hariri
Abstrak :
Perpaduan antara unggun terfluidakan dan plasma dalam gasifikasi batubara diharapkan dapat menghasilkan konversi batubara yang besar. Penelitian ini berkonsentrasi pada perancangan dan pengujian kinerja reaktor DBD (Dielectric Barrier Discharge) plasma untuk gasifikasi batubara dalam unggun terfluidakan. Reaktor yang dibangun berukuran diameter 10 cm dan tinggi total 66 cm dengan tinggi ruang fluidisasi sebesar 40 cm. Gas yang dihasilkan akan dianalisis menggunakan GC (Gas Cromatography) dan CO analyzer dengan melakukan variasi pada tegangan masukan NST (Neon Sign Transformer) dan jenis oksidator. Pada penggunaan oksidator udara diperoleh penurunan konsentrasi udara seiring dengan peningkatan tegangan masukan NST sedangkan pada oksigen diperoleh gas hidrogen 0,01% dengan produktivitas reaktor 267,161 L/kWh. ......The combination of fluidized bed and plasma in coal gasification is expected to produce large coal conversion. This study focuses on designing and testing the performance of the DBD (Dielectric Barrier Discharge) plasma reactor for coal gasification in fluidized bed. The reactor was built in diameter of 10 cm; total height of 66 cm and fluidization space?s height of 40 cm. Gas resulted are analyzed using GC (Gas Cromatography) and CO analyzer by setting variations on the input voltage of NST (Neon Sign Transformer) and the type of oxidizing agents. When using air as oxidizing agent, it derives air concentration decreased with increasing input voltage of NST, while, when using oxygen, it is obtained that hydrogen?s concentration is 0.01% with reactor?s productivity is 267.161 L/kWh.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1153
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syarief Alfiantoni
Abstrak :
Dalam proses pembakaran pada alat Fluidized Bed Combustion, distributor merupakan salah satu komponen yang paling penting. Distributor berpengaruh pada fenomena fluidisasi yang berdampak pada proses perpindahan panas yang terjadi pada bed material. Dengan di modifikasinya distibutor tersebut, fenomena fluidisasi yang terjadi menjadi lebih baik dibandingkan sebelumya, dan hal tersebut dibuktikan pada proses pemanasan awal yang dilakukan tanpa menggunakan bahan bakar dan bed materialnya dapat mencapai kestabilan temperatur pada 145oC. Selain itu, kerusakan yang terjadi pada sistem pipa pembuangan menjadi salah satu faktor penghambat dalam melakukan proses penelitian. Oleh karena itu, dibuat perancangan dan perhitungan head loss terhadap sistem pembuangan pada fluidized bed combustion. Head loss yang terjadi pada desain tersebut sebesar 1,759 m.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library