Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hernando Fakhri Fasikhin
"Skripsi ini membahas proses manufaktur roda pada mockup mobil terbang. Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain dan memanufaktur roda pada mockup mobil terbang agar dapat divisualisasikan. Pada penelitian ini terdapat 2 tahap yang dilakukan dalam proses manufaktur mockup roda mobil terbang yaitu tahap desain yang kemudian dilanjut dengan tahap manufaktur. Dalam tahap desain, dilakukan analisis clash detection untuk menguji interferensi yang terjadi pada desain dan finite element analysis untuk mengukur kekuatan struktur dari desain yang telah dibuat. Kemudian dilakukan proses manufaktur mockup roda mobil terbang ini sehingga menghasilkan mockup mobil terbang dengan roda depan yang dapat terlipat dan roda belakang yang terpasang dengan skala 1:1. Tujuan dari pembuatan mockup ini adalah agar dapat dijadikan referensi untuk penelitian mobil terbang pada tahap selanjutnya. Hasil dari analisisnya adalah, mockup roda dari mobil terbang terlipat sebesar 90o dan ketika roda terbuka jarak antar roda adalah 2 meter dengan ketinggian dari ground clearance mobil terbang sebesar 10 centimeter.

This thesis discusses the manufacturing process of the wheel system for a flying car mockup. The objective of this research is to design and manufacture the wheels for the flying car mockup in order to facilitate visualization. The research consists of two main stages: the design stage and the manufacturing stage. During the design stage, a clash detection analysis was conducted to evaluate potential interferences within the design, followed by a finite element analysis (FEA) to assess the structural strength of the proposed design. Subsequently, the manufacturing process of the flying car mockup wheels was carried out, resulting in a full-scale (1:1) mockup featuring a retractable front wheel and a fixed rear wheel. The purpose of developing this mockup is to serve as a reference for future research in the development of flying car. The result of the analysis shows that the mockup of the flying car’s wheel is retracted by 90 degrees. When the wheels are deployed, the distance between them is 2 meters, with a ground clearance of the flying car measuring 10 centimeters. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julian Jensen Purnomo
"Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan melakukan manufaktur body dan kanopi untuk mock-up mobil terbang. Mock-up adalah model fisik dari suatu desain yang digunakan untuk pengajaran, demonstrasi, evaluasi desain, promosi, dan berbagai kebutuhan lainnya. Penelitian ini juga akan menganalisis proses manufaktur pada body dan kanopi mobil terbang. Penelitian ini diawali dengan mendapatkan design requirement kemudian dilakukan studi literatur untuk mendapatkan benchmarking mekanisme pelipatan pintu dan bentuk body, setelah mendapatkan benchmark yang serupa maka dilanjutkan ke desain sketsa body. Ketika desain sketsa sudah sesuai design requirement maka tahap berikut merubah desain sketsa menjadi 3D Model menggunakan aplikasi Autodesk Inventor 2025, selanjutnya pemilihan material yang akan digunakan pada mock-up. Setelah melakukan desain dan pemilihan material maka selanjutnya akan dilakukan stress & strength analysis untuk mengetahui kekuatan yang dapat di tamping oleh struktur kanopi dan apakah kanopi dapat menopang beban dari pintu, jika sudah melakukan pengujian tersebut output yang dihasilkan merupakan blueprint untuk memproduksi body dan kanopi mobil terbang. Body dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian depan, tengah, dan belakang. Body akan ditopang oleh kanopi. Kanopi juga menopang pintu masuk mobil terbang dimana pintu ini adalah akses untuk pengemudi mobil terbang. Mock-Up ini dilakukan dengan skala 1:1 (life size). Mock-Up mobil terbang ini memiliki dimensi panjang 4,8 m dan tinggi 1,1 m. Rangka mobil terbang menggunakan material galvanized rectangular steel dengan ukuran 100 mm x 50 mm dan ketebalan dinding 2 mm. Struktur kanopi mock-up mobil terbang akan menggunakan low-carbon steel tube dengan ukuran 25,4 mm dan ketebalan dinding 1,6 mm.

The objective of this research is to design and manufacture the body and canopy for a flying car mock-up. A mock-up is a physical model of a design used for teaching, demonstration, design evaluation, promotion, and various other purposes. This study will also analyze the manufacturing process of the body and canopy of the flying car. The research begins with gathering design requirements, followed by a literature study to benchmark door folding mechanisms and body shapes. Once a suitable benchmark is found, a body sketch design is developed. When the sketch design meets the design requirements, the next step is converting the sketch into a 3D model using Autodesk Inventor 2025. Afterward, materials are selected for the mock-up. Following the design and material selection, a stress and strength analysis is conducted to determine the structural integrity of the canopy and assess whether it can support the load of the door. Once these tests are completed, the final output is a blueprint for producing the flying car's body and canopy. The body is divided into three sections: front, middle, and rear. It will be supported by the canopy. The canopy also supports the entry door, which serves as the access point for the flying car's driver. The mock-up is built at a 1:1 scale (life-size). The flying car mock-up has dimensions of 4.8 meters in length and 1.1 meters in height. The frame of the flying car uses galvanized rectangular steel with dimensions of 100 mm x 50 mm and a wall thickness of 2 mm. The canopy structure of the flying car mock-up uses low-carbon steel tubes with a diameter of 25.4 mm and a wall thickness of 1.6 mm. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Al-Ghazali
"Perkembangan industri telah berpengaruh terhadap perkembangan kendaraan bermotor dalam hal transportasi. Industri transportasi pun makin berkembang diiringi dengan penemuan- penemuan yang memudahkan konsumen dalam berpindah tempat. Hal tersebut membuat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor semakin meningkat dan memunculkan masalah baru yaitu kemacetan yang membuat masyarakat mengalami kerugian dalam hal finansial akibat waktu yang terpakai di jalan. Oleh karena itu, pengembangan mobil terbang menjadi salah satu hal penting dalam membantu mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membantu pengembangan mobil terbang terutama pada konsep roda belakang mobil terbang. Penelitian ini memperkenalkan komponen roda belakang menggunakan jenis suspensi torsion beam. Proses perancangan hingga pengujian dilakukan secara detail untuk memberikan informasi yang bermanfaat. Serangkaian analisa kekuatan juga dilakukan untuk mengetahui apakah desain roda belakang mobil terbang tersebut dapat menjadi acuan dalam perangan desain mobil terbang secara menyeluruh. Setelah melewati rangkaian pengujian, komponen roda belakang mobil terbang berhasil di desain menggunakan material aluminium alloy 7075- T6 dengan spesifikasi wheelbase sebesar 2.836 mm, track width sebesar 1.815 mm, dan travel suspension sepanjang 55,27 mm.

Industrial developments have influenced the development of motorized vehicles in terms of transportation. The transportation industry is increasingly developing, accompanied by discoveries that make it easier for consumers to move places. This causes the number of motorized vehicles to increase and gives rise to a new problem, namely traffic jams which cause people to suffer financial losses due to the time spent on the road. Therefore, the development of flying cars is an important thing to help overcome this problem. This research aims to help develop flying cars, especially the rear wheel concept of flying cars. This research introduces rear wheel components using a torsion beam suspension type. The design and testing process is carried out in detail to provide useful information. A series of strength analyzes were also carried out to find out whether the rear wheel design of the flying car could be a reference in the overall flying car design battle. After passing a series of tests, the rear wheel components of the flying car were successfully designed using 7075-T6 aluminum alloy material. with specifications for wheelbase 2.836 mm, track width 1.815 mm, and travel suspension 55,27 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Hide Aldebaran
"Dengan semakin berkembangnya teknologi transportasi, angka kepemilikan kendaraan bermotor di dunia meningkat dengan drastis per tahunnya. Hal tersebut kerap memunculkan banyak permasalahan yang berkaitan dengan keselamatan pengendara serta kemacetan. Tidak hanya itu, tidak semua daerah, terutama daerah rural, memiliki aksesibilitas serta perawatan kualitas jalan yang baik. Dengan demikian, salah satu terobosan paling menjanjikan dalam mobilitas manusia adalah mobil terbang. Dengan mobil terbang, manusia dapat bepergian pada jarak yang relatif jauh tanpa mengkhawatirkan kemacetan jalanan darat. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian atas perancangan sistem aktuasi berbasis mekanikal untuk menggerakkan aileron dan canard pada mobil terbang. Keputusan tersebut dibuat dikarenakan mekanisme sistem aktuasi berbasis mekanikal relatif lebih sederhana dan tidak terlalu memberatkan di biaya manufaktur nantinya. Penelitian dimulai dengan studi literatur pada berbagai sumber bacaan yang berkaitan. Kemudian, dilanjutkan dengan sketsa awal, kalkulasi beban aerodinamis, momen gaya pada bidang kendali, dan perhitungan beban pada stik kendali berdasarkan kinematika dari sistem linkage yang ada. Setelah mendapatkan sistem linkage yang sesuai, penelitian dilanjutkan dengan proses 3D modelling, analisis kekuatan, estimasi biaya manufaktur, dan diperoleh output berupa blueprint.

With the development of transport technology, the number of motor vehicles in the world increases drastically every year. This often causes many problems related to driver safety and traffic congestion. In addition, not all areas, especially rural areas, have good road access and quality maintenance. Thus, one of the most promising breakthroughs in human mobility is the flying cars. With flying cars, people can travel relatively long distances without affecting land traffic congestion. Therefore, the author conducted research on the design of a mechanical-based actuation system to move the ailerons and canards of flying cars. This decision was made because the mechanism of the mechanical-based actuation system is relatively simple and does not add too much to the manufacturing costs later. The research began with a literature review of various related reading sources. This was followed by the initial sketch, the calculation of the aerodynamic load, the moment of force on the control surface and the calculation of the load on the control stick based on the kinematics of the existing linkage system. Once a suitable linkage system had been identified, the research continued with 3D modelling, strength analysis, manufacturing cost estimates, and produced output in the form of blueprints."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Utama Manggalaputra
"ABSTRACT
The goal of this study is to design a wing construction of a flying car before continuing to make the prototype of the wing. In this preliminary process of engineering consist of calculating and designing the wing that capable to work under certain parameter. In the designing process we use computer aided design software of INVENTOR 2017. After determining the initial design of the wing, we need to simulate the design itself. In order to know whether the design is survivable without making the prototype yet, we simulate a structural load on the design. Using an engineering software consist of running a finite element analysis which in this case we use PATRAN 2012 with a solver NASTRAN 2012. The output of this study is to know that the design of the wing could hold the given load that are simulated through the finite element analysis software. The result output is a design of a wing construction with a combined wing span of 8.2 meters that made with tubular spar. The wing should sustain a given load of the vehicle which referenced to the flight envelope of Cessna 172 calculated at 3000 kg of the whole wing and considered as the maximum load to the structure in condition of 3G.

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang konstruksi sayap mobil terbang sebelum melanjutkan membuat prototipe sayap. Dalam proses pendahuluan ini teknik terdiri dari menghitung dan merancang sayap yang mampu bekerja di bawah parameter tertentu. Dalam proses perancangan kami menggunakan perangkat lunak desain berbantuan komputer dari INVENTOR 2017. Setelah menentukan desain awal sayap, kami perlu mensimulasikan desain itu sendiri. Untuk mengetahui apakah desain dapat bertahan tanpa membuat prototipe, kami mensimulasikan beban struktural pada desain. Menggunakan perangkat lunak teknik terdiri dari menjalankan analisis elemen hingga dalam hal ini kami menggunakan PATRAN 2012 dengan NASTRAN pemecah 2012. Elemen analisis perangkat lunak output. Hasilnya adalah konstruksi sayap dengan gabungan 8,2 meter yang dibuat dengan tubular spar. Sayap harus dipertahankan pada amplop penerbangan Cessna 172 yang dihitung pada 3000 kg seluruh sayap dan dianggap sebagai beban maksimum untuk struktur dalam kondisi 3G."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhandi Muhamad
"Skripsi ini membahas perancangan dari kabin mobil terbang yang ergonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan rekomendasi design kabin mobil terbang yang telah ergonomi sesuai dengan hasil pengujian nilai Posture Evaluation Index (PEI). Pada penelitian ini terdapat dua buah konfigurasi yang akan dianalisis dengan menggunakan software Jack 9.0. Metode yang digunakan adalah metode Posture Evaluation Index yang mengintegrasikan analisis dari tiga metode analisis: Low Back Analysis, Ovako Working Posture Analysis, dan Rapid Upper Limb Assesment. Hasil penelitian ini yaitu usulan konfigurasi dengan sudut steering wheels 20°, sudut sandaran kursi 70°, torso angle 70o, knee angle 134° untuk pengemudi 160 cm, 135,9° untuk pengemudi 180 cm dan 136,2° untuk pengemudi 200 cm.

 


This thesis discusses the design of an ergonomic flying car cabin. The aim of this research is to provide recommendations for the design of an ergonomic flying car cabin based on the results of the Posture Evaluation Index (PEI) test. This research analyzes two configurations using Jack 9.0 software. The method used is the Posture Evaluation Index method, which integrates the analysis of three analysis methods: Low Back Analysis, Ovako Working Posture Analysis, and Rapid Upper Limb Assessment. The results of this research are recommendations for the configuration with steering wheel angle 20°, seat backrest angle 70°, Knee angle 134° for a 160 cm driver, 135.9° for a 180 cm driver, and 136.2° for a 200 cm driver.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Chakti Andhika
"Seiring dengan berkembangnya zaman. mobil terbang yang dulunya dianggap sebagai khayalan, kini sudah semakin mendekati kenyataan Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan ide baru dalam konsep mobil terbang, terutama pada mekanisme pelipatan sayap. Penelitian ini memperkenalkan mekanisme pelipatan sayap menggunakan engsel dengan menggunakan material aluminium alloy 7075-T6 dan EPPLER 1230 AIRFOIL. Proses perancangan dilakukan secara detail dengan analisis kekuatan komponen yang lebih mendalam. Mekanisme ini memiliki sistem yang sederhana, dioperasikan oleh satu orang, dilakukan secara manual, dan membutuhkan waktu pelipatan sekitar 180 detik. Namun, proses ini harus dalam keadaan diam dan tanpa kecepatan angin saat sedang melipat. Setelah melakukan proses desain, stress analysis dilakukan sebanyak tiga kali dengan nilai beban sebesar 13,692 MPa untuk spar sayap dan 19600 N untuk engsel yang ada pada sayap. Berdasarkan stress analysis yang sudah dilakukan, tegangan von Mises menunjukkan tegangan maksimum 8862,42 MPa dengan deformasi maksimum sebesar 507,649 mm. Selain itu, tegangan von misses maksimum yang ada pada engsel spar 2 dan spar body sebesar 8,958 dan 29,3455 MPa dengan deformasi maksimum sebesar 0,007 dan 0,153 mm.

Along with the development of the times, flying cars, which were once considered a fantasy, are now getting closer to reality. This research aims to propose new ideas in the concept of flying cars, especially in the wing folding mechanism. This research introduces a wing folding mechanism using a hinge using 7075-T6 aluminum alloy material and EPPLER 1230 AIRFOIL. The design process is carried out in detail with more in-depth component strength analysis. This mechanism has a simple system, is operated by one person, is done manually, and requires a folding time of about 180 seconds. After the design process, stress analysis was conducted three times with a load value of 13,692 MPa for the wing spar and 19600 N for the hinge on the wing. Based on the stress analysis, the von Mises stress showed a maximum stress of 8862,42 MPa with a maximum deformation of 507,649 mm. In addition, the maximum von misses stresses on the spar 2 and spar body hinges were 8,958 and 29,3455 MPa with maximum deformations of 0,007 and 0,153 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifat Dzaka Fajriansyah Mulyono
"ABSTRAK
Salah satu solusi yang diberikan oleh industri yang bergerak di bidang otomotif untuk mengatasi kemacetan adalah mobil terbang. Salah satu tahap dalam perancangan mobil terbang adalah menentukan titik pusat gravitasi. Titik pusat gravitasi pada pesawat harus berada pada rentang 15-25 dari mean aerodynamic chord sayap agar pesawat dapat terbang dengan stabil. Pada kendaraan terbang, penentuan titik pusat gravitasi dilakukan dengan cara menyusun komponen-komponen kendaraan sehingga titik pusat gravitasi masuk dalam rentang tersebut. Pada penelitian kali ini, dilakukan penyusunan komponen dengan dua konfigurasi yaitu tangki bahan bakar berada di tengah (konfigurasi pertama) dan tangki bahan bakar berada di belakang (konfigurasi kedua). Didapatkan hasil bahwa titik pusat gravitasi pada konfigurasi pertama terletak pada 444.7 mm dan konfigurasi kedua terletak pada 366.05 mm di depan garis batas terdekat. Konfigurasi kedua akan cenderung lebih stabil. Akan tetapi, kedua konfigurasi tersebut akan menyebabkan pesawat mengalami berat pada hidung. Penelitian ini juga menghitung sudut canard. Pada saat keadaan terbang lurus, sudut canard berada pada 2,4 derajat. Sedangkan pada saat sesaat sebelum stall, canard membutuhkan 𝐶𝐿 sebesar-1,724 sedangkan airfoil canard hanya mampu memberikan 𝐶𝐿 sebesar-1,5977. Sehingga, canard tidak mampu untuk menyeimbangkan gaya angkat pesawat pada keadaan stall.

ABSTRACT
One solution provided by the industry engaged in the automotive sector to overcome congestion is flying cars. One of the stages in designing a flying car is to determine the center of gravity. The center of gravity of the aircraft must be in the range of 15-25 of the mean aerodynamic wing chord so that the aircraft can fly stably. In flying vehicles, the determination of the center of gravity is done by arranging the components of the vehicle so that the center of gravity falls within that range. In this study, the compilation of components with two configurations was carried out, the fuel tank was in the middle (first configuration) and the fuel tank was in the back (second configuration). The results obtained that the center of gravity in the first configuration is located at 444.7 mm and the second configuration is located at 366.05 mm in front of the forwards center of gravity limits. The second configuration will tend to be more stable. However, both configurations will cause the aircraft to get nose heavy. This study also calculates the canard angle. When the aircraft cruising, the canard angle is at 2.4 degrees. Whereas at the moment just before stalling, 𝐶𝐿 requirement of the canard is-1,724, but the canard airfoil is only able to give-1,5977. Thus, the canard is unable to balance the aircrafts lift force in a stall condition.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aussagiri Jati Wibowo
"Penelitian ini berlatar belakang pada evolusi mobil sebagai tulang punggung mobilitas global, didorong oleh perkembangan teknologi otomotif pesat dan visi mobil terbang sebagai solusi kemacetan. Mengingat krusialnya proses desain dan pembuatan mockup dalam pengembangan kendaraan, penelitian ini bertujuan untuk melakukan proses manufaktur mockup sayap mobil terbang berukuran 1:1, menjadikannya referensi optimasi desain di masa mendatang. Metodologi penelitian dimulai dari penentuan kebutuhan desain, studi literatur, dan benchmarking, dilanjutkan dengan pembuatan sketsa desain, yang kemudian akan diuji dan divalidasi. Jika disetujui, proses berlanjut ke penggambaran CAD, pemilihan material, dan analisis biaya. Tahap manufaktur melibatkan pengecekan persyaratan desain dan penyesuaian bentuk, diikuti dengan finishing, pelaporan biaya, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyajikan prototipe sayap mobil terbang skala 1:1 dengan panjang chord length airfoil sebesar 180 centimeter, 154 centimeter, dan 60 centimeter yang berfungsi sebagai dasar kuat untuk pengembangan dan penyempurnaan desain lebih lanjut dalam mewujudkan mobil terbang.

This research is underpinned by the evolution of the automobile as the backbone of global mobility, driven by rapid automotive technology development and the vision of flying cars as a solution to traffic congestion. Given the crucial role of the design and mockup creation process in vehicle development, this study aims to manufacture a 1:1 scale flying car wing mockup, serving as a reference for future design optimization. The research methodology begins with design requirement determination, literature study, and benchmarking, followed by sketch design creation, which will then be tested and validated. If approved, the process proceeds to CAD drawing, material selection, and cost analysis. The manufacturing phase involves checking design requirements and form adjustments, followed by finishing, cost reporting, and drawing conclusions. The results of this research are expected to present a 1:1 scale flying car wing prototype with airfoil chord lengths of 180 centimeters, 154 centimeters, and 60 centimeters, serving as a strong foundation for further design development and refinement in realizing a flying car."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Yohanes Minardo Halomoan
"Propulsi secara umum merupakan sumber dari gaya dorong untuk mengangkat pesawat, menjadi sumber gaya dari pesawat tersebut agar mampu melawan drag, dan memberikan gaya angkat yang mampu melawan berat dari pesawat tersebut. Pada mobil terbang dibutuhkan propulsi agar fungsi dari mobil terbang ini dapat bekerja dengan maksimal dan mampu terbang sebagai kemampuan utama dari mobil terbang tersebut. Propulsi ini akan menghasilkan thrust yang akan memberikan dorongan kepada mobil terbang. Dimana thrust memiliki arah yang berlawanan dengan drag. Propulsi yang akan dibahas dalam penelitian ini merupakan turbo propeller, dikarenakan mobil terbang akan menggunakan turbo propeller sebagai sistem propulsi nya. Propeller yang akan diaplikasikan pada mobil terbang merupakan propeller dengan jenis fixed pitch propeller. Dari penelitian ini akan didapatkan produk propeller sebagai kandidat propeller yang akan dipasangkan pada mobil terbang. Penelitian ini juga meliputi proses permodelan ulang desain propeller sebagai hasilnya. Kemudian dilakukan juga metode simulasi CFD untuk mendapatkan data yang akan diolah menjadi nilai thrust dari propeller yang sudah dimodel ulang. Penelitian ini akan menghasilkan nilai thrust melalui variasi kecepatan putar propeller 1000 hingga 6500 rpm dengan jarak variasi sebesar 500 rpm setiap simulasi sebagai kesimpulan.

Propulsion is a source of thrust to lift the aircraft, as the source of the force from the aircraft in order to be able to resist drag and provide a lift that is able to resist the weight of the aircraft. Propulsion is needed in flying cars, so that the function of this flying car can work optimally and be able to fly as the main point/ability of the flying car. This propulsion will produce thrust that will give the car a boost. Where the thrust direction is the opposite of direction to drag. This study will discuss about turbo propeller as the main propulsion system. The propeller that will be applied to the flying car is a fixed pitch propeller type. From this research, the propeller product will be obtained as a propeller candidate that will be installed on a flying car. This research includes the propeller remodel as a result. Then use the CFD simulation method to obtain data that will be processed into the thrust value of the remodeled propeller. This research will produce thrust values through variations of the propeller rotational speed from 1000 to 6500 rpm with distance value 500 rpm for each simulation as a conclusion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library