Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Poniman
"Minyak pelumas untuk roda gigi transmisi manual di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia pernah mengalami masalah minyak pelumas untuk roda gigi transmisi manual yaitu berbusa pada saat running test. Dugaan awal penyebabnya adalah tercampur dengan fluida lain yang dalam hal ini adalah air. Dugaan tersebut berdasar pada kenyataan di lapangan yang menunjukkan bahwa dari beberapa drum/bulk dengan kode produksi dan masa produksi yang sama hanya sebagian kecil yang mengalami masalah dan system pemipaan yang dipakai masih baik. Kemudian setelah diganti dengan minyak pelumas sejenis dari kemasan yang lain tidak terjadi masalah. Masalah yang lebih khusus di bahas adalah adanya pengaruh fluida lain yang bercampur dalam pelumas. Dalam hal ini adalah pengaruh kadar air yang terkandung dalam pelumas sehingga dapat menyebabkan munculnya busa/foaming pada minyak pelumas. Jadi permasalahan yang diangkat adalah “Pengaruh fluida air terhadap munculnya busa/foaming pada minyak pelumas roda gigi transmisi manual kendaraan kijang”. Dalam dunia otomotif pelumas memegang peranan penting dan tidak bisa terpisahkan dalam fungsinya untuk menjaga kinerja mesin dan komponen mesin serta memperpanjang umur mesin. Fungsi dasar dari suatu minyak pelumas adalah : 1. Memberikan lapisan film cair guna melindungi komponen metal bergerak dari keausan. 2. Untuk meminimalisasi kemacetan pada komponen metal bergerak atau bagian yang saling bergesekan dari sebuah sebuah mesin. 3. Untuk membantu mendinginkan komponen-komponen bergerak dari panas yang diakibatkan oleh gesekan. 4. Untuk melindungi metal yang tak terlindungi dari proses yang diakibatkan toxin dan lingkungan. Salah satu aspek penting pada pelumas adalah fungsi pelumas mengurangi friksi antar logam yang bergesekan. Adanya gelembung udara akan mengganggu proses pelumasan jika gelembung tersebut menempel pada logam mesin. Logam yang berada tepat di bawah gelembung sama sekali tidak terlapisi pelumas, sehingga pada saat gelembung pecah, logam dengan logam akan saling bergesekan, sehingga mempercepat keausan. Minyak pelumas roda gigi transmisi yang tercampur dengan air akan menyebabkan potensi terbentuknya foaming. Kadar air yang tinggi dalam pelumas terbukti menyebabkan naiknya potensi terbentuknya foaming tersebut. Roda gigi transmisi yang berputar secara kontinyu yang merupakan gerakan relatif terhadap gear box menyebabkan gaya geser pada minyak pelumas. Minyak pelumas yang terkontaminasi dengan air kemudian dikenai gaya geser yang kontinyu maka akan menyebabkan munculnya foaming pada minyak pelumas tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrul Razan
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh penambahan foaming agent MgCO3 paduan Zirkonium-Niobium, sehingga dapat membentuk paduan dengan struktur poros untuk aplikasi biomaterial. Proses fabrikasi pembuatan biomaterial untuk implan tulang permanen ini dilakukan dengan metode metalurgi serbuk meliputi preparasi serbuk, kompaksi, dan sinter dengan variabel komposisi foaming agent MgCO3 sebesar 3%, 4%, dan 5% dari jumlah total berat paduan Zr-3Nb. Pengujian yang dilakukan pada paduan ini meliputi uji kekerasan dengan metode Rockwell B, uji struktur mikro dengan menggunakan OM dan SEM, uji kandungan senyawa dengan XRD, dan uji bioaktifitas dengan menggunakan FTIR. Foaming agent MgCO3 dipilih karena morfologi porositas yang dihasilkan sangat baik. Penambahan foaming agent MgCO3 ini mempengaruhi terbentuknya poros dihasilkan, dimana diperoleh komposisi Zr-3Nb-3%MgCO3 yang merupakan komposisi optimal dilihat dari banyaknya porositas yang terbentuk untuk dijadikan sebagai aplikasi biomaterial dengan struktur poros. Pembentukan lapisan hidroksiapatit juga terlihat pada paduan Zr-3Nb poros, sebagai tanda bahwa paduan Zr-3Nb poros memiliki bioaktivitas yang baik.

The focus of this study is to investigate the effect of adding MgCO3 foaming agent element equally (based on weight percentage) in Zr-Nb alloy, to obtain porous structure for biomaterial application. The fabrication process of biomaterials for permanent bone implants was carried out by powder metallurgy method includes powders preparation, compaction and sintering with variable composition of MgCO3 foaming agent are 3%, 4%, and 5% of the total weight of the Zr-3Nb alloy. Tests were carried out on these alloys include hardness test using Rockwell B method, microstructure test using OM and SEM, the test compound content by XRD, and bioactivity testing using FTIR. MgCO3 foaming agent was chosen because of its good porous morphology. The addition amount of this MgCO3 foaming agent affect the created pores, which result Zr-3Nb-5%MgCO3 as the optimum composition by porosity aspect for biomaterial application with porous structure. Hydroxyapatite layer has been formed on Zr-3Nb porous as an evidence that Zr-Nb porous alloy has good bioactivity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S62005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Genta Tardiontoro
"Mengurangi massa komponen plastik membantu dalam upaya mengurangi kandungan resin dalam suatu produk. Pembentukan struktur pori dalam komponen plastik dapat menjadi solusi. Dalam penelitian ini diamati pengaruh chemical foaming agent (CFA) berbasis azodicarbonamide dengan sifat dekomposisi eksotermik terhadap dispersi dan distribusi pori pada material polipropilen. Penambahan nucleating agent dilakukan untuk menahan pertumbuhan pori yang berukuran besar. Variabel yang diamati adalah penambahan 2%, 4%, dan 6% CFA ke dalam matriks polipropilen tanpa dan dengan 0,5% nucleating agent. Penelitian diawali dengan menghitung tegangan permukaan kritis dari bahan baku dengan metode sessile drop test untuk melihat kompatibilitas. Pemrosesan diawali dengan pembuatan compound dengan metode hot mixing menggunakan two roll mill. Dilanjutkan dengan pembentukan sampel dengan hot pressing. Produk yang dihasilkan diamati morfologinya dengan menggunakan SEM dan ImageJ. Pengaruh terhadap sifat mekanis ditelusuri dengan pengujian microtensile. Ditemukan bahwa terjadi penurunan sifat mekanis polipropilen seiring meningkatnya komposisi CFA dan penambahan nucleating agent dapat memperkecil penurunan sifat mekanis pada polipropilen, ditunjukan pada angka yield strength dari penambahan 2%, 4%, dan 6% CFA tanpa nucleating agent masing-masing sebesar 24,6 N/mm2, 16,3 N/mm2, dan 17,6 N/mm2 menjadi 28,2 N/mm2, 25,6 N/mm2, dan 22,9 N/mm2 dengan penambahan nucleating agent. Penambahan nucleating agent menahan pertumbuhan gelembung sehingga tidak terjadi coalescence.
Reducing the mass of plastic components helps in reducing the resin content in a product. Forming pore structures in plastic components can be a solution. In this study the effect of azodicarbonamide-based chemical foaming agent (CFA) with the exothermic decomposition properties on the dispersion and distribution of pores in polypropylene. The addition of nucleating agents is done to prevent the growth of large pores. The observed variables were the addition of 2%, 4%, and 6% CFA into the polypropylene matrix without and with 0.5% nucleating agent. The study begins by calculating the critical surface tension of the raw material with the sessile drop test method to see compatibility. Processing begins with the manufacture of compounds by hot mixing method using a two roll mill. Followed by the formation of samples by hot pressing. The morphological products produced were observed using SEM and ImageJ. The influence on mechanical properties is traced by microtensile testing. It was found that a decrease in the mechanical properties of polypropylene with increasing CFA composition and the addition of nucleating agents can reduce the decrease in mechanical properties in polypropylene, shown in the yield strength from the addition of 2%, 4%, and 6% CFA without nucleating agents respectively from 24.6 N/mm2, 16.3 N/mm2, and 17.6 N/mm2 to 28.2 N/mm2, 25.6 N/mm2, and 22.9 N/mm2 with the addition of a nucleating agent. The addition of nucleating agents inhibits the growth of bubbles so that coalescence does not occur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library