Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angelina
"Artikel ini membahas afirmasi identitas dan ideologi tokoh utama dalam novel The Reluctant Fundamentalist karya Mohsin Hamid melalui analisis strategi narasi dan fokalisasi teks. Novel tersebut dianalisis dengan menggunakan teori Mieke Bal 1999 dan Shlomith Rimmon-Kenan 2003 . Hasil analisis menunjukkan bahwa tokoh utama, sebagai narator primer-fokalisator, menunjukkan proses perubahan kesadaran identitas dan kecenderungan ideologi oksidentalisme tokoh utama. Lewat narasi dan fokalisasinya, tokoh utama yang merupakan seorang Pakistan menunjukkan usaha untuk menghapus dominasi Amerika yang menyebabkan munculnya kompleks inferioritas, alienasi, dan perubahan kesadaran identitasnya. Kesimpulannya, narasi dan fokalisasi tunggal teks merupakan penjabaran ideologi oksidentalisme yang dapat membalik posisi tokoh utama dari objek fundamentalis ekonomi menjadi subjek fundamentalis humanis yang mampu menilai dan mengkritik Amerika Serikat.

This article discusses the affirmation of identity and ideology of the main character in Mohsin Hamid 39 s The Reluctant Fundamentalist by analyzing the strategy of narrative and focalization of the text. The novel is analyzed by using the theory of Mieke Bal 1999 and Shlomith Rimmon Kenan 2003 . The result of the analysis shows that the main character, as the primary narrator focalisator, indicates the alteration process of identity consciousness and the main character rsquo s ideological tendency of oxidentalism. Through his narration and focalization, the main character that is a Pakistani demonstrates an attempt to wipe out American domination that leads to his inferiority complex, alienation, and unconsciousness of his identity. To sum up, the narrative and single focalization of the texts is an elaboration of the ideology of oxidentalism that can reverse the position of the main character from the object of economic fundamentalist to be the subject of humanist fundamentalist who is able to assess and criticize the United States."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T48307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambeg Parama Arta
"Perang Dunia II adalah salah satu zaman tergelap dalam sejarah manusia. Nazi Jerman, di bawah kepemimpinan Adolf Hitler, menjajah negara-negara tetangga dan melakukan kampanye genosida terhadap orang-orang Yahudi di sebagian besar benua Eropa. Joseph Joffo, seorang anak Yahudi melarikan diri bersama saudaranya dari Prancis setelah negara asal mereka dijajah dan dikendalikan oleh Nazi Jerman. Joseph kemudian menulis otobiografi yang diubah menjadi novel grafis. Novel tersebut menceritakan pengalamannya sebagai seorang anak sebagai penyintas dan perjuangannya untuk bertahan hidup di lingkungan Nazi yang diskriminatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perspektif protagonis novel utama, yaitu Joseph, tentang rasisme sistemik yang menimpanya. Definisi rasisme oleh Friedrickson (2002) dan Better (2008) akan digunakan untuk mengidentifikasi jenis rasisme mana yang terjadi. Metode deskriptif kualitatif akan digunakan dalam penelitian ini. Teori Genette (1980) tentang fokalisasi naratif juga akan digunakan untuk melihat jenis fokalisasi yang digunakan. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa rasisme pada tataran institusional dan individu terjadi dalam novel grafis ini dan fokalisasi batin digunakan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan semakin buruknya pengaruh diskriminasi terhadap seorang anak, karena Joseph berubah dari seorang anak yang optimis menjadi anak yang apatis.
......World War II was one of the darkest chapters in human history. Nazi Germany, under the leadership of Adolf Hitler, colonized neighboring countries and carried out a genocidal campaign against Jews throughout most of continental Europe. Joseph Joffo, a Jewish boy fled with his brother from France after their home country was colonized and controlled by Nazi Germany. Joseph then wrote an autobiography which was turned into a graphic novel. The novel tells of his experiences as a child as a survivor and his struggles to survive in a discriminatory Nazi environment. This study aims to analyze the perspective of the main novel’s protagonist, namely Joseph, on the systemic racism that befell him. Friedrickson’s (2002) as well as Better’s (2008) definition of racism will be used to identify which type of racism occurred. Qualitative descriptive method will be used in this study. Genette’s (1980) theory on narrative focalization will also be used to see which type of focalization is utilized. Through this research, it was discovered that racism on an institutional and individual level occurred in this graphic novel and that inner focalization is utilized. The result of this research also shows the deteriorating effect discrimination have on a child, as Joseph turned from an optimist to an apathetic boy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ariantini Yudhasari
"ABSTRAK
Disertasi ini membahas karya Lee Yangji yang berjudul Koku 1984 dan Yuhi 1988 yang bercerita tentang pengalaman diaspora tokoh perempuan Zainichi Korea generasi kedua. Penelitian ini merupakan penelitian kualitiatif dengan menggunakan pendekatan kajian sastra berperspektif feminis serta memanfaatkan teknik fokalisasi untuk mengamati isi fokalisasi yang disampaikan oleh fokalisator di dalam cerita. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa perempuan Zainichi Korea mengalami ketercerabutan dari akar budaya tanah leluhurnya sehingga mengalami kegamangan akan identitasnya. Proses pencarian identitas dan gejala ketercerabutan dari akar yang dialami tokoh perempuan Zainichi Korea ditemukan melalui narasi feminis dan diaspora. Melalui narasi feminis ditemukan bahwa tokoh perempuan dapat memposisikan dirinya sebagai subjek dalam aspek seksualitas dan relasi gender. Sementara itu, dalam narasi di spora ditemukan bahwa identitas diaspora bersifat cair dan fleksible serta akan terus bergerak dalam proses menjadi becoming melalui beragam bentuk negosiasi identitas dalam rangka diposisikan dan memposisikan diri. Pengalaman diaspora yang dialami tokoh perempuan Zainichi Korea merupakan bentuk diaspora pengalihan yaitu terjadinya proses pengalihan budaya dari budaya tanah leluhur ke dalam budaya yang membesarkan di tempat baru melalui aspek bahasa, negara, lingkungan, dan kultural. Dapat disimpulkan bahwa adanya pengalihan budaya dari budaya tanah leluhur ke budaya tempat baru mengakibatkan tokoh perempuan Zainichi Korea generasi kedua mengalami ketercerabutan dari akar.

ABSTRACT
This dissertation is a study on the novels written by Lee Yangji, Koku 1984 dan Yuhi 1988 , which narrate the story of a second generation of Zainichi Korean women. This study is a qualitative study that uses literature studies with feminist perspective and utilizes focalization technique to observe the focalization content that is deliverd by the focalizer in the story. The finding of this study showed that a Zainichi Korean women experiences cultural shock which consequently creates disorientation on her own identity. Through feminist and diaspora narration, the study found the process of the ripping of a Zanichi Korean women from her root. On the other side, the narration of diaspora reveals the fluidity and flexibility of diasporic identity and that identity is continually progressing from the process of becoming through various forms of identity negotiation in terms of self positioning. The diasporic experience of the Zainichi Korean women character in Koku and Yuhi is a form of diasporic transition of transforming one s homeland s culture to the culture where she grows up. This transformation takes form in the aspect of language, country, surrounding, and culture. It is concluded that that transformation forces the female character of 2nd generation of Korean Zainichi experiences separation from her root. "
2017
D2305
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library