Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Ali Aycan Kolukisa
"When we are learning a foreign language, it is obvious that bilingual dictionaries are the most important resources. However, if we leave aside the fact that the bilingual dictionaries are the most irreplaceable resources for foreign language education, user habits show that advanced-level of language learners prefer monolingual dictionaries mostly instead of a bilingual ones. When we look at the reasons behind this, it is because of the mismatching of concept explained in the target language, or in the source language. Actually this is not a matter realized at basic levels and most of the language learners do not even understand what is wrong in their utterances. They believe that every matching word explained in bilingual dictionaries can be used as exactly as the same under every circumstances in both languages. However this is what indeed causes the lexical translation errors in their utterances. In this paper, we will see fi rst what the polysemy is and how it does come into existence. Then by considering the lexical translation errors seen in Turkish-Japanese examples, we will determine and suggest a new connotative meaning for the Turkish word "güzel"."
Osaka: Graduate School of Language and Culture, Osaka University, 2018
400 FRO 1 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Muhammad Aqgil Waskito Hadi
"Penggunaan media belajar yang tepat dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap pembelajar bahasa asing. Dalam proses belajar mengajar bahasa asing, termasuk bahasa Belanda, kamus merupakan salah satu media pembelajaran yang dibutuhkan. Penelitian ini membahas penggunaan kamus elektronik dalam pembelajaran bahasa Belanda sebagai bahasa asing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner dari mahasiswa Belanda yang pada tahun ajaran 2020/2021 merupakan mahasiswa tingkat I, II, dan III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sebagian besar Mahasiswa Program Studi Belanda menggunakan kamus elektronik; (2) Tingkat ketergantungan mahasiswa Program Studi Belanda termasuk dalam kategori tinggi, karena intensitas penggunaan kamus elektronik sebagai alat bantu utama dalam kegiatan belajar termasuk tinggi; (3) Tingkat kepuasan penggunaan kamus elektronik termasuk kedalam kategori tinggi; dan (4) Menurut mahasiswa Program Studi Belanda kamus elektronik lebih efektif dibandingkan kamus nonelektronik dalam menunjang pembelajaran bahasa Belanda khususnya pada mata kuliah Bahasa Belanda Terpadu (BBT).
The right utilization of learning media can generate the motivation and stimulation to learn, moreover bringing psychological effects on students when learning foreign languages. In the process of teaching and learning foreign languages, including Dutch, a dictionary is a primary needs as a learning media. This study discusses the usage of electronic dictionaries in the process of learning Dutch as a foreign language. This study is conducted with a quantitative method using several data collection techniques in the questionnaires form from Dutch students class in 2020/2021 academic year that are students of level I, II, and III. This study’s results showed that (1) the majority of Dutch Studies Program students use electronic dictionaries; (2) the level of student’s dependences is in the high category because of the intensity of dictionaries usage as the main tool in learning; (3) the level of satisfaction of dictionaries usage also in in the high category; lastly, (4) according to Dutch Studies’s students, electronic dictionaries are more effective than the non-electronic one in supporting language learning, especially in an integrated Dutch Courses (BBT)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ilsa Nurul Oktaviani
"Skripsi ini membahas tentang literasi informasi mahasiswa internasional pada Program BIPA di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang mahasiswa BIPA yang dipilih dengan metode random sampling untuk diwawancara dengan pertanyaan yang merujuk pada teori literasi informasi Big6 yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan menganalisis kemampuan literasi informasi informan dengan 6 tahap Big6 yaitu, definisitugas, strategi penelusuran informasi, lokasi dan akses, penggunaan informasi, sintesis, serta evaluasi. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa mahasiswa internasional program BIPA di FIB UI melakukan tahapan literasi informasi tanpa mereka sadari untuk memenuhi kebutuhan informasi yang timbul dari luar perkuliahan yaitu, kebutuhan informasi dasar, informasi tentang pekerjaan masing-masing, informasi tentang perbedaan bahasa kosakata dan informasi tentang hobi masing-masing informan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan literasi informasi setiap mahasiswa BIPA yang dipengaruhi oleh kemampuan Bahasa Indonesia informan, latar belakang kemampuan/pengalaman Bahasa Indonesia informan sebelum tinggal di Indonesia sebelum menjadi mahasiswa BIPA, dan lama tinggal di Indonesia.
This research aims to analyze information literacy skill of Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing BIPA students at Universitas Indonesia in accordance with their foreign language learning need, Bahasa. Einsberg 2004 asserted that information literacy skill is important in foreign language learning. This can be seen from the purpose of foreign language learning comprising of communication, culture, relation, comparison and community which increases the need of information literacy learning to overcome the problems concerning the learning. In order to support the need, the collaboration between information literacy and the use of Bahasa by BIPA students is necessary. Lecture curricula for foreign students would be more up to date if it is adjusted to information need of the students. BIPA students are foreign students who study Indonesian language as their foreign language or it can be called as Indonesian as Foreign Language IFL. Information literacy skill of BIPA students will be analyzed using Big6, consisting of problem defining stage, information finding strategy, location and access, information use, synthesis and evaluation. This research is using qualitative approach with case study method. Data for this research is collected through interviews, observation and literature study. Research informants were 6 six people selected using random sampling. They consisted of two students from South Korea and one student from Slovakia, Japan, Netherland and Vietnam. Most existing researches discuss English as foreign language second language EFL ESL, but no research on information literacy related to Indonesian as foreign language second language. Therefore, this research is going to fill the gap between the previously conducted researches on information literacy related to language skill."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Citra Larasati Rendra
"Keikutsertaan dalam les bahasa sebagai pelajaran tambahan dapat menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran bahasa asing. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan pemelajar pemula dalam melafalkan bunyi bahasa asing yang dipelajari. Penelitian ini mengkaji pengaruh keikutsertaan pemelajar pemula dalam les bahasa sebagai pelajaran tambahan dalam pembelajaran bahasa Prancis sebagai bahasa asing terhadap pencapaian pelafalan bunyi vokal bahasa Prancis dengan menggunakan teori interferensi Weinreich (2010) dan teori psikolinguistik Chaer (2019). Sumber data penelitian kualitatif ini diperoleh dari rekaman suara kosakata bahasa Prancis yang mengandung bunyi vokal yang diambil secara acak dari buku ajar Alter Ego+ A2 yang diproduksi oleh dua kategori mahasiswa program studi Prancis Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia: yang mengikuti les bahasa Prancis sebagai pelajaran tambahan dan yang tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian cenderung mengganti fonem bahasa Prancis dengan bahasa ibu bahasa Indonesia. Hal ini terjadi karena tidak terdapat beberapa fonem-fonem vokal bahasa Prancis dalam bahasa Indonesia. Pengaruh kecil dari bahasa Inggris dan kebiasaan mengucapkan dalam bahasa Indonesia yang mengucapkan sesuai dengan yang tertulis, juga mempengaruhi kesalahan yang dilakukan. Jumlah kesalahan pelafalan yang lebih tinggi ditemukan pada pemelajar pemula yang tidak mengikuti les bahasa Prancis dan di antara mereka yang mengambilnya sebentar. Hal ini membuktikan bahwa les bahasa efektif sebagai faktor pemberhasil pembelajaran bahasa asing.
Participation in language supplementary courses as an additional enhancement lesson can be one of the success factors in foreign language learning. This can be seen from the ability of beginners in pronouncing the sounds of the foreign language they studied. This study examines the effect of the participation of beginners in language supplementary courses as an additional enhancement lesson in learning French as a foreign language on the achievement of pronunciation of French vowels using Weinreich's interference theory (2010) and Chaer's psycholinguistic theory (2019). The data sources for this qualitative research were obtained from voice recordings of French vocabulary containing vowel sounds taken randomly from the Alter Ego+ A2 textbook, produced by two categories of students from the French study program, Faculty of Humanities, Universitas Indonesia: those who take French courses as an extra course and those who don’t. The results showed that the research subjects tended to replace French phonemes with Indonesian as their mother tongue. This happened because there are several French phonemes that Indonesian does not have. The small influence of English and the habit of pronouncing in Indonesian, which pronounces according to what is written, also affects the mistakes made. A higher number of pronunciation errors was found in beginners who did not take French supplementary courses and among those who took them briefly. This proves that language supplementary courses are effective as a successful factor in foreign language learning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ananda Moza Talita
"Kecemasan berbahasa asing merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan pembelajaran bahasa asing. Ketakutan akan melakukan kesalahan saat menggunakan bahasa asing menjadi penghambat dari berkembangnya kemampuan berbahasa asing seseorang. Hal ini juga berlaku untuk pembelajaran bahasa Belanda sebagai bahasa asing untuk mahasiswa Program Studi Belanda. Kecemasan berbahasa asing pada mahasiswa Program Studi Belanda berpotensi untuk menghambat prestasi dan motivasi pembelajaran bahasa Belanda mereka. Dengan menggunakan FLCAS (Foreign Language Classroom Anxiety Scale) yang dikembangkan Horwitz dkk. (1986), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan berbahasa Belanda serta faktor pemicu timbulnya kecemasan berbahasa Belanda pada mahasiswa tingkat dua tahun ajar 2021/2022 Program Studi Belanda FIB UI. Metode deskriptif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Setelah melakukan survei kepada 44 orang mahasiswa, ditemukan bahwa mahasiswa tingkat dua tahun ajar 2021/2022 Program Studi Belanda FIB UI menunjukkan gejala kecemasan berbahasa Belanda pada tingkat sedang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor pemicu yang memiliki peran terbesar dalam timbulnya kecemasan berbahasa Belanda adalah ketakutan akan penilaian negatif.
Foreign language anxiety is one of the factors that can affect in the success of foreign language learning. The fear of making mistake when using foreign language becomes an obstacle to the development of one’s foreign language skills. This also applies to Dutch learning as foreign language for Dutch Studies students. Foreign language anxiety on Dutch Studies student has the potential to hinder their achievement and motivation in learning Dutch. By using FLCAS (Foreign Language Classroom Anxiety Scale) developed by Horwitz el al. (1986), this study aims to determine the level of Dutch language anxiety and the triggering factors of the anxiety on second year Dutch Studies students in 2021/2022 academic year of Faculty of Humanity Universitas Indonesia. Quantitative-descriptive method is used in this research. After conducting a survey on 44 students, it was found that the second year Dutch Studies students in 2021/2022 academic year of Faculty of Humanity Universitas Indonesia showed symptoms of Dutch language anxiety on moderate level. The results show that the triggering factor that has the biggest role in the the emergence of Dutch language anxiety is the fear of negative evaluation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library