Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S50833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Hernawati
Abstrak :
The focus of this study is all Forensic Technicians and Pathology Anatomy Technicians in Cianjur Hospital and all Forensic Technicians in Funeral Home Bandung who has a type of works related to the use of formaldehyde. The purpose of this study was to evaluate how the exposure to formaldehyde in the room and the personal and irritating effects that they feel. After knowing the results could spur workers and hospital or company in order to prevent the occurrence of adverse health effects due to exposure to formaldehyde. The study design was cross sectional approach. Data were collected through questionnaires, interviews, observation and measurement. Researchers hope the hospital management Cianjur and Funeral Home implementing OHS programe, particularly in controlling the occurrence of chemical exposure and its effects on workers.
Fokus penelitian ini adalah seluruh teknisi forensik dan teknisi PA di RS X Cianjur dan seluruh teknisi forensik di Rumah Duka Y Bandung yang mempunyai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan penggunaan formaldehida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi seberapa besar pajanan formaldehida di ruangan dan personal serta efek iritatif yang mereka rasakan. Setelah mengetahui hasilnya dapat memotivasi pekerja dan rumah sakit/perusahaan dalam upaya pencegahan terjadinya dampak kesehatan yang merugikan akibat pajanan formaldehida. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner, wawancara, observasi dan pengukuran. Peneliti berharap manajemen RS Cianjur dan Rumah Duka melaksanakan program K3, khususnya dalam upaya pengendalian terjadinya pajanan bahan kimia dan efeknya bagi pekerja.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dyah Kunti Surya Andari
Abstrak :
ABSTRAK
Penyetelan ulang pengendali proporsional-integral dilakukan pada proses produksi formaldehida di PT X. Penyetelan ulang dilakukan untuk meningkatkan kinerja controller, karena penyetelan pengendali PI pada pabrik seringkali masih menggunakan metode ziegler-nichols close-loop yang kurang optimal. Model proses akan diestimasi dengan first order plus dead time model (FOPDT), dan kemudian parameter pengendali disetel ulang menggunakan Ziegler-Nichols (PRC), Wahid-Rudi-Victor (WRV), Cohen-Coon, autotuning, dan fine tuning. Kinerja pengendali diuji menggunakan set point (SP) tracking dan disturbance rejection. Integral of square error (ISE) akan digunakan sebagai indikator kinerja. Ada tiga pengendali yang diuji, yaitu, pengendali laju alir steam (FIC-102), pengendali temperatur udara (TIC-101), dan pengendali level tangki (LIC-102). Metode fine tuning memberikan kinerja pengendali yang paling baik untuk FIC-102 dan TIC-101, sedangkan metode autotuning memberikan kinerja pengendali yang lebih baik untuk LIC-102 dibandingkan dengan setelan di lapangan. Peningkatan kinerja untuk set point (SP) tracking adalah 81,59% (FIC-102), 94,11% (TIC-101), dan 85,61% (LIC-102). Sedangkan peningkatan kinerja untuk disturbance rejection adalah 95,5% (FIC-102), 94,53% (TIC-101), dan 93,16% (LIC-102). Pengujian penurunan kapasitas produksi sebesar 12,5% juga dilakukan, dan didapatkan bahwa controller masih mampu mencapai SP. Dengan demikian, penyetelan ulang pengendali PI berfungsi dengan baik.
ABSTRACT
A proportional-integral controller retuning is performed on formaldehyde production process at PT X. Retuning is carried out to improve the control performance, because PI controller in the factory often still uses ziegler-nichols close-loop tuning method which is not optimal. The process model is estimated by a first order plus dead time model (FOPDT), and then the controller parameters is tuned using the Ziegler-Nichols (PRC), Wahid-Rudi-Victor (WRV), Cohen-Coon, autotuning, and fine tuning. The control performance is tested using set point (SP) tracking and disturbance rejection with integral of square error (ISE) as performance indicator. There are three controllers that are tested, i.e., the steam flow controller (FIC-102), air temperature controller (TIC-101), and tank level controller (LIC-102). Fine tuning method give the better control performance for FIC - 102 and TIC-101, while autotuning method gives the better control performance for LIC-102 compared to the previous settings in the field. Performance improvement for set point (SP) tracking are 81.59% (FIC-102), 94.11% (TIC-101), and 85.61% ( LIC-102). While performance improvement for the disturbance rejection are 95.5% (FIC-102), 94.53% (TIC-101), 93.16% ( LIC-102). A test using reduction in production capacity of 12.5% was also carried out, and it was found that the controller was still able to reach SP. Thus, retuning PI controllers work well.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Indrawati Pudiyanto
Abstrak :
ABSTRAK


Untuk memperluas penggunaan kayu lapis meranti putih maka dilaksanakanlah penelitian terhadap perekat urea formaldehida yang dimodifikasi dengan melamin dengan formulasi tertentu. Mengingat sifat formaldehida yang dengan mudah dapat berpolimerisasi maka peranan dari metanol sebagai penghambat di dalam larutan formaldehida sangat penting.

Kadar metanol yang bervariasi (2% - 10%) ditambahkan pada proses sintesa urea melamin formaldehida. Kualitas hasil sintesa kemudian dibandingkan terhadap standar mutu JIS. Pengujian yang berkaitan dengan aplikasi yang dilakukan adalah kuat rekat pada keadaan normal dan keadaan setelah perendaman air panas mengingat keunggulan yang dimiliki perekat UMF adalah sifat ketahanan terhadap air.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan metanol di dalam formalin menghasilkan UMF yang dapat memberikan kuat rekat kayu lapis meranti putih rata-rata 45 kg/cm2 pada keadaan normal. Kenaikan kadar methanol sampai 10% tidak berpengaruh secara linear terhadap kuat rekat pada keadaan normal. Namun dapat diperoleh suotu kenaikan kuat rekat bila dibandingkan terhadap standar. Sedangkan untuk keadaan setelah perendaman dalam air, terjadi pula kenaikan dalam kuat rekat bila dibandingkan terhadap standar tetapi hasil yang diperoleh berfluktuasi.

Diduga proses perendaman yang disertai pemanasan dapat lebih menyempurnakan reasi cure dari resin UMF. Sifat kayu yang anisotropi besar kemungkinan menjadi penyebab terjadinya fluktuasi nilai kuat rekat yang diper oleh.

Ikatan antar 2 (dua) permukaan venir meranti putih dengan perekat urea melamin formaldehida merupakan kejadian yang sangat kompleks. Kuat rekat yang dihasilkan bergantung pada beberapa kondisi yang mempengaruhinya termasuk : sifat perekat, sifat kayu, formulasi kompon perekat, preparasi venir, karakteristik kandisi aperasinya atau sifat pengerjaan dan ketepatan perlakuan pengujian yang sesual dengan aplikasinya.

1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nike Christine
Abstrak :
Formalin sering disalahgunakan sebagai pengawet produk makanan, oleh karena itu kebutuhan akan suatu pereaksi kimia untuk pengujian formalin dalam makanan sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi pereaksi Schryver untuk dijadikan pereaksi kit. Dalam penelitian ini, dibuat 5 macam formula pereaksi Schryver yang masingmasing diamati intensitas warna dan sensitivitasnya. Formula terpilih terdiri dari fenilhidrazin hidroklorida 5% dalam asam klorida 4,5 N (1 : 4) dan kalium ferisianida 5% diuji stabilitasnya, setelah disimpan pada suhu 2°-8°C; 28°-30°C; dan diatas 40°C, lalu direaksikan dengan formaldehida diukur serapannya pada λ 515,5 nm dengan menggunakan spektrofotometer UVVis. Hasil optimasi menunjukkan bahwa formula ini merupakan pereaksi terbaik untuk dijadikan pereaksi kit karena bersifat praktis dan memiliki stabilitas yang baik dengan sensitivitas yang tinggi dengan batas deteksi 0,2 mg/L. Uji identifikasi dari sampel, menghasilkan 2 sampel positif yaitu sampel A dan B. Formalin is often misused as food product preserver, therefore the need of chemistry reagent for identification formalin in food is hardly required. The aim of this research is to optimize Schryver reagent for used as a reagent kit. The study research of 5 kinds of Schryver reagent formula has been made and observed for their sensitivity and color intensity. The Formula consist of phenylhydrazine hydrocloride 5% in hydrocloride acid 4,5 N (1 : 4) and potassium ferricyanida 5% was tested for its stability, after keeping at 2°-8°C; 28°-30°C; and over 40°C, and reacting with sample formaldehyde and measured by the absorption λ 515,5 nm using spectrophotometer UV-Vis. Formula with optimation is the best reagent to be made as reagent kit because it is practice, having good stability with high sensitivity with detection limit of 0,2 mg/L. The samples identification test produce for 2 positive samples A and B.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pertiwi E. W.
Abstrak :
ABSTRAK
Resin urea-formaldeh~da adalah polimer yang dihasilkan dari reaksi urea dengan formaldehida melalui reaksi polimerisasi kondensasi Resin urea-formaldehida dapat mengalami reaksi 'cure' membentuk struktur crosslink, yang kecepatan pembentukannya dapat dipengaruhi oleh ada~ya asam Dalam suasana asam, reaksi 'cure' urea-formaldehida dipercepat yang pada akhirnya menghasilkan resin yang tidak larut (mengendap) Hasil reaksi 'cure' urea-forNaldehida adalar resin yang termoset, dimana strukturnya dipengaruhi oleh suhu dan waktu reaksi 3, 4,5, 7)

Penelitian yang dilakukan bertuJuan mempelaJari pengaruh pH oada resin urea-formaldehida dengan cara mengamati reaksi 'cure' tang terJadi pada pH yang divariasi Studi pengaruh pH terhadap reaksi 'cure' urea-formaldehida meliputi pengukuran pH, viskositas, kerapatan, kandungan resin, formaldehida bebas dan spektrum IR dari resin yang terbentuk

Hasil penelitian menunJukkan bahwa,dalan suasana asam "reaksi 'cure' dipercepat menghasilkan endapan resin ureaformaldehida Pada spektrum IR endapan resin urea-formaldehida menunJukkan bahwa angka gelombang 1040 cm -1 adalah serapan gugus -NCH2N- (metilen) Menurut Chabert 3 ) serapan karakter1st1k crosslink -~CH2~- nerupakan i~ata..D pada rantai polimer urea-formaldehida 'cure'"
1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Silva Putri Hindarsyah
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pembentukan DNA Adduct 8-OHdG akibat kerusakan oksidatif DNA yang disebabkan oleh paparan formaldehida dan logam Cu (II). Studi in vivo dilakukan dengan menggunakan kelompok tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberi paparan formaldehida (82 mg/kg BB) dan Cu (II) (10 mg/kg BB) selama 28 hari. Sampel urin diambil setiap minggunya. Studi in vitro dilakukan dengan mereaksikan 2-deoksiguanosin dengan formaldehida, logam Cu (II), dan H2O2 melalui reaksi Fenton-like. Reaksi dilakukan pada suhu 37°C dengan variasi pH (7,4 dan pH 8,4) serta waktu inkubasi (7 dan 12 jam). Analisis pembentukan 8-OHdG secara in vivo dan in vitro dilakukan menggunakan instrumen LC-MS/MS dengan kromatogafi fasa terbalik. Fasa gerak yang digunakan adalah campuran amonium asetat 20 mM pH 4 dan asetonitril dengan gadien elusi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa paparan formaldehida dan logam Cu (II) dapat menyebabkan terbentuknya DNA Adduct 8-OHdG. Pada studi in vivo, ditemukan kadar 8-OHdG tertinggi pada kelompok paparan formaldehida dengan Cu (II). Pada studi in vitro, terbentuk 8-OHdG dengan konsentrasi paling tinggi pada kelompok variasi formaldehida, Cu (II) dan H2O2.
ABSTRACT
This research was conducted to analyze the formation of DNA Adduct 8-OHdG due to oxidative DNA damage caused by exposure formaldehyde and Cu (II). In vivo studies were conducted using a group of rat (Rattus norvegicus) which were exposed to formaldehyde (82 mg/kg BW) and Cu (II) (10 mg/kg BW) for 28 days. Urin samples were taken every week. In vitro studies were carried out by reacting 2-deoxyguanosine with formaldehyde, Cu (II) and H2O2 through a Fenton-like reaction. The reaction was carried out at 37°C with variation in pH (7,4 and 8,4) and incubation time (7 and 12 hours). Analysis of the formation DNA Adduct 8-OHdG with in vivo and in vitro studies using LC-MS/MS with reverse phase chromatogaphy. The mobile phase used was a mixture of 20 mM ammonium acetate pH 4 and acetonitrile with elution gadient. The results of the study show that exposure of formaldehyde and Cu (II) can cause the formation of a DNA Adduct 8-OHdG. In vivo study showed that the highest levels of 8-OHdG were found in the group that exposed to formaldehyde with Cu (II). In vitro study showed that 8-OHdG was formed with the highest concentration in the formaldehyde, Cu (II) and H2O2 variation groups.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Apriani Vera Sarjanita
Abstrak :
Metode analisis formaldehida dapat dilakukan dengan spektrokolorimetri dengan menggunakan pereaksi asam kromatropat dan pereaksi Nash. Namun pereaksi ini tidak selektif hanya pada formaldehida. Telah dilaporkan kedua pereaksi berinterferensi dengan bahan kimia lain seperti aldehida, fenol, beberapa logam. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan selektivitas pereaksi asam kromatropat dan pereaksi Nash terhadap bahan tambahan makanan seperti asap cair, kurkumin, dan vanillin dalam sampel tahu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair atau kurkumin dalam sampel tahu mengganggu analisis formaldehida dengan pereaksi asam kromatropat maupun pereaksi Nash. Vanillin dalam sampel tahu mengganggu analisis formaldehida dengan pereaksi asam kromatropat, tetapi dengan pereaksi Nash hanya pada konsentrasi 0,1% sampai 1%. Pereaksi Nash lebih selektif dibanding pereaksi asam kromatropat untuk analisis formaldehida dalam sampel tahu yang mengandung asap cair, kurkumin, atau vanillin.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firsty Aprielta Aribah
Abstrak :
Tanaman mangga merupakan tanaman yang tersebar luas di negara tropis seperti di Indonesia. Bagian daunnya mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder salah satunya adalah senyawa tanin. Tanin memiliki gugus polifenol yang dapat berfungsi sebagai ligan polifungsional untuk mengkelat logam Cu II . Cu-ion imprinted polymer dari ekstrak tanin berhasil disintesis menggunakan fenol dan formaldehida sebagai crosslinker dan asam sulfat sebagai katalis dan inisiator. Kestabilan kompleks ekstrak tanin dengan ion Cu II dipelajari dengan metode job dan didapatkan perbandingan mol optimum Cu II :tanin yaitu 1:1. Hasil sintesis Cu-ion imprinted polymer di karakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope SEM, EDS Energy Dispersive X-ray Spectroscopy dan Fourier Transform Infra Red FTIR. Untuk mengetahui kemampuan adsorpsinya, Cu-ion imprinted polymer hasil sintesis diuji terhadap pengaruh pH dan waktu kontak. Adsorpsi maksimum dari Cu-Ion imprinted polymer dicapai pada pH 7 dan waktu kontak selama 120 menit. Adsorpsi dari Cu-ion imprinted polymer mengikuti model isoterm Freundlich dengan kapasitas adsorpsi maksimum sebesar 99.08 mg/g. Nilai relatif faktor selektivitas ? r dari Cu II /Ni II , Cu II /Pb II dan Cu II /Fe II pada uji selektivitas ion logam tunggal masing masing adalah 23.89, 55.71 dan 26.25 sedangkan pada uji selektivitas ion logam campuran adalah 22.71, 96.48 dan 36.69 yang menunjukkan bahwa hasil lebih besar dari 1 mengindikasikan bahwa Cu-Ion imprinted polymer bersifat selektif. Penggunaan Cu-Ion imprinted polymer memiliki reusibilitas yang baik dengan nilai RSD sebesar 0.52 dan CV Hotwitz sebesar 1.02. ......Mango plant is a plant that is widespread in tropical countries such as in Indonesia. Part of its leaves contain several compounds are secondary metabolites, one of which is tannin. Tannins have a cluster of polyphenols that can serve as polifunctional ligands for chelating Cu II . Cu ion imprinted polymer of extract tannins successfully synthesized using phenol and formaldehyde as a crosslinker and sulfuric acid as a catalyst and initiator. The stability of the complex extracts tannins with ion Cu II were studied by the job method and obtained mol comparison optimum Cu II tannins that is 1 1. The results of the synthesis of Cu ion imprinted polymer is characterized with Scanning Electron Microscopy SEM , EDS Energy Dispersive x ray Spectroscopy and Fourier Transform Infra Red FTIR. To find out the ability of adsorption of Cu ion imprinted polymer, the synthesis result is tested against the influence of the pH and time contact. Maximum adsorption of Cu ion imprinted polymer obtained at pH 7 and contact time at 120 minutes. Adsorption of Cu ion imprinted polymer followed the Freundlich isotherm model with a maximum capacity of adsorption is 99.08 mg g. The relative values of the selectivity factor r of Cu II Ni II , Cu II Pb II and Cu II Fe II on a single metal ion selectivity test were 23.89, 55.71 and 26.25 whereas in the test of selectivity of mixed metal ions were 22.71, 96.48 and 36.69 respectively, which are greater than 1 means that Cu ion imprinted polymer is selective. The use of Cu ion imprinted polymer has a good reucibility with the value of RSD is 0.52 and CV Hotwitz is 1.02.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>