Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silaban, Johannes
Abstrak :

Formasi Bayah merupakan salah satu formasi yang terdapat pada daerah penelitian di kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dengan litologi batuan seperti batubara, batulempung dan batupasir. Metode penelitian menggunakan analisis maseral dan analisis polen untuk dapat menentukan umur batuan, sejarah geologi dan lingkungan pengendapan dari batuan tersebut. Analisis maseral merupakan analisis melalui kandungan organik seperti vitrinit, liptinit dan inertinit yang terdapat pada batubara sedangkan analisis polen merupakan analisis melalui jenis dan morfologi polen berdasarkan deskripsi yang dapat diamati melalui mikroskop. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lingkungan pengendapan terbentuknya batubara Pada analisis tersebut digunakan 2 sampel batubara dalam analisis maseral dan 1 sampel batubara serta 2 sampel batulempung digunakan dalam analisis polen. Pengambilan sampel batubara tersebut dilakukan melalui pemetaan geologi serta pengamatan langsung di lapangan yang ditemukan di Desa Sukajadi, Desa Bukitsanggo dan Desa Pasirakmin melalui singkapan yang terdapat di area penelitian. Melalui sampel tersebut, dapat diketahui hasil analisis yang dilakukan adalah pada analisis maseral sampel batubara KP-01 dan KP-02 maka ditemukan maseral vitrinit lebih dominan yaitu 93,4%Vol KP-01 dan 88%Vol KP-02 dibandingkan maseral lain. Berdasarkan analisis maseral, Lingkungan pengendapan dari KP-01 yaitu telmatik, KP-02 yaitu marsh sedangkan analisis polen menunjukkan KP-03 memiliki lingkungan pengendapan yaitu lower delta plain.


Bayah Formation is one of the formations found in the research area in Panggarangan sub- district, Lebak Regency, Banten Province with rock lithology such as coal, claystone, and sandstone. The research method uses the analysis of maceral and pollen analysis to determine the age of the rock, the geological history and the depositional environment of the rock. Maceral analysis is an analysis through organic content such as vitrinite, liptinite and inertinite contained in coal while pollen analysis is an analysis through the type and morphology of pollen based on the description that can be observed through a microscope. The purpose of this research is to determine of coal depositional environment. In this analysis, two samples of coal were used in the maceral analysis, one sample of coal and two samples of clay were used in pollen analysis. The coal sampling was carried out through geological mapping and direct observation in the field found in Sukajadi Village, Bukitsanggo Village and Pasirakmin Village through outcrops in the research area. Through this sample, it can be seen that the results of the analysis carried out on the maceral analysis of coal samples KP-01 and KP-02 then found that vitrinite is more dominant, that is 93,4% Vol KP-01 and 86% Vol KP-02 compared to other macerals. Based on maceral analysis, the depositional environment of sample KP-01 is meander river, KP-02 is marsh while pollen analysis show KP-03 has a depositional environment that is lower delta plain.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusriady
Abstrak :

 

ABSTRAK

 

Nama              : Muhammad Yusriady

Program Studi : S1 Geologi

Judul               : Analisis Lingkungan Pengendapan dan Pola Sedimentasi Mengggunakan Fosil Polen dan Spora pada Formasi Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

Pembimbing    : Rezky Aditiyo M.T

Dedy Kurniadi S.Si., M.T

Penelitian ini dilakukan pada Formasi Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan lingkungan pengendapan dan pola sedimentasi berdasarkan data palinologi dan data pengukuran penampang stratigrafi. Sebanyak dua belas sampel singkapan dengan litofasies berupa batuserpih hitam, batulempung, dan batu bara digunakan untuk analisis polen dan spora. Hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk menentukan jenis lingkungan pengendapan pada Formasi Bayah yang didasarkan dari asosiasi fosil berupa Proxapertites operculatus, Verrucatosporites usmensis, Floschuetzia trilobata, Palmaepollenites kitchensis, dan Dicopopollis sp. Fosil tersebut dapat menjelaskan lingkungan pengendapan berupa rawa air tawar. Analisis polen dan spora juga digunakan untuk menentukan umur dari Formasi Bayah dengan fosil indeks berupa Proxapertites operculatus dan Verrucatosporites usmensis. Selanjutnya berdasarkan karakteristik litofasies dan asosiasi fasies terdapat lima asosiasi fasies yang ditemukan pada daerah penelitian diantaranya berupa sungai, overbank, rawa, tepi pantai, dan lepas pantai transisi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Formasi Bayah memiliki lingkungan pengendapan berupa sungai, delta, dan laut dengan umur berupa Eosen Tengah hingga Eosen Akhir.

Kata kunci: Polen, Spora, Palinologi, Pola Sedimentasi, Asosiasi Fasies, Formasi Bayah

 


ABSTRACT

 

Name              : Muhammad Yusriady

Study program : Bachelor Degree of Geology

Title                : Analysis of Depositional Environment and Sedimentation Patterns Using Pollen and Spore Fossils in Bayah Formation, Lebak Regency, Banten Province

Consellor        : Rezky Aditiyo M.T

Dedy Kurniadi S.Si., M.T

This research was conducted in the Bayah Formation, Lebak Regency, Banten Province. The purpose of this study is to determine the depositional environment and sedimentation patterns based on palynological data and stratigraphic cross-section measurement data. Twelve outcrop samples with lithofacies of black shale, claystone, and coal were used for pollen and spore analysis.The results of this analysis can be used to determine the type of depositional environment in the Bayah Formation based on fossil associations such as Proxapertites operculatus, Verrucatosporites usmensis, Floschuetzia trilobata, Palmaepollenites kitchensis, and Dicopopollis sp. These fossils can explain the depositional environment include freshwater swamps. Pollen and spore analysis are also used to determine the age of the Bayah Formation with index fossils contain Proxapertites operculatus and Verrucatosporites usmensis. Furthermore, based on the characteristics of lithofacies and facies associations, there are five facies associations found in the study area including rivers, over banks, swamps, coastal areas, and offshore transitions. So it can be concluded that the Bayah Formation has a depositional environment consists of rivers, deltas, and marines with ages ranging from Middle Eocene to Late Eocene.

Keywords: Pollen, Spore, Palynology, Sedimentation Pattern, Facies Association, Bayah Formation

 

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Octaviyani
Abstrak :
Prospek hidrokarbon di Cekungan Jawa Barat Selatan masih dipertanyakan dan perlu identifikasi lebih detail. Lokasi penelitian ini tepatnya berada di Anggota Konglomerat Formasi Bayah (Teb). Formasi ini di dominasi oleh konglomerat, batupasir kuarsa, batulempung, tuf, dan batu bara. Di Formasi Bayah, salah satunya, sungai cidahu dan cipanadogan ditemukan batuan serpih dengan indikasi rembesan minyak yang sudah mengering di sela-sela batuan. Rembesan minyak yang berada di batuan ini belum diketahui karakteristik lingkungan pengendapan dan kematangannya. Selain memiliki struktur yang kompleks, Formasi Bayah memiliki pemaparan litologi yang luas, salah satunya adalah batu bara. Batu bara yang berada di daerah penelitian memiliki luas ± 100 m yang tersebar di Sungai Cidahu, Cipanadogan, Cimandiri, dan Pantai Cibobos. Karakteristik batu bara Formasi Bayah pada daerah penelitian masih belum diketahui. Oleh karena itu, hal ini perlu diidentifikasi lebih lanjut dengan melakukan analisis pada penelitian ini agar dapat mengetahui kualitas batuan induk dan karakterisasi batu bara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas batuan induk dan karakterisasi batu bara di Cekungan Jawa Barat Selatan di wilayah Formasi Bayah menggunakan analisis kromatografi gas, analisis kromatografi gas-spektropi massa, dan petrografi maseral. Empat sampel batuan serpih dan lima sampel batu bara dari daerah penelitian telah dikumpulkan dan dianalisis. Analisis kromatografi gas dan kromatografi gas-spektropi massa menunjukkan CDH 05, SHALE 01, dan SHALE 04 berada pada lingkungan pengendapan delta (terrigeneous) sedangkan, CP 04 berada pada lingkungan pengendapan transisi antara laut dan darat. Berdasarkan kematangan termalnya conto CDH 05, CP 04, SHALE 01, dan SHALE 04 berada pada tingkat kematangan awal (early mature), sehingga menunjukkan kualitas batuan induk yang cukup baik. Analisis petrografi maseral menunjukkan CDH 09, dan CMN 01 berada di lingkungan pengendapan hutan rawa basah, sedangkan CP 04, CP 07, PCBB berada pada hutan rawa yang sedikit dipengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga kualitas batu bara buruk. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas batuan induk memiliki kualitas yang cukup baik dan batu bara memiliki kualitas yang buruk.
The prospect of hydrocarbons in the South West Java Basin is still questionable and needs more detailed identification. The exact location of this research in the Members of the Bayah (Teb) Formation Conglomerate. This formation is dominated by conglomerates, quartz sandstone, claystone, tuff, and coal. In the Bayah Formation, one of which, the Cidahu and Cipanadogan rivers are found with shale rocks with an indication of oil seepage that has dried up between the rocks. Oil seeps in these rocks are not yet known characteristics of the depositional environment and its maturity. Besides having a complex structure, the Bayah Formation has extensive lithological exposure, one of which is coal. Coal in the study area has an area of ± 100 m spread over the Cidahu River, Cipanadogan, Cimandiri, and Cibobos Beach. The characteristics of the Bayah Formation coal in the study area are still unknown. Therefore, this needs to be further identified by analyzing this study in order to find out the quality of source rock and coal characterization. This study aims to determine the quality of the source rock and the characterization of coal in the South West Java Basin in the Bayah Formation region using gas chromatography analysis, gas chromatography-mass spectrophy analysis, and mass petrography. Four shale rock samples and five coal samples from the study area were collected and analyzed. Analysis of gas chromatography and gas chromatography-mass spectrophy show that CDH 05, SHALE 01, and SHALE 04 are in the terrigeneous deltaic environment whereas, CP 04 in the transitional depositional environment between marine and land. Based on the thermal maturity, the samples of CDH 05, CP 04, SHALE 01, and SHALE 04 are early mature level, show that the quality of the source rock has quite good. Mass petrographic analysis shows CDH 09, and CMN 01 are in the sedimentation environment of wet forest swamp, while CP 04, CP 07, PCBB are in forest swamp which is slightly affected by tidal water, so that of coal has a poor quality. From these results, it can be concluded that the quality of source rock has a fairly good quality and coal has a poor quality.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library