Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pandhito Pandu Ajiprojo
Abstrak :
ABSTRAK
Today, the global industry has recognised and applied a principal of reverse osmosis process for many water desalination plants worldwide. It is knowingly to account to more than half of the world rsquo s capacity. However, such method comes at a disposable cost in providing a high level of pressure as driving force for the saline water to permeate through the semipermeable membrane for separation process before ultimately producing fresh and clean water as a final purpose. The energy source generally comes from non renewable energy such as coals and other fossil burning fuels which can severely damage the environments.This phenomena has led to researchers to search for a more efficient method for water purification, which is the forward osmosis. Instead of applying external pressure, a smart polymer hydrogel is used as a draw agent to absorb the saline water with large impurities, contains them and deswells while releasing a clean water. To get a better understanding of an optimum performance in forward osmosis, various parameter of the hydrogels are investigated by experimental approach with the aid of supporting literature review.Experimental works include hydrogel synthesis, forward osmosis testing and dewatering process. The increasing of water content were observed to decrease the average flux rate, whereas a higher NIPAM composition is desirable as they increase the water flux rate. Dewatering experiment resulted that by increasing the initial water content, NIPAM composition and temperature would increase the water recovery in the process.
ABSTRACT
Dalam situasi sekarang, industri global telah mengenal dan mengaplikasikan prinsip reverse osmosis untuk banyak pabrik yang mengerjakan proses desalinasi air. Proses ini diketahui untuk mencakup lebih dari setengah kapasitas bumi in. Tetapi, method tersebut diketahui untuk memakan biaya tinggi dalam penggunaan tekanan tinggi sebagai tenaga penggerak untuk membuat air garam dapat menembus membrane semipermeable dalam proses pemisahan sebelum akhirnya menghasilkan air bersih. Sumber energy untuk proses ini sering menggunakan energy yang tidak dapat diperbahurui seperti batu bara atau minyak fosil yang dapat merusak lingkungan.Fenomena ini telah menarik para peneliti untuk mencari metode yang lebih efisien dalam purifikasi air, seperti forward osmosis. Sebagai ganti dari penggunaan tekanan dari luar, smart polymer hydrogel menggunakan agen penarik draw agent untuk menghisap air garam dengan tingkat kemurnian yang kecil, lalu menahan komponen yang tidak murni itu di dalamnya dan melepas air bersih sebagai hasil prosesnya. Untuk pengertian lebih lanjut menganai performa optimum di proses osmosis ini, beberapa parameter hydrogel ini diteliti lebih lanjut dengan menggunakan eksperimen dan bantuan tinjauan pustaka.Proses eksperimen yang dikerjakan antara lain termasuk proses sinstesis hydrogel, percobaan forward dan proses pengeringan hydrogel. Observasi menunjukan bahwa kenaikan konten air di dalam hydrogel akan menurunkan rata ndash; rata tingkat flux air, sedangkan kenaikan komposisi NIPAM akan lebih diinginkan untuk kenaikan tingkat flux air. Proses pengeringan menunjukan bahwa kenaikan kadar air awal, komposisi NIPAM dan suhu akan meningkatkan tingkat flux air dalam proses.
2016
S66046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arsyandi
Abstrak :
ABSTRAK
p.p1 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; font: 11.5px Times New Roman Kebutuhan akan energi bersih dan berkelanjutan meningkat semenjak dunia mengakui bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi karbon-antropogenik merupakan masalah yang serius. Bahan bakar minyak berbasis etanol yang terbuat dari tebu dan jagung digunakan sebagai sumber energi berkelanjutan. Kendati produksi etanol yang umum, yaitu dengan metode distilasi, sudah mencapai pada tahap kematangannya, proses tersebut masih mengonsumsi energi yang tinggi. Hal tersebut membuat peneliti mencari opsi baru untuk proses produksi tersebut. Membran Forward Osmosis FO , membran separasi yang umum digunakan dalam riset untuk memisahkan campuran berbasis air, diusulkan untuk memisahkan campuran berbasis etanol. Namun, tingkat riset yang telah dilakukan untuk separasi etanol masih minim dan belum dapat diimplementasikan pada skala industri yang bersifat kontinu. Model matematika yang berasal dari hasil laboratorium kemudian dibentuk untuk merancang proses dari berbagai parameter berskala industri. Model tersebut kemudian diimplementasikan pada program simulasi Aspen-Plus. Berdasarkan hasil simulasi percobaan, membran komersil Cellulose Triacetate CTA dinyatakan tidak layak untuk digunakan karena tinggi nya jumlah etanol yang terbuang. Maka dari itu, beberapa parameter membran telah dimanipulasi untuk menghasilkan membran teoritis untuk digunakan dalma perancangan proses beriorientasi FO secara umum, menganalisa perbandingan secara ekonomi dengan proses distilasi, dan menentukan target riset untuk parameter optimum pada membran di masa depan.
ABSTRACT
p.p1 margin 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px font 11.5px Times New Roman Demand for sustainable and clean energy carriers had increased since the world acknowledged climate change caused by anthropogenic carbon emissions as a serious issue. Fuel grade ethanol made from sugarcane or corn is a biofuel that has been placed as one renewable energy source. Despite the maturity of the ethanol production process, it is energy intensive and researchers are always looking for new options. Forward Osmosis FO is a membrane based separation technique that is popular in many water mixture research papers, which recently proposed for ethanol production. However, these papers have only looked at membrane materials and minimal research exists into the feasibility of incorporating FO technology into continuous production. Working from a laboratory scale data in FO research paper, mathematical models could be constructed to design certain parameters for industrial scale FO. These were implemented in Aspen Plus simulation. Commercial Cellulose Triacetate CTA membranes were concluded to be not feasible due to the comparatively low ethanol rejection, which leads to high losses. Nonetheless, building on these results, certain parameters were manipulated to produce theoretical membranes, which help to visualize FO oriented process design, an economical comparison analysis with the current distillation technology and research targets for membrane performance properties.
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library