Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Nurul Fithri
"ABSTRAK
Paparan sinar UV dapat menyebabkan 80%-90% penuaan kulit. Efek penuaan
kulit yang terjadi yaitu munculnya noda hitam pada kulit, kerutan, pembesaran
pembuluh darah pada wajah, dan meningkatnya berbagai jenis tumor. Oleh sebab
itu, kita sangat memerlukan antioksidan. Salah satu bahan alam yang dapat
berfungsi sebagai antioksidan adalah buah delima (Punica granatum Liin). Namun ekstrak buah delima sangat tidak stabil dan mudah teroksidasi. Etosom
merupakan vesikel lipid bilayer yang dapat melindungi antioksidan dari pengaruh reaksi oksidasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formula krim etosom fraksi air ekstrak buah delima yang stabil secara fisik. Ekstrak, fraksi air, fraksi heksan dan fraksi etil asetat buah delima kuning diuji aktivitas antioksidannya dengan metode penghambatan DPPH untuk melihat senyawa yang paling kuat. Fraksi air ekstrak buah delima dipilih sebagai zat aktif dalam etosom. Etosom fraksi air ekstrak buah delima akan diformulasikan dalam tiga formula dengan menggunakan metode lapis tipis. Etosom akan dikarakterisasi dengan menentukan morfologi, rata-rata ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial dan penjerapan etosom. Etosom yang memiliki karakterisasi yang paling bagus akan diformulasikan dalam bentuk krim. Selanjutnya krim akan dievaluasi dengan melakukan pengamatan organoleptis, pH, konsistensi, viskositas, laju alir, diameter globul, stabilitas fisik dan nilai SPF. Suspensi etosom formula A dengan ukuran partikel 890,49 nm; polidispersity indeks 0,118 dan efisiensi jerapan 80,68% dipilih untuk dibuat sediaan krim. Hasil uji stabilitas fisik sediaan krim menunjukkan bahwa krim etosom fraksi air ekstrak buah delima lebih stabil dibandingkan dengan krim fraksi air ekstrak buah delima

ABSTRACT
Exposure to UV rays can lead to 80%-90% of skin aging. The effects of skin
aging are the emergence of black spots on the skin, wrinkles, enlarged blood
vessels on the face, and the increasing variety of tumor types. Therefore, we need antioxidants. One natural substance that can function as an antioxidant is
pomegranate (Punica granatum Liin). But the pomegranate fruit extract is
extremely unstable and easily oxidized. Etosom a lipid bilayer vesicles that can
protect antioxidant from the effects of oxidation reactions. The purpose of this
study is to get a cream formula etosom fraction of water extract of pomegranate are physically stable. Extract, water fraction, hexane fraction and ethyl acetate fractions of pomegranate had been tested antioxidant activity with DPPH method to see the most powerfull compounds. Fraction of water extract of pomegranate was selected as the active ingredient in the ethosome. Ethosome pomegranate extract will be formulated in three formulas using film hydration method. Ethosome will be characterized by determining the morphology, average particle size, polidispersty index, zeta potential and entrapment ethosome. Ethosome which has the best characterization will be formulated in a cream. Furthermore, the cream will be evaluated by observing organoleptic, pH, consistency, viscosity, flow rate, the diameter of globules, physical stability and SPF value. Ethosome suspension formula A with a particle size of 890,49 nm; polidispersity index 0,118 and the entrapment 80,68% have to be made preparations cream. Physical stability of the test results, was found that the fraction of water extract of pomegranate ethosome cream more stable than the fraction of water extract of pomegranate cream."
Lengkap +
2016
T46814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jararizki Budi Subasira
"Indonesia adalah negara tropis yang memiliki kelembaban tinggi, kondisi ini memudahkan manusia untuk mengalami infeksi akibat jamur. Salah satu jamur yang dapat menginfeksi manusia adalah Candida albicans. C. albicans dapat menyebabkan kandidiasis yang merupakan infeksi jamur dengan insiden tinggi. Perawatan antijamur dapat dilakukan dengan menggunakan obat antijamur. Infeksi jamur sering terjadi yang menyebabkan penggunaan obat antijamur mengalami resistensi, oleh karena itu, kebutuhan untuk memeriksa senyawa aktif dari bahan alami yang memiliki aktivitas antijamur perlu ditingkatkan. Salah satu tanaman yang tersebar di Indonesia yang dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan adalah Tanduk Cananga (Artabotrys hexapetalus (L.f) Bhandari). Tanduk Cananga telah diketahui memiliki aktivitas antijamur dalam ekstrak metanol dari daun. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antijamur ekstrak dan fraksi diklorometana dari kulit tanduk Kanenanga. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi menggunakan pelarut heksana dan diklorometana. Diikuti dengan fraksinasi menggunakan metode kromatografi kolom. Tes aktivitas antijamur dilakukan secara in vitro dengan metode mikrodilusi. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak diklorometana kulit tanduk Cananga memiliki aktivitas antijamur terhadap Candida albicans dengan konsentrasi penghambatan minimum 200 μg/mL. Fraksi Dichloromethane I dan II memiliki aktivitas antijamur Candida albicans dengan konsentrasi penghambatan minimum 50 μg/mL, fraksi diklorometana III, IV, V, VI, VII, dan VIII memiliki aktivitas antijamur terhadap Candida albicans dengan konsentrasi penghambatan minimum 100 μg/mL mL. Disimpulkan bahwa ekstrak dan fraksi diklorometana memiliki aktivitas antijamur terhadap Candida albicans.

Indonesia is a tropical country that has high humidity, this condition makes it easy for humans to experience infections due to fungi. One fungus that can infect humans is Candida albicans. C. albicans can cause candidiasis which is a fungal infection with a high incidence. Antifungal treatment can be done using antifungal drugs. Fungal infections often occur causing the use of antifungal drugs to experience resistance, therefore, the need to examine active compounds from natural substances that have antifungal activity needs to be increased. One of the plants that are spread in Indonesia that is known to have various health benefits is the Cananga Horn (Artabotrys hexapetalus (L.f) Bhandari). Cananga horn has been known to have antifungal activity in methanol extracts from the leaves. This research was conducted to examine the antifungal activity of extracts and dichloromethane fraction from the horn bark of Kanenanga Horn. The extraction method used in this study is the maceration method using hexane and dichloromethane solvents. Followed by fractionation using column chromatography methods. Antifungal activity tests were carried out in vitro by the microdilution method. The results of this study indicate dichloromethane extracts of the skin of the Cananga Horn horn have antifungal activity against Candida albicans with a minimum inhibitory concentration of 200 μg/mL. Dichloromethane fractions I and II have antifungal activity Candida albicans with a minimum inhibitory concentration of 50 μg/mL, dichloromethane fractions III, IV, V, VI, VII, and VIII have antifungal activity against Candida albicans with a minimum inhibitory concentration of 100 μg/mL mL. It was concluded that dichloromethane extracts and fractions had antifungal activity against Candida albicans."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Respatiphala Ardha Satwika
"Sengatan duri bintang laut Acanthaster planci terbukti mempunyai aktivitas biologi fosfolipase-A2 (PLA2), DNAse II (plancitoxin), dan peptida antikoagulan (plancinin) yang mengakibatkan banyak aktivitas biologi merugikan pada manusia seperti hemolitik, pembengkakan, myonocretic, pembentukan edema dan aktivitas antikoagulan. Penelitian ini berhasil memurnikan enzim fosfolipase-A2 pada spesimen duri A. planci sebanyak 50 gr dengan menggunakan metode sonikasi, pemanasan dan fraksinasi ammonium sulfat. Aktivitas PLA2 tertinggi terdapat pada fraksi pengendapan ammonium sulfat 20% sebanyak 108,48 unit/mg dengan tingkat kemurnian 20 kali lebih besar dari crude venom, telah dibuktikan bahwa metode ini memberikan tingkat pemurnian yang sama dan lebih efisien jika dibandingkan dengan metode-metode yang digunakan untuk memurnikan enzim pada umumnya.

The sting of Acanthaster planci thorns starfish shown to have biological activity of phospholipase-A2 (PLA2), DNAse II (plancitoxin), and anticoagulant peptide (plancinin) which resulted in many adverse biological activity in humans, such as hemolytic, swelling, myonocretic, edema formation and anticoagulant activity. This study succeeded in purifying the enzyme phospholipase-A2 in thorns of A. planci specimens 50 gr by using a simple heating method and the precipitation of ammonium sulphate fractionation. The highest PLA2 activity present in ammonium sulphate precipitation fraction of 20% of 108.48 units/mg with a purity level of 20.75 times greater than the crude venom, it?s proven that this method provides the same level of purification and more efficient than the methods used to purify the enzyme in general."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S680
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library