Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stevani Yuliana Anita
"Penelitian ini merupakan penelitian fraseologi yang meneliti tentang perbandingan tingkat kesepadanan makna dan bentuk antaridiom bahasa Jerman yang memiliki komponen kata “Geld” dan komponen kata yang bersinonim dengan “Geld” dengan padanannya dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan melalui metode analisis kontrastif untuk memperoleh perbandingan antarfrasem di dua bahasa berdasarkan makna fraseologis, makna leksikal dan struktur sintaksis yang dimiliki frasem, dalam hal ini idiom, dan padanannya. Dari tujuh belas idiom bahasa Jerman yang memuat komponen kata “Geld” dan komponen kata yang bersinonim dengan “Geld” objek penelitian, terdapat dua idiom bahasa Jerman yang memiliki relasi kesepadanan penuh (totale-Äquivalenz) dengan padanan idiomnya dalam bahasa Indonesia, tiga belas idiom bahasa Jerman yang memiliki relasi kesepadanan sebagian (partielle-Äquivalenz) dan relasi kesepadanan subtitusi (Substitutions-Äquivalenz) dengan padanan idiomnya dalam bahasa Indonesia, satu idiom bahasa Jerman yang hanya memiliki relasi kesepadanan subtitusi (Substitutions-Äquivalenz) dengan padanannya dalam bahasa Indonesia dan satu idiom bahasa Jerman yang tidak memiliki relasi kesepadanan (Null-Äquivalenz) dengan padanannya dalam bahasa Indonesia.
.....This phraseology research aims to compare the level of equality of meaning and form between german phrasem and indonesian phrasem, in this case idioms, containing components “Geld” and components which are synonymous to “Geld. This contrastive research compares the idioms based on phraseological meaning, lexical meaning and syntactic structure owned by idioms and their equivalents. Of the seventeen german idioms containing the word "Geld" and components synonymous with “Geld” that were used as research objects, this study obtained following results:There are two german idioms that have a full equality relation (totale-Äquivalenz) with their equivalents in Indonesian, thirteen german idioms that have partial equality relation (partielle-Äquivalenz) and equality relations substitution (Substitutions-Äquivalenz) with their equivalents in Indonesian, one german idiom that has only substitution relation (Substitutions-Äquivalenz) with its equivalent in Indonesian and one German idiom that has no equivalent (Null-Äquivalenz) with its equivalent in Indonesian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vul`fson, R.Ye.
"Buku yang berjudul Uprazhneniya po leksike i frazeologii ini ditulis oleh R. E. Vul'fson, M. V. Sokolova, dan Z. G. Yampol'skaya; editor, G. N. Lebedeva; teknik editor, E. V. Ivanova; korektor, N. N. Petrovskaya. Buku ini membahas fraseologi dalam bahasa Rusia."
Moskwa: Prosveshhenie, 1967
RUS 491.76 VUL u
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Marva Ninella Alevina Ichwan
"Fraseologi adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang belum banyak dikenal secara luas di Indonesia. Penyebabnya adalah cabang fraseologi masih belum dipisah sebagai subdisiplin, melainkan digabung dengan semantik. Fraseologi dalam bahasa Indonesia diartikan dalam Kamus Linguistik sebagai kaidah perangkaian kata; cara-cara memakai kata atau frase dalam tulisan atau ujaran; gaya bahasa (Kridalaksana, 2013). Penelitian ini membahas penerjemahan frasem khususnya jenis idiom dalam bahasa Jerman yang ditemukan dalam buku berjudul Parole Teetee. Proses penelitian diawali dengan mendata semua idiom teks bahasa Jerman yang ada dalam buku Parole Teetee, kemudian membandingkan dengan hasil terjemahan dalam teks sasaran (TSa). Dilanjutkan dengan mencari makna harfiah dan idiomatis idiom lewat kamus Duden 11 Redewendungen dan Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia apabila ditemukan padanan idiom dalam bahasa Indonesia. Langkah terakhir adalah menganalisis hasil terjemahan idiom menggunakan teori Skopos untuk mengetahui bagaimana penerjemahan idiom dilakukan berdasarkan tujuan dari penerjemah. Hasil penelitian dibagi ke dalam dua jenis idiom menurut Burger (2015, dalam Ajie, 2019), yaitu idiom penuh (Voll-Idiome) sebanyak enam data dan idiom sebagian (Teil-Idiome) sebanyak delapan data.

Phraseology is a branch of linguistic study that has not been widely recognized in Indonesia. The reason is because the term ‘phraseology’ is still not separated from semantics, not as an independent subdiscipline. Kamus Linguistik defined the word phraseology as the rules of word association; ways of using words or phrases in writing or speech; language style (Kridalaksana, 2023). This research discusses the translation of phraseme, especially the types of idioms in German found in the children novela entitled Parole Teetee. The research process begins with recording all the idioms found in the source text (German). Then compare the idiom data with their translation results in the target text (Indonesian). After that, the literal and idiomatic meanings of idioms were searched through the German dictionary Duden 11 Redewendungen and Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia if an idiom has its equivalent found in Indonesian. The last step is to analyze the results of idiom translation using Skopos theory to find out how idiom translation is done based on the purpose of the translator. The results of the analysis are divided into two types of idioms according to Burger (2015, in Ajie, 2019), Teil-Idiome (partial idiom) and Voll-Idiome (full idiom)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marva Ninella Alevina Ichwan
"Fraseologi adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang belum banyak dikenal secara luas di Indonesia. Penyebabnya adalah cabang fraseologi masih belum dipisah sebagai subdisiplin, melainkan digabung dengan semantik. Fraseologi dalam bahasa Indonesia diartikan dalam Kamus Linguistik sebagai kaidah perangkaian kata; cara-cara memakai kata atau frase dalam tulisan atau ujaran; gaya bahasa (Kridalaksana, 2013). Penelitian ini membahas penerjemahan frasem khususnya jenis idiom dalam bahasa Jerman yang ditemukan dalam buku berjudul Parole Teetee. Proses penelitian diawali dengan mendata semua idiom teks bahasa Jerman yang ada dalam buku Parole Teetee, kemudian membandingkan dengan hasil terjemahan dalam teks sasaran (TSa). Dilanjutkan dengan mencari makna harfiah dan idiomatis idiom lewat kamus Duden 11 Redewendungen dan Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia apabila ditemukan padanan idiom dalam bahasa Indonesia. Langkah terakhir adalah menganalisis hasil terjemahan idiom menggunakan teori Skopos untuk mengetahui bagaimana penerjemahan idiom dilakukan berdasarkan tujuan dari penerjemah. Hasil penelitian dibagi ke dalam dua jenis idiom menurut Burger (2015, dalam Ajie, 2019), yaitu idiom penuh (Voll-Idiome) sebanyak enam data dan idiom sebagian (Teil-Idiome) sebanyak delapan data.

Phraseology is a branch of linguistic study that has not been widely recognized in Indonesia. The reason is because the term ‘phraseology’ is still not separated from semantics, not as an independent subdiscipline. Kamus Linguistik defined the word phraseology as the rules of word association; ways of using words or phrases in writing or speech; language style (Kridalaksana, 2023). This research discusses the translation of phraseme, especially the types of idioms in German found in the children novela entitled Parole Teetee. The research process begins with recording all the idioms found in the source text (German). Then compare the idiom data with their translation results in the target text (Indonesian). After that, the literal and idiomatic meanings of idioms were searched through the German dictionary Duden 11 Redewendungen and Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia if an idiom has its equivalent found in Indonesian. The last step is to analyze the results of idiom translation using Skopos theory to find out how idiom translation is done based on the purpose of the translator. The results of the analysis are divided into two types of idioms according to Burger (2015, in Ajie, 2019), Teil-Idiome (partial idiom) and Voll-Idiome (full idiom)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kunin, Aleksandr Vladimirovich
"Buku yang berjudul Anglo-Russkij frazeologicheskij slovar' ini disusun oleh Aleksandr Vladimirovich Kunin; editor, T. B. Barshevskaya; teknik editor, S. P. Lebedeva; korektor, N. A. Alekseyuk, A. T. Kobzar', M. A. Lupanova. Buku ini merupakan sebuah kamus fraseologi Inggris-Rusia."
Moskwa: Sovetskaya Entsiklopediya, 1967
R RUS 491.73 KUN a (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Budiwiyanto
"Para peneliti mendapati bahwa gugus kata banyak digunakan di berbagai jenis teks pada wacana akademis—cara berpikir dan menggunakan bahasa yang ada di lingkungan akademis. Penelitian ini bertujuan menemukan karakteristik gugus kata dalam bahasa Indonesia wacana akademis tulis dengan mengidentifikasi frekuensi kemunculan, variasi, dan persebaran gugus kata serta menemukan struktur gramatikal dan fungsi wacana gugus kata. Penelitian ini menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif dengan mengombinasikan pendekatan tergerakkan korpus (corpus-driven-approach) dan pendekatan berbasis korpus (corpus-based approach). Untuk mengidentifikasi gugus kata di dalam korpus digunakan peranti WordSmith 7.0. Korpus penelitian ini terdiri atas 12.505.330 kata (token) yang diambil dari empat jenis teks: skripsi, tesis, disertasi, dan artikel jurnal dengan jumlah keseluruhan 1.800 naskah yang terdiri atas enam displin ilmu dari tiga ranah keilmuan, yaitu filsafat dan hukum (ranah ilmu sosial dan humaniora), kimia dan komputer (ranah ilmu sains dan komputer), serta kedokteran dan keperawatan (ranah ilmu kesehatan). Penelitian ini menemukan 150 gugus kata yang terdiri atas tiga hingga lima kata dengan total frekuensi kemunculan 156.453 kali, misalnya pada penelitian ini, dapat dilihat pada gambar, dan yang digunakan dalam penelitian ini. Selain gugus kata yang khas, penelitian ini juga menemukan 20 gugus kata bersama, yaitu gugus yang muncul secara bersama-sama pada keenam disiplin ilmu. Gugus kata pada umumnya berstruktur taklengkap dan dapat diklasifikasi ke dalam dua kategori utama: gugus frasal dan gugus klausal. Gugus berpola preposisi + frasa nominal merupakan pola yang paling banyak variasinya dan paling tinggi frequensi pemakaiannya, sementara klausa relatif dengan pola yang + frasa verbal pasif + fragmen frasa preposisional adalah yang paling banyak digunakan. Dari segi fungsi wacana, yang paling sering muncul adalah gugus berorientasi penelitian, sedangkan gugus berorientasi partisipan terendah. Subfungsi deskripsi merupakan fungsi yang paling tinggi frekuensi penggunaannya, sedangkan fungsi komparasi adalah yang terendah.

Researchers found that lexical bundles are pervasively used in various types of text in academic discourse—the ways of thinking and using language in the academic environment. This study aims to find the characteristics of Indonesian lexical bundles in written academic discourse by identifying the frequency of occurrence, variation and distribution as well as finding the grammatical structure and the discourse function. This research used a mixed-method design by combining corpus-driven and corpus-based approaches. To identify lexical bundles in the corpus, WordSmith 7.0 corpus tool was used. The corpus used in this research consists of 12,505,330 tokens taken from undergraduated thesis, postgraduated thesis, dissertation, and journal article with a total of 1,800 manuscripts. This study found 150 lexical bundles consisting of three to five words with a total occurrence frequency of 156,453, such as pada penelitian ini, dapat dilihat pada gambar, dan yang digunakan dalam penelitian ini. This study also found 20 shared lexical bundles, namely bundles that appear together in all disciplines. Lexical bundles are generally incomplete structures and can be classified into two main categories: phrasal bundles and clausal bundles. Bundles patterning prepositional + nominal phrase are the most varied and the most frequent in usage, while relative clauses with patterns that + passive verbal phrase + prepositional phrase fragment are the most widely used. In terms of discourse function, research-oriented bundles are the most frequently used, while participant-oriented bundles are the lowest bundles. The description sub-function is the highest frequency in usage, while the comparitive function is the lowest."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Budiwiyanto
"Para peneliti mendapati bahwa gugus kata banyak digunakan di berbagai jenis teks pada wacana akademis—cara berpikir dan menggunakan bahasa yang ada di lingkungan akademis. Penelitian ini bertujuan menemukan karakteristik gugus kata dalam bahasa Indonesia wacana akademis tulis dengan mengidentifikasi frekuensi kemunculan, variasi, dan persebaran gugus kata serta menemukan struktur gramatikal dan fungsi wacana gugus kata. Penelitian ini menggunakan metode gabungan kuantitatif dan kualitatif dengan mengombinasikan pendekatan tergerakkan korpus (corpus-driven-approach) dan pendekatan berbasis korpus (corpus-based approach). Untuk mengidentifikasi gugus kata di dalam korpus digunakan peranti WordSmith 7.0. Korpus penelitian ini terdiri atas 12.505.330 kata (token) yang diambil dari empat jenis teks: skripsi, tesis, disertasi, dan artikel jurnal dengan jumlah keseluruhan 1.800 naskah yang terdiri atas enam displin ilmu dari tiga ranah keilmuan, yaitu filsafat dan hukum (ranah ilmu sosial dan humaniora), kimia dan komputer (ranah ilmu sains dan komputer), serta kedokteran dan keperawatan (ranah ilmu kesehatan). Penelitian ini menemukan 150 gugus kata yang terdiri atas tiga hingga lima kata dengan total frekuensi kemunculan 156.453 kali, misalnya pada penelitian ini, dapat dilihat pada gambar, dan yang digunakan dalam penelitian ini. Selain gugus kata yang khas, penelitian ini juga menemukan 20 gugus kata bersama, yaitu gugus yang muncul secara bersama-sama pada keenam disiplin ilmu. Gugus kata pada umumnya berstruktur taklengkap dan dapat diklasifikasi ke dalam dua kategori utama: gugus frasal dan gugus klausal. Gugus berpola preposisi + frasa nominal merupakan pola yang paling banyak variasinya dan paling tinggi frequensi pemakaiannya, sementara klausa relatif dengan pola yang + frasa verbal pasif + fragmen frasa preposisional adalah yang paling banyak digunakan. Dari segi fungsi wacana, yang paling sering muncul adalah gugus berorientasi penelitian, sedangkan gugus berorientasi partisipan terendah. Subfungsi deskripsi merupakan fungsi yang paling tinggi frekuensi penggunaannya, sedangkan fungsi komparasi adalah yang terendah.

Researchers found that lexical bundles are pervasively used in various types of text in academic discourse—the ways of thinking and using language in the academic environment. This study aims to find the characteristics of Indonesian lexical bundles in written academic discourse by identifying the frequency of occurrence, variation and distribution as well as finding the grammatical structure and the discourse function. This research used a mixed-method design by combining corpus-driven and corpus-based approaches. To identify lexical bundles in the corpus, WordSmith 7.0 corpus tool was used. The corpus used in this research consists of 12,505,330 tokens taken from undergraduated thesis, postgraduated thesis, dissertation, and journal article with a total of 1,800 manuscripts. This study found 150 lexical bundles consisting of three to five words with a total occurrence frequency of 156,453, such as pada penelitian ini, dapat dilihat pada gambar, dan yang digunakan dalam penelitian ini. This study also found 20 shared lexical bundles, namely bundles that appear together in all disciplines. Lexical bundles are generally incomplete structures and can be classified into two main categories: phrasal bundles and clausal bundles. Bundles patterning prepositional + nominal phrase are the most varied and the most frequent in usage, while relative clauses with patterns that + passive verbal phrase + prepositional phrase fragment are the most widely used. In terms of discourse function, research-oriented bundles are the most frequently used, while participant-oriented bundles are the lowest bundles. The description sub-function is the highest frequency in usage, while the comparitive function is the lowest."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library