Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwiseptia Nadiantari
"

Prevalensi masalah kesgimul di DKI Jakarta tahun 2013 meningkat dibanding tahun 2007 namun hanya 39,5% di antaranya yang mendapat perawatan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh tingkat Oral Health Literacy (OHL). Tingkat OHL yang rendah dapat mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat OHL pada penduduk dewasa dan kaitannya dengan oral health key literacy outcomes seperi kunjungan terakhir ke dokter gigi, alasan berkunjung ke dokter gigi, dan frekuensi merokok. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kaitan antara tingkat OHL dengan kunjungan terakhir ke dokter gigi dan alasan berkunjung ke dokter gigi (p<0,05)namun tidak dengan frekuensi merokok (p>0,05).


Prevalence of Oral health problems among adults during 2013 in DKI Jakarta increased from 2007 but only 39.5% of them got treatment from dental clinicians. This can be influenced by the level of Oral Health Literacy (OHL) that will affect their health behaviours. This study aims to know the OHL level and its relation to its Key Literacy outcomes such as last visit to dentist, reason to go to dentist, and smoking frequencies. Results showed that there’s an association between OHL and its outcomes (p<0,05) except with smoking frequencies (p>0,05)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisang Residata
"Pola konsumsi rokok merupakan tema penting di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi merokok di Indonesia dengan menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (IDHS). Dalam penelitian ini, Determinan frekuensi merokok seperti Umur, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, Tingkat Kesejahteraan, Status Pernikahan dan Tempat Tinggal. diteliti untuk menentukan pengaruhnya terhadap frekuensi merokok. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ordinal, ditemukan bahwa individu yang termasuk dalam kategori umur remaja (15-24 tahun), berjenis kelamin laki-laki, memiliki tingkat pendidikan dan tingkat kesejahteraan yang lebih rendah, berstatus belum menikah atau cerai/hidup terpisah, serta tinggal di wilayah perkotaan cenderung akan menjadi perokok dengan frekuensi yang tinggi. Hasil ini memberikan bukti empiris yang kuat mengenai faktor-faktor risiko yang perlu menjadi perhatian utama dalam merancang strategi pencegahan untuk mengendalikan perilaku merokok di kalangan masyarakat Indonesia.

The pattern of cigarette consumption is an important theme in Indonesia. This study aims to analyze the factors influencing smoking frequency in Indonesia using data from the Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS). In this research, determinants of smoking frequency such as Age, Gender, Education Level, Wealth Index, Marital Status, and Residence were examined to determine their impact on smoking frequency. Based on the results of ordinal logistic regression analysis, it was found that individuals who fall into the teenage age category (15-24 years), are male, have lower education and wealth levels, are unmarried or divorced/separated, and live in urban areas tend to be smokers with high frequency. These results provide strong empirical evidence regarding the risk factors that need to be a primary focus in designing prevention strategies to control smoking behavior among the Indonesian population."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library