Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harry Priyulanda Rukka
Abstrak :
Sistem dan fasilitas Penyediaan Air Bersih merupakan salah satu bentuk/kategori infrastruktur milik publik/umum yang diperlukan sebagai kebutuhan dasar sosial dan ekonomi manusia. Oleh karenanya salah satu kebijakan pemerintah daerah di dalam meningkatkan mutu pelayanan kebutuhan air bersih adalah dengan menambah pembangunan infrastruktur air bersih baru, yaitu dengan melibatkan peran pihak swasta, melalui pola kerjasama. Kendala lain yang dihadapi, yaitu biaya investasi (cost) yang dikeluarkan masih belum dapat berimbang dengan revenue hasil pendapatan air bersih, karena mengingat fungsi pemerintah dalam jasa pelayanan terhadap masyarakat yaitu pelayanan untuk sosial dan pelayanan untuk jasa komersial. Untuk itu diperlukan adanya pengkajian tentang kelayakan suatu proyek investasi pengembangan penyediaan air bersih guna mendapatkan pola kelembagaan kerjasama yang optimum. Dimana Pola Kerjasama Build Operate Transfer (BOT) adalah salah satu alternatifnya. Oleh karenanya, tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan model pola kelembagaan Build Operate Transfer (BOT) yang dapat meningkatkan kelayakan suatu investasi pengembangan penyediaan air bersih. Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan alternatif model pola kelembagaan BOT yang optimum maka digunakan 3 (tiga) macam metode analisis yaitu anal isis AI-IP (untuk melihat faktor yang paling berpengaruh pada pola kelembagaan), analisis deskriptif (untuk mencari tingkat pengaruh variabel kelembagaan terhadap peningkatan kualitas pelayanan), dan terakhir adalah analisis sensitivitas (dengan mensimulasi NPV I Net Present Value dengan simulasi Monte Carlo yang bertujuan untuk mencari NPV paling tinggi). Setelah ketiga metode tersebut dilakukan, maka hasil penelitian yang diperoleh adalah terpilihnya model pola JV-BOT sebagai model pola kelembagaan kerjasama BOT yang optimum dengan masa konsesi 20 tahun (dilihat dari adanya peningkatan nilai NPV sebesar 113.46 % terhadap pola kelembagaan eksisting dengan lama konsesi yang sama). Sedangkan pihak yang terlibat adalah Pihak pemegang konsesi (operator), Supplier selaku investor equity dan PDAM 1 Pemkot.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nano Oktaviano Prakasa Medika
Abstrak :
Air merupakan kebutuhan dasar manusia yang keberadaannya telah dijamin konstitusi, yakni pada pasal 33 UUD 1945, ayat 3 yang berbunyi: "Bumi dan air dan kekayaan afam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat". Sejak awal pendiri negara ini telah menyadari perlunya penyediaan kebutuhan dasar, termasuk air, dijamin dalam konstitusi yang merupakan kontrak sosial antara pemerintah dan warganegara. Banyak pihak saat ini memandang air sebagai blue gold atau emas biru. Itu menyebabkan banyak pihak yang berkepentingan mereguk keuntungan di sektor air.Ada empat issue air yang sekarang berkembang balk ditingkat local, global, nasional adalah hak atas air (water right), nilai dan harga air (water value and price), (crisis air dan privatisasi air. Kebutuhan penyediaan prasarana untuk memenuhi hajat orang banyak di berbagai sektor di banyak negara di dunia, saat ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja mengingat keterbatasan kemampuan pemerintah, akan tetapi memeriukan kehadiran pihak swasta atau investor dalam penyediaan prasarana. Keterbatasan pemerintah mengikuti perkembangan teknologi, ketidakmampuan perzgeloiaan operasional yang transparan dan efisien serta sifat dad infrastruktur itu sendiri yang tidak lagi mungkin dapat dipenuhi oleh ketersediaan sumber daya manusia yang ada. Pengembangan penyediaan prasarana yang efisien melalui keterlibatan pihak investor tidak fain karena untuk memenuhi keinginan masyarakat artinya tidak saja efisien dan ekonomis tetapi juga harus memiliki dimensi sosial. Untuk mengurangi persepsi risiko tinggi saat ini, panting untuk memberikan data-data yang dapat dipercaya kepada investor. dalam pengaturan kerjasama dan penanganan risiko dalam menjaiankan kegiatan yang melibatkan banyak pihak maka perlu dilakukan pengaturan yang saling mengikat dan dengan menganut prinsip saling menguntungkan. Untuk mengetahui prioritas risiko dalam pengembangan pelayanan air bersih dengan menilai tingkat pengaruh dan frekuensinya dilakukan analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). Setelah prioritas risiko didapatkan, maka dilakukan analisis data statistik dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Product) untuk menghasilkan risk modeling. Kemudian model risiko yang paling berpengaruh disimulasi dengan Monte Carlo Simulation untuk mempermudah optimasi dan validasi model risiko dalam pengembangan pelayanan air bersih.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyanto Haribowo
Abstrak :
This study aims to develop a seawater distiller that can be used to purify water by using electrical energy to power the heating elements used in the condensation phase of distillation. Varying numbers of water heating elements and water levels in the evaporator unit were analyzed to determine the ideal device configuration. The distillation device consisted of a container unit, a water level control unit, and an evaporation chamber unit. Distillation was conducted in two experiments, one with a water level of 8 cm and the other, 4 cm, in the evaporation unit. Each experiment comprised eight tests, in which 1–6 water heating elements were used in various configurations; identical configurations were used in both experiments. The seawater used was obtained from the Indian Ocean off Balekambang Beach, Malang Regency, Indonesia. The largest purified water volume obtained among the 16 experimental conditions was 3.94 L at a cost of IDR 790 per liter. The effectiveness percentage toward water quality improvement in terms of pH, electrical conductivity, TDS, and maximum salinity was 9.88%, 99.98%, 99.96%, and 100%, respectively. In the future, a full-scale experiment will be conducted on site. The use of this device will therefore benefit people in areas with water scarcity.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Ratna Uly
Abstrak :
Krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia menyebabkan aktivitas perekonomian rakyat mengalami kemunduran termasuk di dalamnya adalah usaha budidaya peternakan ikan. Berdasarkan data yang diperoleh pada akhir tahun 1996, jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan tercatat 27 juta jiwa, namun pada tahun 1999 meningkat menjadi sekitar 54 juta jiwa. Luas wilayah Kabupaten Kampar ± 11.707,60 km2. dengan potensi lahan untuk pengembangan budidaya perikanan air-tawar dalam kolam seluas 2.000 ha yang terdiri dari kolam berpengairan irigasi luasnya 826,60 ha dan kolam tadah hujan luasnya 1.137,40 ha. Pemanfaatan lahan untuk kolam di Kabupaten Kampar tahun 2000 baru meliputi lahan seluas 538 ha, jadi untuk usaha pengembangannya masih terbuka peluang lahan yang sangat besar. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah kegiatan budidaya air-tawar kolam dapat meningkatkan kualitas hidup peternak ikan di Kabupaten Kampar 2. Faktor- faktor apa saja yang menentukan dalam peningkatan hasil produksi dan pendapatan dari kegiatan budidaya perikanan air-tawar tersebut. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengukur derajat huhungan meningkatnya hasil produksi budidaya perikanan air-tawar dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat 2. Menentukan ukuran kolam budidaya yang layak dan dapat meningkatkan pendapatan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel-variabel budidaya perikanan mempunyai korelasi terhadap kualitas hidup 2. Tingkat kemampuan sumber daya manusia masyarakat peternak ikan dalam pengembangan kegiatan budidaya perikanan sangat menentukan berhasilnya upaya peningkatan kualitas hidup. Lokasi penelitian ada tiga kecamatan di Kabupaten Kampar, ditentukan berdasarkan purposed sampling. Masing-masing kecamatan ditentukan tiga desa yang merupakan wilayah yang potensial dalam budidaya perikanan air-tawar dalam kolam. Penentuan banyaknya sampel individu (responden) di tiap-tiap desa digunakan cara simple random sampling, yang keseluruhannya berjumlah 180 responden. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengamatan lapangan serta wawancara berdasarkan kuesioner, wawancara dengan masyarakat peternak ikan, masyarakat bukan peternak ikan, dengan petugas lapangan. Sumber data sekunder diperoleh dari literatur dan pihak instansi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Variabel-variabel kualitas hidup yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, 1) Kesehatan masyarakat 2) Pendapatan, 3) Pendidikan, 4) Peran serta, 5) Ketenteraman dan keadilan dan 6) Kualitas lingkungan. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan memakai statistik non-parametrik, yaitu menggunakan rumus Chi-kuadrat yang diteruskan dengan uji contingency, disertai pula dengan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa peningkatan pendapatan dari usaha budidaya perikanan air-tawar merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat. Berdasarkan pengukuran analisis kelayakan usaha budidaya perikanan air-tawar bahwa, ukuran kolam 400m2 layak untuk usaha budidaya ikan. Faktor-faktor yang menentukan dalam usaha pengembangan kegiatan budidaya perikanan air-tawar di Kabupaten Kampar adalah: 1) Faktor pelaku perikanan yaitu masih kurangnya kualitas sumber daya manusia peternak ikan sebagai pelaku langsung usaha perikanan; dan 2) Faktor yang terkait dengan kegiatan perikanan, yaitu: a. Aparatur perikanan yang profesional terbatas jumlahnya , b. Produktivitas Balai Benih ikan (BBI) di Bangkinang kurang mencukupi kebutuhan benih untuk budidaya, hal ini disebabkan masih kurangnya sarana dan prasarana pembenihan dan biaya operasional, c. Kurangnya permodalan untuk pengembangan usaha budidaya d. Koperasi belum berfungsi dengan baik dalam menyalurkan sarana produksi dan memperluas jaringan pemasaran, e. Sarana jalan dan tranportasi di beberapa tempat tertentu kurang memungkinkan untuk pengembangan usaha perikanan, f. Konsumsi ikan per kapita masyarakat per tahun masih rendah dan g. Sarana informasi perikanan masih kurang.
The Improvement of the Community Quality of Life through Fresh Water Fish AquacultureThe monetary crisis which influence economy in Indonesia causes people economy activity is undergoing decline include of the fish culture effort. Based on data in 1996, the population who lives under poverty line recorded 27 million person, but in 1999 increase to be 50 million people. The wide area of Kabupaten Kampar ± 11.707,60 km2, with the land potency for fresh water fish aquaculture development in the pool wide area 2.000 ha consist of pool has irrigation waters system wide area 862,60 ha and temporary pool with the waters system come from rain wide area 1.137,40 ha. The utilization of land for pool in the Kabupaten Kampar for 2000 period consist of wide land 538 ha, the big opportunity effort to develop the land is open widely. The problem in this research: 1. Does the fresh water fish aquaculture influence the community of life? 2. What kind of factors determine for the income improvement and fresh water fish aquaculture production. The research has purpose to: 1. Measure degree of relation the increasing of fresh water fish aquaculture production with the community quality improvement 2. Measure benefits pool measurement in order to improve income and life quality entirely. The location of research is divided into three location such as Kabupaten Kampar, determine is based on purposed sampling. Each sub-district is selected three villages that have potential area for fresh water fish aquaculture. Furthermore in order to determine individual sample (respondent) in every village is used by simple random sampling, with total amount of 180 respondents. The primary data collection is carry out by using direct observation and also interview based on questionnaire, interview, with the fisherman community, non-fisherman community, with site survey staff. The secondary data source is taken from literature and institution party has connection with the issue. The variables quality of life is used in this research as follows, 1) Community health 2) Income, 3) Education, 4) Community role, 5) Tranquility and Justice, and 6) Environment quality. The data analysis is carrying out quantitative by using non-parameter statistic, such as using Chi-quadrate formulation which followed to the contingency test together with qualitative analysis. Based on the above relation can take into conclusion that income improvement of fresh water fish aquaculture is one of essential factor in term of community life quality improvement has source of revenue. The problem is recognized in order to develop fresh water fish culture activity effort to increase fishery production and income as follows: 1) The fisherman executor: there is still low of human resources quality as direct executor in the fishery field; and 2) Related factor with the fishery activity such as: a. Limitation of human resources of fishery apparatus which is professional, b. There is still low of BBI productivity in Bangkinang due to lack of process of seed and operational cost. It is difficult for BBI to implement its function to produce enough and certain kind of fish seed, c. It is not yet investor which invests the asset to develop this pool aquaculture effort, d. It is no function well of the cooperative society to allocate production facility and expand of marketing network, e. Lack of road and transportation facility on several places which possible to develop fishery effort, f. There is still low of fish consumption by community per capita per year and g. lack of information facility.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T7502
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Kurniawan
Abstrak :
[ABSTRAK
Lapangan-X merupakan lapangan gas di Cekungan Kutai yang dikembangkan sejak tahun 1986. Reservoar lapangan-X merupakan endapan delta Miosen akhir yang berlapis, dimana dikarakterisasikan oleh formasi yang didominasi oleh lempung. Perselingan antara batupasir dan batuserpih menghasilkan heterogenitas porositas yang cukup tinggi. Salah satu metode yang efektif dalam mengatasi tingkat heterogenitas yang tinggi adalah dengan metode Artificial Neural Network (ANN). ANN menggunakan algoritma Probabilistic Neural Network (PNN) mampu mendiskriminasikan daerah yang memiliki sebaran porositas yang tinggi dan rendah dengan baik pada zona Fresh Water Sand (FWS) lapangan-X dibanding dengan metode Multiatribut linier yang cenderung merupakan nilai sebaran porositas rata-rata. Nilai korelasi hasil prediksi terhadap target menggunakan metode PNN mencapai 0.8610 dengan rata-rata kesalahan (average error) sebesar 0.0283, sementara nilai korelasi hasil metode Multiatribut linier hanya sebesar 0.7098 dengan rata-rata kesalahan (average error) sebesar 0.0398. Hasil PNN pada sayatan waktu +10 ms dari horizon FS33 berhasil mengkarakterisasikan sebaran porositas batupasir yang bersih dari lempung di bagian selatan daerah penelitian, dimana fasies pengendapan batupasir tersebut diinterpretasikan berasal dari dataran delta. Sementara sayatan waktu -10 ms dari horizon FS42, menunjukan sebaran porositas batugamping dengan fasies pengendapannya diinterpretasikan berasal dari lingkungan neritik (shelf). Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa metode PNN berhasil menggambarkan sebaran porositas batuan di zona Fresh Water Sand (FWS) lapangan-X dengan baik sehingga hasil prediksi penyebaran yang dilakukan mampu mendekati data- data sumuran.
ABSTRACT
X-field is a gas field in Kutai Basin and it has been developed since 1986. Reservoir of X-field is a multi layered upper Miocene deltaic deposits and characterized by a shaly formation. A highly intercalation between sand & shale unit in X-field has been contributed to the heterogeneity of porosity in the area. One of the effective methods to spatially quantify such heterogeneity of porosity is by using Artificial Neural Networks (ANN). ANN with Probability Neural Network (PNN) algorithm has been successfully retained more dynamic range, high and low frequency porosity content, compare to the Multiattributes linear which is tend to show a smoothed, or more averaged prediction. The correlation value from PNN methods can be up to 0.8610 with average error is 0.0283, while correlation value from Multiattribute linear only up to 0.7098 with average error is 0.0398. The time slice of PNN result at +10ms from horizon FS33 has been clearly figured out an accumulation of high porosity in the southern area of the interval target which is indicated as a clean sand lithology based on sensitivity analysis. And such accumulation has formed a distributaries channel trend which is interpreted as delta plain deposits. Meanwhile, the time slice of PNN result at - 10 ms from horizon FS42 has indicated a carbonate lithology which is interpreted as shelf deposits. From this study, it?s concluded that PNN algorithm as a nonlinear function has been successfully showed a better porosity distribution in the Fresh Water Sand (FWS) zone of X-field.;X-field is a gas field in Kutai Basin and it has been developed since 1986. Reservoir of X-field is a multi layered upper Miocene deltaic deposits and characterized by a shaly formation. A highly intercalation between sand & shale unit in X-field has been contributed to the heterogeneity of porosity in the area. One of the effective methods to spatially quantify such heterogeneity of porosity is by using Artificial Neural Networks (ANN). ANN with Probability Neural Network (PNN) algorithm has been successfully retained more dynamic range, high and low frequency porosity content, compare to the Multiattributes linear which is tend to show a smoothed, or more averaged prediction. The correlation value from PNN methods can be up to 0.8610 with average error is 0.0283, while correlation value from Multiattribute linear only up to 0.7098 with average error is 0.0398. The time slice of PNN result at +10ms from horizon FS33 has been clearly figured out an accumulation of high porosity in the southern area of the interval target which is indicated as a clean sand lithology based on sensitivity analysis. And such accumulation has formed a distributaries channel trend which is interpreted as delta plain deposits. Meanwhile, the time slice of PNN result at - 10 ms from horizon FS42 has indicated a carbonate lithology which is interpreted as shelf deposits. From this study, it?s concluded that PNN algorithm as a nonlinear function has been successfully showed a better porosity distribution in the Fresh Water Sand (FWS) zone of X-field.;X-field is a gas field in Kutai Basin and it has been developed since 1986. Reservoir of X-field is a multi layered upper Miocene deltaic deposits and characterized by a shaly formation. A highly intercalation between sand & shale unit in X-field has been contributed to the heterogeneity of porosity in the area. One of the effective methods to spatially quantify such heterogeneity of porosity is by using Artificial Neural Networks (ANN). ANN with Probability Neural Network (PNN) algorithm has been successfully retained more dynamic range, high and low frequency porosity content, compare to the Multiattributes linear which is tend to show a smoothed, or more averaged prediction. The correlation value from PNN methods can be up to 0.8610 with average error is 0.0283, while correlation value from Multiattribute linear only up to 0.7098 with average error is 0.0398. The time slice of PNN result at +10ms from horizon FS33 has been clearly figured out an accumulation of high porosity in the southern area of the interval target which is indicated as a clean sand lithology based on sensitivity analysis. And such accumulation has formed a distributaries channel trend which is interpreted as delta plain deposits. Meanwhile, the time slice of PNN result at - 10 ms from horizon FS42 has indicated a carbonate lithology which is interpreted as shelf deposits. From this study, it’s concluded that PNN algorithm as a nonlinear function has been successfully showed a better porosity distribution in the Fresh Water Sand (FWS) zone of X-field., X-field is a gas field in Kutai Basin and it has been developed since 1986. Reservoir of X-field is a multi layered upper Miocene deltaic deposits and characterized by a shaly formation. A highly intercalation between sand & shale unit in X-field has been contributed to the heterogeneity of porosity in the area. One of the effective methods to spatially quantify such heterogeneity of porosity is by using Artificial Neural Networks (ANN). ANN with Probability Neural Network (PNN) algorithm has been successfully retained more dynamic range, high and low frequency porosity content, compare to the Multiattributes linear which is tend to show a smoothed, or more averaged prediction. The correlation value from PNN methods can be up to 0.8610 with average error is 0.0283, while correlation value from Multiattribute linear only up to 0.7098 with average error is 0.0398. The time slice of PNN result at +10ms from horizon FS33 has been clearly figured out an accumulation of high porosity in the southern area of the interval target which is indicated as a clean sand lithology based on sensitivity analysis. And such accumulation has formed a distributaries channel trend which is interpreted as delta plain deposits. Meanwhile, the time slice of PNN result at - 10 ms from horizon FS42 has indicated a carbonate lithology which is interpreted as shelf deposits. From this study, it’s concluded that PNN algorithm as a nonlinear function has been successfully showed a better porosity distribution in the Fresh Water Sand (FWS) zone of X-field.]
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T44753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanni Rosandi Prihatiningsih
Abstrak :
Tangki Fresh water merupakan bagian dari Fresh water system yang berperan penting untuk menyediakan kebutuhan air tawar di unit Produksi gas Terapung (FPU). Melalui metode reverse osmosis (RO) dalam unit Fresh water generation, terjadi proses perubahan air laut menjadi air tawar yang kemudian disimpan dalam tangki fresh water sebelum didistribusikan lebih lanjut ke berbagai sistem. Saat dilakukan pembersihan rutin tangki pada akhir 2022, ditemukan adanya korosi pitting yang menyebar di dasar tangki. Diketahui bahwa korosi tersebut telah mengurangi ketebalan plat hingga 47.5%. Dalam penelitian ini, pendekatan teknis dan praktis dilakukan dalam pemilihan metode perbaikan untuk menghindari korosi berkelanjutan dan antisipasi berulangnya penyebab utama korosi. Perbaikan yang dilakukan dengan mempertimbangkan regulasi Klas, jenis Coating, aturan pemeliharaan dan Keselamatan serta optimasi waktu dan biaya pengerjaan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kondisi korosi dapat diperbaiki dengan pemilihan produk filler compund yang sesuai dengan spesifikasi coating. Pemilihan dry abrasive blasting media non-metallic recycable sponge sebagai solusi terpilih dengan dampak lingkungan rendah, efek getaran peralatan rendah dan sedikit debu blasting untuk menghindari dampak kesehatan pekerja. Metode coating dilakukan dengan metode airless spray yang efektif. Pada akhir kegiatan dilakukan pengecekan kualitas melalui DFT dan Holiday test. Korosi pada tanki ini merupakan pertama kali di FPU sehingga dengan adanya proyek ini menjadikan pedoman dalam menentukan metode perbaikan tanki yang tepat untuk menghambat laju korosi dan menjaga integritas tanki. ......The fresh water tank is part of the fresh water system which plays an important role in providing fresh water needs in the floating gas production unit (FPU). Through the reverse osmosis (RO) method in the Fresh water generation unit, the process of changing sea water into fresh water occurs which is then stored in a fresh water tank before being distributed further to various systems. During routine cleaning of the tank at the end of 2022, pitting corrosion was found spreading at the bottom of the tank. It is known that the corrosion has reduced the plate thickness by up to 47.5%. In this research, a technical and practical approach was taken in selecting repair methods to avoid continuous corrosion and anticipate the recurrence of the main causes of corrosion. Repairs are carried out taking into account class rules, type of coating, maintenance and safety regulations as well as optimizing work time and costs. From the research results, it is known that corrosion conditions can be improved by selecting filler compound products that comply with coating specifications. Selecting dry abrasive blasting non-metallic recyclable sponge media as the chosen solution with low environmental impact, low equipment vibration effects and little blasting dust to avoid impact on worker health. The coating method is carried out using an effective airless spray method. At the end of the activity, quality checks are carried out through DFT and Holiday tests. Corrosion on this tank is the first time at FPU, so this project provides guidance in determining the appropriate tank repair method to inhibit the rate of corrosion and maintain tank integrity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Trifoni, Jasmina
Abstrak :
Adventure is worthwhile in itself" said the aviation pioneer Amelia Earhart. Roald Amundsen, one of the most intrepid explorers in History, put it much more prosaically when he declared that "adventure is just bad planning". Whichever way you look at it, the spirit of adventure is intrinsic in all of us; it is just a question of finding the right key to unleash it. And that is precisely what this book proposes to do with a collection of 100 adventurous journeys to the four corners of the Earth, on foot or by bicycle, by sailing boat or by off-road transport or even by more "exotic" means of transport, to plunge into the wildest forms of Nature or to encounter peoples who are very different from ourselves, and even to test our physical limits in extreme sports. Some of the adventures included in the book only last a few days, while others are epic journeys -- in the Amazon Forest, along the Grand Trunk Road, the "travelling continent" between Pakistan and India or through the ice of the Antarctic -- that will be remembered as once in a lifetime experiences. The chronicle of each one of these journeys, all of which are truly special, is accompanied by spectacular pictures and practical information and advice because, as Amundsen said, a perfect adventure must be well organised.
Novara, Italy: White Star Publishers, 2013
R 910.202 TRI w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Pujiharti
Abstrak :
ABSTRAK
Luas lahan rawa lebak di provinsi Lampung pada tahun 2012 mencapai 55.714 ha dengan tingkat produktivitas padi 5,13 t/ha sehingga masih berpeluang ditingkatkan. Tulisan ini membahas peluang peningkatan produksi padi di lahan rawa rebak di Lampung. Peningkatan produksi dapat dilakukan melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas lahan, mengurangi senjang hasil, dan menurunkan kehilangan hasil. Indeks pertanaman di lahan rawa lebak dapat ditingkatkan dengan menerapkan sistem surjan. Sementara produktivitas ditingkatkan melalui pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dengan komponen teknologinya antara lain penggunaan varietas unggul baru, cara tanam legowo 2:1 atau 4:1, pemberian hara sesuai kebutuhan tanaman, pengelolaan tata air sehingga tanaman padi terhindar dari terendam atau kekeringan, serta pengelolaan hama dan penyakit secara terpadu. Penurunan senjang hasil dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi spesifik lokasi dan mengintensifkan penyuluhan ke petani. Sementara kehilangan hasil dapat dikurangi melalui penerapan pengelolaan hama dan penyakit secara terpadu dan penggunaan alat dan mesin pertanian pada kegiatan usaha tani. Peningkatan produksi ini akan berdampak pada peningkatan ketersediaan pangan darah dan nasional dalam upaya mencapai swasembada beras.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2017
630 JPPP 36:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mona Adriana
Abstrak :
Kabupaten Purwakarta memiliki potensi yang besar untuk menjadi pelanggan air bersih PDAM, sampai saat ini pelanggan yang baru terpenuhi hanya sebesar 51%, sementara 39% memperoleh air bersih dari sumber lainnya yaitu sumber air dari sumur dan mata air. dari beberapa kecamatan yang ada di daerah kabupaten Purwakarta terdapat beberapa kecamatan yang memiliki potensi tinggi untuk menjadi pelanggan PDAM, yaitu daerah kecamatan Sadang, Purwakarta, Jatiluhur dan Campaka. Penelitian ini dilakukan untuk melihat besarnya Willingness to Pay dari masyarakat kabupaten Purwakarta terhadadp penggunaan air bersih PDAM. Dalam menyelesaikan penelitian digunakan persamaan regersi untuk melihat variabel apa raja yang mempengaruhi besarnya permintaan terhadap air dan di sisi lain bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan antara kemampuan dengan besarnya jumlah pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan saat ini. Dari hasil estimasi terlihat bahwa variabel pendapatan, kualitas air, besarnya biaya instalasi, kepemilikan sumur dan kelancaran aliran PDAM mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap besarnya permintaan terhadap air pada kecamatan Purwakarta.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T17112
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doloksaribu, Jasukar Edison
Abstrak :
Kota pada umumnya berkembang secara laissez-faire, yaitu tanpa dilandasi perencanaan kota yang menyeluruh, terpadu, dan tidak betul-betul dipersiapkan atau direncanakan untuk dapat menampung pertumbuhan penduduk yang besar dalam waktu yang relatif pendek. Oleh karena itu, bukanlah suatu pemandangan yang aneh jika kota-kota di Indonesia menampilkan wajah ganda. Terlihat perkembangan pembangunan yang serba mengesankan dalam wujud arsitektur modern dan pasca modern di sepanjang tepi jalan kota. Sungai yang semula mengalir jernih dan mengemban fungsi sebagai salah satu sumber kehidupan penduduk, tidak dapat lagi melanjutkan fungsinya karena kadar pencemaran yang melampaui baku mutu. Lingkungan resapan air yang strategis pun menjalankan tugasnya secara prima sebagai penjaga gawang ekologis, dengan serta merta berubah menjadi kawasan permukiman, perdagangan, perhotelan dan kegiatan komersial lainnya. Kota Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi Riau, banyak melakukan pembangunan fisik. Pembangunan fisik di Kota Pekanbaru berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup, yaitu semakin menurunnya kualitas air sungai di Kota Pekanbaru terutama Sungai Siak sebagai sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Pekanbaru, semakin menyulitkan masyarakat memperoleh air bersih. Pembangunan fisik Kota Pekanbaru membawa implikasi perubahan fungsi lahan dan kepadatan penduduk, baik secara alamiah maupun pertambahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi). Dengan tingkat pertumbuhan rata rata (4,6%). Dengan pertambahan peduduk yang tinggi ini semakin menyulitkan PDAM dalam pelayanan air bersih, sehingga masyarakat memilih alternatif lain yaitu air tanah. Pengambilan air tanah yang berlebihan atau tidak dikelola dengan baik, dampak lingkungan adalah penurunan tinggi permukaan air tanah dan bentuk cekungan permukaan air tanah (cone of depression), dampaknya pada penurunan permukaan tanah (amblasan). Jika air tanah turut tercemar maka semakin memperparah keadaan masyarakat, dan akan berdampak pada timbulnya berbagai penyakit, dan biaya mahal yang dikeluarkan oleh masyakat. Hal ini dapat memicu konflik sosial antara yang mampu dengan yang tidak mampu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut: 1. Mengetahui dan menganalisis ketidak mampuan PDAM dalam penyediaan air bersih bagi kebutuhan masyarakat kota Pekanbaru, 2. Mengetahui dan menganalisis hubungan antara pengambilan air tanah oleh penduduk dengan kondisi air tanah, 3. Mengetahui hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan perubahan fungsi lahan/tanah, 4. Mengetahui kualitas hidup masyarakat yang tidak mendapatkan air dari PDAM. Berdasarkan teori dan permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini hipotesis sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara pertambahan jumlah penduduk dengan eksploitasi air tanah oleh masyarakat. 2. Terdapat hubungan pertambahan penduduk dengan kondisi air tanah. Tempat penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru, sebagai ibu kota Provinsi Riau. Peneliti memilih kota Pekanbaru sebagai wilayah penelitian, karena kota ini menunjukkan pertumbuhan penduduk dan pembangunan fisik yang relatif tinggi yang berdampak pada sumberdaya air dan lingkungan. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Jumlah penduduk, kemampuan PDAM sebagai variabel bebas, 2. Perubahan fungsi lahan, kondisi air tanah, pengambilan air tanah sebagai variabel terikat. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara purposive, sample ditentukan dengan acak sederhana (random sample). Pengumpulan data sekunder dengan cara penelaahan kepustakaan yakni berupa buku-buku, karangan ilmiah, serta tulisan-tulisan dan dengan instansi yang ada hubungan dengan tujuan penelitian ini. Penyampaian data dilakukan secara deskriptif dengan data kuantitatif yaitu korelasi dengan rumus pearson, untuk memudahkan operasi perhitungan menggunakan perangkat lunak komputer. Berdasarkan uji korelasi, memperlihatkan bahwa adanya hubungan negatif antara ketidak mampuan PDAM dengan eksploitasi air tanah oleh masyarakat, dan hubungan positif antara pertambahan penduduk dengan penurunan permukaan air tanah.
A city in general is expanding in laissez faire way, this means has not been based on a comprehensive, integrated city plan, and not simply prepared or planned to be able accommodate the growth of massive population in relatively short time. Therefore it is not, a strange view when cities in Indonesia put forward a double fold face. The development of construction seems to be very impressed in the form of modern architectures and ultra modern along the main cities streets. The rivers, which are originally, flows fresh water and bearing the function of people's life source, presently, are no more having the function due to contamination level beyond standard quality. The environmental water absorption naturally has been for centuries functioning primarily as ecological equilibrium, is now changed all of sudden to become area of settlement, trades, hotels and other commercial activities. The city of Pekanbaru as the capital city of Riau Province, had much to do with physical constructions, because the impact of the decrease in the quality of river water mainly in Soak River that supply raw water for PDAM (Public Water Supply Company) has become increasingly difficult to treat, in producing potable water. The physical development of Pekanbaru city has brought implication to functional change of soil and population density both naturally and the increase in migration from rural to urban area the average growth rate of 4, 6%. With this high growth rate is becoming more and more difficult to PDAM in supplying ample clean water, so that people prefer to choose alternative i.e. ground water. Excessive exploitation of ground water and it doesn't managed perfectly will result in the lowering of ground water level and the cone of depression, the impact in lowering of land surface (subsidence). If the ground water is contaminated it would aggravated the people's condition and to have impact in the spreading of various water borne diseases, which in turn able to trigger a social conflict between the have and the have not. This research is intended to identify the following matters: 1. To find out and to analyze the incapability of PDAM in supplying clean water to the people of Pekanbaru. 2. To find out and to analyze relationship between ground water exploitation by inhabitant and the condition of ground water. 3. To identify the relationship between the growth of people and the change of soil function. 4. To identify the quality of people's life who are not getting enough water supply from PDAM. Based on the theory and the problems able to put forward put to the front in this research the following hypothesis: 1. There is relationship between the population growth and exploitation ground water. 2. There are relationship between the population growth and the condition of ground water. This research was conducted in the City of Pekanbaru, the capital city of Riau Province. This city is selected as area of research, because it indicated the population growth and relative-high physical development that bring the impact to water resources and surroundings. Variables are found in this research as follows: 1. Growth populations and the capacity of PDAM, are as independent variable; 2. Change in soil function, the condition of ground water, and water exploitation, are as dependent variable. The primary data collection that was performed by way of purposive manner was defined by random sample. The secondary data by way of bibliography research that is bound from books, scientific papers, and writings from existing agency in relation to the goal of this research. The presentation of data is conducted descriptively with quantitative data with correlation by applying person formulation. To make the counting operation easy using computer soft ware. Based on correlation-test, it indicated that there are negative correlation between the incapability of PDAM and the exploitation of ground water by people, and positive correlation between the growth of population and the lowering of ground water surface.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11041
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>