Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldi Martino H.
Abstrak :
Pengadaan BBM yang disubsidi pemerintah dan digunakan umumnya oleh masyarakat kurang mampu sebagai sumber energi untuk kegiatan sehari-hari sangat besar dan membebani keuangan negara seiring dengan penurunan produksi minyak mentah domestik dan krisis energi pasca perang teluk II. Upaya subsidi pemerintah yang mencapai 60 trilyun rupiah/tahun kepada masyarakat kurang mampu sering mengalami kendala dalam pendistribusiannya seperti terjadinya kelangkaan yang terjadi tidak hanya di daerah terpencil, tetapi juga di kota besar seperti Medan. Untuk menjamin alokasi BBM sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat, perlu dilakukan suatu kajian dengan memperhitungkan faktor-faktor yang terkait. Pemilihan kota Medan didasarkan atas pertimbangan bahwa Medan adalah salah satu kota besar di Indonesia dengan intensitas pemakaian BBM yang cukup tinggi. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai proyeksi kebutuhan premium dan solar beserta rencana pengembangan infrastruktur SPBU dalam lingkup kotamadya Medan. Proyeksi dilakukan dengan melakukan analisis terhadap demografis daerah yang bersangkutan berdasarkan besarnya jumlah penduduk, Produk Domestik Bruto (PDB) panjang jalan, intensitas pemakaian BBM serta elastisitas konsumsi BBM terhadap PDRB dengan menggunakan perangkat lunak Minitab Powersim dan Simulasi Monte Carlo.
Subsidized kerosene, which is generally consumed by poor people in Indonesia as an energy source and daily needs, is very big and give load to national finance as a result of a decline in crude oil production and world energy crisis post gulf war II. Goverment subsidize effort which has reached 60 trilyun rupiah/years have problem in distribusion like lack that has been recently happened, not only in remote area, but also in big city like Medan. In order to guarantee the fuel alocation match with the real demand in society, it need a study which consider the variables that influence the fuel demand. The election of Medan based on consideration that Medan is one of the big city in Indonesia with the high intensity of fuel demand. In this paper will be discussed about the forecast of fuel and diesel demand with the plan development of fuel station in Medan region. The forecast is done with the analysis of the region?s demographic based on the sum of the population, Gross National Product (GDP), road length, fuel intensity and the elasticity of of fuel consumtion with the GDP using software minitab, powersim and Monte Carlo simulation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T21257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Martino H.
Abstrak :
Pengadaan BBM yang disubsidi pemerintah dan digunakan umumnya oleh masyarakat kurang mampu sebagai sumber energi untuk kegiatan sehari-hari sangat besar dan membebani keuangan negara seiring dengan penurunan produksi minyak mentah domestik dan krisis energi pasca perang teluk II. Upaya subsidi pemerintah yang mencapai 60 trilyun rupiah/tahun kepada masyarakat kurang mampu sering mengalami kendala dalam pendistribusiannya seperti terjadinya kelangkaan yang terjadi tidak hanya di daerah terpencil, tetapi juga di kota besar seperti Medan. Untuk menjamin alokasi BBM sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat, perlu dilakukan suatu kajian dengan memperhitungkan faktor-faktor yang terkait. Pemilihan kota Medan didasarkan atas pertimbangan bahwa Medan adalah salah satu kota besar di Indonesia dengan intensitas pemakaian BBM yang cukup tinggi. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai proyeksi kebutuhan premium dan solar beserta rencana pengembangan infrastruktur SPBU dalam lingkup kotamadya Medan. Proyeksi dilakukan dengan melakukan analisis terhadap demografis daerah yang bersangkutan berdasarkan besarnya jumlah penduduk, Produk Domestik Bruto (PDB) panjang jalan, intensitas pemakaian BBM serta elastisitas konsumsi BBM terhadap PDRB dengan menggunakan perangkat lunak Minitab Powersim dan Simulasi Monte Carlo. ......Subsidized kerosene, which is generally consumed by poor people in Indonesia as an energy source and daily needs, is very big and give load to national finance as a result of a decline in crude oil production and world energy crisis post gulf war II. Goverment subsidize effort which has reached 60 trilyun rupiah/years have problem in distribusion like lack that has been recently happened, not only in remote area, but also in big city like Medan. In order to guarantee the fuel alocation match with the real demand in society, it need a study which consider the variables that influence the fuel demand. The election of Medan based on consideration that Medan is one of the big city in Indonesia with the high intensity of fuel demand. In this paper will be discussed about the forecast of fuel and diesel demand with the plan development of fuel station in Medan region. The forecast is done with the analysis of the region?s demographic based on the sum of the population, Gross National Product (GDP), road length, fuel intensity and the elasticity of of fuel consumtion with the GDP using software minitab, powersim and Monte Carlo simulation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41146
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Anggara Permana
Abstrak :
Perusahaan perlu membangun dan mempertahankan keunggulan kompetitif dalam bersaing dalam kompetisi. Dalam industri ritel, lanskap persaingan akan berubah ketika merek global memasuki pasar, termasuk yang terjadi pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi positioning merek menurut persepsi konsumen, dibandingkan dengan merek pesaing. Studi ini meneliti posisi SPBU dari major brands berdasarkan beberapa atribut yang merujuk pada studi sebelumnya dan wawancara mendalam. Target responden penelitian pada pengguna bahan bakar kelas atas yang dikelola oleh tiga merek besar yaitu Pertamina, Shell, dan British Petroleum (BP). Menggunakan purposive dan snowball sampling, serta online survey, data dikumpulkan dari 256 responden Pertamina, Shell, dan BP, dianalisis lebih lanjut dengan Multi-Dimensional Scaling dalam mengembangkan peta persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertamina dipersepsikan lebih dekat dengan aspek personil di SPBU, sementara Shell dipersepsikan lebih dekat dengan aspek tangible, dan BP dianggap terkait dengan aspek layanan. Meskipun produknya mirip, penelitian ini mengklarifikasi, ada perbedaan dalam cara konsumen memandang merek-merek ini. ......Companies need to build and maintain competitive advantage. In retail industry, competition landscape will change when global brands enter the market, i.e. gas stations in Indonesia. Hence, it is important to identify brand positioning in consumer's minds, compared to competitor brands. This study examines the positioning of major gas stations based on some attributes that refer to previous studies and in-depth interview. The objects are high-tier fuel that managed by three major brands namely Pertamina, Shell, and British Petroleum (BP). Using purposive and snowball sampling, and also online surveys, data were collected from 256 respondents of Pertamina, Shell, and BP, further analyzed by Multi-Dimensional Scaling in developing perceptual map. The findings indicate that Pertamina is perceived more related to personnel aspects of station, while Shell and BP were perceived related to tangible aspects and services. Even though the products are similar, this study clarifies, there are differences in how consumers perceived these brands.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library