Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ulfa Rizat Hanani
"Menopause merupakan salah satu titik dalam rangkaian tahapan kehidupan bagi wanita dan menandai berakhirnya masa reproduksi. Secara anatomi dan fungsi akan terjadi perubahan yang berpengaruh pada fungsi seksual pada perempuan menopause. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fungsi seksual perempuan menopause dan hubungan karakteritik dengan fungsi seksual di Kelurahan Bedahan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan desain  penelitian deskriptif menggunakan pendekatan study cross sectional (potong lintang) dengan menggunakan kuesioner Female Sexual Function Index. Jumlah responden sebanyak 122, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 74.59 % memiliki resiko disfungsi seksual dan 25.41% memiliki fungsi seksual yang normal. Hasil penelitian ini menggunakan Chi- Square dan Spearman Rank Correlation Coefficient menunjukan hubungan antara usia nilai p-value 0,047 dan tingkat pendidikan nilai p-value 0,041 dengan fungsi seksual pada perempuan menopause. Penyuluhan dan adanya konseling pada masalah seksual perlu dilakukan sebagai salah satu upaya memberikan pengetahuan dan pendidikan kesehatan bagi perempuan usia menopause maupun yang belum memasuki usia menopause agar memahami masalah seksual yang terjadi.

 

Kata Kunci : Female Sexual Function Index (FSFI), fungsi seksual, perempuan menopause.

......Menopause is a point in a series of life stages for women and marks the end of their reproductive period.  Anatomically and functionally there will be changes that affect sexual function in menopausal women.  This study aims to describe the sexual function of postmenopausal women in Bedahan Village using a descriptive survey method with a cross-sectional method the instrument to be used in this study uses the Female Sexual Function Index (FSFI). With a total sample of 122 respondents.   The results of the study showed that 74.59% % had risk of sexual dysfunction and 25.41% had normal sexual function. The results of this study use analysis Chi- Square and Spearman Rank Correlation Coefficient is results that there is a relationship between age showed p-value 0.047 and  the level of education sexual which showed p-value 0.041. Counseling and discussions on sexual issues need to be carried out as an effort to provide knowledge and health education for women of menopausal age and those who have not yet entered menopause in order to understand sexual problems that occur. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurul Aini
"ABSTRAK
Menopause merupakan periode normal pada perempuan ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi selama 12 bulan. Menopause mengakibatkan organ reproduksi secara anatomi dan fungsi berubahsehingga mempengaruhi fungsi seksual perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan fungsi seksual perempuan menopause di Kelurahan Depok dan Pancoran Mas,menggunakan metode survei deskriptif, cross-sectional,dengan sampel sebanyak 106 responden, dipilih secara consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Female Sexual Function Index. Hasil penelitian dengan analisis univariat menunjukkan bahwa 90,6 % memiliki resiko disfungsi seksual, sedangkan 9,4% memiliki fungsi seksual normal. Penyuluhan dan konseling masalah seksualitas penting dilakukan sebagai upaya memberikan pendidikan kesehatan bagi perempuan usia menopause.

ABSTRACT
Menopause is a normal period when menstrual cycle was absent for twelve monthsconsecutively. Menopause causes reproduction organs to change anatomically and functionally thus affects female sexual function. In response, this research was conducted to describe the characteristics and sexual function of menopausal woman in Depok and Pancoran Mas sub-districts.It uses descriptive survey design with cross-sectional approach on 106 respondents chosen by consecutive sampling technique. The respondents were interviewed usingFemale Sexual Function Index. Findings, with univariat analysis, demonstrates that 90,6 % respondents have risk for sexual dysfunction while only 9,4 % repondents have normal sexual function. This research suggests it is important to conduct seminar and counseling activitiesregarding sexuality issues as an effort to educate menopausal woman.
"
2015
S61064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febby
"Opioid Induced Constipation (OIC) merupakan efek samping yang sering terjadi pada pasien yang mendapatkan pengobatan nyeri akibat kanker maupun non kanker. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas kombinasi terapi akupunktur dengan terapi standar untuk menangani OIC dibandingkan dengan terapi standar saja. Uji klinis acak tersamar tunggal dilakukan pada 46 yang menderita OIC sesuai dengan kriteria ROME IV. Terdapat kelompok akupunktur dengan terapi standar (AT) dan kelompok terapi standar (TS). Kelompok AT mendapatkan 3 sesi terapi akupunktur dalam 1 minggu, selama 30 menit tiap sesinya dengan titik ST25 dan ST37. Terapi standar berupa laktulose 30 mL/hari. Perubahan skor BFI dan PAC-QOL akan di catat dan analisis pada sebelum terapi, 3 hari, 6 hari setelah terapi pertama, dan tambahan pada 13 hari setelah terapi pertama untuk PAC-QOL. Penurunan BFI antar kelompok lebih unggul kelompok AT pada 3 hari (p=0,005) dan 6 hari (p=0,002). Penurunan PAC-QOL antar kelompok lebih unggul kelompok AT pada 3 hari (p<0,001), 6 hari (p=0,001), dan 13 hari (p=0,021). Intervensi akupunktur dengan terapi standar dapat menurunkan skor BFI dan memperbaiki skor PAC-QOL lebih baik dibandingkan dengan terapi standar saja sejak hari ketiga sampai tiga belas hari setelah terapi pertama.
......Opioid Induced Constipation (OIC) is a side effect that often occurs in patients receiving pain medication due to cancer or non cancer. The purpose of this study was to determine the effectiveness of a combination of acupuncture therapy with standard therapy to treat OIC compared to standard therapy alone. A single-blind randomized clinical trial was conducted in 46 patients with OIC according to ROME IV criteria. There is an acupuncture group with standard therapy (AT) and a standard therapy group (TS). The AT group received 3 sessions of acupuncture therapy in 1 week, for 30 minutes each session with points ST25 and ST37. Standard therapy is lactulose 30 mL/day. Changes in BFI and PAC-QOL scores will be recorded and analyzed before therapy, 3 days, 6 days after the first therapy, and an additional 13 days after the first therapy for PAC-QOL. The decrease in BFI between groups was superior to the AT group at 3 days (p=0.005) and 6 days (p=0.002). The reduction in PAC-QOL between groups outperformed the AT group at 3 days (p<0.001), 6 days (p=0.001), and 13 days (p=0.021). Acupuncture intervention with standard therapy can reduce BFI scores and improve PAC-QOL scores better than standard therapy alone from the third day to thirteen days after the first therapy."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Dzakira Edwar
"Disfungsi seksual perempuan merupakan gangguan yang terjadi pada fungsi seksual perempuan sehingga dapat mengganggu kegiatan seksual dan menyebabkan tekanan intrapersonal. Disfungsi seksual perempuan secara umum memiliki prevalensi sebesar 40,9% pada perempuan pre-menopause di dunia. Disfungsi seksual pasca persalinan dapat terjadi setelah proses persalinan dan mengganggu fungsi seksual perempuan serta berdampak pada psikologis dan hubungan dengan pasangan. Disfungsi seksual pasca persalinan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah operasi Caesar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan disfungsi seksual dengan pasca operasi Caesar.
Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling menggunakan Female Sexual Function Index (FSFI-6) dan pengolahan data dilakukan menggunakan SPSS versi 20. Uji analisis menggunakan uji Chi Square dan Fisher’s exact test.
Secara statistik, hubungan disfungsi seksual dengan metode persalinan secara Caesar tidak signifikan (OR=2,750; IK 95%=0,771-9,808; P=0,111). Faktor lain yang diteliti (usia, status pendidikan, dan status pekerjaan) juga secara statistik tidak signifikan (p>0,05).
Hubungan disfungsi seksual dengan metode persalinan secara operasi Caesar secara statistik tidak signifikan. Namun, berdasarkan nilai OR operasi Ceasar memiliki risiko 2,750 kali lipat meningkatkan kejadian disfungsi seksual.
......Female sexual dysfunction is a disorder that occurs in a woman's sexual function that can interfere with sexual activity and cause intrapersonal distress. Female Sexual dysfunction has a prevalence of 40.9% in pre-menopausal women in the world. Postpartum sexual dysfunction can occur after childbirth and have an impact on psychological and relationships with partners. Postpartum sexual dysfunction is influenced by many factors, one of which is the Caesarean section.
This study aims to identify the relationship between sexual dysfunction and post- Caesarean section.
This study uses cross-sectional study design. Sample is obtained by consecutive sampling using Female Sexual Function Index (FSFI-6) questionnaire and the data is processes through SPSS version 20. Statistical analysis test used in this study are Chi Square test and Fisher’s exact test.
Statistically the relationship between sexual dysfunction and delivery method by Caesarean isnot significant (OR = 2.750; 95% CI = 0.771-9.808; P = 0.111). Other factors studied (age, educational status, and employment status) are also statistically insignificant (p> 0.05).
The relationship between sexual dysfunction and delivery method by caesarean section is not statistically significant. However, based on the OR value, Caesarean surgery has a 2,750-fold risk to increased the accident of female sexual dysfunction."
Depok: Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library