Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria
"esis ini bertujuan untuk mengetahui kesahihan dan keandalan Eating and Drinking Ability Classification System (EDACS) versi Bahasa Indonesia pada anak Palsi serebral. EDACS diterjemahkan dan diadaptasi kultural ke dalam Bahasa Indonesia menggunakan metode FACIT (Functional Assessment of Chronic Illness Therapy). Kesepakatan antar rater terapis wicara dan dokter ketika menggunakan EDACS dinilai menggunakan koefisien Kappa. Sebanyak 30 anak dengan Palsi serebral (usia rata-rata 6 tahun, SD 3,2 tahun, kisaran 3-16 tahun) diklasifikasikan kemampuan makan dan minumnya dengan EDACS. Hasil reabilitas inter rater terapis wicara menunjukkan tingkat kesepakatan yang sangat kuat (tingkat EDACS, k=0.871) dan kuat (tingkat pendampingan k=0.80). Reliabilitas inter rater dokter menunjukkan tingkat kesepakatan yang kuat (tingkat EDACS, k=0.703; tingkat pendampingan, k= 0.788. Keeratan kesepakatan inter rater terapis wicara dan dokter untuk tingkat EDACS dan tingkat pendampingan adalah sangat kuat ( k =0.828 dan k =0.895). Kesimpulan dari penelitian ini adalah EDACS versi bahasa Indonesia sahih dan andal digunakan oleh dokter dan terapis bahasa wicara dalam mengklasifikasikan kemampuan fungsional makan dan minum pada anak Palsi serebral.
.......This thesis aims to determine the validity and reliability of the Indonesian version of the Eating and Drinking Ability Classification System (EDACS) in children with cerebral palsy. EDACS was translated and culturally adapted into Bahasa Indonesia using the FACIT (Functional Assessment of Chronic Illness Therapy) method. Agreement between speech therapist and medical doctor raters when using EDACS was assessed by Kappa coefficient. A total of 30 children with cerebral palsy (mean age 6 years, SD 3.2 years, range 3-16 years) had their ability to eat and drink classified using EDACS. The speech therapist inter-rater reliability results showed a very strong agreement (EDACS level, κ=0.871) and strong agreement (EDACS level of assistance κ=0.80). The inter-rater reliability of medical doctors showed a strong agreement (EDACS level, κ=0.703; EDACS level of assistance, κ= 0.788). The agreement between speech therapists and medical doctors for EDACS level and level of assistance is very strong (κ =0.828 and κ =0.895). The conclusion of this study is the Indonesian version of EDACS is valid and reliable to be used by medical doctors and speech therapists in classifying functional eating and drinking abilities in children with cerebral palsy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sahira Hanifah
"Latar Belakang: Gagal jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama di Indonesia. Jantung dan ginjal berhubungan dengan erat yang dapat dijelaskan oleh sindrom kardiorenal. Saat ini, ada kekurangan data di rumah sakit tersier di Indonesia mengenai hubungan Ejection Fraction (EF) dengan fungsi ginjal. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang mengikutsertakan pasien gagal jantung di RSUP Dr. Cipto Mangunkusomo tahun 2018 – 2020 sebagai populasi sasaran. Uji Chi-squared digunakan untuk menganalisis korelasi antar variabel. Izin etik diperoleh karena penelitian ini menggunakan manusia sebagai subjeknya. Hasil: Sebanyak 158 subjek diikutsertakan dalam penelitian ini setelah menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi. Terdapat 37 (36,6%) pasien HF pada kelompok HFrEF yang memiliki eGFR stadium 3, 4, atau 5. Sedangkan di kelompok HFmrEF atau HFpEF, terdapat 29 (50,9%) dengan eGFR stadium 3, 4 , atau 5 (p-value = 0,115, RR = 0,72). Pasien gagal jantung dengan eGFR stadium 3, 4, atau 5 (n = 8;12,1%) dan eGFR stadium 1 atau 2 (n = 4; 4,3%) termasuk dalam kelompok NYHA kelas III atau IV (p-value = 0,125, RR = 2,79). Kesimpulan: Tidak ada perbedaan proporsi pasien HFrEF dengan HFpEF untuk memiliki eGFR stadium 3, 4, atau 5 serta proporsi pasien HF yang eGFR stadium 3,4 atau 5 dengan eGFR stadium 1 atau 2 untuk dimasukkan pada kelompok NYHA kelas III atau IV.
......Background: Heart failure is considered one of leading cause of death In Indonesia. The heart and kidneys are tightly related which can be explained by the cardiorenal syndrome. There is a paucity of current data in a tertiary hospital in Indonesia regarding the association of Ejection Fraction (EF) with kidney function. Method: This is a cross-sectional study that includes heart failure patients in Dr. Cipto Mangunkusomo Hospital year 2018 – 2020 as the target population. The Chi-squared test is used to analyse the association between the variables. Ethical permission was obtained since this research used humans as the subject. Results: A total of 158 subjects were included in this study after applying the inclusion and exclusion criteria. There were 37 (36,6%) HF patients in the HFrEF group had eGFR stage 3, 4, or 5. Meanwhile, among HFmreEF or HFpEF group, there were 29 (50,9%) with eGFR stage 3, 4, or 5 (p-value = 0,115, RR = 0,72). HF patients in both eGFR stage 3, 4, or 5 (n = 8;12,1%) and eGFR stage 1 or 2 (n = 4; 4,3%) were included in the NYHA class III or IV group (p-value = 0,125, RR = 2,79). Conclusion: There are no differences in the proportion of HFrEF patients with HFpEF to have eGFR stage 3, 4, or 5 as well as in the proportion of HF patients whose eGFR stages 3,4 or 5 with eGFR stages 1 or 2 to be included in the NYHA class III or IV group. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library