Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Gian Falah
"Interna dan Tulang Normal terhadap Nilai Lower Extremity Functional Scale pada Fraktur Nonunion dengan Defek Tulang di Ekstremitas Bawah.
Latar belakang: Proses evaluasi kalus di bidang radiologi untuk menentukan fraktur tersebut sudah menyatu atau belum menyatu (nonunion) masih bersifat kualitatif. Kalus memberikan gambaran radiologi yang radioopak pada proses penyembuhan fraktur yang baik dan radiolusen untuk hal sebaliknya, Sistem radiografi saat ini sudah dalam bentuk digital dimana setiap piksel dapat dikuantifikasi dalam bentuk grayscale. Penelitian ini bertujuan untuk mencari korelasi antara nilai grayscale tersebut dengan status fungsional pasien. Metode: Studi korelasi dengan desain cross sectional. Studi ini menggunakan whole sampling pada sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Rata-rata nilai grayscale kalus kemudian dibagi dengan rata - rata nilai grayscale fiksasi interna pasien dan tulang normal masing-masing untuk normalisasi sehingga didapatkan rasio densitas optik radiologi. Kedua rasio tersebut kemudian dikorelasikan dengan status fungsional pasien tersebut dalam bentuk kuesioner Lower Extremity Functional Scale (LEFS). Hasil: Terdapat 29 sampel dengan rerata rasio densitas optik radiologi kalus/fiksasi interna 0,68 (± 0,13), rasio densitas optik radiologi densitas optik radiologi kalus/tulang normal 0,94 (± 0,20) dan Rerata nilai LEFS 53,06 (±12,66). Terdapat korelasi lemah yang bermakna secara statistik antara rasio densitas optik radiologi kalus/fiksasi interna dengan nilai LEFS (r = 0,44, p = 0,018). Terdapat korelasi sangat lemah yang tidak bermakna secara statistik antara rasio densitas optik radiologi kalus/tulang normal dengan nilai LEFS (r = 0,19, p = 0,327).
Kesimpulan: Studi ini dapat menunjukkan korelasi lemah yang bermakna secara statistik antara rasio densitas optik radiologi kalus/fiksasi interna dengan nilai LEFS. Studi ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam kuantifikasi kalus sebagai nilai tambah evaluasi fraktur atau penelitian serup

Background: The radiological process to evaluate callus to determine whether a fracture is classified as union or nonunion is still qualitative in nature. A callus will show an opaque radiological appearance in a fracture that heals well, on the contrary, it will show a radio-lucent appearance. The current radiographical system is digitalized, in which each pixel can be quantified in a grayscale value. This study aims to find correlation between the grayscale value and the patient’s functional status.
Method: Correlation study with cross-sectional design. This study uses whole sampling on samples which fulfil the inclusion criteria. The mean grayscale value of callus is divided by the mean grayscale value of patients’ internal fixation and normal bone for normalization. Therefore, optical radiological density ratio will be obtained. Both will be correlated with patients’ functional status in the form of Lower Extremity Functional Scale (LEFS) questionnaire.
Result: There are 29 samples with mean optical radiological density ratio of callus / internal fixation of 0.68 (+ 0.20) and mean LEFS score 53.06 (+ 12.66). There is a statistically significant weak correlation between radiological optical density ratio of callu /fixation with LEFS score (r = 0.44, p = 0.018). There is a not statistically significant, very weak correlation between radiological optical density ratio of callus/normal bone with LEFS score (r = 0.19, p = 0.327).
Conclusion: This study shows statistically significant weak correlation between radiological optical density ratio of callus/ internal fixation with LEFS score. Hopefully, this study will be a basis for further studies in quantification of callus as an additional scoring for fractur evaluation or similar studies which require quantification in the subject of radiology.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Banon Sukoandari
"Latar Belakang
Meningkatnya pertumbuhan populasi usia lanjut, mengharuskan untuk memberikan perhatian besar kepada penyakit degeneratif atau penyakit dengan awitan usia lanjut. Penyakit Parkinson merupakan salah satu penyakit degeneratif tersebut.
Obyektif
Menyediakan data dasar penderita penyakit Parkinson sesuai pokok-pokok pada SPTPP (Skala Penilaian Terpadu Penyakit Parkinson)
Metoda
Merupakan penelitian deskriptif cross sectional dengan subyek penderita penyakit Parkinson yang berobat ke poliklinik saraf RSCM, dalam kurun waktu Oktober-Desember 2005. Pengolahan data dengan menggunakan SPSS versi 10.0
Hasil Penelitian
Terdapat 42 subyek yang masuk kriteria inklusi, dengan perbandingan laki-laki dan perempuan yang hampir sama (1,03:1), rata-rata berusia 63,62 tahun (stand dev 10,95), sebagian besar tidal( bekerja dan tinggal bersama keluarga. Usia awitan sakit rata-rata 57,55 tahun (stan dev 9,92) dengan durasi sakit rata-rata 6,10 tahun (stand dev 5,23). Levodopa dan antikolinergik merupakan obat anti Parkinson yang paling banyak dipergunakan oleh subyek (97,63% dan 80,97%), yaitu dalam bentuk kombinasi keduanya.
Rata-rata hasil pemeriksaan SPTPP adalah skor sub skala I 2,98 (stand dev 2,77), skor sub skala II 14,10 (stand dev 9,76), skor sub skala III 17,93 (stand dev 11,02), sub skala IV 3,02 (stand dev 3,27). Rata-rata derajat keparahan subyek adalah stadium 2,417 menurut skala Hoehn-Yahr, dan-rata-rata skala Schwab-England adalah 71,43% (stand dev 22,59)
Gejala kardinal terbanyak pada subyek adalah rigiditas dan bradikinesia; sedangkan subyek dengan skala schwab-England rendah memiliki skor instabilitas postural dan bradikinesia yang tinggi. Gejala motorik yang berhubungan dengan terapi yang terbanyak adalah freezing, diikuti fluktuasi klinis dan distonia. Gangguan mentasi-intelektual merupakan gejala non motorik yang meiicolok pada subyek.
Aktifitas utama sehari-hari yang paling banyak terganggu adalah mengenakan baju dan berjalan. Mengenakan baju juga gangguan yang paling banyak memerlukan bantuan orang lain. Terdapat kecenderungan antara durasi sakit dan SPTPP; semakin lama durasi sakit semakin besar skor SPTPP dan Hoehn-Yahr serta semakin rendah skor Skala Schwab-England. Di samping itu terdapat pula kecenderungan antara basil pemeriksaan gejala motorik dan basil pemeriksaan kemampuan subyek.
Kesimpulan
Adanya trend bahwa semakin lama durasi sakit semakin berat gangguan mentasi, perilaku dan mood; semakin berat gejala motorik, semakin tinggi derajat keparahan serta semakin banyak komplikasi pengobatan. Semakin lama durasi saki! juga menunjukkan semakin berat ketidakmampuan melakukan aktifitas sehari-hari dan semakin besar ketergantungan pada orang lain. Terdapat trend bahwa semakin berat gejala motorik dan semakin parah derajat sakit semakin buruk fungsi subyek penelitian. Terdapat asumsi pada status gejala motorik yang sama, subyek menunjukkan fungsi aktifitas sehari-hari yang lebih buruk dibanding subyek penelitian lain di luar negeri.

Background
The increasing number of elderly people necessitates considerable attention to degenerative disease or late-age onset disease; Parkinson disease constitutes one of the degenerative disease
Objective
To provide basic data on Parkinson patients based on UPDRS (Unified Parkinson Disease Rating Scale = SPTPP Skala Penilaian Terpadu Penyakit Parkinson)
Method
A descriptive cross-sectional study that involved Parkinson patients that presented to the outpatient clinic of RSCM from October to December 2005. SPSS version 10,0 was used for the data processing
Result
42 subjects met the inclusion criteria with the almost similar ratio of male - female patients (1.03 : 1), with the mean age 63,62 (stand deviation 10.95) and most of them were unemployed and lived with their families. The mean morbid age was 57.55 (stand dev 9.92) with the mean morbid duration 6.10 years (stand dev 5.23), Levodopa and anticholinergic agent were the most common medicines taken by subjects (97.63% and 80.97%) in the combination therapy.
The mean result of UPDRS 1 SPTPP examination were sub-scale I score 2.98 (stand dev 2.77), sub-scale II score 14.10 (stand dev 9.76), sub-scale III score 17.93 (stand dev 11.02) and sub-scale IV score 3.02 (stand dev 3.27). The mean severity degree of the subjets was at stage 2.417 based on I-Ioehn-Yahr scale and the mean Schwab-England scale was 71.43% (stand dev 22.59)
The most frequently found cardinal symptom in the subjects were rididity and bradykinesia; whereas subjects with low Schwab-England scale had high postural instability and bradykinesia score. The most common motoric symptom found correlated with the therapy were freezing; clinical fluctuation and dystonia. Mental - intelectual disturbance was the most conspicuous non -- motorik symptom in subjets
The most disturbed daily activities were putting on clothing and walking. Putting on clothing was the activity that need most help from the most significant members of the family.
There was a trend between the morbid duration and UPDRS 1 SPTPP; the longer the morbid duration, the higher the SPTPP Hoehn-Yahr score were and the lower the Schwab-England scale was. In addition to that, there was a propensity between the motoric symptom assessment and the examination result of the subject's performance.
Conclusion
There was a trend thet showed the longer the morbid duration was, the more severe the mental, behavior and mood disturbances were; the more severe the motoric symptom, the higher the serety degree was as well as the higher need for the treatment of complications. The more prolonged morbid duration also revealed the more serious disability of conducting every day activities and the higher dependence on other people. There was propensity for the worse function of the trial subjects due to the more severe motoric symptom and higher degree of disease severity. There has been some assumption that at the same status of motoric symptom, the subjects showed worse function of daily activities compared with other trial subjects in other countries.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T58750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library