Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Delvi Elfiza
Abstrak :
ABSTRAK Penurunan performa seorang atlet yang mengalami overtraining akan berdampak pada penurunan fungsi otak. Pada keadaan overtraining, atlet mengalami kesulitan dalam mempelajari keterampilan gerak sehingga sering muncul kesalahan teknik meski sudah diperbaiki berulang-ulang, hal ini diduga adanya gangguan pada proses pembelajaran dan penurunan kadar Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF). Overtraining syndrome dapat disebabkan oleh stres oksidatif akibat peningkatan produksi ROS. Keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian antioksidan. Salah satu antioksidan eksogen adalah Hibiscus sabdariffa Linn. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian ekstrak air Hibiscus sabdariffa Linn 400 mg/kgBB/hari dapat mencegah keadaan stres oksidatif di otak tikus Wistar yang mengalami overtraining sehingga mampu menjaga fungsi memori. Metode penelitian berupa eksperiment ini dilakukan pada 20 ekor tikus jantan galur Wistar usia 8-10 minggu, berat badan 200-250gr. Terbagi atas kelompok kontrol (K), kontrol diberi ekstrak air Hibiscus sabdariffa Linn. (KR), overtraining (OT), dan overtraining diberi ekstrak Hibiscus sabdariffa Linn. (OTR). Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar BDNF yang bermakna antara kelompok K (0,0852 pg/mg) dengan OT (0,075 pg/mg) dan OTR (0,0774 pg/mg). Hasil uji memori dengan Water-E Maze menunjukan bahwa fungsi memori pada kelompok OT maupun OTR terganggu. Tidak ada perbedaan bermakna kadar MDA antara kelompok K (0,17 nmol/mL jar) dan KR (0,167 nmol/mL jar) dengan OTR (0,180 nmol/mL jar). Tidak ada perbedaan bermakna aktivitas GPx antara kelompok K (8,801 U/mg prot) dan KR (9,933 U/mg prot) dengan OTR (8,691 U/mg prot). Hal ini mengindikasikan bahwa Pemberian Hibiscus sabdariffa Linn 400 mg/kgBB/hari pada tikus Wistar yang mengalami overtraining dapat mencegah penurunan kadar BDNF tetapi tetap terjadi penurunan fungsi memori. serta dapat mencegah stres oksidatif yang dibuktikan pada rendahnya kadar MDA dan tingginya aktivitas GPx.
ABSTRACT Decrease in the performance of an athlete experiencing overtraining will decline brain function. In overtraining, athletes have difficulties in learning motor skills that often arise despite technical errors have been repaired over and over again, it is alleged interference in the learning process and decreased levels of Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF). Overtraining syndrome can be caused by oxidative stress due to increased production of ROS. This situation can be overcome by giving antioxidants. A exogenous antioxidants is Hibiscus sabdariffa Linn. This study aims to determine Hibiscus sabdariffa Linn 400 mg/kg/day can improve memory function and prevent the increased oxidative stress in Wistar rats experiencing overtraining. Experimental research method in 20 male Wistar strain rats aged 8-10 weeks, weight 200-250gr. Divided into a control group (K), control water extract of Hibiscus sabdariffa Linn. (KR), overtraining (OT), and overtraining given extracts of Hibiscus sabdariffa Linn. (OTR). Results of the study found there was not significant difference levels of BDNF between the group K (0,0852 pg/mg) with OT (0,075 pg/mg) and OTR (0,0774 pg/mg). The result of the memory test with a water-E maze that memory function in OT group and OTR bothered. There was not significant difference levels of MDA between the groups K (0,17 nmol/mL jar) and KR (0,167 nmol/mL jar) with OTR (0,180 nmol/mL jar). There was not significant difference activity of GPx between the groups K (8,801 U/mg prot) and KR (9,933 U/mg prot) with OTR (8,691 U/mg prot). This indicates that the administration of Hibiscus sabdariffa Linn 400 mg/kg/day in Wistar rats experiencing overtraining can prevent in decreasing levels of BDNF but decline in memory function. and can prevent oxidative stress as evidenced in the low levels of MDA and the high activity of GPx.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiya Hanisya
Abstrak :
ABSTRACT
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat mempengaruhi sisi psikologi penderitanya. Stres merupakan salah satu akibat dari penyakit kronis. Stres memiliki dampak negatif pada penderita diabetes melitus karena menyebabkan keadaan hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan awal mula dari kerusakan fungsi kognitif, salah satunya kerusakan pada fungsi memori. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara stres dengan fungsi memori. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan 85 responden penderita diabetes melitus di Kecamatan Sawangan Depok. Stres dinilai menggunakan Depression, Anxiety, Stres scale 42 DASS 42 khususnya pada subscale stres sebanyak 14 pernyataan. Sedangkan fungsi memori dinilai menggunakan digit span forward and backward. Uji analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara stres dan fungsi memori pada penderita diabetes melitus di Kota Depok.
ABSTRACT
Diabetes melitus is a chronic disease that affect psychological side of individual with diabetes.Stres is one of the result of chronic disease. Stres has a negative impact on people with diabetes melitus because it causes a state of hyperglycemia. Hyperglycaemia is the beginning of cognitive function impairment, one of which is damage to memory function. This study aims wasto determine the relationship between stres and memory function. The design of this study was correlative analytic with cross sectional approach, using 85 respondents with diabetes melitus in Kecamatan Sawangan Depok. Stress was assessed using Depression, Anxiety, Stres scale 42 DASS 42 , especially on stress subscales consists of 14 statements. While the memory function was assessed using the forward and backward digit span. Bivariate analysis test using Spearman Rank test stated that there was a significant relationship between stress and memory function in people with diabetes melitus in Depok City.
2017
S67459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Purnama Dewi
Abstrak :
ABSTRAK BDNF merupakan neurotrophin yang berperan dalam fungsi memori dan pembelajaran. Hippocampus banyak mengekspresikan BDNF, yang penting dalam mengatur fungsi memori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik ringan terhadap ekspresi BDNF, jumlah total sel piramidal di area CA3 hippocampus, fungsi memori dan rasio luas area CA3 terhadap total area CA1, CA2 dan CA3 hippocampus. Penelitian eksperimental ini menggunakan 12 ekor tikus jantan wistar (berusia 8-10 minggu, berat badan 200- 250 gram), dibagi menjadi kelompok aerobik ringan dan kontrol. Latihan aerobik menggunakan animal treadmill (kecepatan 12m/mnt, 2x/minggu, 11 minggu) dan diuji dengan water E-maze (jumlah kesalahan dan waktu tempuh) untuk fungsi memorinya. Ekspresi BDNF diarea CA3 dinilai dengan pewarnaan immunohistokimia, jumlah total sel piramidal area CA3 hippocampus dan rasio luas area CA3 terhadap total area CA1, CA2, CA3 area hippocampus dinilai dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin. Hasil pengamatan ini menunjukkan ada kecenderungan peningkatan ekspresi BDNF dan jumlah total sel piramidal area CA3 hippocampus, walaupun secara statistik tidak bermakna. Rasio luas area CA3 terhadap total area CA1, CA2, CA3 antara kelompok aerobik ringan dan kontrol, tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Terdapat penurunan jumlah kesalahan dan waktu tempuh pada kelompok aerobik ringan. Perbaikan fungsi memori ini berkorelasi kuat dengan peningkatan ekspresi BDNF pada kelompok aerobik ringan. Disimpulkan, terdapat pengaruh positif latihan aerobik ringan terhadap fungsi memori melalui peningkatan ekspresi BDNF.
ABSTRACT BDNF is a neurotrophin that plays a role in memory and learning functions. The hippocampus shows the expression of BDNF which is important in regulating memory functions. This study aims to determine the effect of mild aerobic exercise on the expression of BDNF, the number of total cells CA3 area of the hippocampus, and memory functions. This is analytic experimental using 12 male Wistar rats (8-10 weeks old, weight 200-250 mg), divided into mild aerobics and control group. The aerobic exercise using an animal treadmill (10 min twice a week, for 11 weeks). Memory test was done using water E-maze test. Used Immunohistochemistry staining to assessed the expression of BDNF and Hematoxylin Eosin staining to assessed the number of total cells CA3 area of hippocampus and CA3 area ratio to the total area CA1, CA2, CA3 hippocampal area. The results showed the tendency in the expression of BDNF, the total number of cells and memory function between mild aerobic and control group. CA3 area ratio to the total area CA1, CA2, CA3 hippocampal area, there were no differences between mild aerobic and control groups. There was a decreased in the number of errors and time in group aerobics. Improvement of memory function is strongly correlated with increased expression of BDNF in group aerobics. Conclusion, the mild aerobic exercise has a positive influence on memory function through increased expression of BDNF.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mierna Reismala
Abstrak :
Perubahan fungsi memori dapat terjadi pada pekerja las akibat pajanan mangan dan aluminium. Efek nikotin pada rokok dapat meningkatkan fungsi memori dalam waktu singkat namun merusak pada pajanan lama. Terdapat juga kontribusi radikal bebas rokok terhadap gangguan memori. Penelitian ini bertujuan membandingkan fungsi memori pekerja pengolah logam berdasarkan kebiasaan merokok yang diukur kadar kotininnya. Metode: Desain penelitian potong lintang, subyek penelitian 97 pengolah logam. Pajanan logam lingkungan diukur dengan Atomic Absorbsion Spectrophotometry. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan pemeriksaan neuropsikiatri Becks Depression Inventory II, digit span backward, dan Rey Osterrieth Complex Figure Test mengukur fungsi memori pada skor panggil tundanya. Pajanan rokok diukur dengan indeks Brinkmann dan kadar kotinin plasma subyek penelitian. Hasil: Kadar logam berat di lingkungan adalah 4x10-6 mg/m3 untuk mangan dan 1x10-6 mg/ml3 untuk aluminium dan masih di bawah ambang batas nasional. Fungsi memori pekerja perokok sedang (median 10,7{8-13,5}) lebih rendah dibandingkan bukan perokok (median 23{7-34}) (p=0,02). Median skor fungsi memori kelompok kadar kotinin darah ≥ 14 mg/ml adalah 23(5-34) yang tidak berbeda bermakna dengan fungsi memori kelompok dengan kadar kotinin darah < 14 mg/ml yaitu 21(7-35) (p=0,826). Kesimpulan: Ada perbedaan fungsi memori antara kelompok perokok sedang dan bukan perokok pada pekerja pengolah logam dengan kadar logam lingkungan di bawah ambang batas nasional, sedangkan berdasarkan pembagian kadar kotinin darah tidak ada perbedaan fungsi memori yang bermakna.
Background and Objective: Changes in memory function as a result of manganese and aluminium exposure is a potential risk to metal workers. The effect of tobacco?s nicotine can enhance memory in short term but damaging in long term. Tobacco?s free radical is also a contributing factor in disrupting memory function. This study was conducted to compare the memory function of metal workers based on the metal fume exposure and their smoking habit. Methods: This cross-sectional study consist of 97 metal workers. Metal fume exposure in the workplace measured using Atomic Absorbsion Spectrophotometry. Data collected through interview, neuropsychiatric examination with Becks Depression Inventory II, Digit Span Backward, and Rey Osterrieth Complex Figure Test to measure memory function by means of the delayed recall score. Smoking exposure evaluated by Brinkmann Index and analyzing cotinine in blood. Results: Metal exposure in the workplace are 4x10-6 mg/m3 for manganese and 1x10-6 mg/ml3 for aluminum, below national limit. Memory function of moderate smokers (10,7{8-13,5}) are lower than non smokers (23{7-34}) (p=0,02). Workers with blood cotinine level ≥ 14 mg/ml have memory function 23(5-34) not significantly different with those whose blood cotinine level < 14 mg/ml {21(7-35)} (p=0,826). Conclusions: Exposed by metal fume below national exposure limit, there is a statistically significant distinction between group of non smokers and moderate smokers metal workers in their median score of memory function which is not shown by comparison of memory function based on blood cotinine level.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Kusuma Anggraeni
Abstrak :
Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penurunan fungsi dengan salah satu mekanisme melibatkan glycogen synthase kinase-3β (GSK-3β) Inhibisi GSK-3 oleh fosforilasi Ser9 diperlukan untuk pembentukan LTP bergantung NMDA yang penting untuk plastisitas sinap. Pemberian Hibiscus sabdariffa Linn. (HSL) dapat memperbaiki fungsi memori, namun apakah HSL dapat HSL dapat mempengaruhi GSK-3β dan NMDAR di hipokampus masih belum jelas. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh pemberian HSL terhadap fungsi memori, aktivitas GSK-3β, dan ekspresi NMDAR hipokampus mencit DM. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan mencit DDY berusia 9-11 minggu yang dibagi menjadi lima kelompok: kontrol (K), kontrol DM (DM), kontrol positif DM dengan quercetin (DM-Que), DM dengan HSL dosis 200 mg/kgBB (DM-Hib2), DM dengan HSL dosis 400 mg/kgBB (DM- Hib4). Hewan coba mendapat perlakuan selama empat minggu. Fungsi memori dinilai dengan uji Y-Maze forced alternation dan Y-Maze spontaneous alternation sebelum dan sesudah perlakuan untuk mengetahui memori spatial. Analisis kadar total pGSK-3β) didapatkan dengan metode ekspresi gen NR2A dan NR2B menggunakan RT-PCR. Hasil penelitian ini menunjukan penurunan fungsi memori pada kelompok DM yang disertai dengan penurunan kadar pGSK-3β, serta penurunan ekspresi gen NR2A dan NR2B pada hipokampus. Pemberian quercetin sebagai kontrol positif dan HSL dapat mempertahankan fungsi memori pada mencit DM yang berkaitan dengan pemulihan pGSK-3β serta ekspresi gen NR2A dan NR2B. Temuan ini menunjukan bahwa pemberian HSL dapat berpotensi memperbaiki fungsi memori dan berkaitan dengan aktivitas GSK-3β dan ekspresi NR2A dan NR2B. ......Diabetes mellitus (DM) is a risk factor for memory impairment with one mechanism involving glycogen synthase kinase-3β (GSK-3β). Inhibition of GSK-3 by phosphorylation of Ser9 is required for the formation of LTP dependent NMDA which is important for synaptic plasticity and memory function. Previous study showed Hibiscus sabdariffa Linn. (HSL) improves memory function. However, the effect of HSL on GSK-3β activity and NMDAR in the hippocampus is still unclear. The aim of the study is to investigate the effect of HSL administrating on memory function, GSK-3β activity, and NMDAR expression in DM mice. This study is an experimental study using DDY mice aged 9-11 weeks which were divided into five groups: control (K), DM control (DM), positive control DM with quercetin (DM- Que), DM with HSL at a dose of 200 mg/kgBW (DM-Hib2), DM with HSL at a dose of 400 mg/kgBW (DM-Hib4). Experimental animals were given treatment for four weeks. All groups performed Y-Maze forced alternation and Y-Maze spontaneous alternation before and after treatment to determine it’s memory function. Analysis of GSK-3β total and pSer21/9 GSK-3β levels used ELISA while analysis of NR2A and NR2B gene expression used RT-PCR. The results of this study showed a decrease in memory function in the DM group accompanied by a decrease in pGSK-3β levels, as well as a decrease in the expression of NR2A and NR2B genes in the hippocampus. Administration of quercetin as a positive control and Hibiscus sabdariffa Linn. can maintain memory function in DM mice related to the restoration of pGSK-3β levels and the expression of NR2A and NR2B genes. These findings indicate that administration of Hibiscus sabdariffa Linn can improve memory function by increasing pGSK-3β and NR2A and NR2B expression.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library