Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Asmuraini Azis Taba
Abstrak :
Banyak teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen, kebijakan hutang maupun interaksi keduanya mengandung informasi mengenai keadaan perusahaan di masa mendatang, salah satunya adalah keadaan cash flow perusahaan. Diantara teori-teori tersebut, adalah teori signaling dan teori free cash flow.
Tesis ini menginvestigasi implikasi kebijakan dividen dan kebijakan hutang terhadap keadaan cash flow perusahaan pada masa mendatang berdasarkan kedua teori di atas. Data pada tesis ini menggunakan pasar modal Indonesia khususnya Bursa Efek Jakarta sebagai populasi dan dihasilkan 73 sampel perusahaan berdasarkan laporan keuangan tahunan periode 1991-2002.
Pengujian terhadap sampel perusahaan baik secara keseluruhan maupun masing-masing dilakukan dengan menggunakan metode Geweke Feedback Measures (GFM) dan metode 2 Stage Least Squares (2SLS). Pada proses analisa ini data tersebut diperlakukan dengan menggunakan lagi dua tahun ke belakang.
Hasil investigasi tesis ini terhadap sampel perusahaan di BEJ tidak memberikan dukungan terhadap kedua teori di atas. Hasil yang tidak signifikan didapatkan pada masing-masing sampel perusahaan maupun secara keseluruhan.
Hal tersebut di atas dapat disebabkan oleh bentuk perusahaan di Indonesia yang pada umumnya memiliki struktur kepemilikan kekeluargaan yang dapat mempengaruhi keputusan kedua kebijakan tersebut. Disamping itu perlu diperhatikan masalah keterbatasan teknikal, yaitu terbatasnya data yang tersedia (data tahunan), hal ini dapat mempengaruhi hasil yang didapat. Dianjurkan untuk membandingkan hasil tesis ini dengan penelitian sejenis dengan data kuartal ataupun data semester pada periode yang sama.
Many theories imply that dividend policy and capital structure policy (leverage) - independently or interactively- have information content about future performance of the company, for example company's future cash flow. Among those theories are Signaling Theory and Free Cash Flow Theory.
This thesis investigates these implications (the information content) of dividend policy and capital structure policy to company's future cash flow. The data that been used are from Indonesian capital market, especially Bursa Efek Jakarta as the population and gives 73 companies sample based on their annual financial report between year 1991-2002.
Geweke Feedback Measures (GFM) and 2 Stage Last Squares (2SLS) are methods that used in this thesis. The methods are implemented with the data individually and generally. In this process the data are in the styling of two lags behind.
The result of this thesis has no support to both theories. Insignificant results are happen to the data individually and generally. The samples of companies in BEJ do not reflect the theory of Signaling and the theory of Free Cash Flow to their policy of dividend and leverage, which have no information content to their future cash flow. This happen to each sample company and all sample companies in general.
The possibly caused of that result is the Indonesian company structure in general that minority owner have big influence to the both policy. Other possibly caused is the type of the Indonesian companies that have family ownership structurally, which can influence the decisions of the policies. The lack of data available, which is yearly data, can affect the result, comparing with similar research with quarterly data or semi annually data in the same period of time is requested.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T17206
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Christman Desanto HS
Abstrak :
Arus kas adalah bagian vital bagi perusahaan. Dengan adanya arus kas yang baik maka kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan dari perusahaan bisa dilaksanakan. Informasi arus kas dapat untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas sehingga dimungkinkan untuk memprediksi nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari perusahaan.
Penghasilan yang memakai dasar akrual untuk menentukan pengakuannya merupakan ukuran kinerja perusahaan. Penghasilan juga mempunyai hubungan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas.
Karya akhir ini akan membahas hubungan arus kas dan penghasilan terhadap return saham. Arus kas dipisahkan menurut aktivitasnya (operasi, investasi dan pembiayaan). Return saham dihitung menggunakan dua pendekatan, Total Return dan Adjusted MarketReturn. Perhitungan dilakukan pada sampel dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Bursa Efek Jakarta dengan pengamatan selama tiga tahun (1995-1997). Dari analisa hubungan arus kas dan penghasilan terhadap return saham yang memakai dua metode (Spearman Rank dan analisa regress) ini akan didapatkan koefisien korelasinya dan juga pengujian signifikan atau tidaknya hubungan tersebut.
Dari hasil analisa didapatkan hasil bahwa hubungan arus kas baik dari aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan terhadap return saham pada umumnya tidak signifikan. Dan dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang erat antara arus kas dengan return saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi yang lemah yaitu berkisar dari -0,276 sampai dengan 0,353. Dan juga nampak bahwa hubungan penghasilan terhadap return adalah signifikan. Namun demikian dapat dikatakan tidak ada hubungan yang erat antara penghasilan dengan return saham. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi yang lemah yaitu berkisar dari 0,232 sampai dengan 0,353. Dengan demikian dapat dikatakan tidak ada hubungan yang erat antara penghasilan dengan return saham.
Hasil analisa regresi mempunyai nilai coefficient of determination (R2)yang sangat kecil, berarti kesalahan yang dihasilkan dalam pemakaian persamaan regresi akan sangat besar. R2 yang sangat kecil menunjukkan banyaknya pengaruh dari faktor-faktor lain yang tidak dikontrol dalam regresi. Nilai F yang tidak signifikan menunjukkan semua variabel bebas secara simultan (bersama-sama) tidak berpengaruh terhadap return saham. Nilai t statistik dari ketiga analisa regresi menunjukkan semua variabel anus kas tidak mempunyai nilai signifikan sedangkan penghasilan mempunyai nilai signifikan pada pendekatan Total Return, tetapi nilai koefisien arus kas dari aktivitas operasi (CFO) dan penghasilan (EAT) pada umumnya menunjukkan hasil yang sama dengan nilai ekspektasi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library