Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Redjeki Saptoro
Abstrak :
Masalah pokok yang diutarakan dalam skripsi ini adalah Filsafat Kebersamaan Gabriel Marcel (G.Marcel's Philosophy of Communion). Nenurut Marcel manusia itu berorientasi pada kebersamaan ontologis (ontological communion). Manusia akan merasa tidak lengkap atau utuh dan mengalami frustrasi bila disendirikan atau mengurung diri lepas dari keberbarengan dengan sesamanya. Ini adalah teristimewa nyata bagi manusia yang sadar diri, yang dalam dirinya terkandung tuntutan-tuntutan ontologis akan pemenuhan, akan transendensi, akan keutuhan bersama. Namun manusia itu juga bebas dan karenanya bisa saja me_milih menutup diri terhadap dorongan-dorongan dan harapan-harapan akan partisipasi intersubyektif dengan alam semesta, dengan sesamanya dan dengan Tuhan. Menurutnya berada itu berpartisipasi dalam keberadaan, atau Ada selalu berarti ada bersama (Ease est co-ease). Jadi pilihan yang dihadapi manusia adalah terpisah mengurung diri atau melibatkan diri, bercampur bersama dengan lainnya. Karena diri dan dengan siapa diri itu berpartisipasi tidak bisa dipisahkan, maka berarti manusia itu secara organik dengan alam dan begitu pula alam itu secara organik dengan manusia. Dengan perkataan lain partisipasi adalah dasar bagi pengalaman eksistensi manusia. Kebersamaan (communion) merupakan kenyataan yang dinamis, dimana person-person dalam seluruh kehidupan konkritnya saling memberikan, saling mengisi, saling ada di dalam yang lain, sehingga bersama mewujudkan realitas baru yang merupakan partisipasi dalam suatu kenyataan yang lebih tinggi; aku dan kau menjadi suatu kcsatuan baru yang tidak bisa terpisah menjadi dua bagian. Kebersamaan (communion) adalah kehadiran (presence) yang tercapai sepenuhnya. Hanya karena manusia tetap terbuka bagi yang lain dan secara aktif tetap hadir baginya, kebersamaan (communion) bisa menjadi kenyataan. Dalam hal kebersamaan (communion) Marcel menjelaskan, bahwa penghalang utama bagi terpenuhinya kebersamaan adalah kecenderungan untuk mengobyektivikasi, karena tindakan ini mengandung kekuatan yang memecah-mecah. Untuk mendalami ini diperlukan pengertian perbedaan antara problem dan misteri. Menurut Marcel problem itu dijumpai pada pertanyaan mengenai obyek yang eksterior bagiku dan tidak memperdulikan saya. Sedangkan misteri menyangkut perjumpaan dengan realitas yang mencakup subyek yang sedang mencari atau mempertanyakan. Kebersamaan bisa tercapai karena orang monghormati misteri. Filsafat Marcel adalah terbuka_ artinya seraya filsafatnya mengarah ke kematangan dalam komunitas lewat kebersamaan asli. Filsafatnya itu mengharap mendapat kesempurnaan lebih lanjut dari dialektika cinta kasih dari atas yang mengalir dari Yang Absolut ke dalam manusia dan lingkungan manusia. Sesuai dengan sifatnya yang religius ia selalu berhasrat menolong masyarakat dari atomisasi dan kolektivitas.
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S16135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asya Al Shifa
Abstrak :
My Liberation Notes merupakan drama Korea yang mengangkat tema tentang permasalahan yang dialami oleh kalangan dewasa muda. Fokus drama bercerita tentang pencarian jati diri tokoh-tokoh utama dalam menemukan arti kebebasan. Penelitian ini membahas mengenai permasalahan eksistensial yang terjadi pada tokoh Yeom Mi-Jeong. Mi-Jeong memiliki konflik dalam dirinya sehingga ia merasa hidupnya berjalan tanpa ambisi. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana relasi menjadikan seseorang menjadi eksis. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan perubahan tahapan eksistensialisme yang terjadi pada tokoh Yeom Mi-Jeong. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan drama Korea My Liberation Notes sebagai sumber data primer. Selain itu landasan teori yang digunakan berasal dari buku yang ditulis oleh Gabriel Marcel, yaitu The Mystery of Being dan Being and Having. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi intersubjektif yang terjadi pada tokoh Yeom Mi-Jeong mendorong munculnya perasaan cinta yang kemudian menjadikan seseorang menjadi individu yang being atau eksis. Yeom Mi-Jeong sebagai tokoh utama dalam drama My Liberation Notes memiliki berbagai momen yang memunculkan permasalahan eksistensial. Cara pandang Yeom Mi-Jeong yang berbeda dalam menghadapi setiap masalah yang ada menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam tahapan eksistensi pada tokoh Yeom Mi-Jeong. Relasi intersubjektif yang terjalin juga ikut memengaruhi eksistensinya. ......My Liberation Notes is a Korean drama that addresses the issues faced by young adults. The drama primarily focuses on the quest for self-discovery in finding the meaning of liberation. This research discusses the existential problems experienced by the character Yeom Mi-Jeong. Mi-Jeong faces inner conflicts that make her feel as if her life lacks ambition. The formulation of the problem of this research is how relationships contribute to one’s existence. This study aims to describe the changes in the stages of existentialism that occur in the character Yeom Mi-Jeong. This study uses a qualitative method with the Korean drama My Liberation Notes as the primary data source. Other than that, the theoretical basis used comes from a book written by Gabriel Marcel namely “The Mystery of Being” and “Being and Having. The results showed that the intersubjective relationships experienced by the character Yeom Mi-Jeong lead to the emergence of feelings of love, which in turn contribute to one’s being or existence. Yeom Mi-Jeong as the main character in the drama My liberation Notes has various moments that raise existential problems. Yeom Mi-Jeong's different perspective in dealing with every problem that exists causes changes in the stages of existence of Yeom Mi-Jeong's character. The intersubjective relations that exist also influence its existence.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library