Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boucsein, Wolfram
New York: [Springer, ], 2012
e20396106
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Rindang Lestari
"Galvanic Skin Response (GSR) adalah perubahan psikologis pada kulit yang dihasilkan dari perubahan aktivitas kelenjar keringat; pada saat itu, kelenjar keringat akan aktif ketika tubuh dalam keadaan sakit. Prototipe ini dibuat untuk mengukur konduktivitas kulit pada bayi berdasarkan injeksi imunisasi pada bagian paha bayi. Pengukuran dilakukan dengan 3 parameter yaitu pre, intra dan post. Total waktu yang diambil untuk pengukuran adalah 6 menit. Prototipe ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai prosesor sinyal analog ke digital, dan hasilnya akan dikirim ke PC atau smartphone menggunakan Bluetooth HC-05 melalui plotter serial untuk tampilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan alat deteksi nyeri pada bayi berbasis respon kulit galvanik yang terjangkau, andal dan feasible. Nilai tambahan dari penelitian ini adalah menggunakan Bluetooth sebagai transfer data agar lebih mudah digunakan. Hasil penelitian ini berhasil mengembangkan prototipe respon kulit galvanik portabel untuk sensor nyeri pada bayi yang dapat bekerja dengan baik dan hasil sensitivitasnya dapat terverifikasi. Dari hasil percobaan pengukuran nyeri terhadap bayi maka diperoleh tiga kategori nyeri pada bayi yaitu tidak nyeri dengan tegangan <2, nyeri ringan dengan tegangan 2-4 dan nyeri akut dengan tegangan >4-5 volt.

Galvanic Skin Response (GSR) is a psychological change in the skin resulting from changes in sweat gland activity; at that time, the sweat glands will be active when the body is in pain. This prototype was made to measure skin conductivity in infants based on the injection of immunization on the baby's thigh. Measurements were made with 3 parameters namely pre, intra, and post. The total time taken for measurement is 6 minutes. This prototype uses the Arduino Uno microcontroller as an analog to a digital signal processor, and the results will be sent to a PC or smartphone using Bluetooth HC-05 via a serial plotter for display. This study aims to develop a pain detection tool in neonates based on galvanic skin response that is affordable, reliable, and feasible. The additional value of this research is to use Bluetooth as a data transfer to make it easier to use. The results of this study succeeded in developing a prototype of a portable galvanic skin response for pain sensors in infants that can work well and the sensitivity results can be verified. From the results of experiments measuring pain in infants, three pain categories were obtained in infants, namely no pain with voltage <2, mild pain with voltage 2-4, and acute pain with voltage> 4-5 volts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdina Widanti
"Rasa nyeri yang kerap kali dirasakan oleh bayi dan sulit dideteksi hal ini dikarenakan metode untuk mendeteksi rasa nyeri bersifat self reporting pada kenyataannya bayi sendiri masih belum mampu menjabarkan rasa nyeri tersebut dengan verbal dengan baik. Secara statistic juga tercatat sekitar 80% dari populasi dunia kurang memperhatikan penilaian rasa nyeri terutama terhadap anak-anak padahal rasa nyeri ini memberi pengalaman yang buruk pada anak, sehingga dapat mengganggu respon nyeri di kemudian hari atau trauma psikis. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuatlah sebuah prototype system untuk mendeteksi rasa nyeri, di mana dalam proses perjalanan pembuatan dan juga pengujian terciptalah 2 versi prototype yaitu versi 1 dibangun dengan Raspberry pi 4.0, dengan framework tensorflow, keras dan haar cascade untuk face recognition dan versi 2 dibangun menggunakan NVIDIA Jetson Nano Developer Kit dengan framework pytorch dan algoritma YOLO. Di mana untuk kedua versi tersebut dilengkapi dengan 2 parameter tambahan yaitu Galvanic Skin Response (GSR) dan Voice Detector. Hasil menunjukan menggunakan Raspberry nilai presisi sebesar 60%, recall 50% dan f1-score 54%. Menggunakan NVIDIA Jetson Nano dilakukan dengan 300 dataset diperoleh untuk nilai rata-rata Confidence sebesar 53.02%, presisi, recall, f1-score dan akurasi 71,4%, 62,5%,66,6%, 70%. Untuk pengujian dengan 600 dataset diperoleh rata-rata confidence 32.02%, presisi, recall, f1-score dan akurasi 75%,42.9%,54,5%,70%.

Pain in a baby is difficult to detect is because the method for detecting pain is self-reporting, even though babies themselves cannot describe the pain verbally. Statistically, it is also recorded that about 80% of the world's population pays less attention to pain assessment, especially for children, even though this pain gives children a bad experience so that it can interfere with pain responses in the future or psychological trauma. Based on these problems, a prototype system was made to detect pain, the process of making and testing two prototype versions, version 1 was built with Raspberry pi 4.0, with a TensorFlow framework, Keras and Haar cascade for face recognition, and version 2 was built using NVIDIA Jetson Nano Developer Kit with PyTorch framework and YOLO algorithm. Where both versions are equipped with 2 additional parameters, Galvanic Skin Response (GSR) and Voice Detector. The results show that using Raspberry the precision value is 60%, recall is 50% and f1-score is 54%. Using the NVIDIA Jetson Nano with 300 dataset get everage result of confidence is 53.52%, precision, recall, f1-score and accuracy 71,4%, 62,5%,66,6%, 70%. For testing with 600 dataset get everage result of confidence 32.02%, precision, recall, f1-score and accuracy 75%,42.9%,54,5%,70%. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrel Mahardhika Fajar
"Manusia selalu dipaparkan dengan rangsangan eksternal, baik fisik (langsung) maupun emosional (tidak langsung). Sekresi keringat yang terjadi pada sistem syaraf manusia dapat terjadi sebagai sistem respon. Keberadaan keringat mengubah konduktivitas kulit. Pada skripsi ini sebuah alat dibuat untuk aktivitas konduktivitas kulit ketika rangsangan fisik dan emosional diberikan. Rangsangan fisik merupakan pukulan sedang ke dada, dan ransangan emosional berupa penontonan video kejutan. Pengukuran diberikan waktu diam selama 10 detik agar tubuh beristirahat sebelum menerima rangsangan fisik, dan setelah sepuluh detik selanjutnya, rangsangan emosional diberikan. Jangka waktu percobaan selama 45 detik. Analisis dilakukan untuk membandingkan perubahan konduktivitas pada kulit kering dan kulit basah. Hasil pengukuran memberikan perubahan pada konduktivitas kulit kering lebih terlihat dibandingkan perubahan pada kulit yang berkeringat. Percobaan ini juga menunjukkan adanya jeda waktu 3,05 sampai 5 detik antara rangsangan fisik dan responnya, tetapi pada rangsangan emosional jeda waktu ini tidak ada.

Humans are continually exposed to external impulses, both physical (direct) and emotional (indirect). Sweat can be secreted by the nervous system as a response system. The presence of sweat changes skin conductivity. For this study a device was developed to measure skin conductivity and its activity when physical and emotional impulses were introduced. The physical impulse was a mild punch to the arm, and the emotional impulse was prompted by watching a video that contained an element of surprise. Measurement was delayed by 10 seconds to let the body rest before receiving the physical impulse, and after another 10 seconds, the emotional impulse was introduced. Total time taken for the measurement was 45 seconds. An analysis was conducted to compare the change in dry skin conductivity with the change in conductivity in skin that was already sweating. Measurement results revealed that changes in dry skin conductivity are more pronounced than changes in sweating skin conductivity. The study also demonstrated that a delay of 3.05 to 5 seconds exists between physical impulse and response, but no delay is present between emotional impulse and response."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library