Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiandini Widiarti
"Penelitian terhadap Arca Ganesha di Jawa pernah dilakukan dan terbukti bahwa Ganesha diarcakan berbeda-beda sesuai dengan kalangan masyarakat pendukungnya. Berdasarkan penelitian Ganesha di Jawa ini, maka kiranya perlu juga meneliti Ganesha di Bali, khususnya di Bedulu dan Pejeng, sebagai tempat berkembangnya Hinduisme dan Buddhisme pada masa Bali klasik. Objek yang diteliti sebanyak 25 arca Ganesha yang masih dapat diamati, yang tersebar di pura-pura sekitar Bedulu dan Pejeng. Penelitian ini sendiri dilakukan untuk melihat persamaan dan perbedaan antara pengarcaan Ganesha di Jawa dengan Di Bedulu dan Pejeng.
Dalam upaya memperoleh data, metode yang digunakan ialah metode deskriptif. Metode ini dilakukan dengan tahap awal berupa pengamatan terhadap ciri umum arca yang meliputi : Perincian teknik penggarapan, terdiri atas : Penggarapan permukaan, Penggarapan perhiasan, cara penggarapan perhiasan dan gerak garis. Perincian tokoh, terdiri atas : sikap badan, bentuk badan, bentuk mata. Perincian benda yang dipakai, meliputi : bentuk mahkota, perhiasan mahkota, bentuk upavita, dan bentuk dasar gelang tangan. Perincian benda yang dipegang, meliputi : benda yang di tangan kiri belakang, di tangan kanan belakang. Di tangan kiri depan, dan di tangan kanan depan. Perincian benda yang melengkapi, meliputi : bentuk stela, sisi-sisi stela, bentuk sirasckara, dan puncak sirascakra. Hasil deskripsi ini digunakan untuk membuat klasifikasi taksonomi dan perbandingan kesemua arca tersebut. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini ialah agar arca Ganesha tersebut diduga dibuat sebelum masa Singasari."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S12082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roby Irsyad
"
ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan adalah mengkaji ikonometri terhadap 14 arca Ganesa perunggu koleksi Museum Nasional Jakarta. Semua arca berasal dari pulau Jawa.
Metode dalam penelitian ini adalah metode yang umum digunakan di dalam penelitian arca. Metode tersebut meliputi deskripsi yaitu melakukan pendataan terhadap arca yang diteliti. Deskripsi yang dilakukan dititikberatkan kepada deskripsi ikonometri. Kemudian dari hasil deskripsi ikonometri tadi dilakukan perbandingan dengan ikonometri arca-arca Ganesa di India berdasarkan kitab_-kitab agama yang memuat aturan ikonometri arca Hindu India khususnya arca Ganesa. Dari hasil perbandingan ini diketahui apakah aturan ikonometri India digunakan dalam membuat arca Ganesa perunggu Jawa.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa para silpin Jawa Kuna yang membuat arca ini tampaknya mengenal aturan ikonometri India. Hal ini tampak dari diterapkannya aturan proporsi India pada pembuatan arca-_arca ini terutama sekali aturan proporsi utama yang meliputi tinggi dada, tinggi perut sampai dengan tinggi alas kaki, dan rentang kaki di antara dua lutut. Aturan ukuran proporsi yang masuk golongan minor hanya beberapa yang diterapkan oleh para silpin Jawa Kuna.
"
Lengkap +
1998
S11901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Sedyawati, 1938-
"ABSTRAK
Bidang ilmu dari penelitian yang kini disajikan hasilnya ini adalah Sejarah Kesenian, khususnya sebagai pencabangan dari Arkeologi. Dalam hal ini Sejarah Kesenian dipandang sebagai satu bagian dari Sejarah Kebudayaan. Bahwa tujuan Arkeologi adalah antara lain menyusun sejarah kebudayaan dinyatakan misalnya oleh Binford (1972:80-89); sedang tujuan-tujuan lain yang dikemukakannya adalah merekonstruksi cara-cara hidup manusia masa lalu dan menggambarkan proses budaya. Sejarah Kesenian yang merupakan pencabangan dari Arkeologi ini dibina-ulang atas dasar data artefak yang ditunjang oleh data dari sumber tertulis, yang kesemuanya itu dihasilkan oleh manusia yang hidup di maaa lalu.
Ilmu Arkeologi di Indonesia telah pula dikenal dengan nama yang merupakan terjemahannya, yaitu Ilmu Purbakala dalam bahasa Indonesia dan Oudheidkunde dalam bahasa Belanda. Para sarjana yang memulai penelitian kepurbakalaan di Indonesia semula melakukan usaha-usaha berupa pendaftaran, pencatatan dan pemugaran, dan kemudian juga penelitian yang sesungguhnya dengan membahas masalah-masalah yang ada di balik artefak-artefak kuno. Perhatian mula-mula diberikan kepada sisa-sisa kebudayaan kuno yang sebagian besar berupa hasil-hasil karya seni, seperti candi-candi dan area-area.
Karena peninggalan-peninggalan kuna yang mula-mula menjadi perhatian itu adalah sisa-sisa kebudayaan dari masa pengaruh agama Hindu dan Buddha, maka pendekatan penelitianpun disesuaikan dengan itu. Penelitian yang dilakukan pada umumnya mempersyaratkan pengenalan akan kebudayaan India kuna, terutama yang didapat dari sumbersumber tertulisnya. Penafsiran atas artefak banyak disandarkan atas penjelasan-penjelasan dari dumber tertulis. Perwujudan kebudayaan, khususnya kesenian, di Indonesia banyak disoroti dalam hubungannya dengan India yang dianggap sebagai sumbernya.
Pembahasan masalah hubungan pengaruh antara kesenian India dan Indonesia ini memang belum terkuras habis."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
D305
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library