Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Fajriyah
"PM2,5 atau partikulat halus adalah partikulat dengan diameter kurang dari 2,5 μm dan salah satu sumber utamanya adalah emisi gas buang dari kendaraan. Sifat dari partikulat ini dapat masuk ke alveolus dan terdifusi ke pembuluh darah kemudian dapat menyebabkan inflamasi pada sel dan mengganggu kadar normal dari beberapa biokimia tubuh yang terkandung dalam darah, seperti glukosa, insulin, hs-CRP dan biomarker pendukung berupa MDA serta TNF-α.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan antara kelompok terpajan dan tidak terpajan PM2,5 dengan keluhan gangguan pernapasan serta kadar glukosa, insulin, hs-CRP, MDA serta TNF-α. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional. Sampel yang digunakan adalah petugas kebersihan Jalana Raya Jenderal Sudirman sebagai kelompok terpajan PM2,5 dan petugas kebersihan FKM UI sebagai kelompok tidak terpajan PM2,5. Dilakukan pengukuran konsentrasi PM2,5 secara personal sampling, kuesioner dan tes darah sampel oleh laboratorium.
Uji statistic yang digunakan, yaitu uji kai kuadrat dan uji t. Dari hasil penelitian didapatkan perbedaan antara glukosa (p=0,025), insulin (p=0,001), MDA (p=0,006) dan TNF-α (p=0,039) pada petugas kebersihan jalan raya dan petugas kebersihan FKM UI. Tidak terdapat perbedaan antara keluhan pernapasan (p=0,156) dan hs-CRP (p=0,169) petugas kebersihan jalan raya dan petugas kebersihan FKM UI.

PM2,5 or fine particles are particles with diameter less than 2,5 μm and one of the source is gas emission from vehicles. The character of these particles can enter until in alveoli and diffuse into artery and causing cell inflammation and distract the normal biochemistry blood like amount of glucose, insulin and hs-CRP also using support biomarker MDA and TNF-α. The aim of this research is to know the differentiation between exposure group and un-exposure group of PM2,5 with respiration symptoms, glucose, insulin, hs-CRP, MDA and TNF-α in cleaning service at highway.
This research is analytic descriptive with cross sectional design study. The samples are cleaning service at highway as exposure group and cleaning service at FKM UI as unexposure group. Personal sampling is used to measuring the particles, questionnair and sample blood tested by laboratorium.
This research used statistical chi square test and t test. Based on research, I found a differentiation in glucose (p=0,025), insulin (p=0,001), MDA (p=0,006) and TNF-α (p=0,039) in exposure group and un-exposure group. I did not found a differentiation in respiration symptoms (p=0,156) and hs-CRP (p=0,169) in exposure group and un-exposure group.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Raniya
"ABSTRAK
Polutan utama dari sistem pembakaran batubara salah satunya SO2. Sulfur dioksidia menyebabkan iritasi, batuk refleks, menyebabkan penyakit pernafasan dan gangguan daya tahan paru-paru. Penelitian ini bertujuan menganalisis pajanan SO2 di lingkungan sekitar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Suralaya yaitu pada desa Lebak Gede, Cipala Dua, Brigil, Gunung Gede, Salira Indah, dan Sumuranja dan gangguan pernafasannya pada masyarakat sekitar. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Sampel responden diambil secara purposive sampling berdasarkan titik pengukuran udara pada setiap desa yaitu 35 orang di setiap desa. Penelitian ini dilakukan dengan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) yang menggunakan nilai Rfc SO2 (0,026 mg / kg / hari), dan selanjutnya dilakukan secara cross sectional untuk menghubungkan tingkat risiko dengan kejadian gangguan pernafasan di sekitar PLTU. Hasil ARKL menunjukkan bahwa tingkat risiko di lingkungan sekitar PLTU Suralaya yaitu pada desa Lebak Gede, Cipala Dua, Brigil, Gunung Gede, Salira Indah, dan Sumuranja masih tergolong aman karena nilai RQ dibawah 1 dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun. Hasil analisis cross sectional menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat risiko kesehatan akibat pajanan SO2 dengan kejadian gangguan saluran pernafasan pada masyarakat di sekitar PLTU karena memiliki nilai-p yang lebih besar dari alfa.
ABSTRACT
One of the main pollutants from the coal combustion system is SO2. Sulfur dioxidia causes irritation, reflex coughing, causes respiratory disease and lung resistance. This study aims to analyze SO2 exposure in the environment around the Suralaya steam power plant (PLTU), namely in the villages of Lebak Gede, Cipala Dua, Brigil, Gunung Gede, Salira Indah, and Sumuranja and respiratory problems in the surrounding community. This research is descriptive, with a cross sectional approach. The sample of respondents was taken by purposive sampling based on air measurement points in each village, namely 35 people in each village. This research was conducted using the Environmental Health Risk Analysis (ARKL) method using the Rfc SO2 value (0.026 mg / kg / day), and then carried out cross-sectional to link the risk level with the incidence of respiratory problems around the PLTU. The ARKL results show that the level of risk in the environment around PLTU Suralaya, namely in the villages of Lebak Gede, Cipala Dua, Brigil, Gunung Gede, Salira Indah, and Sumuranja is still relatively safe because the RQ value is below 1 in a period of more than 30 years. The results of the cross sectional analysis show that there is no relationship between the level of health risk due to SO2 exposure and the incidence of respiratory problems in the community around the PLTU because it has a p-value greater than alpha."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Luis Krishna
"ABSTRAK
Debu total atau TSP adalah jumlah debu total yang tersuspensi di udara dengan ukuran partikel dibawah 100µm. Pajanan TSP yang tersuspensi di udara terutama di udara ambien dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia terutama gangguan pernapasan. Salah satu sumber penghasil TSP terbanyak di Indonesia sendiri adalah proyek konstruksi yang sedang banyak dilakukan oleh Pemerintah Indonesia terutama di wilayah DKI Jakarta. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menghitung risiko yang diterima oleh masyarakat terutama pekerja konstruksi terhadap pajanan TSP di udara ambien terhadap munculnya gangguan pernapasan di Proyek Konstruksi Jalan Tol Becakayu. Risiko dihitung dengan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan berdasarkan metode Louvar yang menghasilkan nilai Intake pajanan yang diterima individu per hari berdasarkan nilai konsentrasi pajanan, pola aktivitas individu, dan nilai antropometri. Konsentrasi TSP yang digunakan untuk penghitungan tingkat risiko adalah konsentrasi TSP di tiga titik tertinggi konsentrasinya dan dengan tingkat aktivitas kegiatan konstruksi tertinggi, sedangkan pola aktivitas dan nilai antropometri diukur dengan menggunakan kuesioner pada 56 responden pekerja di wilayah Proyek Konstruski Jalan Tol Becakayu. Hasil perhitungan risiko yang diterima seumur hidup (lifetime) menunjukkan semua titik penelitian berisiko dengan nilai RQ > 1. Diperlukan adanya manajemen risiko untuk meminimalisir dampak negatif yang diterima oleh pekerja dan masyarakat sekitar proyek.

ABSTRACT
Total dust or TSP is the total amount of dust suspended in the air with a particle size below 100μm. TSP Exposure suspended in the air, especially in the ambient air can have a negative impact on the surrounding environment and can cause health problems in humans, especially respiratory disorders. One of the largest TSP source in Indonesia itself is a construction project that is being carried out by the Government of Indonesia, especially in Jakarta. Therefore, this study was conducted to calculate the risks accepted by the population, especially construction workers against exposure to TSP in ambient air to the emergence of respiratory disorder in Becakayu Toll Road Construction Project. Risk is calculated with the method of Environmental Health Risk Assessment based method that returns a value Louvar Intake received individual exposure per day based on the exposure concentration, activity patterns of individuals, and the value of anthropometry. TSP concentration used for the calculation of the level of risk is the concentration of TSP in the three highest point of concentration and the highest activity level of construction activity, while activity patterns and anthropometric values measured using a questionnaire at 56 respondents working in the Becakayu Toll Road Construction Project Area. The result of the calculation of risk acceptable lifetime show all risky research points to the value of RQ> 1. Required a risk management to minimize the negative impacts received by workers and the public about the project."
2016
S64082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library