Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tertia Yudya Aldyth
"ABSTRAK
Sistem manajemen gas medis dalam pelayanan kesehatan harus diperhatikan dalam
perencanaan pemasangannya dengan mempertimbangkan kemungkinan bahaya yang
akan ditimbulkan. Namun untuk menentukan jumlah kebutuhan gas medis pada suat u
rumah sakit dapat lebih sulit dibandingan dengan menentukan jumlah kunjungan pasien.
Karena jika tidak sesuai kebutuhan logistik gas medis akan mempengaruhi kualitas
pelayanan di rumah sakit. Dengan menggunakan pendekatan ISO 31000:2018 proses
manajemen risiko diharapkan dapat membantu menekan angka kejadian yang tidak
diinginkan khususnya pada instalasi gas medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sistem manajemen gas medis pada suatu rumah sakit beserta potensial resiko yang dapat
ditimbulkan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan observasi dari
instalasi gas medis yang diikuti oleh wawancara mendalam kepada kepala bagian instalasi
gas medis, staf manajemen instalasi gas medis serta staf dokumentasi laporan logistik
instalasi gas medis. Disimpulkan bahwa sistem manajemen gas medis di rumah sakit
belum efektif dan efisien karena pada rumah sakit tersebut masih menggunakan tabung
gas medis konvensional karena kurangnya dana operasional serta keterbatasan
infrastruktur dan sumber daya manusia yang belum baik sehingga berdampak pada mutu
pelayanan rumah sakit.

ABSTRACT
Medical gas management system in healthcare service industry must be regulated
accordingly and to capture any potential risk imposed. The number of medical gas
required in a hospital cannot be accurately predicted when comparing to the number of
patient visits that do require the use of medical gas. Furthermore if the logistical supply
of the medical gas does not meet the demand from the patient, it will affect the quality of
service in the hospital. This research aims to discover medical gas management system
in a hospital as well as any identified potential risk. Using the ISO 31000: 2018 approach,
the evaluation of the risk management process is expected to help reduce the number of
unwanted events, especially in medical gas installations. This is a descriptive research by
using observation followed by detailed interview to get an overview or description of a
situation objectively as the main objective. The management of medical gas in hospitals
is said to be ineffective and efficient due to the fact that a number of hospital in Bekasi is
still using conventional medical gas cylinders. In addition to still using conventional gas
cylinders, medical gas management is also influenced by the lack of operational funds
and inadequate human resources.

"
2019
T53112
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Ariani Khairunnisa
"Pada 1 Januari 2014 dilaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia, dimana penyelenggaraannya dilaksanakan oleh BPJS. RS AN Tangerang bekerjasama dengan BPJS sejak tahun 2014, dimana sejak saat itu peningkatan produktivitas kunjungan pelayanan RS sangat melonjak. Peningkatan kunjungan tinggi juga terdapat di Perawatan Intensif dimana penyediaan gas oksigen menjadi salah satu kebutuhan penting. Peningkatan tersebut juga meningkatkan kebutuhan penyediaan gas medis oksigen. Perubahan pola biaya pada pelayanan JKN dimana dibayarkan dalam konsep package payment, sehingga penyediaan gas oksigen medis menjadi salah satu biaya besar yang perlu dievaluasi dalam penyediaanya. Terdapat beberapa sediaan gas medis oksigen untuk pelayanan rumah sakit. Diantara pilihan tersebut manakah sediaan yang sesuai secara biaya dengan karakteristik RS AN.
Penelitian ini bertujuan menganalisis perbandingan biaya penyediaan gas oksigen dengan tabung silinder gas, vessel gas liquid(VGL) dan oksigen liquid tank pada penyediaan gas medis di Rumah Sakit AN Tangerang. Desain penelitian dari tesis ini bersifat kuantitatif menggunakan rancangan retrospektif survey dengan dilakukan studi perbandingan biaya (comparative study) diantara 3 alternatif yang ada. Dilakukan perhitungan biaya dengan metode Activity Based Costing yang kemudian dilanjutkan dengan analisa perbandingan biaya dengan metode Cost Minimization Analysis. Dari hasil penelitian didapatkan biaya pengadaan untuk masing-masing sediaan gas medis sebesar rp 10.316,00 /m³ untuk sediaan tabung gas, rp 6.173,00 /m³ untuk sediaan VGL dan rp 6.121,00 /m³ untuk sediaan tangki liquid. Biaya tersebut akan berbeda tergantung dengan besarnya biaya investasi, jumlah utilisasi dan letak sarana prasarana. Pemilihan sediaan liquid oksigen tangki 6 ton dengan kapasitas 4.620 m³ untuk keperluan penyediaan gas medis pada RS AN dengan jumlah tempat tidur 170, ruang intensif sebanyak 19 tempat tidur, dengan BOR 60-67% , pemakaian oksigen medis rata-rata sebesar 74.198 m³ per tahun, menjadi pilihan investasi dan penghematan biaya yang terbaik bila dibandingkan dengan sediaan tabung gas maupun VGL.

On 1 January 2014, a National Health Insurance program (Jaminan Kesehatan Nasional/JKN) was implemented in Indonesia, where the implementation was carried out by the BPJS. RS AN Tangerang collaborated with BPJS since 2014, where since then the increase in hospital service visit productivity has soared. Increased visits are also found in Intensive Care where the supply of oxygen gas is an important requirement. The increase also increases the need for oxygen medical gas. Changes in the pattern of costs for JKN services are paid for in the package payment concept, so that the supply of medical oxygen gas is one of the big costs that need to be evaluated in its provision. There are several medical oxygen gas preparations for hospital services. Among these choices are the preparations that are cost-appropriate with the characteristics of the RS AN.
This study aims to analyze the comparison of the cost of providing oxygen gas with gas cylinders, gas vessels liquid (VGL) and oxygen liquid tanks in the provision of medical gas at RS AN Tangerang . The research design of this thesis is quantitative using a retrospective survey design with a comparative study among 3 alternatives. Cost calculation is done using Activity Based Costing method which is then continued with cost comparison analysis using the Cost Minimization Analysis method. From the results of the study, the procurement costs for each medical gas preparation were Rp. 10,316.00 / m³ for gas cylinder preparations, Rp. 6,173.00 / m³ for VGL preparations and Rp. 6,121.00 / m³ for liquid tank preparations. These costs will differ depending on the amount of investment costs, the amount of utilization and location of infrastructure. The selection of a 6-ton liquid oxygen tank with a capacity of 4,620 m³ for the purposes of providing medical gas in RS AN with 170 beds, 19 intensive rooms, with a BOR of 60-67%, medical oxygen consumption an average of 74,198 m³ per year, becoming the best investment choice and cost savings when compared to gas cylinders and VGL."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Ariani Khairunnisa
"Pada 1 Januari 2014 dilaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional di
Indonesia, dimana penyelenggaraannya dilaksanakan oleh BPJS. RS AN
Tangerang bekerjasama dengan BPJS sejak tahun 2014, dimana sejak saat itu
peningkatan produktivitas kunjungan pelayanan RS sangat melonjak. Peningkatan
kunjungan tinggi juga terdapat di Perawatan Intensif dimana penyediaan gas
oksigen menjadi salah satu kebutuhan penting. Peningkatan tersebut juga
meningkatkan kebutuhan penyediaan gas medis oksigen. Perubahan pola biaya
pada pelayanan JKN dimana dibayarkan dalam konsep package payment,
sehingga penyediaan gas oksigen medis menjadi salah satu biaya besar yang perlu
dievaluasi dalam penyediaanya. Terdapat beberapa sediaan gas medis oksigen
untuk pelayanan rumah sakit. Diantara pilihan tersebut manakah sediaan yang
sesuai secara biaya dengan karakteristik RS AN. Penelitian ini bertujuan
menganalisis perbandingan biaya penyediaan gas oksigen dengan tabung silinder
gas, vessel gas liquid(VGL) dan oksigen liquid tank pada penyediaan gas medis di
Rumah Sakit AN Tangerang. Desain penelitian dari tesis ini bersifat kuantitatif
menggunakan rancangan retrospektif survey dengan dilakukan studi perbandingan
biaya (comparative study) diantara 3 alternatif yang ada. Dilakukan perhitungan
biaya dengan metode Activity Based Costing yang kemudian dilanjutkan dengan
analisa perbandingan biaya dengan metode Cost Minimization Analysis. Dari
hasil penelitian didapatkan biaya pengadaan untuk masing-masing sediaan gas
medis sebesar rp 10.316,00/m³ untuk sediaan tabung gas, rp 6.173,00/m³ untuk
sediaan VGL dan rp 6.121,00/m³ untuk sediaan tangki liquid. Biaya tersebut akan
berbeda tergantung dengan besarnya biaya investasi, jumlah utilisasi dan letak
sarana prasarana. Pemilihan sediaan liquid oksigen tangki 6 ton dengan kapasitas
4.620 m³ untuk keperluan penyediaan gas medis pada RS AN dengan jumlah
tempat tidur 170, ruang intensif sebanyak 19 tempat tidur, dengan BOR 60-67% ,
pemakaian oksigen medis rata-rata sebesar 74.198 m³ per tahun, menjadi pilihan
investasi dan penghematan biaya yang terbaik bila dibandingkan dengan sediaan
tabung gas maupun VGL.

On 1 January 2014, a National Health Insurance program (Jaminan Kesehatan
Nasional/JKN) was implemented in Indonesia, where the implementation was
carried out by the BPJS. RS AN Tangerang collaborated with BPJS since 2014,
where since then the increase in hospital service visit productivity has soared.
Increased visits are also found in Intensive Care where the supply of oxygen gas is
an important requirement. The increase also increases the need for oxygen
medical gas. Changes in the pattern of costs for JKN services are paid for in the
package payment concept, so that the supply of medical oxygen gas is one of the
big costs that need to be evaluated in its provision. There are several medical
oxygen gas preparations for hospital services. Among these choices are the
preparations that are cost-appropriate with the characteristics of the RS AN. This
study aims to analyze the comparison of the cost of providing oxygen gas with gas
cylinders, gas vessels liquid (VGL) and oxygen liquid tanks in the provision of
medical gas at RS AN Tangerang . The research design of this thesis is
quantitative using a retrospective survey design with a comparative study among 3
alternatives. Cost calculation is done using Activity Based Costing method which
is then continued with cost comparison analysis using the Cost Minimization
Analysis method. From the results of the study, the procurement costs for each
medical gas preparation were Rp. 10,316.00/m³ for gas cylinder preparations,
Rp. 6,173.00/m³ for VGL preparations and Rp. 6,121.00/m³ for liquid tank
preparations. These costs will differ depending on the amount of investment costs,
the amount of utilization and location of infrastructure. The selection of a 6-ton
liquid oxygen tank with a capacity of 4,620 m³ for the purposes of providing
medical gas in RS AN with 170 beds, 19 intensive rooms, with a BOR of 60-67%,
medical oxygen consumption an average of 74,198 m³ per year, becoming the best
investment choice and cost savings when compared to gas cylinders and VGL."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53842
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library