Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Haekal Sena Akbar
"ABSTRAK
Metalurgi serbuk merupakan proses pembuatan serbuk dan benda jadi dari serbuk logam atau paduan logam dengan ukuran tertentu tanpa melalui proses peleburan. Perkembangan industri Powder Metallurgy P/M atau metalurgi serbuk di Asia sangat berkembang pesat jika dibandingkan dengan metalurgi ingot konvensional. Salah satu metode P/M yang paling tepat untuk menghasilkan benda-benda dengan tingkat kepresisian tinggi dalam jumlah yang besar ialah melalui metode Metal Injection Molding MIM. Namun, perkembangan penelitian di bidang metalurgi serbuk di Indonesia masih kurang, apalagi jika dibandingkan dengan pioneer perkembangan teknologi metalurgi serbuk di asia seperti Jepang, Cina, dan India. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memproduksi bahan baku dari metalurgi serbuk, yaitu serbuk logam, dengan metode atomisasi gas dan menggunakan alat atomisasi yang dikembangkan sendiri. Logam yang akan digunakan adalah Stainless Steel karena menjadi salah satu logam yang paling sering digunakan untuk proses MIM. Penelitian akan memvariasikan tekanan gas selama proses atomisasi dengan variasi tekanan 12 Bar, 10 Bar, dan 8 Bar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah serbuk berukuran kecil akan semakin banyak seiring dengan meningkatnya tekanan gas selama proses atomisasi gas. Serbuk yang dihasilkan dari penelitian ini dengan menggunakan alat yang dikembangkan sendiri sudah memiliki ukuran.

ABSTRACT
Powder Metallurgy P M is a metal product makin process using metal or metal alloy powder as the raw material without smelting process. The development of P M industry in Asia have grown significantly, compared to conventional ingot process. Metal Injection Molding MIM is one of the most appropriate method in P M for producing products with high precision and high quantity. However, research and technology development of P M in Indonesia is still lacking, moreover if compared to research and technology development of P M in other Asia rsquo s leading country such as Japan, China, and India. This research rsquo s aim is to produce the raw material for P M, which is metal powder, using gas atomization and a self developed atomization device. The metal used in this research is Stainless Steel due to it rsquo s frequent utilization in MIM. This research will varying the gas pressure of the atomization process with the variation of 12 Bar, 10 Bar, and 8 Bar. The results shows that metal powder with smaller size will be produced more using the higher gas pressure. The self developed atomization device have successfully produced metal powder with the size."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Verdiana Listiono
"ABSTRAK
Hidrogenasi dilakukan terhadap fraksi non-oksigenat bio-oil hasil slow co-pyrolysis bonggol jagung dan plastik polipropilena. Dalam reaksi hidrogenasi, terjadi proses adisi gas hidrogen pada ikatan rangkap bio-oil sehingga diperoleh biofuel dengan karakteristik berupa viskositas, disstribusi berat molekul, dan branching index yang kemudian dibandingkan dengan diesel komersial. Penjenuhan dengan hidrogenasi dilakukan dalam suatu tangki berpengaduk 300mL dengan jenis down-flow 45o pitched blade turbine pada tekanan rendah akibat dominasi bio-oil fasa cair Konfigurasi tersebut mampu menarik dan mempertemukan gas hidrogen dengan bio-oil dan katalis berupa Ni/Al2O3 yang memiliki selektivitas yang baik serta mampu memberikan yield yang tinggi. Percobaan dilakukan pada berbagai variasi tekanan gas hidrogen untuk menganalisis hubungan kedua variabel tersebut terhadap karakteristik biofuel yang dihasilkan. Variabel lain berupa durasi reaksi dikontrol selama 2 jam, sedangkan laju alir gas hidrogen dan temperatur hidrogenasi disesuaikan dengan nilai tekanan gas hidrogen. Pada variasi tekanan gas hidrogen bernilai antara 4 hingga 10 bar, peningkatan tekanan gas hidrogen menghasilkan biofuel dengan penurunan persentase senyawa alkena dari 4,14% hingga 0,00%, namun terjadi peningkatan nilai branching index dari 1,29 hingga 1,56, distribusi berat molekul, dan viskositas dari 9,06 hingga 10,86 cSt yang semakin menjauhi bahan bakar komersial.
ABSTRACT
Hydrogenation is implemented on non-oxygenated fraction of bio-oil produced from slow co-pyrolysis of corncob and popypropylene plastic. The process is conducted by addition of hydrogen gas on bio-oil double bonds occured to produce biofuel whose quality is compared to those of commercial diesel fuel which is characterized by its viscosity, molecular weight distribution and branching number. The saturation process is conducted in 300 mL stirred tank reactor with down-flow 45o pitched blade turbine impeller operated in low pressure due to the domination of liquid phase of bio-oil. This configuration enables pullout and mixing of hydrogen gas with bio-oil and catalyst. Ni/Al2O3 catalyst is used to obtain high selectivity and yield of hydrogenation reaction. The experiment is performed on several variation of hydrogen gas pressure to analyze their effects on characteristics of produced biofuel. The hydrogenation duration is controlled in 2 hours, while the hidrogen gas flow and hydrogenation temperatur are adjusted by the hydrogenation gas pressure. At the low pressure of hydrogen gas range from 4 to 10 bar, the increasing of hydrogen gas pressure produces biofuel with decreasing alkene compound from 4.14% to 0.00%, yet has increasing branching index from 1.29 to 1.56, low molecular weight distribution, and viscosity from 9.06 to 10.86 cSt which move further from commercial fuel characteristics."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library