Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Wijayanti
"Latar Belakang: Pembedahan saluran cerna dapat menurunkan kapasitas fungsional, terlihat dari penurunan kekuatan genggam tangan, yang berhubungan dengan malnutrisi dan inflamasi. Albumin adalah parameter nutrisi penting yang dapat memengaruhi kekuatan otot, tetapi hubungan antara perubahan kadar albumin dengan perubahan kekuatan genggam tangan pada pasien pasca bedah saluran cerna belum banyak diteliti.
Metode: Penelitian ini adalah studi kohort prospektif pada 52 pasien dewasa (19–65 tahun) yang menjalani pembedahan saluran cerna di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Kadar albumin serum diukur sebelum dan setelah operasi, sementara kekuatan genggam tangan dinilai menggunakan dinamometer digital. Analisis korelasi Spearman digunakan untuk menilai hubungan antara perubahan kadar albumin dan kekuatan genggam tangan.
Hasil: Mayoritas subjek memiliki kekuatan genggam tangan praoperasi rendah, dengan rata-rata penurunan kekuatan genggam pascaoperasi sebesar 3,5 kg. Mayoritas pasien juga mengalami hipoalbuminemia pascaoperasi, dengan rerata penurunan kadar albumin 0,4 g/dL. Uji korelasi menunjukkan hubungan bermakna antara perubahan kadar albumin dan kekuatan genggam tangan pascaoperasi (r = 0,328; p = 0,018). Kesimpulan: Terdapat korelasi sedang yang signifikan antara perubahan kadar albumin dan perubahan kekuatan genggam tangan pada pasien pasca bedah saluran cerna.

Background: Gastrointestinal surgery can reduce functional capacity, evidenced by a decline in handgrip strength, which is associated with malnutrition and inflammation. Albumin is an essential nutritional parameter that can influence muscle strength, but the relationship between changes in serum albumin levels and handgrip strength in postoperative gastrointestinal surgery patients has not been extensively studied. Methods: This study is a prospective cohort involving 52 adult patients (aged 19–65 years) who underwent gastrointestinal surgery at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Serum albumin levels were measured preoperatively and postoperatively, while handgrip strength was assessed using a digital dynamometer. Spearman correlation analysis was used to evaluate the relationship between changes in serum albumin levels and handgrip strength.
Results: The majority of subjects had low preoperative handgrip strength, with an average decrease in postoperative handgrip strength of 3.5 kg. Most patients also experienced postoperative hypoalbuminemia, with an average albumin level reduction of 0.4 g/dL. Correlation analysis revealed a significant moderate association between changes in serum albumin levels and handgrip strength (r = 0,328; p = 0,018). Conclusion: There is a significant moderate correlation between changes in serum albumin levels and changes in handgrip strength in postoperative gastrointestinal surgery patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2025
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sri Wulandari
"Latar Belakang: Penyakit saluran pencernaan merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi di seluruh dunia, pembedahan menjadi prosedur utama dalam penanganan tumor dan kanker saluran cerna. Tindakan pembedahan ini sering kali berisiko menimbulkan komplikasi, seperti penurunan massa otot rangka akibat peningkatan respon inflamasi. Rasio C-Reactive Protein (CRP) terhadap albumin dapat digunakan sebagai indikator penting dalam memprediksi prognosis dan komplikasi pasca operasi, termasuk inflamasi sistemik dan penurunan indeks massa otot rangka. Pengukuran rasio CRP terhadap albumin yang menilai status inflamasi dapat menggambarkan penurunan massa otot yang dinilai dengan perubahan Appendicular Skeletal Muscle Index (ASMI) pra dan pascaoperasi pada pasien yang menjalani pembedahan saluran cerna mayor.
Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort prospektif pada pasien yang menjalani pembedahan saluran cerna mayor di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Dilakukan pengukuran kadar CRP dan albumin satu sampai tujuh hari praoperasi, kemudian hasil CRP dan albumin dibagi menjadi rasio CRP terhadap albumin. Pengukuran ASMI menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) seca® mBCA 525 yang dilakukan satu sampai tiga hari praoperasi dan lima sampai tujuh hari pascaoperasi. Karakteristik subjek lainnya meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, IMT, status gizi berdasarkan GLIM, etiologi pembedahan, penyakit penyerta, kadar CRP praoperasi, kadar albumin praoperasi, serta asupan energi dan protein praoperasi.
Hasil: Terdapat 78 subjek dengan rerata usia 52 tahun dan mayoritas perempuan (57,7%). Terdapat 60,3% status malnutrisi menurut kriteria GLIM, 32% subjek mengalami delta ASMI turun, asupan energi kurang sebanyak 48,7%, asupan protein kurang sebanyak 57,7%, dan nilai median rasio CRP terhadap albumin 5,98. Tidak terdapat korelasi rasio CRP terhadap albumin dengan delta ASMI (p = 0,424). Tidak terdapat perbedaan bermakan antara rasio CRP terhadap albumin dengan delta ASMI turun dan tidak turun (p = 0,813).
Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi antara rasio CRP terhadap albumin dengan delta ASMI pada pasien yang menjalani pembedahan saluran cerna mayor. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara rasio CRP terhadap albumin dengan delta ASMI turun dan tidak turun.

Background: Gastrointestinal diseases are prevalent health problems worldwide, with surgery being the primary procedure for treating tumors and gastrointestinal cancers. However, this surgical intervention often carries the risk of complications, such as a decline in skeletal muscle mass due to increased inflammatory responses. The C-Reactive Protein (CRP) albumin ratio can serve as a significant indicator for predicting prognosis and postoperative complications, including systemic inflammation and a decrease in skeletal muscle index. Measuring the CRP albumin ratio, which assesses inflammatory status, can reflect muscle mass reduction, evaluated through changes in Appendicular Skeletal Muscle Index (ASMI) before and after surgery in patients undergoing major gastrointestinal surgery.
Methods: This study is a prospective cohort conducted on patients undergoing major gastrointestinal surgery at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital. CRP and albumin levels were measured 1 to 7 days preoperatively, and the CRP to albumin ratio was calculated. ASMI was measured using Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) seca® mBCA 525 within 1 to 3 days before surgery and 5 to 7 days postoperatively. Other subject characteristics included age, sex, body weight, height, BMI, nutritional status based on GLIM criteria, surgical etiology, comorbidities, preoperative CRP levels, preoperative albumin levels, and preoperative energy and protein intake.
Results: A total of 78 subjects with a mean age of 52 years were included, with the majority being female (57.7%). There were 60.3% of subjects with malnutrition status according to GLIM criteria, 32% experienced a decrease in delta ASMI, 48.7% had inadequate energy intake, 57.7% had insufficient protein intake, and the median CRP-to-albumin ratio was 5.98. There was no correlation between the CRP albumin ratio and delta ASMI (p = 0.424). There was also no significant difference between the CRP albumin ratio and decreased versus non- decreased delta ASMI (p = 0.813).
Conclusion: There was no correlation between the CRP albumin ratio and delta ASMI in patients undergoing major gastrointestinal surgery. Additionally, no significant difference was found between the CRP albumin ratio and decreased versus non-decreased delta ASMI.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Thalya Alissya Rahma
"Latar Belakang: Pembedahan saluran cerna memiliki risiko komplikasi tinggi yang meningkatkan morbiditas, mortalitas, dan biaya kesehatan. Penurunan albumin pascaoperasi terkait inflamasi sistemik menjadi indikator penting komplikasi. Comprehensive Complication Index (CCI) digunakan untuk menilai komplikasi lebih komprehensif dibanding Clavien-Dindo Classification.
Metode:Studi kohort prospektif ini dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada Juli-November 2024. Subjek penelitian adalah pasien dewasa yang menjalani pembedahan saluran cerna. Dari 80 subjek awal, 78 memenuhi kriteria dengan 39 pada kelompok albumin dibawah rata-rata atau median dan 39 albumin diatas rata-rata atau median. Komplikasi pascaoperasi diukur menggunakan Comprehensive Complication Index (CCI), yang mencerminkan seluruh komplikasi pada skala kontinu 0-100, di mana skor lebih tinggi menunjukkan beban komplikasi yang lebih berat. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Mann-Whitney untuk membandingkan skor CCI antara kedua kelompok albumin.
Hasil: Dari total 78 subjek penelitian, didapatkan nilai tengah albumin 2,85 g/dL. Kelompok dengan albumin <2,85 g/dL memiliki skor CCI lebih tinggi dibandingkan kelompok dengan albumin ≥2,85 g/dL. Analisis menunjukkan hubungan bermakna secara signifikan antara status albumin dan komplikasi pascaoperasi (p<0,05).
Kesimpulan: Status pascaoperasi berhubungan signifikan dengan komplikasi pasca pembedahan saluran cerna. Penilaian albumin dapat digunakan untuk mengidentifikasi pasien berisiko tinggi komplikasi dan merencanakan intervensi nutrisi guna mengurangi komplikasi.

Background: Gastrointestinal surgery carries a high risk of complications, increasing morbidity, mortality, and healthcare costs. Postoperative albumin decline associated with systemic inflammation serves as an important indicator of complications. The Comprehensive Complication Index (CCI) is used to assess complications more comprehensively than the Clavien-Dindo Classification.
Methods: This prospective cohort study was conducted at RSUPN Cipto Mangunkusumo from July to November 2024. The study subjects were adult patients undergoing gastrointestinal surgery. Out of 80 initial subjects, 78 met the inclusion criteria, with 39 in the <2.85 g/dL albumin group and 39 in the >2.85 g/dL albumin group. Postoperative complications were measured using the Comprehensive Complication Index (CCI), which reflects all complications on a continuous scale from 0 to 100, with higher scores indicating greater complication burden. Bivariate analysis was performed using the Mann-Whitney test to compare CCI scores between the two albumin groups.
Results: Among the 78 subjects, the median albumin level was 2.85 g/dL. CCI score in the <2.85 g/dL albumin group significantly higher than the >2.85 g/dL albumin group. These findings indicate a significant association between albumin levels and postoperative complication (p<0.05)..
Conclusion: Postoperative albumin status is significantly associated with gastrointestinal surgery complications. Albumin assessment can be used to identify high-risk patients and plan nutritional interventions to reduce complications.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2025
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Thalya Alissya Rahma
"Latar Belakang: Pembedahan saluran cerna memiliki risiko komplikasi tinggi yang meningkatkan morbiditas, mortalitas, dan biaya kesehatan. Penurunan albumin pascaoperasi terkait inflamasi sistemik menjadi indikator penting komplikasi. Comprehensive Complication Index (CCI) digunakan untuk menilai komplikasi lebih komprehensif dibanding Clavien-Dindo Classification.
Metode:Studi kohort prospektif ini dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada Juli-November 2024. Subjek penelitian adalah pasien dewasa yang menjalani pembedahan saluran cerna. Dari 80 subjek awal, 78 memenuhi kriteria dengan 39 pada kelompok albumin dibawah rata-rata atau median dan 39 albumin diatas rata-rata atau median. Komplikasi pascaoperasi diukur menggunakan Comprehensive Complication Index (CCI), yang mencerminkan seluruh komplikasi pada skala kontinu 0-100, di mana skor lebih tinggi menunjukkan beban komplikasi yang lebih berat. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Mann-Whitney untuk membandingkan skor CCI antara kedua kelompok albumin.
Hasil: Dari total 78 subjek penelitian, didapatkan nilai tengah albumin 2,85 g/dL. Kelompok dengan albumin <2,85 g/dL memiliki skor CCI lebih tinggi dibandingkan kelompok dengan albumin ≥2,85 g/dL. Analisis menunjukkan hubungan bermakna secara signifikan antara status albumin dan komplikasi pascaoperasi (p<0,05).
Kesimpulan: Status pascaoperasi berhubungan signifikan dengan komplikasi pasca pembedahan saluran cerna. Penilaian albumin dapat digunakan untuk mengidentifikasi pasien berisiko tinggi komplikasi dan merencanakan intervensi nutrisi guna mengurangi komplikasi.

Background: Gastrointestinal surgery carries a high risk of complications, increasing morbidity, mortality, and healthcare costs. Postoperative albumin decline associated with systemic inflammation serves as an important indicator of complications. The Comprehensive Complication Index (CCI) is used to assess complications more comprehensively than the Clavien-Dindo Classification.
Methods: This prospective cohort study was conducted at RSUPN Cipto Mangunkusumo from July to November 2024. The study subjects were adult patients undergoing gastrointestinal surgery. Out of 80 initial subjects, 78 met the inclusion criteria, with 39 in the <2.85 g/dL albumin group and 39 in the >2.85 g/dL albumin group. Postoperative complications were measured using the Comprehensive Complication Index (CCI), which reflects all complications on a continuous scale from 0 to 100, with higher scores indicating greater complication burden. Bivariate analysis was performed using the Mann-Whitney test to compare CCI scores between the two albumin groups.
Results: Among the 78 subjects, the median albumin level was 2.85 g/dL. CCI score in the <2.85 g/dL albumin group significantly higher than the >2.85 g/dL albumin group. These findings indicate a significant association between albumin levels and postoperative complication (p<0.05)..
Conclusion: Postoperative albumin status is significantly associated with gastrointestinal surgery complications. Albumin assessment can be used to identify high-risk patients and plan nutritional interventions to reduce complications.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2025
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library